Rabu, 21 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.24 ***




2 jam kemudian,,,Jalal mengucapkan terima kasih kepada dr.Shaguni Bay .
Dr. Shaguni Bay kemudian memberikan resep yang harus ditebus Jalal esok harinya. Malam ini Jodha aman karena dr. Shagun sudah memberikan obat anti alergi yang di suntikan pada Jodha,untung ia tidak sampai mengalami ' Syok Anafilaktic', suatu keadaan yang disebabkan oleh alergi yang parah pada pasien . Jodha alergi terhadap kepiting, ia tidak tahu kalau soup yang dimakannya mengandung olahan dari kepiting. Itulah mengapa malam ini ia baru merasakan efeknya. Untung Jalal segera menelfon dokter keluarganya, karena Jodha tak segera sadar dan di seluruh tubuhnya yang dapat terlihat , terdapat bercak2 merah berpulau.
Setelah dr.Shagun pergi, Jalal segera kembali ke kamar Jodha. Pelayan dan Pekerja di sana pasti sudah terlelap tidur, Jalal tidak suka merepotkan mereka pada jam istirahatnya. Lalu bagaimana Jalal akan mengganti gaun merah yang dipakai Jodha. ( Galau ni hot daddy, g@ tahan liat jodha pake gaun merah )
Sekali lagi Jalal melihat ke arah Jodha, Jalal segera menarikkan selimut sampai sebatas dada Jodha,dr.Shagun mengatakan Jodha akan sadar dalam waktu satu jam kedepan, segera setelah ia sadar , Jalal diminta memeriksa reflek telannya dengan meminumkan sedikit air putih . Jika jodha bisa menelan dr. Shagun memerintahkan Jalal memberikan obat anti alergi yang harus diminum 4 jam setelah obat yang disuntik oleh dr.Shagun . Itu artinya ia harus tetap di kamar Jodha 1 jam kedepan. Jalal memandang berkeliling, dimana kira2 ia dapat duduk tapi ia tak dapat menemukan sofa yg cukup nyaman. Satu-satunya tempat duduk adalah bangku di depan meja rias Jodha yg pasti amat tidak nyaman untuknya duduk. Jalal melangkahkan kakinya menuju ke sebelah Jodha. Ia terpaksa harus duduk di tempat tidur Jodha. Karena malam sudah sangat larut ditambah dengan insiden barusan, Jalal merasa amat mengantuk, ditatapnya Jodha yang tertidur pulas, berlian dilehernya masih terpasang disana, Jodha terlihat sangat cantik, untuk sesaat diruangan kerja tadi, Jalal hampir saja menciumnya lagi, kalau saja Jodha tidak pingsan tadi. ~ Ya Tuhan apa yang terjadi padaku~ . ( aduh bang pake nanya lg itu brarti udah mulai tertarik,)
Jalal akhirnya tertidur di samping Jodha. Pagi harinya,,,Jodha terbangun merasakan badannya yang menggigil kedinginan, giginya sampai gemelutuk dan mengeluarkan bunyi. Jodha membuka matanya , menggeliat ke samping dan " Aaaaaa,,,"Teriakan Jodha barusan seperti alarm yang membangunkan tidur lelap Jalal, Ia terkejut dan terbangun menatap Jodha dalam posisi duduk dan sedang memandang marah pada dirinya," Apa yang kau lakukan padaku ?, Apa yang terjadi semalam ? Mengapa kau tidur dikamarku ?" Tanya Jodha sengit. Jalal berusaha mendiamkan Jodha " Jodha , dengar dulu penjelasanku,,,,aku,,,." Jodha memotong sambil menutup kedua telinganya " Aaaaaaa,,aku tidak mau dengar,,tidak mau dengaaarrr...." Jalal menutup bibir Jodha dengan sebelah tangannya, ia tidak mau ada Pelayan atau pekerja diluar yang mendengar Jodha berteriak dan menganggap dirinya berlaku tidak sopan pada Jodha. " Dengar Jodha, aku tidak melakukan sesuatu seperti yang kau fikirkan, aku mungkin tidur disini, tapi tujuanku bukan seperti yang kau fikirkan." Jodha menepis tangan Jalal, masih dengan marah dia membalas " Tidak akan ada maling yang mengaku,kau pasti memanfaatkan kesempatan untuk menyentuhku,,,,,." Jalal membalas dengan marah sambil bersiap-siap berdiri dr tempat tidur dg lututnya," Jadi kau menganggapku maling ? Baiklah kau akan menyesal Jodha . Menuduh orang tanpa bukti yang jelas, bisa sangat membahayakan." Jalal meninggalkan kamar Jodha. Sementara Jodha masih syok menyadari dirinya semalaman tidur dengan Jalal.Jodha melihat dirinya di balik selimut, gaun merahnya masih ia pakai, hanya obi-nya yang sudah lepas ( dr. Shagun melepaskannya, agar jalan nafas Jodha tidak terganggu ), ia juga melirik ke kasur tempatnya tidur , tidak ada bercak darah. Ia mulai mereka-reka apa yang sebenarnya terjadi, tapi sia-sia ia tidak menemukan petunjuk apapun. Kejadian yang terakhir diingatnya adalah ketika ia merasa seluruh tubuhnya gatal, dan semuanya gelap. Apakah ada yang melihat mereka semalam, siapa yang harus ditanya oleh Jodha. Ooh,,Jodha menepuk-nepuk pipinya sendiri.
Jodha dan Jalal bertemu di meja makan, Ladly sendiri sudah berangkat ke sekolah. Jalal melihat jodha datang dan memberikan Jodha sesuatu dalam bungkusan, ia sudah akan menyelesaikan sarapannya dan berkata pada Jodha, " Dokter menyuruh kau meminumnya dua kali sehari,,," Jalal memakai jas-nya , menyeruput kopinya dan berlalu meninggalkan Jodha. Jodha membuka bungkusan tadi, diluar plastik itu terdapat lambang kedokteran dan tulisan dalam bahasa Arab. Jodha membaca nama obatnya " Dexamethason 0,5 mg, Claritin tablet dan nama merek suplement dalam wadah Tube." Jodha tentu sangat tahu obat apa itu, sebagai mahasiswa kedokteran tingkat akhir, semua pelajaran tentang Farmakologi, guna obat dan efeknya terhadap manusia serta kandungan bahan kimia dan rangkai kimia nya sudah selesai di lahap dan harus dihafalnya di luar kepala. Obat alergi apa ? kenapa aku harus meminumnya ? berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benak Jodha. Apa yang sebenarnya terjadi semalam ? Semua pertanyaan itu hanya Jalal yang mampu menjawab, tapi bahkan Jodha tak mau mendengarkan penjelasan Jalal tadi pagi. Aku harus mencari tahu. Pertama ia akan bertanya pada pelayan yang menemani Ladly tidur semalam, mengapa Jalal tidak menemani Ladly tidur dan malah tidur di tempatnya, padahal semalam adalah giliran Jalal tidur bersama Ladly. Pelayan yang bernama Lubna itu menjawab " Tuan hanya mengatakan, ia akan menemui dokter sebentar krn Nona sakit semalam. " ~aku sakit ~ Fikir Jodha, ada dokter semalam yang datang ke rumah ini.Berarti aku harus bertanya pada petugas yang membuka pintu depan. " Ya Nona semalam dr.Shaguni Bay datang karena Tuan memanggilnya." Jodha melanjutkan " Untuk apa ?" Petugas itu menjawab " Tuan tidak mengatakan apa2 dan hanya memerintahkan saya untuk segera membawa dr. Shagun ke kamar anda, Nona." Jodha mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Jadi ada dokter yang datang dan mungkin mengobatiku, mungkin karena aku pingsan, tapi pingsan kenapa? dan mengapa memberikan obat alergi ini ? Jodha memperhatikan lengannya,masih ada bekas2 bercak merah berpulau2 disana. Jadi benar aku kena alergi semalam, karena kepiting kah, aku makan kepiting semalam ? owh aku harus bertanya pada dokter itu.Setelah membuka phonebook yg ada di dekat mesin telfon di ruang tamu, Jodha segera berbicara dengan orang yang bernama dr.Shagun.Jodha : " Selamat siang dr. Shaguni Bay, maaf mengganggumu siang ini, tapi saya Jodha yang tinggal di rumah Tn. Jalal, saya mengucapkan terima kasih karena anda menolong saya."dr.Shagun : " Ahh ya, senang berkenalan dg anda Ny.Jalal, suami anda sangat cemas semalam. kapan kalian menikah ? Jalal bahkan tidak mengundangku,,hahah,,abaikan perkataanku, pasti dia punya alasan khusus."Jodha : " Ohh, tidak sebenarnya,,,( Jodha menggantung kalimatnya, rasanya tak perlu meluruskan hal ini, kl jalal tidak menjelaskannya, maka pasti dia punya alasan ) , sebenarnya aku hanya ingin bertanya dok, apa yg terjadi padaku semalam ?"dr.Shagun : " Ohh anda pingsan Nyonya, anda alergi makanan laut kah ?"Jodha : " Ya, seingatku aku alergi kepiting waktu kecil, dan orang tuaku tidak pernah lagi mengijinkanku memakannya."dr.Shagu : " Ya mungkin saja , Nona."Jodha : " Syok anafilactic ? "dr. Shagun : " Bagaimana anda bisa tahu istilah itu ?"Jodha : ( menyadari kesalahannya ), owh,,aku,,aku pernah dengar saja, dok."dr.Shagun : " syukurnya anda belum terlalu parah, segeralah minum obatnya, aku akan melihat lagi keadaan anda nanti malam."Jodha :" owh ,,uum, tidak perlu dok, saya akan minum obatnya, dan saya akan baik2 saja. Terima kasih, Selamat siang."Jodha menghela nafas berat. Jadi insiden semalam adalah aku alergi lalu pingsan, jalal memanggilkan dokter dan demi menjagaku dia menungguiku di kamar semalam.~Ooh~ Jodha menutup mulutnya. Semua ini kesalahannya karena menuduh Jalal dengan membabi buta. Ya Tuhan, dia pasti kecewa dan marah padaku. Aku harus meminta maaf.Di kantor,,,Jalan melemparkan pulpen yang sedari tadi diputar2nya. Fikirannya masih tentang kejadian pagi tadi. Jalal mengepalkan kedua tangannya diatas meja dan menggebraknya pelan. Bahkan Jodha tak membiarkan Jalal menjelaskan kejadian sebenarnya. Memangnya siapa dia, culas, arogan, egonya tinggi. Kalau bukan demi Ladly, dia sudah akan membuat perhitungan dengan Jodha. Kepada Sekretarisnya Jalal membatalkan beberapa pertemuan dan presentasi dengan klien-nya. Ketika sekretarisnya menelfon karena bagian Pantry akan mengirim makanannya, Jalal pun menolaknya, ia melewatkan makan siangnya hari ini.Malam hari di Ruang keluarga di kediaman Jalal,,,Ladly sedang menyaksikan acara Discovery Channel, kali ini tayangannya adalah mengenai Flora dan Fauna yg ada di laut , Reporter yang mengambil gambarnya terlihat sedang berbicara ke arah kameramen di sebuah kapal laut " Daddy lihat itu ikan paus-nya,,,." Kata Ladly kegirangan, Jalal yang sedang mengerjakan sesuatu di laptop-nya, hanya meliriknya sekilas, dan kembali menekuni layar Laptop. Ladly masih menikmati tayangan di depannya. Jodha datang dengan membawa minuman Coklat hangat untuk mereka bertiga dan Roti Pisang Bakar Keju yang dibuatnya dengan bantuan Pelayan tadi. Jodha harap2 cemas apakah Jalal akan menyukainya. Jodha bingung dengan apa yang akan dilakukannya untuk meminta maaf. Sepanjang siang dan sore tadi dia memikirkan cara yang tepat, tapi tak ada satupun cara yang melintas di otaknya. Jalal bahkan tak meliriknya barusan, atau pura2 tidak menyadari kehadirannya. Ia berinisiatif mengambilkan Jalal minuman coklatnya, Jalal mengambilnya tanpa melakukan kontak mata dengan Jodha. Jodha memberikan Pisang Bakar yg ia tata dalam piring kecil2, Jalal mengambilnya, dan meletakkan di sebelahnya,lagi2 ia melakukannya tanpa kontak mata dengan Jodha . Jodha jadi ciut untuk memulai pembicaraan. Ladly juga meminum coklat hangat dan pisang bakarnya, ia bertanya pada Jodha.Ladly : " Mommy, kalau kita naik kapal pesiar bisakah kita melihat ikan paus seperti itu, temanku mengatakan bahwa liburan di kapal pesiar sangat menyenangkan, benarkah Mommy ?"Jodha gelagapan karena ia pun tak pernah naik kapal pesiar, sekali pernah ia naik kapal laut ketika masih kecil, saat keluarganya melakukan perjalanan ke Sumatera menengok neneknya. Dan itupun ia mabok berat, dan trauma naik kapal laut lagi.Jodha : " owh, Mommy belum pernah naik kapal pesiar nak, mungkin Daddy-mu sering." Jodha melirik Jalal sebentar namun tidak ada reaksi darinya, matanya masih mengarah ke layar laptop.Ladly akhirnya naik kepangkuan Daddy-nya, Jalal gelagapan sebentar , meletakkan laptop kesampingnya, dan membetulkan pangkuannya ke Ladly.Jalal : " Knapa ? Ladly mau liburan pakai kapal pesiar ?"Ladly : " Bolehkan ? Kapan kita pergi ?"Jalal : " Baiklah anak Daddy yang cantik, siapkan barang2mu, kita pergi besok, sekarang tidurlah."ladly mencium Ayahnya dan mengucapkan slamat malam. Ia tak sabar menuju kamarnya dan Jodha memanggil seorang pelayan untuk membantu Ladly bersiap2, sementara ia akan menyusulnya nanti. Rasa canggung kemudian tercipta setelah Ladly pergi. Jodha tak tahu harus memulai dari mana untuk meminta maaf pada Jalal. Sementara Jalal sendiri sepertinya tidak tertarik untuk memulai percakapan. Sejak Jalal pulang kantor tadi, ia hanya melihatnya sekilas ketika ia pulang dan langsung masuk kamar. Ketika makan malam pun, Pelayan disuruh membawakan makananya ke ruang kerja Jalal .(iiih jalal kalo ngambek nyebelin beud sehh,,). Jalal membereskan laptopnya kemudian berdiri dan bersiap akan beranjak dari sana, ketika Jodha mencegahnya dengan berkata " Maaf,,,Maafkan aku karena menuduhmu tadi pagi,,Maafkan aku yang bahkan tak memberikanmu kesempatan untuk menjelaskan." Jodha ikut berdiri juga. Tapi jalal bahkan tidak melihat kearahnya. Ia berjalan menuju ke kamarnya, Jodha mengejar dan memegang tangannya, Jalal menoleh dan memandang Jodha lurus ke matanya . Jalal melepaskan pegangan Jodha dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya membawa tubuh Jodha mendekat ke tubuhnya...
Apa yg akan terjadi selanjutnya ? Tbc chap 25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar