Kamis, 15 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.5 ***






Di dalam kamar tamu Jodha duduk sambil memandang ke sekitar kamar, Kamar yang luas seperti kamarnya dulu, seprei putih yang hangat yang selalu diganti setiap hari, wangi dari pengharum ruangan yang ditambahkan aromatherapy membuat Jodha menerawang memejamkan matanya mengingat masa-masa indahnya dulu. Sesaat kemudian ia kembali tersadar, wajahnya melukiskan kesedihan yang teramat dalam, Ibu,,,Ayaah,,,aku berjanji akan baik-baik saja, aku tidak akan pulang sebelum mendapatkan pekerjaan,tentu ia tidak dapat bekerja sebagai dokter seperti yang ia cita-citakan, paling tidak ia akan menggunakan segala kemampuannya untuk menghidupi keluarganya di Indonesia. Ibunya sekarang berjualan ala kadarnya dan adik-adiknya harus bekerja sambil sekolah, aku harus mendapatkan uang yang banyak agar aku dapat mengirimi mereka uang. Tekad Jodha sudah bulat. Pasti ada pekerjaan yang layak untuknya di Dubai ini. Ia membuka tas nya yang hanya berisi passport, beberapa lembar uang, dan dokumen penting lainnya, ia juga mengeluarkan baju dari beberapa paper bag, Hameeda membelikannya beberapa pakaian tadi, ketika tahu Jodha hanya punya selembar baju yang melekat ditubuhnya saja. Semua barangnya ditinggal di kamar kost yang ada klub nya semalam, tapi tentu saja Jodha tidak menceritakan hal itu kepada Hameeda, ada saatnya batinnya dalam hati. Perempuan paruh baya itu begitu baik, aku akan membalas kebaikannya bagaimanapun caranya, walaupun itu diluar keinginanku. Jodha kembali teringat laki-laki yang menolongnya semalam, ia bahkan lupa mengucapkan terima kasih, ~ aku bahkan tidak tahu namanya~ mengingatnya Jodha jadi tersenyum sendiri, betapa ia sangat kuat dan mendominasi. Penampilannya seperti seorang Eksekutif muda yang kharismatik, mudah-mudahan aku bisa bertemu dengannya dan mengucapkan terima kasih. ~ hanya terima kasih?~ Tanya hatinya lagi~ Yakin kau tidak menginginkan lebih~ Jodha menggelengkan kepalanya sebagai tanda tidak mungkin atas apa yang diinginkan hatinya. Ia pasti bertemu dengan lelaki itu suatu saat. Tuhan , Kabulkanlah keinginanku. Jodha segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setengah jam kemudian terdengar pintu kamarnya diketuk dari luar, Jodha segera membukanya . Seorang dengan pakaian pelayan berdiri disana “ Maaf Nona, Nyonya Hameeda menunggu anda diruang makan.” Jodha menjawab dengan ramah “Baiklah, terima kasih ya.”

Tiba di meja makan , Jodha sudah di sambut oleh Hammeda dan Ladly, beberapa Pelayan menunggu di samping mereka menunggu perintah. Kemarilah Jodha, kau duduklah di sebelah Ladly,,” Sini Kakak, “ Pinta Ladly dengan senyum ramahnya, Pelayanpun mulai menghidangkan makan satu-satu, Demi melihat makanan yang menggiurkan itu dan mengingat dirinya tidak makan dari kemarin sore, terbit air liur Jodha, ia sangat ingin segera melahap makanan di meja, Hameeda seakan tahu yang difikirkan Jodha, langsung menyuruhnya makan. Jodha terbelalak senang, tapi ia menutupinya dengan bertanya “ apakah tidak ada yang kita tunggu lagi untuk makan malam, Maaf Ibu tapi tidak apa-apa saya menunggu saja.’ Hameeda segera tersenyum, dan memandang Ladly, Mama Ladly sudah tidak ada dan Ayahnya tadi pagi baru berangkat ke luar negri, mungkin baru besok ia pulang,,,nah makanlah, tidak usah malu-malu , anggap saja rumah mu sendiri.” Hameeda mempersilahkan Jodha, Menunya disini Nasi juga m hanya ada beberapa menu masakan yang ia tidak kenal, tapi tidak masalah, ia mungkin hanya mengambil satu atau dua macam lauk, ia sebenarnya mengalami masalah dengan kegiatan makan, kalo Ibunya dirumah tidak mengingatkannya, ia pasti sudah akan melewatkan jam-jam makan, tapi setelah apa yang dialaminya beberapa hari ini, nafsu makannya jadi meningkat. Hameeda menuangkan nasi juga dipiring Ladly, ‘ Aku ga’ mau makan Nasi nek, aku makan ayam gorengnya aja,,,” Hameeda dengan sabar, “ Kalo Daddy-mu tahu , ia pasti akan memarahimu,,biar Nenek suapin yah “ “ Aaaah aku gak mau,,,dikit-dikit Daddy,,dikit-dikit Daddy, ladly ga takut kok sama Daddy,,Daddy Jahat.” Ladly mulai merengut lagi dan siap-siap menangis, Jodha segera mempercepat makannya dan membujuk Ladly lagi. Dengan kelihaiannya membujuk anak kecil, Ladly menurut dan mulai memasukkan makanannya ke mulut, kadang-kadang Jodha membantunya membelah daging ayam dan memisahkannya dari tulang dengan sendok garpu, bahkan menyuapinya,dan Ladly melahapnya sampai habis. Sambil makan itu, Hameeda tak henti-hentinya mengaggumi Jodha, ia sangat pandai sekali membujuk anak kecil. Setelah mereka selesai makan sesuai janji Jodha ia menceritakan dongeng sebelum tidur kepada Ladly, dan Ladly tertidur bahagia malam itu. Dalam tidurnya ia membayangkan dirinya sebagai Puteri dan Jodha adalah Mommy-nya. Ia tersenyum bahagia dalam tidurnya. Jodha menguap beberapa kali. Hameeda yang dari tadi menonton TV diruang tamu segera masuk ke kamar Ladly, dan melihatnya sudah tertidur pulas. Ia menciumnya, dan menyuruh salah satu pengasuhnya untuk menunggui Ladly sebentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar