Kamis, 15 Januari 2015

*** Ada Cinta di Matamu Bagian 19 ***



Beberapa jam kemudian Rajat tersadar disebuah ruangan di Rumah Sakit, Ia merasakan kepalanya nyeri sekali, Ia berteriak2 kesakitan. Dokter memberikan tambahan obat anti nyeri melalui selang infusnya . Jiji Bhaijan menelfon mam Ekta dan mengabarkan kondisi Rajat. Pari berada di kamar perawatan Rajat, hanya satu orang yg diijinkan menunggu. Karena fihak keluarga Rajat belum ada yang datang, Pari bersikeras menawarkan diri untuk menungguinya saat ini. Pari gelisah melihat kondisi Rajat, sebentar2 ia bangun dan memperhatikan Rajat kalau2 ia sadar dan membuka matanya, kemudian ia duduk lagi dan menunggu. Selama duduk tadi , ia juga mencoba menghubungi Sristhy, ia berjanji akan segera datang. Saat ini Sristhy sudah ada di Jaipur, tempat ia dan Rajat akan melangsungkan pernikahannya . Butuh waktu 12 jam perjalanan darat.

Dokter yang merawat Rajat memberitahukan kepada Mam Ekta, bahwa hasil CT Scan menunjukkan , Rajat hanya menderita cidera kepala ringan. Segera setelah ia sadar, mereka akan mengawasinya selama 24 jam ke depan. Jika ia tidak muntah dan tidak menunjukkan gejala mengkhawatirkan lainnya, Rajat akan segera diperbolehkan pulang.

Mam Ekta : ( memegang tangan Rajat, menoleh ke Pari ) " Pari , pulanglah,, Rohit mungkin sangat khawatir."

Pari : " Aku sudah menelfonnya Mam, ia baru akan pulang besok pagi, ia mengijinkanku tinggal sebentar untuk menemani Rajat."

Mam Ekta : " Owh It's very nice of him, u love him so much , hein na ?."

Pari : ( tersenyum lalu mengalihkan pandangannya dari Mam Ekta ) " Of couse Mam, he is my husband."

Mam Ekta : " Mmhm, iya,,maaf tapi aku mendengar dari Jiji Bhaijan, kau ada masalah wkt itu dg suamimu, aku harap ia tdk terpengaruh dg pemberitaan bbrp media ttg kau dan Rajat."

Pari : " Ooh, tentu tidak Mam, he is a very loving n caring husband."

Mam Ekta : " Uumm,, OK then, Maaf aku harus meninggalkanmu, kl kau lelah aku bs meminta seorang kru unt menemani rajat dulu, dan kau bs istirahat."

Pari : " Ooh, tidak Mam, tidak apa2, aku akan menungguinya sampai orang tua-nya datang."

Mam Ekta : " OK, well,,terima kasih , Pari..I owe you once."

Mam Ekta pamit, sambil mengelus tangan Rajat. Pari kembali terpekur di depan Rajat yg tertidur dengan tenang. Kemudian Rajat membuka matanya dan bergumam lirih , ~Aiirr,,,~

Pari menanyakan pada perawat jaga apakah Rajat boleh minum air. Setelah mendapatkan ijin Pari memberikan Rajat minum sedikit2 menggunakan sedotan.Rajat mulai sadar dan mengingat2 apa yang menimpanya hingga ia harus dirawat di sana. Pari demi melihat Rajat sadar tak henti-hentinya menangis di depan Rajat,tanpa bersuara sambil mengambilkan minum, membetulkan selimutnya dan membetulkan letak kepalanya . Ia berkali-kali mengusap air matanya, tapi tak kunjung berhenti. Rajat yang melihatnya mau tak mau makin terpana.

Rajat : " Pari,,,, sudahlah jangan menangis terus begitu . aku kan tidak apa2, lihat kan ?" ( mengembangkan tangannya dan mengendikkan bahu )

Pari : " Siapa bilang tidak apa-apa, kau menggantikan tempatku, harusnya aku yang menderita seperti ini, entah aku harus berterima kasih atau kasihan padamu."

Rajat : " then stop crying, orang-orang akan melihat aneh padamu."

Pari : ( dengan muka heran ), " Knapa aneh ?"

Rajat : " Kau bukan istriku, tapi bertingkah seolah aku ini suamimu."
 ( Rajat tersenyum menggoda sambil memberikan tatapan killer Shenshah )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar