Kamis, 15 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.17 ***


“ Sudah kubilang jangan memanggilku Tuan kalau kau mengatakannya sekali saja maka aku akan menciummu lagi seperti malam itu.” Jodha kaget dan mundur beberapa langkah.“ Jadi apa maumu ? “ Tantangnya kemudian. Jalal mempersilahkan Jodha duduk kembali. Ia tertawa geli dalam hati , menemukan apa yang bisa menjadi senjatanya menghadapi Jodha. Sambil terus menatap Jodha yang saat itu menatapnya juga, Jalal melanjutkan “ Aku ingin kau menjadi Ibu asuh untuk Ladly, agar ia merasakan mempunyai seorang Ibu lagi, aku tau ini tak mudah bagimu, tapi itu tidak akan merubah statusmu sebagai lajang, kau bebas menentukan seperti apa hubunganmu nantinya dengan Ladly saat kau menikah, tapi untuk saat ini , aku mohon tinggallah disini sebagai Ibu Asuh Ladly. “ Jalal berhenti sebentar memperhatikan raut muka Jodha, ia melanjutkan “ Tentu karena tujuanmu ke Negri ini adalah untuk bekerja maka kita akan membuat perjanjian dan kau akan menerima imbalan berupa uang, dan tolong jangan salah faham, jangan menganggap ini sebagai gaji, karena kalau kau menerimanya anggaplah ini sebagai ungkapan rasa terima kasihku padamu.” Jalal menyelesaikan kalimat terakhirnya dalam
satu tarikan nafas. Jodha menjadi sangat kebingungan ia benar-benar tidak tahu akan menjawab apa. Pertama pernyataan Jalal yang seolah-olah ‘melamar’nya , lalu barusan ia mengatakan untuk menjadi Ibu asuh bagi Ladly, Ohh orang ini benar-benar tahu bagaimana caranya mendominasi orang dan membuat perintahnya sulit untuk di bantah. Jalal menunggu jawaban Jodha, “ Lalu kalau aku menolak ?” Kata Jodha , Jalal segera menjawab “ kalau begitu kau akan ku kembalikan pada agen TKI yang mengurus perjalananmu kemari. “ Kata Jalal serius, Jodha mengepalkan tangannya dan memicingkan matanya memandang Jalal , lalu menjawab “ Kalau begitu , aku tidak punya pilihan lain, Tuan.” Tiba-tiba Jodha menyadari kesalahannya dan segera berdiri menghindar, karena bersamaan dengan itu Jalal sudah akan berdiri menuju Jodha.Jodha berlari mengelilingi Sofa dan jalal hanya berdiri tertawa sambil satu tangannya memegang pinggang dan satunya memegang dagu. “ Woo, Nona Jodha kau melakukan kesalahan lagiii,,,” Jodha menjawab cepat,,” Baiklah,,,Baiklah buatlah perjanjiannya dan aku akan melihatnya dulu nanti malam.” Jodha cepat-cepat berlalu dari ruang kerja Jalal. Jalal tersenyum melihat tingkah Jodha, sebelum senyumnya benar-benar hilang, Jodha sudah kembali masuk dan ngeloyor mengambil buku-bukunya, namun ketika ia sudah berbalik dan melangkah , ia membalikkan badannya lagi dan mengambil kaleng cola yang belum habis diteguknya tadi dan berlalu cepat-cepat dari sana. Jalal hanya memandangnya dan tertawa tertahan. ~ Ia benar-benar lucu ketika ia tersipu malu, tingkahnya menjadi aneh dan tidak terkontrol~ Jalal menggeleng-gelengkan kepalanya dan mulai bergegas ke kantor, ia benar-benar sudah kesiangan.
Dalam perjalanannya menuju kantor Jalal masih membayangkan kejadian tadi, ia kembali tersenyum. Pada supirnya ia mengatakan untuk singgah dulu di kantor pengacara, ia membutuhkan rekomendasi tentang apa yang harus disusunnya untuk perjanjiannya dengan Jodha. Kepada Ibunya Hameeda Jalal menelfonnya dan juga menceritakan hal ini. Hameeda menyerahkan semua yang terbaik untuk Ladly pada Jalal, asalkan Jodha tidak merasa terpaksa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar