Senin, 26 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bagian 29 ***


Hameeda masuk ke ruangan Jalal setelah menidurkan Ladly. Hameeda bisa merasakan kegalauan Jalal saat ini. Hameeda dapat mengerti . Anak yang ia besarkan sendiri, walaupun laki2 , Jalal mempunyai hati yang sangat lembut dan perasa, yang akan sangat mudah hancur bila ada sedikit saja yang menggoresnya. Jalal tidak menyadari kehadiran Hameeda sampai saat pundaknya disentuh oleh seseorang. Malam sudah semakin larut, karenanya Jalal menyuruh Ibunya untuk segera tidur.
Hameeda : " Tidak Jalal,Ibu baik2 saja,,Ibu ingin bicara denganmu, Nak,,Ayoo."
Hameeda membawa Jalal duduk di Sofa yang lebih nyaman. Saat2 bersama Ibunya seperti ini adalah saat2 dimana Jalal sedang kalut dan merasa rapuh menjalani hidupnya. Ketika Ayahnya meninggal dalam usia Jalal yg masih baru menanjak dewasa, saat ia ditimpa masalah rumah tangga yang amat berat, saat Ladly masih sangat membutuhkan Jalal, tp jalal malah makin terpuruk, Ibunya selalu ada untuk Jalal.
Hameeda : " Bicaralah padaku Jalal, anakku,,jangan memendamnya sendiri. Ibu tahu kau terusik dengan permintaan Ladly, tapi seperti biasanya, aku yakin kau akan mampu melewatinya nak."
Jalal merebahkan dirinya di pangkuan Hameeda dan merasakan belaian tangan Ibunya Hameeda yang lembut dan menenangkan.
Hameeda : " Katakan padaku, apakah memang kau tidak berniat untuk menikah lagi , Nak,,,?"
Jalal : " Untuk apa Bu, aku bahagia bersama kalian, dan Ladly bahagia bersama Ibu. Ia di besarkan oleh tangan Neneknya yg sangat baik, mengapa aku harus egois memikirkan diriku sendiri ?"
Hameeda menarik nafas berat,,
Hameeda : " Jalal,,some saying said ~ Kau tidak akan pernah bisa membuat orang lain bahagia, kalau dirimu sendiri tidak bahagia~ Kau sendiri harus bahagia dulu Jalal, baru kau bisa membahagiakan Ladly,,Jadi, benarkan apa yang Ibu katakan ?."
~Benarkah aku tidak bahagia~ Fikir Jalal, tentu saja ia bahagia, ia punya Ibunya, Ladly dan sekarang,,,Jodha, walaupun belum benar2 miliknya.
Jalal jadi membayangkan Jodha-nya, ~Ladly sangat menyayanginya dan aku mencintainya, apalagi yang kurang ?ahh tentu saja karena aku tak tahu perasaan Jodha padaku~Ada awan yang menggayut di wajah Jalal tiba-tiba,
Hameeda : “ Jalal , apa pendapatmu tentang Jodha ?’
Jalal tersipu malu dan tersenyum, lalu bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap Hameeda,
Jalal : “ Ada apa memangnya dengan dia ?”
Hameeda memandang menyelidik kearah Jalal. Ia sangat tahu ada yang berubah dengan Jalal belakangan ini. Ia terlihat lebih ceria dan lebih santai, tidak serius dan kaku seperti dulu lagi. Dan itu hanya bisa terjadi bila ada yang berubah juga dengan hatinya.
Hameeda : “ Kalau tidak ada apa2, mengapa wajahmu jadi berubah merah begitu ? “
Jalal menutupi rasa malunya dengan menepuk-nepuk kedua pipinya (*kenapa para begum senyum2 yaah,,,) “ "Mana ?? Pasti karena aku memukul2nya ketika aku sedang berfikir tadi.
Hameeda mau tak mau ikut tesenyum juga melihat tingkah Jalal.
Hameeda : “ Kau anakku Jalal, aku sangat tahu jika ada yang yang berubah sedikit saja pada anakku.”
Jalal “ ibu sudahlah, jangan menggodaku lagi,,,
Jala berjalan ke lemari pendingin dan mengambil sebotol cola untuk menenangkan jantungnya yang berdegup kencang . Entahhlah,,,mengapa kini setiap nama Jodha disebut , hatinya bergetar dan berdebar tak menentu. Jalal kemudian berbalik menuju kearah Hameeda dan duduk kembali.
Hameeda : “ Kau jatuh cinta padanya Jalal, kau sudah jatuh cinta pada Jodha.”
Jalal terkejut, tak menduga ibunya bisa secepat itu menebak hatinya.
Hameeda : Kau mencintainya tapi kau malu mengakuinya didepan Ibumu ini,Aku juga pernah muda anakku ceritakanlah pada Ibu,”
Jalal berfikir sebentar sambil meminum colanya,(* Para begum cari cola dulu gih,penulis haus neh,,,,wkwkwk,,,mmmh ,,,pada nungguin yah ?? Hahaha,,,)
Jalal : “ Dia lucu Ibu, dan imut,,,dan menggemaskan. Dia bisa bertingkah seperti anak kecil,tapi dia bisa berubah tiba2 menjadi wanita dewaasa, dan aku menyukainya, bahkan aku sudah memikirkannya di hari pertama kami bertemu ,,,( Jalal jadi membayangkan awal pertemuannya dengan Jodha,,,,*kalo para begum awal ketemu shahenshah gimana ???hahah <<gagal focus neh ,,
Hameeda memperhatikan dan Jalal melanjutkan,,,
Jalal : “ Rasa sayang dan perhatiannya pada Ladly telah membawaku masuk ke dalam pesonanya , Ibu, dia telah menyihirku, dia membuatku mengingat kembali bagaimana rasanya jatuh cinta,,,”
Hameeda tersenyum mendengar pengakuan jalal,,,,
Hameeda “ Lalu mengapa kau tak melamarnya saja ?,,,
Jalal : “ Oh,,tidak,,,tidak Ibu,,tidak secepat itu, aku tidak mau kecewa menghadapi penolakannya, aku mau dia datng sendiri padaku, mengakui padaku kalau dia mencintaiku,,,”
Hameeda geleng2 kepala mendengar harapan Jalal,
Hameeda : “ Tapi mengapa Jalal, bukankah perempuan hanya fihak yang menerima,,dan lelaki yang melakukan gerakan ?” (*eehh,,,aku mikirnya apa tha nulis ini,,,xixix#abaikan
Jalal : “ Tidak,,,tidak Ibu,aku takut kecewa, aku tahu aku mungkin bukan lelaki idamannya, tapi aku juga tak tahu lelaki seperti apa yang di sukai Jodha, Karenanya aku tidak mau terburu-buru Ibu, aku tidak mau gegabah, Biarkan cinta itu tumbuh dengan sendirinya, Berapa lama pun waktu yang di perlukan aku akan selalu menunggunya,,,,( * aduhh kelilipan neh mata,,,)
Dua hari kemudian,,,
Jalal sedang ada di Bandara Int.Dubai . Seminggu ke depan ada pameran internasional tentang produk2 lokal dari semua negara. Dan Jalal datang untuk menjajaki kemungkinan perluasan perusahaannya, karena disana ia pasti akan bertemu dg enterpreneur2 hebat seluruh dunia. Jodha dan Ladly mengantarnya ke Bandara. Jalal menatap lama mata Jodha. Sebenarnya ia ingin mengajak Jodha dan Ladly. Tapi ia berfikir lagi, ia harus mengurangi frekuensi kebersamaannya dg Jodha, Jalal takut dg cintanya yg semakin berkembang ia jadi tidak bisa menahan diri terhadap Jodha. Jalal tidak ingin melakukan hal2 diluar batasannya.
Jalal : " Baiklah aku pergi, Jodha aku titip Ladly dalam pengawasanmu.( Jodha hanya mengangguk), Ladly sayang, nurut sama Mommy-mu yah ?, nanti Daddy beliin mainan yang banyak."
Jalal Mengecup dan memeluk Ladly,ketika melangkah ke Jodha reflek ia ingin melakukan yang sama, tapi Jalal jadi salah tingkah, begitu pun Jodha, akhirnya ia mengurungkan niatnya, dan hanya tersenyum padanya.
Jodha : " Jaga diri baik2, Kami akan selalu menunggumu pulang."
Jalal terharu dg kata2 Jodha, ia memaknainya lebih~kami akan selalu menunggumu pulang~Aah,,Jodha , aku akan segera kembali ,,,,(* setelah pesan2 berikut ini,,,,Weeew,,,no kiss,,,Nungguin yah ?

1 komentar:

  1. penulisnya hebat bingits bisa baca pikiran pembacanya...ato yang nulis ngarep di kiss kang jalal juga?? antri dong...

    BalasHapus