Senin, 26 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bagian 28 ***


Sudah sebulan sejak Jalal menyatakan cinta pada Jodha. Kini hari2nya lebih banyak dihabiskan dengan memberikan perhatian pada Jodha. Pamit padanya sebelum berangkat kerja, walaupun hanya dengan menganggukan kepala atau melemparkan senyum manisnya. Pulang kerja dengan seikat rangkaian bunga atau hadiah kecil lainnya, dan tindakan lainnya yang mau tak mau membuat Jodha terharu dan tersenyum. Tapi Jodha masih belum mau mengungkapkan perasaannya secara terbuka. Jodha masih menanggapinya dengan sopan. Ia takut Jalal kecewa, lebih takut lagi kalau ia yang kecewa. Jodha selalu menata hatinya agar tidak jatuh cinta pada Jalal, ia ingin melanjutkan hubungan tak biasa ini dengan profesional. Ia hanya menikmati semua perhatian Jalal, dan berharap suatu hari Jalal akan menyerah. Tapi kelihatannya bukan itu yang terjadi. Jalal malahan semakin intens mencari waktu agar dapat bersama dengan dirinya. Bahkan sekarang Jalal tak hanya ingin mengetahui kegiatan Ladly melalui laporan Jodha pada malam harinya, tapi juga rutin menelfonnya pada siang hari. Alih2 menanyakan kabar Ladly, Jalal malah curhat tentang pekerjaan kantornya, atau sesekali menanyakan apa kegiatan Jodha hari itu, dan mulai menggodanya dengan kata2 puitis bagai pujangga . Dan Jalal menikmatinya, menikmati suara jodha di telfon, menikmati saat2 menunggu jam makan siang untuk sekedar menyapanya dan menikmati saat2 ia ingin cepat2 pulang menemui Jodha, melihat senyumnya yang manis dan menenangkan.
Hameeda juga sudah lama pulang dari ibadah Haji, ia sengaja mengambil waktu yang agak panjang, untuk sekaligus melakukan kunjungan dan kegiatan sosial ke negara-negara timur tengah. Bahkan ketika Hameeda di rumah pun Jalal tak sungkan2 menjahili Jodha, walaupun masih sembunyi2. Seperti malam itu, Jalal sedang menunggu Jodha di ruang kerjanya. Ladly sudah lama terlelap, tapi Ibu Hameeda masih ada di ruang keluarga, ruang yang harus dilalui Jodha untuk bisa ke ruang kerja Jalal.
Jodha membaca lagi Messengger Jalal di Ponsel nya.
Jalal : ~ Kalau kau tak ke ruanganku sekarang, aku yang akan ke kamarmu ~
Jodha : ~ Bagaimana bisa aku ke sana, Ibumu masih berbicara dengan para pelayan ~
Jalal : ~ Bilang saja kau mau mengantarkan kopi untukku~
Jodha : ~ Diruanganmu kan ada kopi~
Jalal : ~ Kalau begitu cari alasan lain, agar kau bisa ke ruang kerjaku ~
Jodha : ~ Mengapa harus aku yang repot memikirkannya ~
Jalal : ~ Jodhaaaa !!,,,aku akan benar2 ke kamarmu ~
Jodha : ~ Terserah kau, aku mau tidurr ~
Jalal : ~ Kalau begitu aku akan benar2 ke kamarmu sekarang ~
Jodha : ~ Terseraaaaaah !!!~
Jalal : ~ Aku akan benar2 melakukannya,Jodha ,,,~
Lama tak ada jawaban dari Jodha, Bahkan Jodha sudah menutup telinganya dengan bantal, sudah memejamkan mata, tapi kemudian memicingkannya,,,penasaran dibukanya lagi messengger dari Jalal.
Jalal :~ Penasaran yaaa,,,aku tahu kamu pasti gak bisa tidur sebelum menciumku dan mengucapkan Slamat Malam ,,haha~
Aaaah,,,Edddaaan tenan , balas Jodha dalam hati,tapi ia tersenyum juga melihat tingkah Jalal yang benar2 seperti ABG sedang jatuh cinta.
Pagi itu dikediaman Jalal,,,
Jalal sedang menunggu Jodha diruang makan. Besok adalah hari ulang tahun Ladly. Jalal ingin menanyakan, apakah Jodha ada ide bagaimana mereka harus merayakannya. Ulang tahun Ladly sebelumnya pasti dirayakan dengan sebuah perayaan mewah bersama teman2nya. Terakhir kali mereka menyewa sebuah Hotel yang mengundang semua teman Ladly dengan mendatangkan Justin Bieber yang memang merupakan idola remaja bahkan anak2 di dunia, serta mengundang tokoh animasi Frozen dan Princess Sofia. Dan Ladly benar2 menikmatinya. Tahun ini Jalal ingin sesuatu yang berbeda. Jalal sudah menanyakannya pada Hameeda, tapi jawaban Hameeda adalah, tanyakan saja pada Ladly dan berikan apa yang dia inginkan. Benar juga biarlah itu akan ia tanyakan ketika Ladly meniup lilinnya dan meminta suatu permohonan.(Make a wish ). Ketika Jodha datang ke ruang makan , Jalal segera menggamit tangan Jodha dan membawa tangan Jodha ke belakang punggungnya, lalu menggenggamnya erat. Pagi ini ia akan membawa Jodha untuk membantu memilihkan pesta seperti apa yang akan disiapkan untuk Ladly-nya tersayang. Jalal membawa Jodha untuk pamit pada Ibunya diruang lain dengan masih menggenggam tangannya. Jodha sudah melotot ke arahnya dan memberikan tanda untuk melepaskannya. Tapi Jalal malah mempererat genggamannya dan berjalan sambil membawa tangan Jodha di balik punggungnya itu. Hameeda sedang memeriksa beberapa dokumen ketika Jalal pamit pergi.
Jalal : " Ibu, aku akan membawa Jodha sebentar untuk mencarikan ide dimana kita akan mengadakan perayaan untuk ulang tahun Ladly tengah malam nanti ."
Hameeda menengok, dan agak menurunkan kacamatanya melihat ke arah Jalal dan Jodha di belakangnya.
Hameeda : " Apa yang kau sembunyikan di balik punggungmu , nak ?"
Jodha lebih merapat ke belakang Jalal dan mencoba tersenyum ke arah Hameeda, tapi melotot dan garang ke arah Jalal.
Jalal : " Eee,,uum,,,,bukan apa2 , Bu. nanti aku akan mengantarnya kembali."
Jalal segera berbalik. Dan Jodha segera mengangguk hormat ke arah Hameeda.~ Jalal menggenggam tangan Jodha ?~ Fikir Hameeda,~ Heemh, ada yang harus kuketahui.~
Malam harinya,,,,
Atas usul Jodha, mereka tidak akan mengadakan party malam ini, sebagai mana biasanya. Mereka hanya akan pergi ke suatu tempat untuk makan malam sampai tengah malam waktu ulang tahun Ladly , dan memberikan hadiahnya disana.
Jalal,Hameeda, Ladly dan Jodha sudah berada di sebuah Restoran makanan Jepang. Jalal memesankan menu istimewa ala Jepang dengan sajian lengkapnya. Disusun di Meja besar di sana, dekat meja makan mereka. Tidak banyak orang2 yang makan juga di sana malam ini. Sebenarnya mereka bisa memesannya private, tapi Jalal ingin mengejutkan Ladly nanti dengan menyuruh orang2 disana untuk secara spontanitas mengucapkan selamat ulang tahun pada Ladly. Setelah acara makan malam selesai, Petugas resto membawakan kue ulang tahun Ladly yang super mewah. Berdiri megah sepanjang 1 sentimeter ke bawah dan terdiri dari rangkaian kue ulang tahun yang di dekorasi menjadi bentuk dari tokoh kartun Princess Sofia dengan gaun panjangnya yang melebar sampai ke dasar kue , dengan perhiasan dan ornamen pelengkap lain yg semuanya bisa dimakan. Ladly sangat bahagia , itu semua ide Jodha sebagai hadiah ulang tahun darinya, Ladly mencium pipi jodha dan mengucapkan terima kasih . Hameeda juga memberikan kadonya. Tiba giliran Jalal untuk memberikan kado Ladly. Dan sesuai rencana Jalal akan memberikan kadonya sesuai permintaan Ladly.
Ladly : " Benarkah , Daddy ,,,hadiahku adalah apa yang aku minta ?"
Jalal : " Daddy akan mewujudkan semua yang kau inginkan , nak. Kau adalah permata Daddy yang paling berharga."
Ladly masih dengan kepolosannya, memandang orang2 yang dicintainya dengan penuh haru.
Ladly : " Daddy , bisakah kau memberikanku seorang adik , aku sudah punya seorang Mommy, bisakah aku meminta seorang adik yang mungil dan lucu ?"
Hameeda , Jalal dan Jodha saling berpandangan dalam tanya.
Hameeda : " Tapi , mengapa kau meminta itu nak, bukankah masih banyak permintaan yang lain yg bisa Daddy-mu berikan."
Ladly : ( masih dengan kepolosannya ), " Kemarin aku dan teman2 jenguk Mamanya Shaheer di Rumah sakit, nek...dia punya adik baru.Teman2 yang lain bilang, punya adik baru itu seru, bisa diajak main, bisa digendong2 nanti dia nangis minta susu. Ladly sudah bilang Ladly punya juga seperti itu di rumah,tapi teman Ladly gak percaya, dia bilang mana mungkin Ladly punya adik baru, Mama saja tidak punya,,,," dan akhirnya pecahlah tangis Ladly.
Ada genangan air mata di mata Hameeda dan Jodha. Dan bahkan Jalal tak bisa menyembunyikan perasaan harunya atas permintaan Ladly barusan. Tak kuasa berkata apapun atas satu saja permintaan Ladly ~Bagaimana ia harus memenuhinya~. Mereka hanyut sesaat dalam kebimbangan, apa yang bisa mereka katakan untuk menghibur Ladly. Akhirnya Hameeda bergerak lebih dekat ke arah Ladly dan membelai rambutnya mesra...
Hameeda : " Suatu hari Allah akan mengabulkan do'amu nak, yang tinggal kau lakukan hanyalah berdo'a dan memintanya pada Tuhan, kau mau melakukannya kan sayang ?"
Ladly : " Tapi nek, Daddy kan janji mengabulkan semua permintaanku , Ya kan Dad ?"
Jalal tak bisa berkata2. Ia hanya memeluk Ladly dan membelai sayang rambutnya. Malam itu harusnya semua orang tersenyum bahagia tapi akhirnya merekapun pulang dalam kebisuan.
Tiba di rumah,,,,
Setelah mengucapkan selamat malam pada Ladly, dan menganggukan kepalanya pada Hameeda, Jalal berjalan lesu ke ruang kerjanya. Jalal duduk di kursi kerjanya.Melamun sebentar, sebelum akhirnya berjalan ke arah lemari yang paling bawah yang ada disebelahnya, memasukkan tangannya dan mencari2 sesuatu di dalamnya. Sebuah bingkai foto yang penuh dengan debu. Hampir saja foto itu ia musnahkan, agar ia tidak terus dibayangi kenangan pahit di balik foto itu.
Jalal membawanya ke kursi kerjanya , membersihkan foto itu dengan tissue.
Seorang wanita cantik dengan gaun malam yang mewah, tampak duduk memeluk Ladly yang masih berusia 3 bulan. Sorot matanya memancarkan sinar yang amat tajam, ujung kajal yang hitam memanjang di sudut matanya, berbaur dengan eye shadow dengan warna gelap dan menatap kamera dengan senyum khasnya, mampu meruntuhkan iman bagi siapapun yang memandangnya.~Andai saja kau masih disini, mungkin aku bisa memenuhi permintaan Ladly.~ Jalal mengusap foto itu ~ tapi kau memilih pergi~ Jalal menitikkan air matanya. Tak kuasa menahan kesedihan membayangkan lagi permintaan Ladly. Putri semata wayangnya yang amat berharga dari apapun di dunia memintanya memberikan seorang adik.Jalal larut dalam kedukaan, ketika pintunya di buka oleh seseorang,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar