Kamis, 15 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.6 ***


Hameeda mengajak Jodha ke ruang tengah. “ Aku inginbicara padamu, nak”, Jodha mengangguk, Hameeda melanjutkan menisik sulamannya, sambil bertanya “ Kau tinggal di mana di Indonesia ?” Jodha menjawab ‘ Mmmh , di Jakarta ,Bu.” Hameeda terlihat senang “ Oh ya ? kami juga tinggal disana sampai Ladly berumur 5 tahun, sebelum Mamanya meninggal, Daddy-nya , Anakku langsung memboyong kami ke sini,,disini ada usaha keluarga yang diurus suamiku waktu itu, kau tinggal dengan siapa ? “ Jodha hati-hati menjawab “ Ibu dan adik-adik saya bu, Ayah saya juga sudah meninggal”. Hameeda berhenti menisik sebentar,,,”owh sorry to hear that.” Ia melanjutkan “ Lalu apa yang kau lakukan di Dubai ?” Jodha gugup sesaat , ia tidak tahu harus menceritakannya dengan jujur atau tidak,,yang pasti ia tidak mungkin menceritakan bagian yang di klub malam itu, Apa nanti yang difikirkan Hameeda tentang dirinya. Ia menarik nafas sebentar lalu berkata “ Saya kerja Bu, sayangnya majikan saya memutus kontraknya , karena tidak senang pada saya.” Akhirnya Jodha berbohong. “ Hemmh, aneh padahal kau sangat pandai terutama dengan anak-anak.” Kata Hameeda heran, “ Mungkin karena masakan saya ga enak kali Bu , makanya saya hanya ditempatkan di bagian pelayan restoran.” Kata Jodha lagi. “ Ooh Pelayan restoran ? “ kata Hameeda mengulangi. “ Baiklah, mungkin sekali-sekali nanti aku akan mengajarimu memasak, lumayan untuk bekalmu berumah tangga nanti.” Kata Hameeda lagi. Jodha jadi tersipu malu, ada semburat kemerahan di pipinya, berumah tangga ? Punya suami ? tak terbersit sedikitpun di benaknya,sejak ia kuliah di kedokteran hari-harinya disibukan dengan buku-buku yang tebal , hafalan Anatomi Tubuh Manusia yang super banyak, dan berbagai praktikum di laboratorium ataupun Rumah sakit tempatnya praktek sebagai mahasiswa, ia bahkan tak pernah mengenal hubungan lawan jenis sebagai pacar hanya teman, dan cinta ? ia bahkan masih bertanya-tanya apa rasanya jatuh cinta. Walaupun banyak pria yang jatuh hati kepadanya, Jodha selalu mengabaikannya dan bersikap acuh tak acuh,,,entahlah, mungkin belum ada yang bisa membuatnya jatuh cinta. Kata-kata Hameeda selanjutnya yang membuyarkan lamunan Jodha,” Mungkin setelah anakku pulang dia bisa membantumu melapor ke Kedutaan, agar bisa memulangkanmu segera.” Jodha hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih sekali lagi pada Hameeda. Hameeda hanya tersenyum mengangguk juga. Malam itu Jodha bisa tidur dengan nyenyak, sudah berhari-hari tidurnya tidak tenang sebelum dan selama ia mengurus keberangkatannya ke Dubai ini. Jodha sangat bersyukur dipertemukan dengan Hameeda dan mengucapkan sebuah do’a semoga ia selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar