Rabu, 21 Januari 2015

*** Coz You're The One Bag. 21 ***




Jalal : “ Tidurlah malam ini denganku,,,.”

Jalal mengatakannya dengan tenang, tapi bagi Jodha itu seperti petir yang siap menghantarkan jutaan volt aliran listrik ke tubuhnya . Jalal menahan tawanya yang siap meledak melihat wajah Jodha yang tiba-tiba berubah pucat seperti hantu.Ia tidak tahan dan meledaklah tawanya .
Jalal : “ Ya ampun Jodha , kau tidak berfikir perkataanku sungguh-sungguh kan ?, Hahahamm,,,kau tahu,wajahmu jadi lucu sekali.”( Jalal masih tetap tertawa )

Jodha sangat marah dan bersiap meninggalkan Jalal yang duduk di depannya,tepat ketika melewati Jalal, Jalal menahan pergelangan tangan Jodha.

Jalal : “ OK ,,,dengar , Jodha maafkan aku, aku hanya bercanda,,,.
Aku mohon ,duduklah lagi.”

Jalal mulai melembut dan kali ini ia berdiri lalu mendudukan Jodha di sebelahnya ,Jalal dengan jelas dapat melihat rona wajah Jodha yang langsung memerah. Entahlah ada apa dengan Jalal, ia juga heran dengan dirinya sendiri. Menggoda wanita, tentu bukan salah satu keahlian Jalal. Tapi mengapa hal seperti ini begitu mudah terjadi dengan Jodha. Sejak dulu ia malah selalu jadi objek godaan wanita. Siapa yang tidak tergoda untuk mendekatinya. Punya wajah ganteng seperti Rajat Tokas ( Ehmm ), eksekutif muda yang merajai sebagian besar pangsa pasar di Dubai, Apalagi dengan status dudanya saat ini. Tentu saja perempuan manapun dari usia berapapun pasti berlomba-lomba mendapatkan perhatiannya.

Jalal : “ Ok maafkan aku, aku sungguh tak bermaksud mengatakan itu. Hanya saja entah mengapa sifat jahil ku selalu muncul kalau itu berkenaan denganmu , aku hanya tidak ingin melihat wajahmu yang terlalu serius itu. Aku harap kau tidak merasa terganggu, aku tidak akan mengatakan hal-hal bodoh lagi untuk menggodamu. Kau boleh kembali ke kamarmu Nona Jodha, dan setiap malam selesai Ladly tidur, aku memintamu untuk datang ke ruanganku ini, aku ingin mendengar seluruh kegiatan Ladly bersamamu, Karena sekarang kau akan benar-benar 24 jam bersamanya. Kau keberatan ?”

Jodha : “ Uum,,,tidak . Tentu saja anda berhak tahu. Tanpa memintanya pun saya akan memberitahukannya pada Anda.”

Jalal : “ Baiklah kalau begitu Nona Jodha, Selamat Malam.”

Jodha segera membawa semua yang diberikan Jalal barusan, ia segera memasang kartu di ponselnya, melakukan registrasi dan segera melakukan top up untuk mengisi pulsanya. Setalah ponselnya aktif ia segera mecari tombol dial dan menelfon nomer shivani yang dihafalnya luar kepala.

Shivani : “ Ya hallo shivani disini.”

Jodha : (berteriak tertahan , walaupun kamarnya kedap suara ia takut rasa seangnya bisa membuat suaranya terdengar keluar) “ Shivaniii, ini aku Jodha….Apa kabarmu ? Ibu mana ? Sukanya apakah disana juga,,,Aku kangen sekaliiii.”

Shivani : “ Kak Jodha , benarkah ini dirimu kak ? Kemana saja ? sudah sebulan dan tidak ada kabar sama sekali dari mu,,,Ibu sangat sedih, Kak Sukanya belum pulang,,,selesai kuliah dia masih harus bekerja shift sore kak,,,aku akan berikan telfonmu sebentar,Ibuuu,,,

Terdengar suara di seberang sana ,shivani yang berteriak memanggil ibunya, rupanya Ibunya sedang beristirahat , pasti tubuh tuanya semakin lemah Karena beban hidup yang berat, Ibu menawati segera menjawab di telfon.
Ibu : “ Ha,Hallo,,,,benarkah ini Jodha ? Jodha anakku,,,dimana kau nak ? ( mulai menangis)

Jodha ; “ Ibuu,, Ibuu tolong jangan menangis,, ( ikut menangis juga ) Ibu aku baik-baik saja bu , maafkan aku , belum bisa memberimu kabar, aku sangat sibuk bu, malahan aku sangat menikmati pekerjaanku , Bu. Ini, ini nomor telfonku, kalian boleh menghubungiku kapan saja. Aku bahkan akan menelfon kalian tiap hari sekarang, Ibu aku sangat bahagia Bu, Ibu jangan khawatir.”

Ibu : “ Benarkah Jodha,,ooh saying Ibu sangat khawatir sekali , Bahkan Ayahmu dulu tak kan bisa melepaskanmu dari pengawasannya sedetik pun, Benarkah kau baik-baik saja nak, kau tidak sedang menghibur Ibu kan nak, Ibu tidak akan sanggup hidup kalau Ibu kehilanganmu juga.”

Jodha : “ Tidak Ibu, aku sungguh baik2 saja,,,,uum Ibu ,,aku sudah gajian bu,,aku akan mengirimkannya padamu besok.

Ibu : “ Tidak usah , Nak,,,Ibu lebih tenang kalau kau cukup disana, akmi tidak apa-apa disini.”

Jodha : “ Tentu saja tidak Ibu, untuk apa aku bekerja jauh-jauh…Aku cukup bahkan berlebihan bu disini. Ibu jangan khawatir lagi .”

Jodha masih mengobrol dengan Ibu dan Shivani dan berpesan agar Sukanya berhenti dari pekerjaannya agar ia tidak usah keluar malam. Ia tertidur dengan penuh kebahagiaan dan bermimpi bertemu dengan Ayahnya. I bangun tengah malam dan menyadari ia tidur dikamarnya sendiri. Jodha segera bangun dan menuju kamar Ladly, dibukanya pintu kamar Ladly pelan-pelan dan dilihatnya Jalal dan Ladly tidur berpelukan. Jodha sangat tersentuh dan memandang mereka beberapa saat. Hatinya yang lain mulai tersentuh dengan segala kebaikan Jalal padanya. Saat belum mengenalnya pun Jalal sudah menolongnya ketika pertemuan mereka yang pertama dulu di klub malam. Saat ini pun ketika perkenalan mereka baru berjalan beberapa saat Jalal sudah mempercayakan putri kesayangannya pada Jodha dan secara tidak langsung memberikannya ‘pekerjaan’ hingga ia dapat memberikan uang untuk dikirimkan kepada keluarganya, dengan itu Jalal sudah benar-benar menolongnya lagi. Jodha mengucapkan sebait do’a agar keluarga ini selalu diberikan kebahagiaan.

1 komentar:

  1. Rajat Tokas...anda beruntung banget punya muka mirip Jalaludin Muhamad....

    BalasHapus