Kamis, 15 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.14 ***


Jalal yang juga terkejut atas apa yang barusan dilakukannya segera meminta maaf pada Jodha. Jodha memandang Jalal dalam keterkejutannya lalu membalikkan badannya dan setengah berlari menuju kamarnya, kamarnya sendiri di kamar tamu. Jodha menutup pintu kamar itu cepat-cepat dan berharap tidak ada yang tahu insiden barusan. Apa yang dilakukan Jalal barusan ? Mengapa ia juga balas memeluknya dan menangis didadanya tadi. Berbagai pertanyaan timbul di kepala Jodha. Ia segera menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya, berkaca dicermin didepannya dan meraba bibirnya , merasakan kembali bibir hangat Jalal yang menyentuhnya barusan, Jodha menggelengkan kepalanya keras-keras,~Tidak, tidak ada yang terjadi , kami hanya terbawa suasana saja~ Jodha sudah berfikir akan kembali ke kamar Ladly untuk menemaninya tidur, ahh tapi mungkin Jalal masih berada di kamar itu. Dan kalau ia tidak kembali maka Jalal yang akan menemani Ladly tidur. Jodha sedikit tenang dan merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Dipaksanya matanya untuk terpejam dan melupakan kejadian barusan. Tapi yang terbayang kemudian adalah pertemuannya dengan Jalal pertama kali, lalu bertemu kembali di rumah ini. Lama Jodha tak bisa terlelap. Ia sampai pada satu kesimpulan, bahwa hal itu terjadi hanya karena mereka terbawa suasana, dan akan segera melupakannya dan menganggapnya tidak pernah terjadi. Akhirnya sepanjang malam ia malah tak bisa tidur nyenyak.
Sementara di kamar Ladly,,,,
Jalal berbaring disebelah Ladly, membetulkan selimut Ladly dan mencium keningnya. Ia sendiri berbaring sambil menerawang memikirkan kejadian barusan. Apa yang terjadi padanya ? Biasanya Jalal orang yang mampu mengendalikan semua tindakannya bila ia dalam keadaan sadar. Mengapa ia melakukan hal tadi pada Jodha ? Apa yang membuatnya begitu ? Ia baru mengenal Jodha beberapa hari ini. Banyak wanita yang berusaha menarik hatinya, tapi ia bertahan untuk tetap dalam kesendirian selama dua tahun ini. Ia baru tenang dengan suatu kesimpulan , pasti hatinya tersentuh dan ikut merasakan kesedihan Jodha, hingga ia datang untuk mengurangi bebannya. Dan ia tergerak untuk memeluknya, menciumnya , memberikan kehangatan padanya. Tapi mengapa ? Untuk apa? Dia bukan siapa-siapamu Jalal. Jalal lelah sendiri memikirkan hal itu, yang akhirnya membuatnya terlelap .
Setelah kejadian tak terduga beberapa malam yang lalu , Jodha dan Jalal sama-sama menghindar. Mereka hanya bertemu diruang makan saat sarapan atau makan malam. Itupun kalau tidak terlalu penting, mereka segera meninggalkan ruang makan. Dan hal ini berlangsung selama seminggu . Hameeda pun melihat sesuatu yang lain pada perilaku mereka berdua . Ketika Hameeda menanyakannya sendiri pada Jalal, Jalal mengatakan tidak ada apa-apa . Karena Hameeda disibukkan dengan urusan manasik Haji, ia tidak terlalu ambil pusing dan tidak menanyakan lebih lanjut lagi. Hameeda hanya diberitahu, Jalal sedang mengurus segala sesuatu tentang laporan Jodha ke Kedutaan . Kepada Jalal Hameeda meminta agar Jalal meminta Jodha untuk tinggal sementara ia pergi berhaji. Hameeda akan lebih tenang jika meninggalkan Ladly dalam pengawasan Jodha. Dan Jalal berjanji akan mengurus segala sesuatunya mengenai itu . Ladly seperti biasanya pergi sekolah dengan diantar supir pribadi mereka, Hameeda juga sudah berangkat pagi-pagi mengikuti manasik haji untuk mempersiapkan keberangkatannya seminggu lagi menunaikan Ibadah Haji. Selain pelayan dan pekerja dirumah itu, Pagi ini hanya ada Jodha dan Jalal. Jalal biasanya berangkat sekitar jam 9 Pagi . Jalal baru akan keluar dari kamarnya ketika Jodha dari arah yang lain membawa tumpukan buku dan menabrak Jalal. “ Braakkk,,,.” Tumpukan buku itu jatuh menimpa Jalal, dan mengenai hidung Jalal ( yang mancung bagaikan menara Eiffel ), ujung buku yang lancip melukai hidungnya hingga mengeluarkan darah. “ Aauchh,,,”

1 komentar:

  1. aaddduuuhhh Jjjoodddhhaa ceroboh bingit sih!!! hidung jalal bisa jadi pesyek neehh...

    BalasHapus