Kamis, 15 Januari 2015

*** Ada Cinta di Matamu Bag.26 ***



Lama mereka terhanyut dalam suasana yang penuh dengan cinta. Seakan tak ingin melepaskan diri dan berpisah lagi. Tapi kini mereka harus kembali pada kenyataan dan kesadaran, bahwa rencana Tuhan pasti lebih indah. Paridhi melepaskan pelukannya dari Rajat, Rajat memberikan tanda pada Pari dengan menggelengkan kepalanya,"em,,em,,"( artinya tidak,,,tidak ),,,

Pari : ( sambil terus mengatur nafasnya ) " Tidak Rajat,,,cukup..."

Rajat melepaskan Pari, meletakkan tangan kirinya di pinggang, membalikkan badannya ke arah samping, memegang mulut dg tangan kanannya, dan menyisirkan tangannya itu ke rambut (panjang bener penjelasannya, kebayang kan ? ganteng sekali gayanya begitu ). Rajat kemudian tertawa menutupi rasa kesalnya, kesal karena kembali pada kenyataan bahwa mereka tak seharusnya melakukan itu.Tiba2 suara Ponsel Pari berdering keras. Mereka saling berpandangan. Rajat dengan ekor matanya menyuruh Pari mengangkat telfonnya.

Pari : " Hallo,, Iya saya sendiri,,,benar, dia suami saya,Pak,,(diam sambil mendengarkan), aah, tidak,,tidak tak mungkin, (mulai menangis), mengapa bisa begitu ? (diam),,dimana dia sekarang ? Baiklah, trima kasih .

Paridhi langsung berlari bermaksud meninggalkan Rajat, tapi Rajat menahannya." Ada apa dg Rohit ?"

Pari : ( sambil berderai air mata ) " Aku,,,umm aku harus cepat pulang Rajat, harus,,umm, Maaf." ( pari melanjutkan langkahnya )

Rajat : ( mengejar Pari ) " Tunggu, setidaknya biarkan aku menemanimu, aku mencemaskannya juga."

Pari tidak berkata apa-apa dan hanya mengangguk, lagipula mungkin dia butuh bantuan Rajat. Pikirannya yang tidak tenang tentu akan membuatnya tidak waspada akan apapun.

Rajat tidak bertanya apa2 sepanjang perjalanan menuju bandara. Petugas yang menelfon Pari tadi mengatakan, telah terjadi kecelakaan pada Rohit akibat pesawat yang ditumpanginya gagal mendarat dan menabrak salahsatu terminal yang ada di Bandara Internasional Delhi ( Lupa apa namanya ). Saat ini  Rohit sedang kritis dan dilarikan ke salah satu Rumah Sakit besar di sana. Kerabat Pari silih berganti menelfonnya, hatinya semakin resah. Masih didalam mobil, Rajat mengambil ponsel Pari dan mengubahnya menjadi 'silent mode', Pari protes dengan matanya yang masih menyisakan airmata.

Rajat : " Yang penting kau sudah tahu dimana dia, kita akan segera ke sana, dan tenangkan hatimu. Berdoa sajalah,agar tidak terjadi hal yang serius, daripada menerima semua telfon itu.Aku akan memegangnya siapa tahu ada yang penting lagi." ( Gentle Rajat, wondering when dia bisa dewasa kayak gt,,xixix)

Pari memandang Rajat dan mengucapkan terima kasih.Sesampainya di Bandara, pemberangkatan dari bandara London Int.Airport ke New delhi India di batalkan saat ini sehubungan dengan adanya kecelakaan . Penerbangan akan pulih menjelang pagi. Pari sudah marah2 di depan petugas 'Boarding Pass' ( Apa seh namanya gak familiar,,hehe, ke LN sekali doang gratisan xixixi).Tapi rajat menenangkannya dan mengajaknya ke sebuah Lounge ruang tunggu penumpang untuk VVIP yang ada disana. Setelah mendudukan pari di tempat yang lebih kepojok agar tak terlalu mencolok dan dikenali orang ( ceritanya kan Ʊϑaђ mendunia ), Rajat pergi mengambilkan Coffe Latte hangat dan beberapa cemilan yang tersedia di Lounge itu. Pari menolaknya tapi Rajat memaksanya, ia menyuapkan beberapa potong Dim Sum dan menyuruh Pari menyeruput Coffe latte-nya. Pari mau tak mau menurut karena tersentuh dengan kesabaran Rajat, dan rasa percaya yang makin bertambah lagi, walaupun mereka jarang bertemu setelah serial JA berakhir.

Rajat : " Pari , maafkan aku , kelihatannya kita harus berdiam disini sampai pagi, dan sejak tak ada lagi tempat nyaman disini selain di bahuku, maka aku minta tidurlah di bahuku atau di pangkuanku, kau boleh percaya padaku." Pari menoleh pada Rajat, dari mana ia belajar berkata seperti itu, mau tak mau Pari terpaksa tersenyum dengan perkataan Rajat barusan. Ia mendekatkan diri pada Rajat , ingin sekali menyenderkan kepalanya di bahu Rajat , menahan kepalanya dengan satu tangan di letakkan diantara bahu Rajat dan kepalanya lalu mencoba memejamkan matanya.

#Next Rohit bertemu Parijat...



1 komentar:

  1. ka kalo mau liat bag. 27-End dimana yah soalnya disini g ada :)

    BalasHapus