Kamis, 15 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.15 ***



Tumpukan buku itu jatuh menimpa Jalal, dan mengenai hidung Jalal ( yang mancung bagaikan menara Pisa ), ujung buku yang lancip melukai hidungnya hingga mengeluarkan darah.
 “ Aauchh,,,” hanya itu yang keluar dari mulut Jalal, ia memegang hidungnya yang sudah berlumuran darah, Jodha sangat terkejut dan segera berlari mengambil kotak P3K yang ada diruangan sebelahnya. Ia segera menghentikan perdarahan dari hidung jalal, membersihkan lukanya, dan menutupnya dengan plester yang ia gunting agak kecil. 
Terakhir membersihkan sisa darah ditangan Jalal. Tidak ada percakapan selama melakukan itu. Hanya maaf yang terucap dari mulut Jodha sambil membereskan bukunya yang berserakan di lantai. Jalal segera membungkuk membantunya sambil pandangannya tak lepas dari Jodha, Jodha memandangnya sekilas.
 Mereka pun berdiri . Jodha sudah akan berlalu ketika jalal menahannya “ Jodha maukah kau keruangan kerjaku sebentar ?” Jodha berfikir sebentar dan mengangguk lalu melangkah mengikuti Jalal yang berjalan lebih dulu. Baru kali ini Jodha masuk ke ruangan kerja Jalal, isi ruangannya lebih mirip perpustakaan dengan interior yang super mewah. Jodha mendengar dari Ibu Hameeda , Jalal betah berlama-lama di ruang kerjanya itu. Ia juga melakukan sebagian pekerjaan kantornya di rumah, melakukan tele conference dengan rekanan bisnisnya, mengawasi pergerakan saham, dan memantau bisnisnya yang ada di beberapa kota di luar negri. Berbagai alat elektonik tersedia di mejanya, da nada sebuah TV Flat besar yang menempel di tembok. Bahkan ada sebuah minibar tempat Jalal meletakkan minuman teh, kopi, dan sejenisnya beserta gelas-gelasnya.
 Ada juga minuman ringan yang tertata rapi dilemari pendingin yang tembus pandang. Jalal mengambil minuman cola dalam lemari pendingin dan menawarkan satu pada Jodha, Jodha mengangguk dan mengambilnya. Ditengah ruangannya terdapat sofa dan disanalah Jalal duduk . Jodha meletakkan buku-bukunya diatas meja dan duduk di sofa di depan Jalal. Jalal meminum colanya lalu berkata “ Jodha , ada hal penting yang perlu aku bicarakan dan memerlukan persetujuan mu.” Jodha menjawab “ Baiklah Tuan, hal penting apa yang ingin anda bicarakan ?” Jalal tertawa sebentar, “ Jodha pertama-tama aku ingin kau menghapus panggilan Tuan dari kosakatamu, please, untukku itu sangat formal, kau bukan pelayan atau salah satu pekerjaku, bisakan ?” Jodha bingung sesaat lalu menjawab “ Baiklah.” Jalal melanjutkan “ Jodha, Maukah kau menjadi Ibu bagi Ladly ? Ibu dalam arti yang sebenarnya ?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar