Kamis, 15 Januari 2015

***Ada Cinta di Matamu Bagian 13***



Rajat mematikan mesin mobilnya dan bersiap-siap menumpahkan semua pertanyaan yang berputar di otaknya. Tapi dilihatnya air mata Paridhi sudah menggenang lalu meluncur di pipinya dengan deras. Dalam keheningan selama di mobil tadi, rupanya Pari sudah menangis diam-diam. Rajat sudah ingin mendekat dan berniat menyandarkan kepala pari di bahunya, seperti yang sering mereka lakukan On The Set . Tapi Paridi menahannya dengan menggerakkan tangannya, menyuruh Rajat berhenti.

Pari : ( memberikan tanda stop dengan tangannya ) " Tidak, tetaplah ditempatmu , Rajat,,Biarkan aku menagis sebentar saja."

Rajat akhirnya menurut diam di tempatnya, suara isak Pari membuat hatinya teriris-iris merasakan sakit yang sama. ~Ohh Pari mengapa kau mempertaruhkan hidupmu bersama Rohit berapa luka lagi yang harus kau tahan karena mencintainya~ Rajat menyesali dirinya , terlebih ia tidak dapat berbuat apa-apa demi orang yang dicintainya. Ya dicintainya, tidak ada seorangpun yang tau perasaan Rajat kepada Paridhi, ia menutupnya rapat-rapat dan menjalani sandiwara bahwa ia mencintai tunangannya, padahal sebenarnya ia terpaksa menerima Sristhy yang sudah setahun sebelumnya mengejajar-ngejar dirinya. Jauh sebelum mereka dipasangkan di serial ini, Rajat telah mengagumi Paridhi  sebagai aktris pendatang baru yang sederhana dalam sikap dan tutur serta simple dalam penampilan. Sayang Paridhi memutuskan untuk menikah sebelum ia dapat mengenalnya lebih jauh. Dan bak gayung bersambut, entah bagaimana awalnya ia malah di pasangkan dengan Paridhi di serial yang kini sukses besar . Syuting yang panjang malah membuat Rajat tak bisa membunuh rasa kagumnya yang semakin besar pada paridhi, perasaan itu malah berubah menjadi perasaan yang selalu ingin melindunginya, ingin melihatnya setiap hari, tak ingin berpisah dengannya walaupun ia mati-matian menghindarinya. Entah dengan Paridhi, tapi sudut lain hatinya berharap pari mempunyai perasaan yang sama walaupun sedikit .

Dalam keheningan di mobil itu, mereka menangis dalam diam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar