Kamis, 15 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bagian 3 ***



Precap : Jodha melongo dan terheran-heran ,untuk sesaat tadi ia berfikir ia tidak akan bisa lari dari laki-laki yang begitu kuat sifat mendominasinya itu. ia berfikir setelah keluar dari mulut buaya ia akan masuk ke mulut harimau. Jodha termenung sendiri ....Bagian 3

Jodha akhirnya memutuskan pergi dari sana, ia melirik Casio di tangannya, hadiah ayahnya yang terakhir kali, ada yang mengiris hatinya seketika, jam 2 dinihari waktu Dubai, dan ia berjalan sendirian di tepi jalan, ia melihat ada sebuah taman di sana, Ia duduk di bangku taman itu dan bersyukur setidaknya ia akhirnya dapat melarikan diri dari klub itu. ~Sekarang nasibku ada di tanganku sendiri,~ fikir Jodha setengah putus asa, untung visa dan pasportnya lengkap ia bawa kabur. Ia mulai melamun merenungi nasibnya dan menangis diam-diam.~Ya Tuhan , Terima kasih masih menyelamatkan aku, tolonglah aku lagi, semoga aku aman malam ini disini~ Jodha melihat sekelilingnya sepi, ada tanaman yg tampak rimbun di sebelah bangku itu, kelihatannya aku bisa aman tidur di sana malam ini. Sambil menahan dinginnya udara malam, akhirnya Jodha tertidur.

Jodha adalah mahasiswa kedokteran tingkat akhir di sebuah Universitas di Jakarta, selain cantik ia juga termasuk calon dokter yang berprestasi dengan segudang talenta yang diberikan Tuhan padanya. Jodha adalah perempuan yang berhati teguh dan yakin akan tindakannya,selalu keras kepala tentang sesuatu yang dia anggap benar. Satu-satunya yang membuat ia lemah adalah kenyataan bahwa ia yang anak yatim harus berjuang menghidupi keluarganya setelah ayahnya meninggal dalam suatu kecelakaan. Jodha yang tadinya hidup berkecukupan dan dari keluarga terpandang harus rela di sisihkan oleh keluarga ayahnya yang dengan paksa mengambil alih perusahaan Ayahnya. Sebagai anak orang kaya Jodha sangat murah hati dan dan sederhana. Dan Sebagai pewaris perusahaan Bharmal enterprise, Jodha sudah disiapkan ayahnya dengan memasukannya ke sekolah bisnis internasional , tapi karena jiwa sosialnya yang tinggi Jodha akhirnya mengambil kuliah di kedokteran. Di akhir studinya ia harus menghadapi kenyataan pahit, di DO karena tidak punya biaya. Semua fasilitasnya dicabut oleh satu-satunya pamannya, Bhairam adik ayah Jodha, Bharmal. Dengan terpaksa Jodha , ibu dan kedua adiknyapun harus pindah ke rumah yang lebih sederhana. Karena keadaan pulalah yang membuat Jodha kini harus mengais rezeki menjadi TKI di Dubai ini .

Esok paginya Jodha bangun dengan sinar matahari langsung yang mengenai wajahnya. ~ Ya Tuhan dimana aku~ Jodha mengumpulkan ingatannya tentang kejadian malam tadi. Apa yang harus aku lakukan hari ini. Akhirnya Jodha berdiri dan mulai berjalan tanpa tujuan. Tengah hari ia merasa haus dan kelelahan, ia berhenti di dekat taman sebuah pusat perbelanjaan. Terkenang kegemarannya dulu untuk sekedar nongkrong di mall-mall besar di Jakarta. ~hhuh ~ Ia menghela nafas berat . Jodha merindukan teman-temannya dulu. Kalau ia meminta bantuan mereka saat ini pasti mereka akan menolongnya, sayangnya Jodha pantang meminta-minta, baginya hidup harus dijalani, apapun resikonya. Dan akhirnya terdamparlah ia disini,,Jodha sekali lagi menangisi kemalangannya, ia merindukan ibunya, almarhum ayahnya , adik-adik dan teman-temannya, mengapa Aku mengalami cobaan hidup yang begitu berat Tuhan, tak cukup kah Kau dengan hanya mengambil Ayahku ? Jodha mulai sesegukan lagi. Air matanya deras mengalir dan membanjiri wajahnya. Setelah sekian lama ia baru menyadari dimana dirinya dan berharap ~ mudah-mudahan malam ini aku tak bermalam di jalanan seperti ini lagi .~ Ditengah kekalutannya, tiba-tiba seorang anak perempuan menyodorkan permen kearah Jodha, Jodha terkejut tapi segera tersenyum . “ Mau Lolipop ? Kakak jangan menangis lagi.”(dalam bahasa setempat ) Seorang anak perempuan dengan ekor kudanya dan perawakannya yang gempal dan menggemaskan serta kata-katanya yang tulus membuat Jodha mau tak mau menerima pemberiannya. Jodha tak tahu harus menjawab dengan bahasa apa, sampai kemarin ia masih menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar disini. Tapi ia segera menjawab dalam bahasa Indonesia, dan berharap anak itu mengerti sambil melipat kedua tangannya di depan dada.” Terima Kasih , adik baik sekali.” Anak perempuan itu tersenyum senang sambil membelalakan kedua bola matanya yang indah, “Kakak dari Indonesia jugakah ?, namaku Ladly, aku lahir dan besar di sana, tapi sejak mama meninggal kami semua pindah ke sini.” Tiba-tiba anak itu tampak sedih dan menurunkan pandangan matanya sambil melihat kebawah, Jodha merasa terharu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar