Kamis, 15 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.8 ***




Jalal dengan tidak sabar mempercepat langkahnya meninggalkan Hameeda dan menuju ruang kerjanya, sambil menyandar ke meja kerjanya ia menatap Ibunya dengan pandangan yang penuh pertanyaan,, Hameeda segera menutup pintu ruang kerja jalal dan duduk di sofa yang ada diruangan itu,,” Apa semua ini Bu, siapa gadis itu, dan kenapa anakku memangilnya Mommy ?” Hameeda menghela nafas panjang, “ ini salahmu, yang tidak juga segera menikah dan memberikan Ladly Mama baru, Ladly masih sangat kecil Jalal , dan dia membutuhkan pendampingan seorang wanita yang akan berperan sebagai Ibunya, Ia sangat merindukan sosok seorang Ibu , Jalal.” Jalal menyisir rambutnya dengan tangan,” Yaa, ibu kan tahu tidak mudah mencari kriteria perempuan seperti itu, dan lalu, lalu kenapa Ladly harus memanggilnya Mommy,,,” Hameeda merenung sebentar , dan mulai bercerita,dari awal pertemuan nya dengan Jodha hingga ia membawanya ke rumah ini, Jalal mendengarkannya dengan seksama. Setelah beberapa lama Hameeda bercerita , Jalal kembali bertanya “ Dan Ibu percaya padanya begitu saja ? mengapa Ibu tidak curiga padanya ? sekarang ini banyak komplotan penjahat ,Bu,,,diantaranya perempuan-perempuan yang tampak innocent, mengapa Ibu dengan mudahnya membawa perempuan itu masuk ke rumah kita , Bu ? bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan Ladly ketika aku pergi .” Hameeda menatap tajam ke arah Jalal, “ Jalal, apakah kau tidak percaya pada Ibumu ini ,Nak,,?” ,,,jalal serba salah menjawab, “ Bukan begitu maksudku , Bu,,,Aku hanya ingin Ladly mendapatkan yang terbaik, aku selalu berusaha menjadi Ayah yang baik baginya, lagi pula kan ada Ibu disini, pasti ia akan tumbuh menjadi gadis yang baik.” Hameeda :” jalal , Ibu tidak meragukan kemampuan dan segala pengorbananmu,nak, tapi kau juga akan luluh sepertiku ketika kau melihat kedekatan Ladly pada Jodha , kau tidak akan mampu melarangnya.” jalal berjalan ke arah Ibunya lalu duduk juga di kursi di hadapan Ibunya, “ Jadi itu namanya , Jodhaa,,,Nama seperti apa itu, dari namanya saja sudah tidak meyakinkan. Aku akan membawanya ke Kedutaan besok, dan biar orang kedutaan yang memutuskan.” Hameeda memegang tangan Jalal, “ Jalal anakku , tak dapatkah kau menolongnya ,nak,,Ibu melihat kebenaran dan ketulusan di matanya, dan yang dia lakukan untuk ladly dengan membawa senyuman di hari-hari Ladly, sudah cukup membuktikan bahwa dia orang baik.Tolonglah dia , Jalal. Lakukan demi aku, Nak.” Jalal bingung dengan permintaan Ibunya, tentu ia tidak dapat menjawab Iya, mengingat kejadian malam itu dan dan apa yang dialami nya bersama Jodha. Tentang siapa Jodha, jalal hampir pasti berfikir wanita seperti apa dia dan bahwa dia adalah pekerja di klub malam itu, itu cukup membuktikan kebenaran yang difikirkannya. Tapi tentu saja ia tak dapat menyakiti Ibunya dan Ladly. “ kau sebaiknya istirahat Jalal,kau pasti lelah sekali, besok kita lanjutkan lagi, “ Hameeda mencium kening Jalal dan segera berlalu ke kamarnya.

Jalal bahkan masih merasakan sakit di punggung tangannya bekas gigitan Jodha, ia lalu meninju mejanya dengan kesal, Jalal pun segera berlalu ke kamarnya. Tapi sebelum ia masuk ke kamarnya Jalal menyempatkan menengok Ladly sebentar di kamarnya, Kamar Ladly sudah redup kembali, Jalal melihat Jodha dengan posisi tidurnya yang memeluk Ladly dengan penuh rasa keibuan, seakan ingin melindunginya dari segala mara bahaya, Jalal bersandar sebentar di tembok dekat pintu masuk,dan menerawang memandang Ladly, Putrinya tercinta, sudah begitu banyak cobaan yang dialami nya di usianya yang masih dini. Dan aku belum bisa menyembuhkan luka hatinya, semua yang kulakukan saat ini semata-mata semuanya demi Ladly, agar Ladly dan ibunya Hameeda tidak kekurangan suatu apapun dalam hidup mereka. Jalal mengingat lagi panggilan Ladly pada Jodha,~Mommy~ terdengar sangat lembut dan menenangkan, itu kah keinginan terdalam dalam hidupnya, bisa memanggil lagi seseorang dalam hidupnya dengan sapaan Mama. Tapi bukan wanita seperti ini , Nak. Jangan. Jalal sudah akan berlalu dari sana ketika seseorang seperti memanggilnya,” Tu,,Tuan Jalal ,,,.” Jalal membalikkan badannya lagi dan melihat gadis itu kini berada di hadapannya. Jalal tidak menjawab dan segera melangkah keluar kamar. Jodha mengejarnya sambil menyentuh lengan baju Jalal dan berkata “ Tuan Jalal, bolehkah aku bicara sebentar.” Jalal memandang ke arah pangkal lengannya yang barusan disentuh Jodha . Jodha menyadarinya dan segera menarik tangannya “ Maafkan aku, maafkan juga kejaadian tadi, aku harusnya ingat cerita Ladly , bahwa selarut apapun, Ayahnya pasti akan datang ke kamarnya untuk mengucapkan selamat Malam, aku lupa dan mengira Anda adalah pencuri,, Tolong maafkan aku.” Jalal menjawab sambil membalikkan badannya “ Dan apa yang kau lakukan dirumahku ? Bukankah aku yang harusnya mencurigaimu sebagai pencuri ?, apa maksud kedatanganmu kemari ? Apa kau merencanakan sesuatu bersama komplotanmu ? Kau mungkin bisa menipu Ibuku dan Ladly, tapi maaf Nona, usahamu tidak akan berhasil.” Jalal memandang tajam ke arah Jodha,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar