Kamis, 15 Januari 2015

*** Ada Cinta di Matamu Bagian 23 ***



Dua minggu telah berlalu , Cuti Rajat pun berakhir. Waktunya Private Party untuk merayakan pernikahan Rajat. Private Party ini di selenggarakan di restoran sebuah hotel. Mam ekta sudah mem-booking-nya untuk malam ini bagi seluruh manajemen, kru dan cast Jodha Akbar. Sayang sekali Pretty tidak dapat hadir, Rajat mengatakan ia sedang sakit (Yeayy )dan hanya menyampaikan salam dari Pretty. Pesta itu benar2 mengakrabkan para kru dan pemain JA on the set. Ada seseorang yang sedari tadi di cari oleh Rajat, seseorang yang selama dua minggu ia cuti sangat dirindukannya, yang sempat membuat dirinya ragu untuk menikah, dan yang selama dua tahun ini mengisi hari2nya dengan suka dan sedih, yang tampak tidak nyata tapi mengikutinya setiap hari,~Dimanakah kau Pari,~ Bisik hati Rajat lagi. Dan ia hanya berani menanyakan ini pada Ankita. Ankita hanya mengendikkan bahunya sbg tanda bahwa ia juga tidak tahu. Rajat penasaran dan menelfon, tapi tidak ada jawaban dari Pari.

Esoknya di Lokasi syuting di Karjat,,,

Orang-orang masih memberikan selamat pada Rajat. Dan Rajat hanya menanggapinya sekilas. Ia terburu2 mencari Pari, tapi yang di carinya tak kunjung muncul. Bahkan sampai syuting berakhir sore itu Pari tidak juga muncul. Rajat tidak sabar dan akhirnya menanyakannya pada Jiji Bhai.

Jiji : " Ooh, dia sakit hari ini dan minta ijin langsung padaku, mungkin besok dia sudah mulai lagi."

Rajat menjadi tidak sabar, ia pulang ke Mumbai sore itu dengan menahan kesal.Ia lalu mengirimkan sms pada pari yang bunyinya ~ Aku menunggumu di taman dekat apartemenmu, datanglah sekarang atau aku yang harus masuk ke tempatmu~

Pari ragu memenuhi permintaan Rajat , tapi akhirnya Pari keluar juga.Ditaman itu ada permainan kereta gantung yang dimanfaatkan pengunjung untuk melihat kota mumbai di malam hari, Rajat setengah memaksa Pari akhirnya bisa membawa Pari ke kereta gantung itu.

Rajat : " Aku tahu kau sedang menghindariku kan , Apa maksudmu ?"

Pari : " Rajat tolong jangan salah faham,mengertilah, terakhir aku aku menelfonmu waktu itu, aku membuat kesalahan Rajat, aku merasa sangat berdosa. Aku seorang pendosa yg bahkan tidak bisa di maafkan."

Rajat : " Pari bila perasaan ini adalah sebuah dosa, maka biarlah aku saja yang menanggungnya, tapi aku mohon jangan mendiamkan aku , aku siap pergi menjauh darimu tapi jangan abaikan aku."

Pari : " Rajat, kau tahu ini tidak benar, selamanya kita tidak mungkin bersatu, kita melawan takdir Rajat."

Rajat : " Aku tidak pernah meminta apapun dari perasaan yang aku miliki padamu Pari, aku tidak pernah menuntut apapun, tidak bisakah kita hanya seperti ini saja ?"

Pari mendekati Rajat, dan duduk di sebelahnya, merebahkan kepalanya pada pundak Rajat dan berkata.

Pari : " Kalau begitu aku yang akan memintamu , aku memintamu,,, melupakan perasaan kita, dan melanjutkan hidup yang sudah ditakdirkan Tuhan, kalau kau sungguh2 dg hatimu, maka berjanjilah, kau akan kuat, kau akan tetap melangkah ke depan, dan kau akan hidup bahagia dengan tidak menyia-nyiakan orang yang menyayangimu,,,," ( Pari mengangkat kepalanya dari pundak Rajat, memandang dalam ke mata Rajat, melihat cinta yang begitu dalam di matanya ) Bisakah kau berjanji padaku ?"

Rajat menarik nafas dalam2, melihat genangan airmata di mata Pari yg kini mulai meluncur di pipinya.Rajat mengusap air mata pari dg kasih sayang.

Rajat : " Demi kau Pari, aku berjanji."
(meletakkan tangan Pari di kepala Rajat,
Mereka saling mendekatkan kening, Rajat mengelus rambut Pari ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar