Jumat, 30 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bagian 32 ***


Jalal : " Kita menikah saja, Jodha."
Lama Jodha menatap Jalal, mencari kebenaran dan kejujuran disana. Dan ya, Jodha memang melihatnya, mata yang sungguh2 berbicara dari hatinya. Jodha malah melepaskan tangan Jalal darinya dan berjalan menjauh.
" Waktu kau meminta aku menjadi Ibu Ladly yang sebenarnya, aku mengira kau 'melamarku' dan ternyata aku salah, lalu apa lagi sekarang? kau melambungkanku ke awan, dan ingin menjatuhkanku tiba2 ?" Jodha mengatakannya sambil membelakangi Jalal.
"Jodha aku minta maaf untuk hal itu, tapi sungguh saat ini , aku benar2 ingin menikahimu, aku sudah mengakui perasaanku padamu, dan walaupun masih teramat dini, aku bisa merasakan , bahwa,,,bahwa kau punya perasaan yang sama padaku, ataukah aku salah ?"
Jalal menghampiri Jodha, dan membalikkan lagi tubuh Jodha menghadapnya.
"Aku mencintaimu, dan menginginkanmu menjadi istriku , Jodha,aku tak bisa menunggu lagi, aku takut ,,aku takut melakukan hal-hal yang diluar batasanku. Seperti malam ini,melihatmu dalam gaun tidur seperti ini,,,? aku lelaki normal , Jodha, apa kau memang sengaja menggodaku ?"
Jalal melihat kebawah dan ke atas pakaian Jodha, baju itu tidak benar2 menerawang, tp krn bahannya satin, sungguh siapapun yang memakainya akan kelihatan sangat seksi.
Jodha reflek melihat dirinya sendiri~Ya Tuhan~Jodha baru sadar, dan berbalik memutar ke arah meja bartender yang lebih tinggi, sehingga badan bagian bawahnya sedikit tertutup oleh meja, ia melirik Jalal malu, dan Jalal tersenyum dari seberang meja.~Kau melakukannya lagi Jodha, wajahmu yang merona ketika malu itu sangat membuatku tergoda untuk menyentuhnya~.Jalal mendekati Jodha.
"Uum ,,,apa yang kau lakukan ? berhenti disana atau aku kan menjerit." Ancam Jodha lagi. Jalal menahan langkahnya sambil tetap tersenyum.
"Apa dayaku Jodha, kau telah membangunkan Macan tidur, tapi kau akan lebih malu lagi kalau kau membangunkan semua orang di rumah ini." Jalal tersenyum menang.
Jodha terpojok dan tidak bisa berbuat apa2. Dia sudah akan berbalik ketika Jalal berkata ,,,
" Jadi apa jawabanmu, Jodha ?"
"Aku tidak tahu,,,"
"Kau hanya perlu menjawab 'Ya',,,"
"Uum,,,akan aku fikirkan,,,"
" Cepatlah , sebelum aku melamar orang lain,,,"
Jodha berbalik marah.
" Lalu mengapa kau melamarku dan bukan orang itu,,,,menyebalkan."
Jalal kemudian tertawa. Jalal diam sebentar lalu berkata sambil memandang Jodha.
" Hahaha,,,Aku butuh seorang Istri dan Ibu bagi Ladly di acara Parents Kids Summer Camp di Jepang, dan aku butuh segera karena acara itu akan dilaksanakan minggu depan." Celoteh Jalal tanpa beban.
"Apa ?? jadi benar kan ini bagian dari konspirasi mu lagi ? kau benar2 menyebalkan." Jodha sudah benar2 akan kembali ke kamarnya, dan Jalal berlari menahannya.
" Jodha, tunggu. Aku mohon duduklah dulu, aku benar2 ingin menjelaskan sesuatu padamu."
Dengan tampang masih malu, Jodha mau juga didudukkan jalal di meja bar, bersebelahan dengan Jalal.
" Seminggu sebelum ke Dublin , aku menerima surat dari sekolah Ladly, aku sudah bertanya pada Ladly apakah dia benar2 mau ikut, dan dia mengatakan sangat jelas, bahwa ia ingin ikut.dan dengan bangga ia akan menunjukkan pada teman-temannya bahwa ia punya keluarga yang lengkap sekarang, seorang Mommy, itulah yang selalu ia inginkan." Jalal berhenti sebentar, dan Jodha merasa terharu.Jalal melanjutkan,,,
" Aku tidak benar2 mengerti jalan fikiran Ladly, tapi kalau aku menjadi dia, tentu akan sangat menyenangkan mempunyai keluarga yang lengkap dan berbahagia bersama mereka." Ada cairan bening di sudut mata Jalal, dan Jodha melihatnya.
"Tapi aku,,,aku tidak benar2 berfikir kau akan melamarku dengan cara ini, uum,,,bukan seperti ini gambaran seorang pria yang akan ,,me,,melamarku, walaupun sungguh aku sangat menyayangi Ladly." Jodha akhirnya melembut.
Jalal menghapus air matanya tanpa terlihat Jodha, dan menarik nafas cepat.
"Aku serahkan keputusannya padamu, aku tidak akan pergi ke sana kalau kau tidak mau menikah denganku."
"Tapi Ladly akan bersedih."
"Apa boleh buat Jodha, aku juga tidak dapat membahayakanmu."
"Maksudmu ?" Tanya Jodha tak mengerti.
"Astaga, jadi kau masih belum faham jodha,,,haha,,Ya Tuhan kau benar2 sangat polos,apa jadinya kalau aku benar2 pria yang berniat Jahat padamu.ckckck...." jalal menggeleng2kan kepalanya.
"Jangan berbelit2, katakan padaku mengapa pergi kesana bisa membahayakanku ?"
"Jodha kalau kita pergi kesana tanpa ikatan suami istri, akan sangat membahayakn karena aku tidak menjamin aku dapat menahan diriku di sana. berdasarkan pengalamanku, maka kita akan ditempatkan dalam satu kamar, kecuali kita mengaku kl kita bukan suami istri, dan itu akan melukai Ladly, karena teman-temannya pasti akan lebih mengolok2nya lagi, dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Jadi kumhon Jodha, benar aku melakukannya demi Ladly, tapi aku juga mencintaimu."Jalal menatap dalam ke mata Jodha, ia sangat berharap Jodha menyetujuinya, setidaknya demi Ladly, dan mungkin perlahan-lahan Jalal berharap Jodha juga akan mencintainya.
" Aku harus memikirkannya dulu, sungguh ini posisi yang sulit. Maafkan aku, bukan aku menyepelekan perasaanmu dan mengabaikan Ladly, tapi ,,,tapi aku, aku butuh waktu untuk meyakinkan hatiku,aku sedang bermain2 dengan hidupku, dan itu bukan keputusan yang mudah." Jodha memegang ujung bajunya dan memilin2nya.
"Aku akan memberikanmu waktu, berapa lamapun kau menginginkannya , sayang.Tapi kumohon kali ini lakukanlah demi Ladly.Heemhh ?"
Jodha melihat ketulusan dan keseriusan di mata Jalal, ingin sekali memeluknya saat ini dan mengurangi bebannya, tapi ia masih menahan diri. Benar2 keputusan yang sulit,,,~Siapa yang harus aku ajak bicara~
Keesokan Harinya,,,
Jodha menemui Hameeda di kamarnya. Ia sedang berbaring. Dan ketika ia melihat Jodha, Hameeda meminta Jodha mengoleskan minyak ramuan dipunggung belakangnya. Jodha sangat senang dan melakukannya.
"Heemh, tanganmu lembut sekali nak, dan kelihatannya kau pintar sekali memijat." Ujar Hameeda dalam posisi tengkurap.
" Ya Ibu, Ayahku selalu menyuruhku memijatnya setiap ia pulang bekerja, beliau mengatakan bahwa tanganku seperti magic, yg dapat menghilangkan semua kepenatannya."
" Dan Ayahmu benar sekali nak, ia pasti sangat bangga padamu."
Hameeda diam sesaat, lalu ia melanjutkan.
"Jodha anakku, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu ?"
" Ya Ibu, tentu saja, "
" Apakah Jalal sudah mengatakannya padamu ? kau sudah menjawab lamaran Jalal ?"
"Uum bagaimana Ibu tahu ?" Jodha tersipu malu.
"Haha, Anakku, tidak ada yang bisa disembunyikan Jalal dariku. Walaupun aku tidak memintanya selalu begitu, tapi ia selalu mengatakan padaku ttg apa isi hatinya, Jalal seorang laki2 yang perasa dan lembut, kau akan menyukainya , nak."
"Ibu,,uum, apakah kau juga menyetujui pernikahan ini?"
Hameeda bangun dari posisi tengkurapnya, mendekatkan Jodha padanya dan berkata.
"Aku menyukaimu bahkan sebelum kau memasuki rumah ini, dan jika kau memasukinya sebagai menantuku aku akan lebih menyukainya lagi. Jangan menganggap ini sebagai beban, anggaplah ini sebagai permintaan Ibu kepada anaknya." Hameeda mengusap sayang wajah Jodha.
Jodha kembali ke kamarnya, memikirkan lagi pernyataan Jalal dan Ibu Hameeda. Dan membayangkan wajah polos Ladly, lalu keluarganya di Jakarta. Hingga ia sampai pada satu keputusan. Bahwa ini lah saatnya ia menyenangkan semua orang dan membalas budi baik mereka semua. Jodha belum benar2 mencintai Jalal, tapi kebesaran cinta Jalal padanya, membuatnya bangga dan terharu...

*** FF Coz You're The One Bagian 33 ***


Malam ini dikediaman Jalal, diadakan ijab kabul pernikahan Jodha dan Jalal. Sengaja tidak disiapkan resepsi besar2an layaknya keluarga2 di Dubai. Ini semua atas permintaan Jodha, ia ingin pernikahannya di selenggarakan secara sederhana saja. Jalal sudah akan menyuruh keluarga Jodha datang, sekali lagi Jodha menolaknya. Ia akan menjelaskan hal ini nanti kpd Ibu dan adik2nya. Tidak mungkin mendatangkan mereka secepat itu karena pasti akan banyak timbul pertanyaan dan Jodha tidak ingin menambah beban fikiran keluarganya saat ini.
Syukuran pernikahan itu hanya di hadiri oleh beberapa sahabat dekat keluarga mereka, diantaranya dr.Shaguni Bay dan orang2 kepercayaan Jalal di kantor. Sedangkan Fihak Jodha dihadiri oleh konsulat Jendral kedutaan besar RI di dubai, yang bertindak sebagai saksi dan wali hakim. Hameeda juga yang mengatur semua yg diperlukan Jodha. Malam itu kedua mempelai tampil mengenakan busana nasional saja, Jodha dg Kebaya panjang putih yang panjang dan elegan yang di buat khusus pas di badan dipadu dg kain songket merah marun, dg hiasan kepala selendang modern putih dg hiasan penuh safir dan jambrud di bagian kepalanya. sedangkan Jalal memakai beskap merah marun jg, disisipkan kain yg semotif dg Jodha, dan peci modifikasi juga dg hiasan batu yg mewah masih dg warna merah marun. Jalal dengan penampilannya yang gagah dan tampan, Jodha dengan kesederhanaan yang justru menampilkan kecantikan yang memukau. Hammeda dan Ladly duduk di belakang mempelai. Sementara jodha dan Jalal di dudukkan diatas permadani dan bantal duduk menghadap penghulu. Ijab kabulpun dilaksanakan dalam suasana haru dan khidmat.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Jodha Bai binti Bharmal dg mas kawin 50 Dinar dan 100 Dirham dibayar tunai."
"Syah,,,"
"Syah,,,"
Jodha dan Hameeda menangis lega. Jalal mencium kening mempelai wanita dan Jodha mengambil tangan Jalal dan menciumnya. Ada rasa haru yang hadir di hati keduanya.
Para tamupun menikmati makan malam yang telah di sediakan oleh fihak keluarga. Sementara Jalal sedang berbicara dg tamu yang lainnya, sambil tak henti2nya melirik Jodha yg saat ini sedang berbicara dg dr. Shaguni Bay.
dr. Shagun : " Maafkan aku Nyonya, aku baru tahu setelah kau menikah malam ini, aku kira kalian memang sudah suami istri waktu itu." dr. Shagun tertawa mengingat kekeliruannya menyangka Jodha dulu sudah menjadi istri Jalal.
Jodha : " Tidak apa2 dr. Shagun, rupanya itu doa." jodha mau tak mau geli juga.
dr. Shagun : " Oh iya, Jalan menceritakan padaku tentang studi kedokteranmu yang tertunda, ia menanyakan padaku apakah aku bisa membantumu menyelesaikannya disini ?"
Jodha tertegun dan melirik Jalal yang saat ini sedang melirik ke arahnya juga.
Jodha : " Benarkah ia menanyakannya pada anda ?"
dr. Shagun : " Ya, beberapa hari yang lalu, dan jawabannya tentu saja bisa, asal ada rekomendasi dari universitas terdahulu."
Jodha " owh, saya akan mengusahakannya agar bisa di emailkan. terima kasih banyak dr. Shagun."
dr. Shagun : " You're welcome Mrs. Jalaluddin Mohammad."
dr. Shagun pamit. Ketika Jalal akan mendekati Jodha, hameeda datang mendekati Jodha, dan Jalal harus mengurungkan niatnya. Ladly sudah di bawa ke kamar untuk beristirahat.
Hameeda mengecup kening Jodha dan memegang pipi Jodha dg kedua tangannya.
Hameeda : " Terima kasih nak, telah menjadi menantuku yang sangat cantik."
Jodha : " Aah Ibu, ini semua berkatmu, dan aku yg harus berterima kasih." Mereka berdua tertawa.
Hameeda : " Ibu berjanji ketika kalian pulang dari Summer Camp nanti , Ibu sendiri yang akan menyiapkan Resepsi yang mewah untukmu, mengundang seluruh keluargamu dan kau tidak boleh menolaknya."
Jodha hanya mengangguk tanda setuju. Sampai acara berakhir dan semua tamu pulang, Jalal baru bisa menemui Jodha.
dengan tatapan yang masih malu2, Jodha bersedia diajak Jalal ke balkon rumah mereka.
Jalal : " Sulit sekali menemuimu Mrs. Jalaluddin Mohammad, seakan kau sendirilah satu2nya yang menjadi pusat perhatian."
Jodha hanya tersenyum. Entahlah apakah hatinya harus bahagia atau bersedih. Ia hanya ingin menjalankan apa yang sudah Tuhan berikan pada hidupnya dan mencoba bersyukur, serta berharap semuanya akan baik2 saja.
Jalal : " Apa yang kau fikirkan , Jodha ?"
Jodha : " Uum,,ahh tidak, aku hanya lelah dan berfikir untuk segera beristirahat."
Alis Jalal terangkat dan senyum jahilnya mengembang.
Jalal : " Aku kira kau tidak akan istirahat malam ini Jodha." mata jalal mengerling indah.
Jodha : " Apa maksudmu ? aku mau tidur di kamarku sendiri malam ini, dan tidak ada kesempatan bagimu untuk melakukan apa yang kau fikirkan."
Jalal : " Apa memang yang kufikirkan ? Aku hanya akan memintamu memijitku semalaman."
Jalal tak kuasa tertawa melihat sikap judes Jodha, ~aku tak kan memaksamu jodha, aku hanya akan menunggu saat kau menyerahkan dirimu dengan sendirinya~
Jodha : " Tidak mau, ini pasti akal2anmu saja."
Jalal : " Aku akan mengatakannya pada Ibu, kalau kau tidak mau sekamar denganku."
Jodha bersiap memukul Jalal, tapi Jalal malah menangkap tangannya dan meletakkannya di dadanya.
Jodha : " Jal,,,haaah, kau ini." Jodha menggantung nama Jalal karena tidak terbiasa memanggilnya begitu.
Jalal : " Mengapa berhenti, aku mau kau memanggil namaku, Hemh ? ,,aku ingin mendengarnya."
Jodha : " A,,ah,,tidak bisa, itu akan terdengar tidak sopan," Jodha menunduk malu.
Jalal : " Lalu kau akan memanggilku apa ?,,Mas ? owh please jangan memanggilku dg sebutan itu, aku jd merasa sangat tua,,,Abang ? owh no,no,,,,aku berasa seperti abang Somay,,,"
Jodha jadi tertawa geli melihat tingkah Jalal. Dan Jalal terpana dengan tawa Jodha barusan. Ia berdo'a agar Tuhan membiarkannya melihat tawa Jodha seumur hidupnya.
Jalal : " Kau cantik sekali kalau kau tertawa Jodha."
Mereka berpandangan lama. Jodha berhenti memandangnya dan mengatakan ia akan memikirkan panggilan yang tepat nanti. Mereka masuk ke kamarnya masing2 malam itu, karena Jalal yg memberikan pilihan pada Jodha sejak ia tak ingin terlalu memaksa Jodha. Dan Hameeda mengerti itu. Cinta akan segera datang pada Jodha , do'a Hameeda dalam hati.
Pagi harinya,,,
Jodha bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuk seluruh keluarga dg bantuan pelayan. Dua hari lagi mereka akan berangkat ke Jepang untuk acara Summer Camp. Jalal dan Ladly juga sudah libur untuk menyiapkan semuanya. Hameeda sudah tiba di meja makan, Ladly masih bersiap di kamarnya di bantu seorang pelayan.Hameeda memuji Jodha yang sudah ada di dapur sepagi ini. Ia bahagia sekali punya seorang menatu,,lagi. Entah kenapa hatinya berdebar mengingat itu, ada rasa khawatir tapi ia kemudian mengabaikannya.
Hameeda : " Jodha , Tolong bangunkan Jalal, nak,,,kalau libur seperti ini ia biasa tidur lagi setelah sholat subuh. Katak aku menunggunya untuk suatu urusan ."
Jodha merasa tidak enak karena harus ke kamar Jalal. Tapi ia harus membiasakan diri sejak Jalal adalah suaminya sekarang. Pipi jodha jadi bersemu merah mengingat hal itu. Ia segera beranjak ke kamar Jalal.
Membuka pintunya perlahan, melihat Jalal yang masih berbaring dengan suara dengkurannya dan,,,,OMG mengapa ia senang sekali tidur tanpa memakai baju yg memamerkan tubuh bagian atasnya, ada yang berdesir tiba2 pada diri Jodha, perlahan ia mendekati Jalal, membungkukkan badannya dan melihat wajah Jalal di depannya yg tidur sangat pulas. Lama Jodha memandangnya sebelum tersentak tiba2 karena Jalal meraih tubuhnya , menangkap dan menggulingkannya ke atas ranjang,,,,,,

*** FF Coz You're The One Bagian 34 ***


" Aaww,,,,Apa yang kau lakukan?" Jodha kaget dan menjerit.
Jalal lebih menarik lagi selimutnya, dan menyelimuti Jodha sambil tetap memeluknya dalam posisi berbaring dan saling berhadapan.
" Kau sendiri, apa yang kau lakukan dikamarku ? Owh aku lupa kau kan istriku sekarang, jadi kau kesini untuk membangunkanku , menciumku dan mengucapkan Selamat Pagi, bukan ?"
Jodha menepuk pelan bahu Jalal. Aroma maskulin dan kehangatan tubuh Jalal yang memeluknya menghadirkan sensasi yang lain, ia terbuai sesaat menikmatinya, sebelum Jodha kemudian berkata.
" Lepaskan aku, nanti Ibu mu melihat kita."
"Memangnya knapa kalau Ibuku melihat." Balas Jalal.
" Owhh, kau ini benar-benar,,,"
" Aku akan melepaskanmu kalau kau menciumku,,,,"
Tak ingin berlama2 akhirnya Jodha mencium Jalal di pipi.
" Kau,,benar2 harus belajar bagaimana caranya mencium suamimu, Nona."
Jalal bangun dan setengah menindih badan Jodha (*posisi 246 on the scene , salah satu adegan di IIHOL Chapter lupa )
kini wajah mereka hanya dipisahkan beberapa inci, bibir Jodha yang merah dan wajahnya yang tersipu malu, nafas yang hangat menerpa majah masing2, Jalal menekankan bibirnya di bibir Jodha, melumatnya sesaat, mata Jodha terpejam, Jalal menunggu reaksi Jodha. Jodha merengkuh kepala Jalal lebih mendekat, dan mereka saling berciuman mesra. Jodha menikmati sensasi yang tidak pernah dirasakan sebelumnya . Tidak seperti ciumannya terdahulu dimana selalu Jalal yang menguasai, kali ini Jodha terlihat lebih nyaman dan atraktif.
Tiba2 pintu kamar Jalal terbuka dan munculah Hameeda. Jodha segera mendorong tubuh Jalal, dan menutupi seluruh wajahnya lalu beringsut ke dalam selimut tebal. Jalal yang memang membelakangi pintu masuk hingga dapat menutup dengan sempurna tubuh Jodha di balik selimut, segera berbalik dan menghadapkan tubuhnya ke Ibu nya.
" Jalal, aku menyuruh Jodha membangunkanmu tadi, kemana dia ? "
Jalal menutup mulutnya yang ingin tertawa, dan memberikan tanda pada Ibunya bahwa Jodha ada di balik selimut. Hameeda mengerling penuh arti pada Jalal dan pura2 marah.
" Aaah, kemana dia ?,,,tapi Ibu melihat dia masuk ke kamarmu tadi."
" Aku disini , Ibu,,," Jawab Jodha pelan sambil menurunkan selimut yang menutupi wajahnya.
Hameeda akhirnya tertawa juga melihat mereka berdua. Jalal tersenyum menang. Dan Jodha menatap Jalal dengan judes sambil menahan malu.
" Baiklah , kami menunggumu di ruang makan , Nak,,," Hameeda berbalik pergi dan menghilang di balik pintu.
Jalal tertawa keras sekali. Jodha segera bangun dari tempat tidur Jalal dan menimpuknya dengan bantal.
" Gak lucu,,," Jodha berjingkat dengan lutut masih di tempat tidur, ketika ia akan melangkah melewati jalal, kakinya malah tersangkut oleh selimut, dan tubuhnya jatuh menimpa Jalal.Keduanya terguling ke samping dan jatuh dari tempat tidur dengan posisi Jodha di atas tubuh Jalal.
Insiden pagi yang menegangkan sekaligus menambah kedekatan Jodha dan Jalal. Mereka terutama Jodha meskipun masih tetap malu, sedikit2 mulai sama - sama terbuka dan membiarkan semuanya terjadi secara alami. Dan menikmati perasaan asing yang tak pernah di rasakannya. Jalal dengan pengalamannya berumah tangga dan Jodha yang ingin belajar untuk lebih cepat beradaptasi.
And the Journey of their love story continue....
Saatnya Parents Kids Summer Camp.Laldly terlihat senang dan gembira. Ia bahkan menceritakan kesenangannya akan mengikuti Summer Camp itu pada pelayannya, petugas pintu jaga, dan siapa saja yang ditemuinya di rumah besar mereka. Hameeda tak henti2nya bersyukur dan membagi2kan sedekah pada para pekerjanya ( Ayo ada yang mo antri kalung dan gelang berlian,,,hehehe)
Pagi itu Jodha dan Jalal juga sudah bersiap. Jodha sendiri yang menyiapkan semua kebutuhan Jalal. Walaupun mereka tidak sekamar, Jodha selalu berusaha menyiapkan dan meneliti apa saja yang di butuhkan Jalal, tentu saja dengan bantuan Hameeda.
Setelah siap dengan dirinya sendiri, dan setelah melihat Ladly sedang bercengkrama dg Hameeda, Jodha kemudian masuk ke kamar Jalal, menyiapkan bajunya, menyiapkan parfum dan Eau de cologne yg akan dipakainya hari ini, menyiapkan dasi dg corak yg pas dan keperluan Jalal yg lainnya. Jodha sudah akan keluar ketika Jalal juga selesai mandi, Rambutnya yang agak basah, lilitan handuk dipinggangnya, dan aroma maskulin yang tiba2 menyeruak di dalam kamar membuat Jodha terpana sesaat. Jalal melihatnya dan segera memanggil Jodha.
"Jodha, tolong lihat punggungku, sepertinya aku terkena paku yang tercungkil keluar dr furniture yg ada di dalam."
Mau tak mau Jodha berlari mendekat. Dengan ragu2 ia melihat luka Jalal.
" Hu,,uh,,,kau ceroboh sekali."
Jodha melihat luka goresan yang agak dalam. Segera diambilnya kotak P3K , dibersihkannya darah yang mengalir dari luka itu, dan dioleskannya antiseptik agar luka itu tidak infeksi. Jodha berulangkali meringis ketika membersihkannya seolah merasakan sakit yang dirasakan Jalal.
" Aww,,,bisakah kau pelan sedikit, Jodha."
" Issh,,ini hanya luka kecil saja, dan kau sudah mengaduh seperti anak kecil."
" Hahaha,,,tahu apa kau tentang luka, Jodha,,,aku bahkan sanggup menahan luka yang berat sekalipun jika itu disebabkan karenamu."
Jodha berhenti sebentar. Mencoba mencerna kata2 Jalal barusan. Ia akhirnya menggelang tak mengerti, Jodha tidak tahu bahwa perkataan Jalal kelak akan menjadi kenyataan .
***
Setelah semuanya siap Jalal , Jodha dan Ladly segera berpamitan pada Hameeda. Hameeda mencium mereka satu persatu, kepada Jalal Hameeda berpesan, agar jangan terlalu sering menjahili Jodha, dan Jodha menaikan alisnya memandang Jalal, ketika Ibu mertua-nya itu membelanya. Sedangkan pada Jodha hameeda mengatakan agar menjaga baik2 Jalal dan Ladly, Jangan membuat Jalal marah dan menurut padanya sejak dia adalah suami Jodha sekarang. Jalal membalas menatap Jodha dengan bangga...
‪#‎Next‬ Chap_Summer Camp in Japan, as i need a very close observation wid this chap, i would like to ask 2 more day off to complete it,,,So ,,,I'll see u on Saturday Night, fellas.

Senin, 26 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bagian 31 ***


Puncak kerinduan adalah ketika kita tidak bisa saling terhubung dg orang yg kita sayang , baik itu telp,sms,bbm,skype,fb,dan sosial media lainnya. Tidakkah ini menjadi penting untuk Jalal, ataukah dia sengaja melakukannya pada Jodha, tp yang pasti , Jodha selalu mendoakan Jalal, begitupun kiranya Jalal. Mereka saling mendoakan dlm diam.
Cinta dan Rindu
Merasuki Raga
Kau dan Aku melukai Jiwa
Kacau dan Galau....
Dublin, Hari ke- 6,,,,,
Jalal sebenarnya tak tega tidak memberikan kabar apapun pada Jodha. Ia hanya ingin tahu apakah Jodha juga merindukannya. Ia selalu menunggu Jodha-lah yang menelfonnya terlebih dahulu, tapi karena tak ada satupun telfon dari Jodha, Jalal membiarkannya. Mungkin memang dia tidak ada perasaan apapun padaku,batin Jalal lagi. Jalal memang pernah berjanji ia tidak akan pernah memaksa Jodha, dan dia menepatinya dengan menahan dirinya untuk tidak menelfon Jodha lebih dulu. Dan ini lah hasilnya, Jalal jadi tersiksa sendiri...
Malam hari di rumah Jalal
Jalal pulang dengan penerbangan pertama hari itu, dan baru sampai malam ini di Dubai. Jalal ada diruangan kerjanya saat ini . Iseng Jalal meng- sms Jodha, ia hanya ingin tahu apakah Jodha masih terbangun atau sudah tidur .
Jalal : ..." Ga kangen? "Jodha terkejut membaca sms Jalal, lama dia tdk menjawab, tapi akhirnya,,
Jodha : ..." Enggaaaaak"
Jalal : ..." Yakin?"
Jodha : ..." Iyaaaaa"
Jalal :..."Marah ya?"
Jodha : ..."Enggaaaak"
Jalal : ..."Kalo kangen cepatlah ke ruang kerjaku.."
Jodha sudah akan membalas lagi dg marah, tapi ia penasaran juga. Akhirnya dengan rasa penasarannya Jodha setengah berlari menuju ruang kerja Jalal . Saat itu sudah jam tidur, dan semua orang sudah terlelap . Jodha tidak menyadari bahwa ia hanya mengenakan gaun tidur yang tipis, tanpa tambahan baju penutup lagi diluarnya hingga siluet tubuh Jodha nyaris sempurna terlihat .
Ruang kerja Jalal masih gelap ketika Jodha tiba di sana . Perlahan Jodha memencet tombol listrik didinding untuk menyalakan lampunya. Terlihat kosong. Jodha mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, tiba tiba Jalal muncul dari balik kursi kerja yg sempurna menyembunyikan siapapun yg duduk di sana .
Jodha sedikit terkejut karena Jalal benar-benar ada d ruang kerjanya. Jalal dapat melihat ekspresi kerkejutan yang tersirat di wajah Jodha . Jodha tersenyum bahagia melihat jalal di depannya namun ia menyembunyikan rasa bahagia itu dari wajahnya. Jalal lebih terkejut lagi melihat Jodha dengan tampilan gaun tidur yg tipis yg membentuk siluet tubuhnya . Tenggorokannya seakan tercekat , dan matanya terbalak lebar . ~ Owh Jodha kejutan apa yang kau berikan ini~ Alih alih ingin memberi kejutan kepadanya malah ia sendiri yang dibuat lebih terkejut.
Lama ia memandang jodha dan baru sadar ketika Jodha menjentikkan jari tangannya di depan wajah jalal.
Jodha : " Heii,,, kau tak tidak apa2 kan ?
Jalal : " Heemmh,,, kau cantik sekali Jodha, Apakah kau menyadarinya ?." Jalal mendekatkan jarinya untuk membelai wajah Jodha.
Jodha bingung dengan sikap jalal dan perlahan2 mundur beberapa langkah. Jalal makin melangkah maju mendekatinya, Jodha mati langkah langkah , ia terpojok di dinding ruangan.
Jodha : " Kau mau apa ? Jangan berbuat yang macam2." Ujar Jodha galak walau dalam hatinya , ada kerinduan yang sudah memuncak .
Jalal sudah di hadapan jodha tangan nya menempel di dinding seakan mengunci pergerakan jodha.
Jalal : " Sungguh kau tidak merindukanku.... tidak memikirkanku ?" Kejar Jalal.
Jodha : "Tidak ." Jodha berbohong , tapi tetap tenang.
Jalal : " Benarkah ? Kau yakin ?." Jalal masih dengan nada menggoda sambil mendekatkan wajahnya ke wajah jodha
Jodha : " Kauu,,,kau mau apa ?" Jodha gugup , cemas tapi tak kuasa menghindar.
Wajah mereka tinggal beberapa inci lagi . Hembusan nafas kedua nya saling menghipnotis satu sama lain .
Hormon keduanya bergejolak dalam kerinduan yg tertahan selama beberaba hari tak bertemu, perlahan jalal mendekatkan bibirnya ke bibir jodha . Jodha hanya diam ia menutup matanya. Bibir jalal sedikit lagi sampai di bibir jodha yg sedikit terbuka . Degup jantung keduanya berpacu
Tiba tiba ia berhenti dan berkata
Jalal : "Aku lapar,,, bisakah kau buatkan makanan untukku ! Seharian ini aku tidak sempat makan ! "
Sambil tersenyum mengejek dan ingin tertawa melihat tingkah dan wajah jodha.
Mata jodha terbuka dan melihat jalal yg terseyum kesenangan setelah menggodanya.
Jodha : " Acha,,, jd kau memanggilku malam2 bgini hanya untuk meminta aku membuatkan makanan untukmu ?"
Jodha dengan wajah kesal dan memicingkan matanya ke jalal .
Jalal : " hahahaahha memang nya kenapa ? aku benar2 sangat lapar malam ini ."
Jalal segera membuntuti Jodha yang berjalan menuju dapur. Jodha mengeluarkan sphagetty instant dari dalam lemari, menyiapkan sausnya dengan menumis sebentar bawang bombay dan bawang putih dg olive oil, memasukan daging cincang dan jamur,serta saus sphagetty, sementara di kompor yang satunya Jodha menyiapkan air dan merebus mie-nya.
Selama kegiatan memasak itu, Jalal tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Jodha, dan ketika mata mereka bertemu, Jalal menutupi rasa terkejutnya dengan berbicara pada Jodha.
Jalal : " Jadi kau sudah bisa memasak sekarang, seminggu aku tinggal ada juga kemajuanmu."
Jodha dan Jalal tertawa. Tawa yang keduanya rindukan.
Jodha : " Hemmh, daripada stress memikirkanmu yang bahkan tak memikirkanku, aku belajar memasak bersama Ibu,,," Oopps,,Jodha keceplosan.
Jalal terlihat bahagia dan matanya berbinar. Jodha menatap Jalal malu2. Merasa tertangkap basah oleh Jalal
Jalal : " Jadi benar kau memikirkanku ?"
Jodha : " Tentu saja aku memikirkanmu, kalau terjadi sesuatu padamu, Ladly pasti akan sedih."
Jalal : " Dan kau tidak sedih ?"
Awwhh,,Jodha tertohok lagi dan merasa terpojok.Jodha segera menyajikan Sphagetty saus Bolognesse-nya.
Jodha : " Ya,, aku sedih dan aku memikirkanmu, Puas ??"
Jodha segera berbalik membelakangi Jalal.
Jalal : " Hahaha,,,lalu mengapa kau tak menelfonku ?"
Jodha : " Mengapa bukan kau yang menelfon ku ? "
Jalal : " Aku sibuk."
Jodha : " Kalau begitu aku juga sibuk."
Jalal berhenti di tengah2 makannya, dan melihat tubuh Jodha yang membelakanginya sambil membereskan alat masak , terguncang turun naik. Jodha menangis. ~Ya Tuhan, apa yang aku lakukan~ Batin Jalal,,Jalal mendekati Jodha, membalikan tubuhnya dan mendongakkan wajah Jodha yang basah,,,,,
Jalal : " Kita menikah saja , Jodha,,,,"
(Jiaaaah kepotong lagi dah,,,penulis tdk bisa berbuat apa2 guys,,,Ʊϑaђ Kode Etik : harus menciptakan ketegangan di akhir bagian,,,,wkwkwkwk, Ngaraaang,Hav anice dream)
By : Alfi Nurhasanah,,dg penambahan seperlunya,,,
( udah dulu nanti cari ilham lagi.)
Cc: Dewi Agasshi Chusnianti Ningrum Fatimah Zahra Adhana Bintang Mey BieBya Bunda Kia Nia Dhinata Sari Zai Ahmad Fifi Wicaksono Djumiati Badjuri Resza Risqy Rizkund

** FF Coz You're The One Bagian 30 ***


Sudah 3 hari Jalal pergi ke Dublin untuk International Summit and Exhibition. Itu artinya 4 hari lagi Jalal baru akan kembali. Entahlah mengapa Jodha Jadi menghitung hari saat-saat Jalal akan kembali. Sudah 3 hari pula ia tak mendapat kabar dari Jalal, tidak telfonnya,tidak pula Messengernya ataupun pic2 lucunya yang selalu ia kirimkan di hari2 sebelumnya. Sungguh Jodha merasa sangat kesepian , mungkin karena ia sudah sangat terbiasa dengan segala perhatian Jalal. Dan ketika hal2 tsb tidak didapatkannya dr Jalal 3 hari ini, hatinya gelisah tak menentu, seperti ada sesuatu yang hilang.
Jodha sudah masuk ke kamarnya sendiri untuk tidur. Sulit sekali malam ini mengajak matanya cepat terpejam. seharian ini ia hanya memikirkan Jalal. Mengapa tak ada satupun telfon darinya, atau secuilpun kabar yg mengabarkan ttg dirinya disana. Ia malah tambah kesal mengetahui Ladly bahkan sudah beberapa kali berbicara dengan Jalal melalui telfon neneknya Hameeda. Mengapa Jalal tak menelfon melalui Hp-nya saja ? ~Ya Tuhan , mengapa aku tersiksa sekali dg ketidakhadirannya, memangnya siapa aku untuknya~ Jodha membalikkan badannya ke arah Jendela kamar, Ia membayangkan Jalal yang sedang tersenyum padanya, matanya menjadi lelah dan mengantuk.
"Blettaak,,," Tiba2 terdengar suara jendela dilempar sesuatu dari arah luar.
"Blettaak,,," Ya Tuhan suara itu terdengar lagi,,,Jodha menjadi sangat ketakutan, terbayang di benaknya cerita2 seram seputar hantu dan kuntilanak,,,Aaaah,,Jodha makin memejamkan matanya,,,
" Krriiing,,," Dan kali ini Jodha terlonjak kaget, melihat Hp-nya yg tiba2 berdering.
Siapa yang menelfonnya malam2 begini.
Tapi ketika dilihatnya kontak nama ' Ladly Daddy' Jodha tersenyum dan segera mengangkatnya,,,
Jalal : " Mengapa lama sekali mengangkat telfonnya..."
Jodha : " Siapa suruh menelfon malam2 begini, memangnya tidak ada yang memberikan petunjuk padamu ttg perbedaan jam di Dublin dan di Dubai."
Jalal : " Hahaha,,,aku tak mau mendengar ceramahmu, pergilah ke jendela itu dan lihatlah ke bawah."
Jodha melirik jendela sesaat ~ada apa memangnya disana, dia tidak akan menakut2i ku dengan lelucon murahannya kan ?~
Jalal : " Ayoo,,cepattt."
Jodha : " iyaa sebentar,," hhuuh bagaimana ia tahu kalo aku belum beranjak menuju jendela.
Jodha membuka jendelanya perlahan, menyibakkan gorden dan tirainya , lalu membuka daun jendelanya. Di luar nampak gelap sekali. tepat di bawah jendela Jodha itu, di bawahnya terdapat taman samping yang bersebelahan dengan Ruang makan, disebelah luarnya ada tembok dinding yang menghalangi pandangan orang dari luar. Lalu tiba2 menyala lampu warna-warni , dan ada seseorang disana,,dan " aaaacchh,,," Jodha tercekat sendiri, benarkah pandangannya, Jalal dengan seikat bunga di tangannya,,,
Jalal : " Apa yang ka lakukan disitu, cepat turun,,,"
Jodha : " Apa yang kau lakukan disini, apakah kau sudah kembali dari Dublin ?,,,"
Jalal : " Sudah cepat turun saja,,,"
Jodha berjingkat
dari kamarnya menuju halaman samping yang tidak terkunci, dan berdirilah Jalal disana sambil mengembangkan tangannya.
Jalal : " Aku rindu sekali padamu, sayangku,,,apa kau tidak akan memelukku 'Macan Betina'ku
Jodha terharu dan menitikkan air matanya, rindu yang ditahannya beberapa hari ini, yang membuat tidurnya tak tenang, yang membuat hari2 nya terasa lama, dan yang membuat hatinya gelisah tiba2,,Jodha menagis dan menyingsingkan bgian bawah baju tidurnya dan berlari ke arah Jalal, Cintanya, pengharapannya dan rindu yang ditahannya, menyuruh Jodha berlari semakin cepat,,,
Jodha tiba di depan jalal dengan nafas yang masih terengah-engah. Jalal masih mengembangkan tangannya, tapi ketika Jodha mendekat, Jalan bersiap memeluk Jodha dengan memberikan rangkaian bunganya terlebih dahulu, Jodha menerimanya tapi sesaat kemudian melemparnya ke samping dan melingkarkan tangannya pada Jalal. Hujan mulai turun rintik2, tapi keduanya tak beranjak sedikitpun dari sana.
Jalal mendekatkan wajahnya pada Jodha. Jodha masih mengatur nafasnya yang memburu. Dadanya turun naik menahan gelora yang tiba2 hadir dan ingin menyeruak keluar dari dirinya, bibirnya bergetar, Jalal melihatnya, bibir merah yang bergetar menahan hasratnya sendiri, Jalal tahu Jodha menginginkanya, " I love you, Jodha , you know how much i do." Jalal mulai menempelkan bibirnya di bibir Jodha, awalnya pelan, lalu menekannya perlahan. Bibir Jodha yang tak berpengalaman, Jalal menikmatinya, ia mengubah posisi kepalanya ke kiri sambil terus mengulum bibir Jodha, ada hangat yang menyeruak, dan hujan pun turun semakin deras. Tubuh Jodha bergetar, serasa melayang di awan, didekatkannya bibirnya lebih dalam, Jodha membalas ciuman Jalal masih dengan malu2,,,Jalal melepaskan bibirnya dari Jodha.Jodha masih memejamkan matanya " I love you too, Honey,,,I miss you, i would die missing you,,," Jalal menyapu bibir Jodha dengan tangannya.
Hujan lebat yang membasahi keduanya, membuat Jodha menggigil perlahan, Ia menengadahkan wajahnya kelangit, membiarkan hujan menerpa wajahnya Jalal memandangi bibir Jodha yang basah, ketika Jodha menurunkan wajahnya Jalal melumatnya sekali lagi, mengulumnya dan Jodha membalasnya dengan liar kali ini. Jalal memangku tubuh Jodha masih dg posisi berciuman, Jodha menahan tangannya di kepala Jalal, dan mereka saling menautkan wajah sambil terengah. Tiba2 kilat menyambar, Jalal menurunkan Jodha.
Jalal meraih lengan Jodha, mengajaknya berlari ke sisi taman, disana ada sebuah lubang dengan cahaya yang menyilaukan,,,Jalal mengajak Jodha masuk ke lingkaran cahaya itu." Kita mau kemana ?" Tanya Jodha."Kalau kau mencintaiku, ikutlah denganku, Jodha ,,aku mohon.kita tdk punya banyak waktu." Jodha bertanya " tapi kau mau kemana?, Apa yang ada di balik cahaya itu ?" " Kau tidak percaya padaku jodha, kau meragukan cintaku," Jodha melepaskan pegangan Jalal " Bukan begitu, aku akan ikut kemanapun bersamamu, tapi beritahu aku dulu,,," Cahaya dibelakang jalal mulai menyedot tubuhnya masuk ke dalam, Jodha memberikan tangannya, tapi terlambat, Jalal sudah semakin masuk ke dalam lubang cahaya itu,,Jodha ingin menahannya, Jodha menjerit mamanggil nama Jalal,,Jalal berteriak, ' I Love You, Jodhaaaa,,,." Dan tubuhnya menghilang di balik cahaya....

*** FF Coz You're The One Bagian 28 ***


Sudah sebulan sejak Jalal menyatakan cinta pada Jodha. Kini hari2nya lebih banyak dihabiskan dengan memberikan perhatian pada Jodha. Pamit padanya sebelum berangkat kerja, walaupun hanya dengan menganggukan kepala atau melemparkan senyum manisnya. Pulang kerja dengan seikat rangkaian bunga atau hadiah kecil lainnya, dan tindakan lainnya yang mau tak mau membuat Jodha terharu dan tersenyum. Tapi Jodha masih belum mau mengungkapkan perasaannya secara terbuka. Jodha masih menanggapinya dengan sopan. Ia takut Jalal kecewa, lebih takut lagi kalau ia yang kecewa. Jodha selalu menata hatinya agar tidak jatuh cinta pada Jalal, ia ingin melanjutkan hubungan tak biasa ini dengan profesional. Ia hanya menikmati semua perhatian Jalal, dan berharap suatu hari Jalal akan menyerah. Tapi kelihatannya bukan itu yang terjadi. Jalal malahan semakin intens mencari waktu agar dapat bersama dengan dirinya. Bahkan sekarang Jalal tak hanya ingin mengetahui kegiatan Ladly melalui laporan Jodha pada malam harinya, tapi juga rutin menelfonnya pada siang hari. Alih2 menanyakan kabar Ladly, Jalal malah curhat tentang pekerjaan kantornya, atau sesekali menanyakan apa kegiatan Jodha hari itu, dan mulai menggodanya dengan kata2 puitis bagai pujangga . Dan Jalal menikmatinya, menikmati suara jodha di telfon, menikmati saat2 menunggu jam makan siang untuk sekedar menyapanya dan menikmati saat2 ia ingin cepat2 pulang menemui Jodha, melihat senyumnya yang manis dan menenangkan.
Hameeda juga sudah lama pulang dari ibadah Haji, ia sengaja mengambil waktu yang agak panjang, untuk sekaligus melakukan kunjungan dan kegiatan sosial ke negara-negara timur tengah. Bahkan ketika Hameeda di rumah pun Jalal tak sungkan2 menjahili Jodha, walaupun masih sembunyi2. Seperti malam itu, Jalal sedang menunggu Jodha di ruang kerjanya. Ladly sudah lama terlelap, tapi Ibu Hameeda masih ada di ruang keluarga, ruang yang harus dilalui Jodha untuk bisa ke ruang kerja Jalal.
Jodha membaca lagi Messengger Jalal di Ponsel nya.
Jalal : ~ Kalau kau tak ke ruanganku sekarang, aku yang akan ke kamarmu ~
Jodha : ~ Bagaimana bisa aku ke sana, Ibumu masih berbicara dengan para pelayan ~
Jalal : ~ Bilang saja kau mau mengantarkan kopi untukku~
Jodha : ~ Diruanganmu kan ada kopi~
Jalal : ~ Kalau begitu cari alasan lain, agar kau bisa ke ruang kerjaku ~
Jodha : ~ Mengapa harus aku yang repot memikirkannya ~
Jalal : ~ Jodhaaaa !!,,,aku akan benar2 ke kamarmu ~
Jodha : ~ Terserah kau, aku mau tidurr ~
Jalal : ~ Kalau begitu aku akan benar2 ke kamarmu sekarang ~
Jodha : ~ Terseraaaaaah !!!~
Jalal : ~ Aku akan benar2 melakukannya,Jodha ,,,~
Lama tak ada jawaban dari Jodha, Bahkan Jodha sudah menutup telinganya dengan bantal, sudah memejamkan mata, tapi kemudian memicingkannya,,,penasaran dibukanya lagi messengger dari Jalal.
Jalal :~ Penasaran yaaa,,,aku tahu kamu pasti gak bisa tidur sebelum menciumku dan mengucapkan Slamat Malam ,,haha~
Aaaah,,,Edddaaan tenan , balas Jodha dalam hati,tapi ia tersenyum juga melihat tingkah Jalal yang benar2 seperti ABG sedang jatuh cinta.
Pagi itu dikediaman Jalal,,,
Jalal sedang menunggu Jodha diruang makan. Besok adalah hari ulang tahun Ladly. Jalal ingin menanyakan, apakah Jodha ada ide bagaimana mereka harus merayakannya. Ulang tahun Ladly sebelumnya pasti dirayakan dengan sebuah perayaan mewah bersama teman2nya. Terakhir kali mereka menyewa sebuah Hotel yang mengundang semua teman Ladly dengan mendatangkan Justin Bieber yang memang merupakan idola remaja bahkan anak2 di dunia, serta mengundang tokoh animasi Frozen dan Princess Sofia. Dan Ladly benar2 menikmatinya. Tahun ini Jalal ingin sesuatu yang berbeda. Jalal sudah menanyakannya pada Hameeda, tapi jawaban Hameeda adalah, tanyakan saja pada Ladly dan berikan apa yang dia inginkan. Benar juga biarlah itu akan ia tanyakan ketika Ladly meniup lilinnya dan meminta suatu permohonan.(Make a wish ). Ketika Jodha datang ke ruang makan , Jalal segera menggamit tangan Jodha dan membawa tangan Jodha ke belakang punggungnya, lalu menggenggamnya erat. Pagi ini ia akan membawa Jodha untuk membantu memilihkan pesta seperti apa yang akan disiapkan untuk Ladly-nya tersayang. Jalal membawa Jodha untuk pamit pada Ibunya diruang lain dengan masih menggenggam tangannya. Jodha sudah melotot ke arahnya dan memberikan tanda untuk melepaskannya. Tapi Jalal malah mempererat genggamannya dan berjalan sambil membawa tangan Jodha di balik punggungnya itu. Hameeda sedang memeriksa beberapa dokumen ketika Jalal pamit pergi.
Jalal : " Ibu, aku akan membawa Jodha sebentar untuk mencarikan ide dimana kita akan mengadakan perayaan untuk ulang tahun Ladly tengah malam nanti ."
Hameeda menengok, dan agak menurunkan kacamatanya melihat ke arah Jalal dan Jodha di belakangnya.
Hameeda : " Apa yang kau sembunyikan di balik punggungmu , nak ?"
Jodha lebih merapat ke belakang Jalal dan mencoba tersenyum ke arah Hameeda, tapi melotot dan garang ke arah Jalal.
Jalal : " Eee,,uum,,,,bukan apa2 , Bu. nanti aku akan mengantarnya kembali."
Jalal segera berbalik. Dan Jodha segera mengangguk hormat ke arah Hameeda.~ Jalal menggenggam tangan Jodha ?~ Fikir Hameeda,~ Heemh, ada yang harus kuketahui.~
Malam harinya,,,,
Atas usul Jodha, mereka tidak akan mengadakan party malam ini, sebagai mana biasanya. Mereka hanya akan pergi ke suatu tempat untuk makan malam sampai tengah malam waktu ulang tahun Ladly , dan memberikan hadiahnya disana.
Jalal,Hameeda, Ladly dan Jodha sudah berada di sebuah Restoran makanan Jepang. Jalal memesankan menu istimewa ala Jepang dengan sajian lengkapnya. Disusun di Meja besar di sana, dekat meja makan mereka. Tidak banyak orang2 yang makan juga di sana malam ini. Sebenarnya mereka bisa memesannya private, tapi Jalal ingin mengejutkan Ladly nanti dengan menyuruh orang2 disana untuk secara spontanitas mengucapkan selamat ulang tahun pada Ladly. Setelah acara makan malam selesai, Petugas resto membawakan kue ulang tahun Ladly yang super mewah. Berdiri megah sepanjang 1 sentimeter ke bawah dan terdiri dari rangkaian kue ulang tahun yang di dekorasi menjadi bentuk dari tokoh kartun Princess Sofia dengan gaun panjangnya yang melebar sampai ke dasar kue , dengan perhiasan dan ornamen pelengkap lain yg semuanya bisa dimakan. Ladly sangat bahagia , itu semua ide Jodha sebagai hadiah ulang tahun darinya, Ladly mencium pipi jodha dan mengucapkan terima kasih . Hameeda juga memberikan kadonya. Tiba giliran Jalal untuk memberikan kado Ladly. Dan sesuai rencana Jalal akan memberikan kadonya sesuai permintaan Ladly.
Ladly : " Benarkah , Daddy ,,,hadiahku adalah apa yang aku minta ?"
Jalal : " Daddy akan mewujudkan semua yang kau inginkan , nak. Kau adalah permata Daddy yang paling berharga."
Ladly masih dengan kepolosannya, memandang orang2 yang dicintainya dengan penuh haru.
Ladly : " Daddy , bisakah kau memberikanku seorang adik , aku sudah punya seorang Mommy, bisakah aku meminta seorang adik yang mungil dan lucu ?"
Hameeda , Jalal dan Jodha saling berpandangan dalam tanya.
Hameeda : " Tapi , mengapa kau meminta itu nak, bukankah masih banyak permintaan yang lain yg bisa Daddy-mu berikan."
Ladly : ( masih dengan kepolosannya ), " Kemarin aku dan teman2 jenguk Mamanya Shaheer di Rumah sakit, nek...dia punya adik baru.Teman2 yang lain bilang, punya adik baru itu seru, bisa diajak main, bisa digendong2 nanti dia nangis minta susu. Ladly sudah bilang Ladly punya juga seperti itu di rumah,tapi teman Ladly gak percaya, dia bilang mana mungkin Ladly punya adik baru, Mama saja tidak punya,,,," dan akhirnya pecahlah tangis Ladly.
Ada genangan air mata di mata Hameeda dan Jodha. Dan bahkan Jalal tak bisa menyembunyikan perasaan harunya atas permintaan Ladly barusan. Tak kuasa berkata apapun atas satu saja permintaan Ladly ~Bagaimana ia harus memenuhinya~. Mereka hanyut sesaat dalam kebimbangan, apa yang bisa mereka katakan untuk menghibur Ladly. Akhirnya Hameeda bergerak lebih dekat ke arah Ladly dan membelai rambutnya mesra...
Hameeda : " Suatu hari Allah akan mengabulkan do'amu nak, yang tinggal kau lakukan hanyalah berdo'a dan memintanya pada Tuhan, kau mau melakukannya kan sayang ?"
Ladly : " Tapi nek, Daddy kan janji mengabulkan semua permintaanku , Ya kan Dad ?"
Jalal tak bisa berkata2. Ia hanya memeluk Ladly dan membelai sayang rambutnya. Malam itu harusnya semua orang tersenyum bahagia tapi akhirnya merekapun pulang dalam kebisuan.
Tiba di rumah,,,,
Setelah mengucapkan selamat malam pada Ladly, dan menganggukan kepalanya pada Hameeda, Jalal berjalan lesu ke ruang kerjanya. Jalal duduk di kursi kerjanya.Melamun sebentar, sebelum akhirnya berjalan ke arah lemari yang paling bawah yang ada disebelahnya, memasukkan tangannya dan mencari2 sesuatu di dalamnya. Sebuah bingkai foto yang penuh dengan debu. Hampir saja foto itu ia musnahkan, agar ia tidak terus dibayangi kenangan pahit di balik foto itu.
Jalal membawanya ke kursi kerjanya , membersihkan foto itu dengan tissue.
Seorang wanita cantik dengan gaun malam yang mewah, tampak duduk memeluk Ladly yang masih berusia 3 bulan. Sorot matanya memancarkan sinar yang amat tajam, ujung kajal yang hitam memanjang di sudut matanya, berbaur dengan eye shadow dengan warna gelap dan menatap kamera dengan senyum khasnya, mampu meruntuhkan iman bagi siapapun yang memandangnya.~Andai saja kau masih disini, mungkin aku bisa memenuhi permintaan Ladly.~ Jalal mengusap foto itu ~ tapi kau memilih pergi~ Jalal menitikkan air matanya. Tak kuasa menahan kesedihan membayangkan lagi permintaan Ladly. Putri semata wayangnya yang amat berharga dari apapun di dunia memintanya memberikan seorang adik.Jalal larut dalam kedukaan, ketika pintunya di buka oleh seseorang,,,,,,

*** FF Coz You're The One Bagian 29 ***


Hameeda masuk ke ruangan Jalal setelah menidurkan Ladly. Hameeda bisa merasakan kegalauan Jalal saat ini. Hameeda dapat mengerti . Anak yang ia besarkan sendiri, walaupun laki2 , Jalal mempunyai hati yang sangat lembut dan perasa, yang akan sangat mudah hancur bila ada sedikit saja yang menggoresnya. Jalal tidak menyadari kehadiran Hameeda sampai saat pundaknya disentuh oleh seseorang. Malam sudah semakin larut, karenanya Jalal menyuruh Ibunya untuk segera tidur.
Hameeda : " Tidak Jalal,Ibu baik2 saja,,Ibu ingin bicara denganmu, Nak,,Ayoo."
Hameeda membawa Jalal duduk di Sofa yang lebih nyaman. Saat2 bersama Ibunya seperti ini adalah saat2 dimana Jalal sedang kalut dan merasa rapuh menjalani hidupnya. Ketika Ayahnya meninggal dalam usia Jalal yg masih baru menanjak dewasa, saat ia ditimpa masalah rumah tangga yang amat berat, saat Ladly masih sangat membutuhkan Jalal, tp jalal malah makin terpuruk, Ibunya selalu ada untuk Jalal.
Hameeda : " Bicaralah padaku Jalal, anakku,,jangan memendamnya sendiri. Ibu tahu kau terusik dengan permintaan Ladly, tapi seperti biasanya, aku yakin kau akan mampu melewatinya nak."
Jalal merebahkan dirinya di pangkuan Hameeda dan merasakan belaian tangan Ibunya Hameeda yang lembut dan menenangkan.
Hameeda : " Katakan padaku, apakah memang kau tidak berniat untuk menikah lagi , Nak,,,?"
Jalal : " Untuk apa Bu, aku bahagia bersama kalian, dan Ladly bahagia bersama Ibu. Ia di besarkan oleh tangan Neneknya yg sangat baik, mengapa aku harus egois memikirkan diriku sendiri ?"
Hameeda menarik nafas berat,,
Hameeda : " Jalal,,some saying said ~ Kau tidak akan pernah bisa membuat orang lain bahagia, kalau dirimu sendiri tidak bahagia~ Kau sendiri harus bahagia dulu Jalal, baru kau bisa membahagiakan Ladly,,Jadi, benarkan apa yang Ibu katakan ?."
~Benarkah aku tidak bahagia~ Fikir Jalal, tentu saja ia bahagia, ia punya Ibunya, Ladly dan sekarang,,,Jodha, walaupun belum benar2 miliknya.
Jalal jadi membayangkan Jodha-nya, ~Ladly sangat menyayanginya dan aku mencintainya, apalagi yang kurang ?ahh tentu saja karena aku tak tahu perasaan Jodha padaku~Ada awan yang menggayut di wajah Jalal tiba-tiba,
Hameeda : “ Jalal , apa pendapatmu tentang Jodha ?’
Jalal tersipu malu dan tersenyum, lalu bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap Hameeda,
Jalal : “ Ada apa memangnya dengan dia ?”
Hameeda memandang menyelidik kearah Jalal. Ia sangat tahu ada yang berubah dengan Jalal belakangan ini. Ia terlihat lebih ceria dan lebih santai, tidak serius dan kaku seperti dulu lagi. Dan itu hanya bisa terjadi bila ada yang berubah juga dengan hatinya.
Hameeda : “ Kalau tidak ada apa2, mengapa wajahmu jadi berubah merah begitu ? “
Jalal menutupi rasa malunya dengan menepuk-nepuk kedua pipinya (*kenapa para begum senyum2 yaah,,,) “ "Mana ?? Pasti karena aku memukul2nya ketika aku sedang berfikir tadi.
Hameeda mau tak mau ikut tesenyum juga melihat tingkah Jalal.
Hameeda : “ Kau anakku Jalal, aku sangat tahu jika ada yang yang berubah sedikit saja pada anakku.”
Jalal “ ibu sudahlah, jangan menggodaku lagi,,,
Jala berjalan ke lemari pendingin dan mengambil sebotol cola untuk menenangkan jantungnya yang berdegup kencang . Entahhlah,,,mengapa kini setiap nama Jodha disebut , hatinya bergetar dan berdebar tak menentu. Jalal kemudian berbalik menuju kearah Hameeda dan duduk kembali.
Hameeda : “ Kau jatuh cinta padanya Jalal, kau sudah jatuh cinta pada Jodha.”
Jalal terkejut, tak menduga ibunya bisa secepat itu menebak hatinya.
Hameeda : Kau mencintainya tapi kau malu mengakuinya didepan Ibumu ini,Aku juga pernah muda anakku ceritakanlah pada Ibu,”
Jalal berfikir sebentar sambil meminum colanya,(* Para begum cari cola dulu gih,penulis haus neh,,,,wkwkwk,,,mmmh ,,,pada nungguin yah ?? Hahaha,,,)
Jalal : “ Dia lucu Ibu, dan imut,,,dan menggemaskan. Dia bisa bertingkah seperti anak kecil,tapi dia bisa berubah tiba2 menjadi wanita dewaasa, dan aku menyukainya, bahkan aku sudah memikirkannya di hari pertama kami bertemu ,,,( Jalal jadi membayangkan awal pertemuannya dengan Jodha,,,,*kalo para begum awal ketemu shahenshah gimana ???hahah <<gagal focus neh ,,
Hameeda memperhatikan dan Jalal melanjutkan,,,
Jalal : “ Rasa sayang dan perhatiannya pada Ladly telah membawaku masuk ke dalam pesonanya , Ibu, dia telah menyihirku, dia membuatku mengingat kembali bagaimana rasanya jatuh cinta,,,”
Hameeda tersenyum mendengar pengakuan jalal,,,,
Hameeda “ Lalu mengapa kau tak melamarnya saja ?,,,
Jalal : “ Oh,,tidak,,,tidak Ibu,,tidak secepat itu, aku tidak mau kecewa menghadapi penolakannya, aku mau dia datng sendiri padaku, mengakui padaku kalau dia mencintaiku,,,”
Hameeda geleng2 kepala mendengar harapan Jalal,
Hameeda : “ Tapi mengapa Jalal, bukankah perempuan hanya fihak yang menerima,,dan lelaki yang melakukan gerakan ?” (*eehh,,,aku mikirnya apa tha nulis ini,,,xixix#abaikan
Jalal : “ Tidak,,,tidak Ibu,aku takut kecewa, aku tahu aku mungkin bukan lelaki idamannya, tapi aku juga tak tahu lelaki seperti apa yang di sukai Jodha, Karenanya aku tidak mau terburu-buru Ibu, aku tidak mau gegabah, Biarkan cinta itu tumbuh dengan sendirinya, Berapa lama pun waktu yang di perlukan aku akan selalu menunggunya,,,,( * aduhh kelilipan neh mata,,,)
Dua hari kemudian,,,
Jalal sedang ada di Bandara Int.Dubai . Seminggu ke depan ada pameran internasional tentang produk2 lokal dari semua negara. Dan Jalal datang untuk menjajaki kemungkinan perluasan perusahaannya, karena disana ia pasti akan bertemu dg enterpreneur2 hebat seluruh dunia. Jodha dan Ladly mengantarnya ke Bandara. Jalal menatap lama mata Jodha. Sebenarnya ia ingin mengajak Jodha dan Ladly. Tapi ia berfikir lagi, ia harus mengurangi frekuensi kebersamaannya dg Jodha, Jalal takut dg cintanya yg semakin berkembang ia jadi tidak bisa menahan diri terhadap Jodha. Jalal tidak ingin melakukan hal2 diluar batasannya.
Jalal : " Baiklah aku pergi, Jodha aku titip Ladly dalam pengawasanmu.( Jodha hanya mengangguk), Ladly sayang, nurut sama Mommy-mu yah ?, nanti Daddy beliin mainan yang banyak."
Jalal Mengecup dan memeluk Ladly,ketika melangkah ke Jodha reflek ia ingin melakukan yang sama, tapi Jalal jadi salah tingkah, begitu pun Jodha, akhirnya ia mengurungkan niatnya, dan hanya tersenyum padanya.
Jodha : " Jaga diri baik2, Kami akan selalu menunggumu pulang."
Jalal terharu dg kata2 Jodha, ia memaknainya lebih~kami akan selalu menunggumu pulang~Aah,,Jodha , aku akan segera kembali ,,,,(* setelah pesan2 berikut ini,,,,Weeew,,,no kiss,,,Nungguin yah ?

Rabu, 21 Januari 2015

*** FF Coz You're The One Bagian 27 ***





Day 3,,,,,

Jodha merasakan matanya amat berat, mungkin karena efek kehujanan dan kedinginan semalam. Ia hanya melihat Jalal sebentar dan kembali tertidur karena tak kuat menahan kantuk atas apa yg terjadi semalam. Jalalpun mempererat pegangannya pada Jodha, dan membiarkan mata Jodha terpejam kembali.

Siang harinya Jodha baru terbangun. Dan merasakan kepalanya yang teramat sakit. Jodha menggeliat sebentar dan baru menyadari bahwa ia sudah berada di dalam selimut , tiba – tiba ia tersentak kaget seingatnya semalam ia tertidur di luar kebasahan di bawah hujan . Ia melihat ke dalam selimut dan tercekat ~Aaah ,, Ia sudah berganti baju tidur!~ Jodha tidak ingat apa2 semalam . Apa yang terjadi padanya ~, Ia mulai mengingat2 kejadian semalam rasa bersalah kini kembali menyelimuti . Ia tak tahu bagaimana menghadapi jalal saat ini.

Pintu kamar terbuka ladly berlari masuk ke dalam ia sepertinya lupa kejadian semalam, Ia tampak baik_baik saja dan sehat. Ia lalu memeluk mommy nya dengan erat . Ia menanyakan kabar mommy dan Jodha menjawab ia baik-baik saja. Tidak lama kemudian jalal masuk ke kamar dengan membawa sarapan, wajahnya datar tanpa senyuman. Ia merasa sangat bersalah dan tidak berani menatap mata Jodha. Jodha ingin bertanya tentang bagaimana ia bisa berganti baju, tapi ia mengurungkan niatnya ia tak mau kejadian kemarn yg salah menuduh jalal tanpa bukti dan penjelasan, jadi untuk saat ini dia memilih untuk diam saja. Belajar dari kesalahan kemarin, ia percaya bahwa jalal tidak mungkin melakukan hal yg tidak baik dan benar terhadapnya. Mereka sarapan dalam diam di atas tempat tidur . Sesekali ladly dengan manja meminta suapan dari daddy nya . Jalal juga menyuapi Jodha yg sedang sakit . Setelah sarapan mereka berencana untuk berkeliling kapal pesiar itu. Ladly sedang asik menonton tv chanel carton nework di ruang keluarga , jalal sedang asik dengan Ipadnya saat jodha keluar kamar ia lalu menghapiri jalal dan meminta maaf atas kejadian kemaren kenapa ladly bisa lepas dari tangannya ia juga menceritakan pengalaman buruknya saat berlayar dengan kedua orang tuanya sehingga menyebabkan semua itu terjadi. Jalal mengerti kalau itu adalah sebuah kecelakaa, dan berharap hal seperti itu tidak terjadi lagi di masa depan.

Jalal : " Baiklah, ayo kita siap2 Ladly sayang."
Ladly : " Aku bawa tasku dulu Daddy."
Ladly segera berlari ke kamar.Saat hendak beranjak ke kamar menyusul ladly untuk bersiap2 jodha berbalik dan bertanya akan keraguannya tentang siapa yg menggantikan bajunya . Jalal hanya tersenyum tipis dengan killer smlie nya dan itu membuat jodha menjadi jengah dan lebih bertanya2.
Jalal : " Yang kau lakukan adalah selalu saja bertanya. Aku menghormatimu Jodha. Dan akan selalu begitu."

Jodha : " Kalau begitu , mengapa kau tidak menjawabnya saja."

Jalal : " Hahaha,,,kau pikir sajalah sendiri." Sambil berlalu dari hadapan Jodha. Dan seperti biasa, Pipi Jodha langsung merona merah.

Merekapun akhirnya berkeliling kapal, tangan ladly menggenggam tangan Jodha dan Jalal , walaupun jalal sudah memaafkan jodha tp mereka berjalan dalam diam dan hanya menanggapi apabila ladly menanyakan sesuatu.Tiba2 angin bertiup kencang membuat syal yg jodha pakai tertiup angin dan terbang . Jodha reflek langsung mengambil syal nya yg terbang namun keseimbangannya hilang sehingga ia terjatuh. Jalal yang melihat itu reflek menangkap tubuh jodha namun naas keduanya malah jatuh bersamaan dengan posisi 246 ( hmm bayangin ya )untung tangan jalal menahan kepala jodha agar tidak terbentur lantai namun bibir keduanya bertemu secara tidak sengaja . jodha terkejut , tidak siap dg kejadian yg tak di sengaja itu . Hembusan hangat nafas jalal seakan memabukkannya, matanya langsung bertemu dan menatap dalam mata jalal , lama keduanya dalam posisi tersebut hingga suara kecil ladly mengagetkan mereka ! “ mommy tidak apa2 kan “ tanya nya. Mereka berdua terkejut dan saling menjauh , wajah jodha terlihat memerah sekali dan jalal hanya senyum2 ga jelas ( padahal klo ga ada orang jejingkrakan ). Mereka berdiri dan tak lama terdengar pengumuman dari dalam kapal bahwa malam nanti akan diadakan pesta malam dengan tema bollywod , jodha kaget karena ia tak tahu apa yg harus ia kenakan nanti malam ! ladly senang dan bilang ke daddynya dia ingin datang , daddy pun mengiyakan . jalal melirik jodha yg sepertinya sedang bingung , ia tersenyum simpul ( sebenernya jalal sudah tau akan ada pesta malam seperti itu namun ia tak akan melewatkan kesempatan untuk menggoda dan membuat jodha bingung).

Malam hari nya jalal, ladly dan jodha segera mempersiapkan diri untuk acara nanti malam jodha masih terlihat bingung sedangkan ladly memang sudah menyiapkan gaun malamnya sebuah dress mini berwarna hijau dengan hiasan bhindi di kepalanya, sdangakan jalal menggunakan jas hitam ala india ( coba liat pas jalal perfom tere liye yah bajunya ) dan jodha masih d dalam kamar bingung memilih baju yg akan ia kenakan. Tak lama ladly mengetuk pintu kamarnya dan berlari ke arahnya , mommy lihatlah apa yg aku bawa ? . Ia membawa paper bag gold dan menyerahkan ke mommy nya , jodha melihat isi tas tersebut di dalamnya ada baju sari warna hitam dengan bahan brokat yang agak menerawang sedikit dan hiasan kepala . Tidak lama jodha keluar kamar bersama ladly, jalal yg melihat hal tersebut seperti melihat sesosok dewi yang jatuh dr khayangan , rambutnya digerai lepas dengan hiasan di kepala nya , anting perak dengan hiasan batu hitam dan tak lupa kalung pemberian jalal . baju sari hitam yg melekat di tubuhnya sangat pas dan indah sedikit memperlihatkan bentuk lekuk tubuhnya. Pinggangnya yg bebas terlihat sedikit terbuka pada bagian samping menambah keindahan nya bak seorang dewi . Jalal masih terpesona dg penampilan Jodha dan segera tersadar dengan tarikan tangan ladly. Mereka pun segera beranjak ke tempat pesta . Hiruk pikuk alunan musik india terdengar . Lagu india sun raha hai na ( salah satu lagu di film Ashuiqi 2 ) terdengar indah. Mereka pun menikmati pesta sambil makan malam . Tak lama ladly berceloteh riang ia ingin mommy and daddynya berdansa seperti orang2 di sekitarnya , mau tak mau jalal mengulurkan tangannya mengajak jodha berdansa , jodha merasa ia tak bisa dan belum pernah berdansa sama skali , jalal mengatakan ia akan mengajarkannya mereka pun berdansa dengan kikuk, sesekali jodha menginjak kaki jalal dan mereka ber dua tertawa, tak lama lagu berganti , mengalunkan lagu ke 2 , alunan lagu tum hi ho mengalun merdu dengan irama piano yang indah . mereka berdua berdansa dengan syahdu. Jodha mulai terbiasa dengan langkah kaki nya. Mendengar alunan musik yg semakin indah jalal menarik jodha lebih dekat dengan menarik pinggangnya yang bebas, jodha kaget dengan sentuhan tangan jalal yang bebas di pinggang terbukanya! Seakan ada aliran listrik ribuan volt mendera jantungnya ia menatap jalal , jalal pun merasa bgtu ia tak tahu apa yg sedang ia lakukan . namun mereka lambat laun seakan terbuai dengan alunan musik di atas lantai dansa, dan berdansa dengan saling bertatapan . terlihat ada sesuatu yg dalam diantara mereka lewat tatapan mata masing2 . Ya ada Cinta di mata mereka berdua . Hembusan nafas kedua nya saling menyapu wajah masing2 . Aroma keduanya sangat memabukkan . Keduanya terhanyut dalam pikiran masing2 , perlahan jalal mendekatkan wajahnya ke arah jodha dan jodha hanya diam terpaku menatap jalal sedikit lagi bibir jalal akan menyentuh bibir merona jodha dan ia melakukannya saat Jodha berputar membelakangi Ladly. Ciuman yang teramat cepat, hingga Jodha pun tak menyadarinya, Jalal menciumnya lagi di kapal ini. Apa artinya, mengapa dia melakukannya terus menerus bahkan tanpa izin darinya, ada apa pula dengan hatinya. Apakah Jalal hanya menggoda dan mempermainkannya saja ? Tanya Jodha dalam hati. Ia harus menanyakannya pada Jalal langsung malam ini. Pesta berakhir dan semuanya senang. Mereka dinobatkan sebagai best couple di lantai dansa. Dan bersama Ladly mereka menerima hadiahnya.

Tiba di kamar,,,,

Jalal masih berdiri diluar kamar memandang ke laut lepas. Besok mereka akan tiba lagi di Dubai. Dan semua kesenangan ini juga akan berakhir. Jalal sedang memikirkan Jodha, ia sudah hampir 6 bulan bersamanya. Entah ada apa dengan hatinya, ketika ia sakit kemarin malam, Jalal sangat khawatir. Khawatir kehilangan dan tak dapat melihat Jodha lagi. Enam bulan ini ia sudah terlalu terbiasa dengan kehadiran Jodha. Ada yang menyentuh hatinya ketika Jodha selalu memperhatikan dan menyayangi Ladly lebih dari dirinya. Itulah mengapa ia tidak terlalu marah dg kejadian kemarin. Karena ia Yakin , Jodha tak mungkin melukai Ladly.

Jodha keluar dari kamar2 dan sedang mencari Jalal. Ia melihatnya sedang berdiri di pinggir dek, Jodha melangkah ke kamar lagi. Mengambil selimut tebal untuk dirinya dan Jalal.

Jodha : (menyodorkan selimut pada Jalal )
" Pakailah cuacanya sangat dingin."

Jalal : ( Jalal terharu dan segera memakainya ) " Mengapa kau selalu melakukan ini Jodha?"

Jodha : " Melakukan apa ? "

Jalal : " memperhatikanku,khawati padaku,,,"

Jodha : " Aku melakukannya untuk Ladly, ia akan bersedih jika sesuatu yg buruk terjadi padamu."

Jalal malah mengingat betapa khawatirnya Ladly pada Jodha ketika ia sakit kemarin, dan begitupun sebaliknya. Mereka membentuk ikatan 'Anak-Ibu' yang begitu kuat. Benarkah kau melakukannya hanya demi Ladly , Jodha. batin Jalal lagi.

Jodha : " Aku jg mau bertanya ( Jalal menoleh ) mengapa kau juga menciumku dan melakukannya terus menerus. Aku tahu kau hanya mempermainkanku dan menganggap semuanya hanya lelucon. Pasti kau melakukannya hanya untuk mengolok2 ku kan ?,,,katakan !"

Jalal : (Tertawa menatap laut) " Hahaha, kau benar2 'Perempuan' aneh,, mana ada perempuan yang menanyakan hal seperti itu pada laki2."

Jodha : " ADA!!, Dan itu aku. Katakan saja cepat, tak usah berbelit2."

Jalal : " Benarkah kau tak merasakan apapun Jodha, benarkah kau benar2 berfikir aku hanya ingin bersenang2 denganmu,benarka kau berfikir bahwa aku merendahkanmu dengan melakukan itu semua ? ( Jalal menanyakannya dengan nada menyelidik sambil memandang Jodha)

Jodha terpojok dan tak tahu harus berkata apa.

Jalal : " Aku mencintaimu Jodha, mencintaimu sebagai seorang laki2 kpd perempuan."

Jodha terkejut dan tak siap menerima pernyataan cinta dr Jalal , ia tak pernah menanyangka Jalal akan mencintainya. Apalah Jodha dan Siapa Jalal, sudah cukup menjadi alasan bagi mereka untuk tidak saling mencintai.

Jalan seakan mengerti sikap diam Jodha. Jodha terlihat dewasa sekali menggunakan sari hitam itu. Jodha selalu mengejutkannya dg penampilan spektakuler. Jalal mendekati Jodha. Jodha tersadar dari lamunannya dan mundur beberapa langkah menghindari Jalal, Jalal berputar menghindari Jodha, Jodha juga berputar ke tempat Jalal tadi. (Astaga kenapa jadi kayak Tom and Jerry seh). Jalal akhirnya tertawa.

Jalal : " Hahah,,,astaga Jodha, kau benar2 'Macan Betina', aku harus berusaha lebih keras kan untuk mendapatkanmu,,,Baiklah Jodha, berikan aku waktu, aku akan membuktikan padamu kalau aku benar2 mencintaimu,aku tidak berniat main2 denganmu, dan tak ada tujuan lain bagiku saat ini selain mendapatkan hatimu.Bolehkah aku mencobanya Jodha ? ( Diam sebentar dam melanjutkan ) Dan kl aku tidak berhasil aku tak kan memaksamu."

Langit dan Laut malam itu menjadi saksi pernyataan cinta Jalal pada Jodha. Tapi Jodha belum menerimanya. Ia juga tak mengerti mau menjawab apa, ia hanya memandang Jajal, dan Jalal mengangguk tanda mengerti. ~Aku akan berusaha memenangkan hatimu Jodha~

#Cinta membutuhkan waktu, Kalau Tuhan saja tunduk pada Cinta, Maka apalah artinya waktu,,,,,( Jab tak hai Jaan_SRK

*** FF Coz You’re The One Bag.26 ***



By: Fatimah Zahra

And the Journey begin,,,,12

Day 1,,,,,,,
Setelah selesai dengan perdebatan mereka, ladly memanggil Mommy.dan Daddy nya dengan tidak sabar, Jalal berjalan duluan menuju ladly dan hendak menaiki kapal pesiar , jodha yg punya pengalaman buruk naik kapal terlihat ragu2 berjalan . Ia tak.tahu apa ia sanggup untuk melakukan perjalanan ini, jalal yg melihat jodha gelisah menanyakan “ ada apa? “ Jodha menjawab “ tidak ada apa2 .” namun wajahnya terlihat berbeda , Jalal menyadari bahwa jodha terlihat takut saat menaiki kapal. Akhirnya jalal mengulurkan tangannya sambil berkata “ Ayo ladly sudah menunggu pegang tangan ku kalau kau takut. “ Jodha terlihat ragu2 dan menatap jalal . Melihat tatapan jalal yg seakan mengatakan ~ Aku akan menjagamu jodha ~ perlahan jodha mengulurkan tangannya dan menggenggam erat tangan jalal, sambil menaiki kapal pesiar nya . Ketakutannya belum hilang namun rasa percaya diri nya mulai tumbuh seiring dengan kehangtan tangan Jalal yg sedang di genggamnya .
Di kamar tersebut hanya.terdapat 2 kamar tidur. bar kecil, ruang tamu dan ruang makan. Jodha lalu membereskan perlengkapan dan barang2 ladly serta jalal . Setelah selesai merapihkan barang2 mereka beranjak ke.restoran untuk makan siang kali ini jalal sedikit lebih selektif memilih makanan ia tak mau insiden gaun merah kemaren terjadi lagi. Setelah selesai makan siang mereka pun beranjak menuju ke dek kapal . Kapal perlahan berjalan meninggalkan.pelabuhan jodha masih merasakan sedikit ketakutan tp ditahannya.ia.tak mau melihat ladly dan jalal khawatir .

Jodha sedang duduk di dek kapal .Ia sangat menikmati angin sore di dek itu. Ketika tiba2 topinya terbang tertiup angin,dia berniat mengambil topi yg terbang itu, tapi ia hampir saja terpeleset jatuh saat jalal meraih pinggang jodha dan reflek tubuh jodha memutar menghadap ke jalal. Tangan kanannya berada di pundak jalal dan rambutnya berkibar" mereka saling berpandangan lama dan tanpa sadar mereka semakin mendekatkan wajahnya dan mereka berciuman dibawah sinar sunset yang mulai menampakkan kemilau orange di kaki pelangi..... Jalal menepuk2 pipi Jodha “ Jodhaa,,,jodha,, kau baik-baik saja kan ?,,” jodha kaget dan terbangun dari lamunannya. ` Ia membuka matanya dan nampak sangat malu membayangkan laki-laki yang dilamunkannya kini ada di depan mata. Jalal melanjutkan “ Kelihatannya kau sangat takut berada disini, Ayo kita kembali saja ke kamar”.
Mereka memutuskan untuk kembali ke kamar. Ladly terlihat sangat gembira dan menggandeng tangan mommy nya mereka langsung masuk ke dalam kamar suite yg terdapat di dalam kapal pesiar. Sesampainya di kamar Jodha dan Jalal kelihatan canggung lg,mrk bnyk diam,tp laddy mencairkan kebisuan dan mengajak keduanya bercanda sambil berguling di tempat tidur,tanpa sengaja Jalal reflek memeluk jodha . Tapi ia segera melepaskannya melihat Jodha yang langsung melotot ke arahnya. laddy mengatakan “ Aku senang bs tidur sama daddy and mommy ,nanti kita tidur bertiga ya,,,,” pinta lady. Jodha dan Jalal saling pandang. lady kemudia turun dari tempat tidur dan beranjak keluar kamar untuk mengambil sesuatu. ,Jodha bermaksud menyusul Ladly tp tangan jalal menahan tangannya, mereka berpandangan lg . Entah siapa yang memulai mereka mulai saling mendekatkan tubuhnya, hingga hanya tinggal beberapa senti lagi jarak wajah mereka. Ketika Jalal akan memulai lebih dulu menuju mengarahkan bibirnya ke bibir jodha, tiba2 Ladly masuk dan berkata “ Aku taruh bantal Princess Sofia-ku di sini ya Mommy. Jodha segera tersadar dan mendorong jalal , sedangkan jalal cepat-cepat menjauhkan wajahnya dari Jodha,,,,,


Malamnya,,,,,,


Jalal , Jodha dan Ladly kini berada di restoran yang berada di kapal untuk makan malam. Makan malam yang syahdu, karena diiringi dengan live music yang juga melantunkan lagu-lagu yamg sendu. Mereka terlihat sangat menikmatinya. Sesekali Ladly tertawa dengan riangnya mendengarJalal menggodanya atau menggoda Jodha. Ladly sangat senang sekali, kebahagian seperti itulah yang ingin dilihatnya. Dan ini terjadi, besar pengaruhnya karena kehadiran Jodha, Jalal memandang Jodha dengan tatapan kagum. Jalal mengajak Ladly berdansa, dan Jodha memperhatikan dari bangkunya. Jodha benar-benar terhipnotis oleh gerakan Jalal dan Ladly betapa mereka berdua sangat menyayangi. Dan Jalal, benar2 menampilkan sosok pria yang seksi dimata Jodha. Jalal dan Ladly kembali ke meja mereka. Ladly yang polos tiba2 meminta Mommy dan Daddy-nya berdansa. Demi Ladly akhirnya Jodha berdiri. Mereka berdansa diiringi lagu yang mengalun dari penyanyinya , yang seakan tahu bahwa mereka pasangan yang sedang kasmaran.
What day is it And in what month This clock never seemed so alive I can't keep up and I can't back down I've been losing so much time Cause it's you and me and all of the people withNothing to do, nothing to lose And it's you and me and all of the people and I don't know why I can't keep my eyes offer you All of the things that I want to say Just don't coming out right I'm tripping on words, you got my head spinning I don't know where to go from her
Tangan jalal memegang tangan kanan jodha sedangkan tangan yg lain ada di pinggang jodha. jodha merasakan getaran manggelitik dalam dadanya.jalal menatap jodha dgn tatapan mautnya.

What day is it And in what month This clock never seemed so alive I can't keep up and I can't back down I've been losing so much time Cause it's you and me and all of the people withNothing to do, nothing to lose And it's you and me and all of the people and I don't know why I can't keep my eyes offer you All of the things that I want to say Just don't coming out right I'm tripping on words, you got my head spinning I don't know where to go from here
jodha smakin berdebar tdk karuan di tatap jalal spt itu tp dia berusaha tenang.alunan musik makin membuai mereka . Jalal semakin merapatkan tubuh Jodha. Ada getaran halus yang datang tiba2.
Cause it's you and me and there all of the people With nothing to do, nothing to prove And it's you and me and all of the people and I don't why I can't keep my eyes offer you Something about you now I can't quite figure out Everything she does is beautiful Everything she does is right Cause it's you and me and all of the people With nothing to do, nothing to lose And it's you and me and all of the people and I don't know why I can't keep my eyes offer youYou and me and all of the people With nothing to do nothing to prove and It's you and me and all of the people and I don't why I can't keep my eyes offer of you What day is it And in what month This clock never seemed so alive

mereka hingga menyadar ketika musik tlah berhenti . Mereka baru tersadar stlh ladly bertepuk tangan sambil berlari menghampiri dan memeluk jodha.

Day 2,,,,,
Malam kedua di Kapal pesiar….
Mereka terlihat seperti keluarga kecil yg bahagia, mereka berbincang ,bercanda dan tertawa bersama ladly gembira sekali dia bersemangat sekali saat ada.lumba2 yg mengiringi.perjalanan kapal.pesiar mereka., ladly semangat sekali dia.merengek ke mommy untuk melihat lebih  dekat . Ia menarik jodha.and jalal ke pinggir dek dia minta gendong jodha,sebenernya jodha sudah merasakan mabuk laut tapi ia masih menahannya dan menggendong ladly yg meminta melihat lumba2 lebih dekat ,jalal pamit hendak mengambil minum. Jodha lama2 mulai merasa pusing dan mual ia sudah tidak tahan keringat dingin sudah mulai membasahinya matanya agak berkunang dan tubuhnya merasa lemas hingga dia tidak konsentrasi dalam menggendong ladly dan terlepas dari tangannya yg licin karena keringat , ladly tercebur ke laut  jodha kaget,gugup, takut ia berteriak.memanggil ladly dan menangis sejadi nya ia tak berdaya bayangan masa lalunya kembali muncul, saat ia terjatuh juga ke laut saat berlibur bersama kedua orang tuanya.
 

 Ketika Jalal kembali setelah mengambil minuman, dia terkejut melihat org2 pd berkerumun di sekeliling Jodha. Jodha yg panik krn Ladly tercebur ke laut, berteriak mnta tolong. Para kru kapal pun berdatangan dan meminta salah 1 temannya utk menurunkan sekoci. Melihat hal itu Jalal panik dan bertanya ke Jodha, ada apa Jodha??? Ladly dimana??...dgn terbata-bata Jodha blg klo ladly tercebur ke laut krn td aq... blm sempat Jodha meneruskan omongannya, Jalal sudah menunjukkan muka marahnya dan lgsg lompat tanpa pikir pjg utk menyelamatkan ladly. Aksinya itu diikuti oleh kru kapal lainnya dan akhirnya ladly selamat dan mereka berada di sekoci lalu balik lgi ke kapal itu. Sesampainya di kapal, Jodha segera menghampiri Jalal dan Ladly yg pingsan dan mengucapkan syukur krn ladly tertolong...namun Jalal mengacuhkannya dan sgra Jalal mbwa ladly ke klinik perawatan. Jalal terliat panik dan marah. Ketika ladly sudah selesai dilakukan tindakan. Jodhapun mendekati Jalal dan menanyakan keadaan Ladly namun Jalal ttp diam. Jodhapun mulai menceritakan kronologis kejadiannya namun blm sempat bercerita, Jalal berkata..." Aku tahu itu hanya kecelakaan Jodha, tapi seharusnya sebagai orang dewasa yang mendampingi Ladly, kau dapat menilai keadaan2 yang dapat membahayannya.” Jalal tidak berkata apa2 lagi setelah itu. Dan jodha merasa lebih bersalah.
Jodha diam2 pergi dari ruang perawatan dan duduk d pojokan dek.kapal.masih dengan tangis bersalahnya. Angin malam behembus sangat kuat cuaca berubah gelap malam itu seakan tahu hati jodha yg sedih , rintik hujan mulai turun dan semakin lama semakin deras jodha tidak tau lagi harus berbuat apa dan bagaimana menghadapi jalal .Jodha menangis dan mengingat kata2 Jalal.. Jalal masih menunggui ladly, ketika ladly sadar d tengah malam itu..dia bertanya, daddy dmn ini? Koq aq tdr dsni? Ini bukan kamar kita daddy...oya daddy dmn mommy? Bukankah kita berjanji akan tidur bertiga?...Ladly bertanya dengan tidak sabar. Jalal diam saja tak menjawab pertanyaan Ladly.
Malam semakin larut jalal yg berada di kamar masih dengan kemarahannya berusaha menidurkan ladly kembali. Ia menepuk2 punggung ladly agar tertidur , walau dalam kemarahannya dia masih memikirkan jodha. Hujan di luar semakin deras jodha yg sedari kehujanan dr tadi ia menggigil kedinginan bajunya sudah sangat basah dan angin malam membuat ia menggigil . Hujan sudah reda dan ini sudah tengah malam jodha masih kedinginan dan tak.menyadari ia tertidur dalam kedinginan . Jalal melihat jam dan mau tidak mau ia khawatir dan mencari jodha.
Jalal menyadari kalau Jodha tak ada bersama mereka. Karena khawatir dengan Ladly maka dia tdk mencari Jodha. Stlh mendgr kata2 anaknya. Jalal mencari Jodha, dia teringat klo dia tlh berkata2 yg menyakitkan kpd Jodha. Dicarinya Jodha dikamarnya namun kamarnya ttp rapi. Jalal pun kebingungan kemana harus mencari Jodha di kapal yg seluas itu.
Sementara ditempat lain Jodha tetap menangis sampai kelelahan...dan akhirnya iapun tertidur disana sampai pagi. Paginya ketikà ada seorang kru kapal yg sdg inspeksi...ia melihat kaget pada seorang wanita yg tidur dikursi itu. Dia coba membangunkan Jodha namun tdk ada respon. Dia coba bangunkan lgi ttp tdk ada respon, dia periksa nadinya...ternyata msh ada denyut nadi disana meskipun lemah. Dipegangnya tubuh Jodha dan ternyata dingin. Segera dia membawa Jodha k ruang perawatan
Ketika hendak menuju ruang informasi, Jalal melihat kru yg mebawa tubuh Jodha yg ga sadarkan diri ke ruang perawatan dmn Ladly msh berada dsna. Jalal pun kembali keruang perawatan itu dan menanyakan ttg Jodha kpd dokter yg sdg memeriksa jodha..."what happened with that girl?? Dokterpun bertanya, sorry sir, r u know with this girl?? Ja: yes doc, she is my wife, what happened with her??...dokternya pun blg klo slh 1 kru kapal menemukan wanita ini tak sadrkan diri di kursi yg ada di dek kapal. Wanita ini kena hypothermia. Melihat dr kondisinya yg sudah sangat dingin badannya dan dibbrp bagian tubuhnya tampak membiru, sptnya dia smalaman berada dluar dgn kondisi kehujanan...denyut nadinya sgt lemah. Skrg adl masa kritisnya...badannya hrs sgra dihangatkan. Krn anda adl suaminya...maka anda tau hal apa yg hrs dlakukan??? ..melihat kondisi jodha yg spt itu, Jalal sgt khawtr dan tak sngaja keluar airmatanya dan menyesali perkataannya yg tlh menyakiti Jodha. ...Ladly yg melihat mommy sdg tak sadarkan diri di smpgnya...segera bangun dari t4 tidurnya dan berlari ke arahnya. Daddy...mommy knp??? Knp dia ga bangun?? Ladly mengguncangkan tubuh Jodha dan menangis...mommy jgn tglkan ladly dan daddy...aq syg sm mommy. Mendgr kata2 ladly...Jalal terenyuh klo ladly sudah menyayangi dan mengganggap Jodha sbg ibu kandungny sndri. Jalal meminta kpd dokter utk merawat Jodha di kamarnya saja dan dokter pun menyetujuinya. Jodha berada di masterbedroom di suite yg mereka tempati. Jodha masih tak sadarkan diri dan ladly trs berada dsmpg jodha ga mau jauh2 drnya. Jalal mendekati jodhà dan membelai rambutnya serta mengecup keningnya sambil mengucapkan maafkan aq Jodha... akhirnya Jalal dan ladly tidur bersama Jodha. Jalal memeluk pinggang Jodha dgn menautkan jemarinya ke jemari Jodha dan ladly berada dismpg kiri Jodha sambil menyentuh pipi jodha....(pemandangan yg indah).
Jodha pun sadar...dlm keadaan bingung dia menyadari ada hembusan nafas dipipi kanannya dan dipipi kirinya ada sentuhan tgn kecil. Dliriknya kirinya ada sosok ladly yg tidur dsmpgnya dan ketika nengok ke kanan...jodha kaget dan dilihatnya tgn jalal berada diperutnya memeluk dirinya. Jalalpun terbangun krn merasa ada pergerakan dan hembusan nafas menerpa wajah... seketika wajah mereka bertemu dan mata mereka bertatapan....

*** FF Coz You're The One Bag.25 ***




Jalal mendaratkan bibirnya di bibir Jodha. Dengan amarah dan sedikit memaksa. Jodha meronta dalam pelukan Jalal, berusaha melepaskan diri dari serangan yang lagi-lagi sangat tiba2 itu. Jalal menahan kepala Jodha dengan tangan kanannya kini , sehingga Jodha benar2 dalam posisi terkunci. Rasa hangat dari bibir Jalal yang menyapu seluruh bibir Jodha dengan segala hasratnya menyalurkan kenikmatan yang belum pernah Jodha rasakan. Perlahan Jodha menghentikan rontaannya, bermaksud membalas ciuman Jalal, tapi Jalal tiba2 menghentakkan tubuh Jodha menjauh dan melepaskannya. Jodha terkejut sambil masih mengatur nafasnya lalu menatap Jalal dengan tatapan marah. ~Mengapa dia melakukannya, mengapa dia membuatku malu bahkan di saat akhirnya dia bermaksud membalas ciuman Jalal~ Tanpa menengok lagi ke belakang, Jalal masuk ke kamarnya dan "BRAAAKK,,," Jalal menutup pintunya dengan keras. Jodha merasa terhina, Jodha merasa malu, Jodha merasa sedih sekaligus marah. Jodha sudah akan mengetuk pintu Jalal, bahkan membukanya dengan paksa kalau perlu, menamparnya, membantingnya ke lantai,,,,~Uuuuhh,,,,Rasa kesal yang tak ada ujungnya,,,,~
Dan malampun berlalu dengan kemarahan yang terpendam dalam diri masing2. Jalal masih dengan kemarahannya. Kemarahan yang kali ini membuat dirinya lepas kontrol saat melihat Jodha, ingin menyakitinya, ingin menghempaskan egonya, membuatnya malu dan terluka, seperti apa yang dilakukan Jodha pada Jalal tadi pagi. Awalnya jalal berfikir ia akan puas dengan melakukan itu. Tapi ternyata tidak, sisi lain hatinya sebenarnya tidak tega melihat Jodha terluka....
Esok Paginya,,,
Ladly sudah bangun pagi2 sekali. Ia sudah siap , memakai terusan selutut hitam motif bunga dengan gelang warna warni ditangannya dan tas selempang kecil gambar princess sofia .Melihat Daddynya belum ada diruang kerja dan di ruang tamu Ladly langsung ngeloyor masuk ke kamar Jalal, menaiki tempat tidur dan mencoba membangunkan Jalal, agar cepat2 bersiap, Jalal malah mendekap tubuh mungil Ladly, menggulingkannya ke sebelah Jalal dan mengajaknya tidur kembali .( Ladly lho yang digulingkan, bukan Jodha,,,haha,,,tp bakal bikin scene ini kl mereka dah merried ).
Ladly : " Daddyy,,,cepatlah bangun, bukankah Daddy sudah berjanji pagi ini kita akan pergi, naik kapal pesiar.
Daddy : " Hemmh,,Daddy masih ngantuk, kita tidur saja lagi yaah ."
Ladly memencet hidung Jalal dengan sekuat tenaga. Jalal terkejut, pura2 tak bisa bernafas, dan mencium Ladly sambil lebih erat memeluk Ladly. Ladly berteriak kegelian lalu tertawa . Ladly kemudian memanggil Jodha, yang saat itu melintas di depan kamar Jalal yang pintunya memang terbuka. "Mommyyyy,,,,." Jodha reflek menoleh dan segera mendekat ke dekat pintu.
Jodha : " Ada apa , sayaang ?" ( Berasa manggil 'sayang' ke Hot Daddy,,xixi )
Ladly : " Daddy jahat, Daddy bohong."
Jalal : " Sssshhhtt,,,." Jalal pura2 menepuk mulut Ladly," Baiklah, daddy mandi dulu yah ?" lalu mencium Ladly lagi.
Jalal segera bangun dari tempat tidur. Ia tidak memakai apapun yang menutupi bagian atas tubuhnya , sehingga Jodha melihat dengan jelas bagian dadanya yang terbuka. ~Haisssh, orang ini mengapa ceroboh sekali dengan mempertontonkan keindahan dadanya yang bidang dan perut Six pack di depan seorang gadis~ Tapi Jodha lupa memalingkan wajahnya dan terus menatap Jalal yg Topless itu. Jalal berdiri memakai sandal dan masuk ke kamar mandi, lagi2 dengan cueknya dan masih tanpa menoleh pada Jodha.( makin kesel deng Neng Jodha, gak inget apa semalem ??) Dan wajah Jodha pun me merah kali ini karena menahan marah.
Setengah jam kemudian, mereka bertiga tampak memasuki pelabuhan yang ada di kota Dubai. Kapal pesiar Mediteranian yang besar dan megah siap mengantar mereka liburan kali ini. Ladly hari ini terlihat sangat senang. Cita-citanya untuk naik kapal pesiar akhirnya kesampaian. Jalal menurunkan barang2 mereka, Jodha membantunya. Tidak ada seorangpun di antara mereka yang mau memulai berbicara, Jodha dengan muka kesalnya. Jalal dengan aksi acuh tak acuhnya, seakan2 Jodha tak ada disana.
Hari ini Jodha memakai terusan hitam motif bunga dari bahan tissue selutut, dengan aksen karet di pinggang dan lehernya, membuat leher Jodha terekspos agak lebar sampai ke bahu. Tak lupa Topi lebar warna krem dan kaca mata hitamnya. Sedangkan Jalal dengan gaya casualnya, celana pendek selutut dari bahan ( denim ) warna krem dipadukan dg kaos putih berkerah mengenakan kaca mata hitam dan membiarkan rambut nya yang agak gondrong itu berkibar bebas .(hhooh,,,dazzling Jodha n Hot Daddy ).
Jodha tidak tahan juga didiamkan seperti itu oleh Jalal, maka sebelum naik ke kapal, urusan ini harus sudah jelas dan selesai. Seorang awak kapal sudah membawa barang2 mereka. Ladly yang berdiri sambil memandang ke rah laut di pagar pembatas, masih menunggu Mommy dan Daddy-nya yang masih sibuk membereskan ini itu dekat mobil mereka.
Jodha : " Kalau kau masih tak mau bicara padaku, maka selamanya tidak usah lagi bicara padaku ."
Jalal memandang Jodha dan tersenyum sinis.
Jalal : " Bagus kalau kau sadar , aku memang sedang tak ingin bicara denganmu."
Jodha : " Tapi kenapa ? aku sudah meminta maaf padamu, sebesar itukah kesalahanku hingga kau menghukumku sejauh ini, menyiksaku dalam diam, ( ~menciumku dalam amarah~lanjut hatinya ), apa maumu, apa yang harus kulakukan agar kau tidak terus mendiamkanku ? ."
Jalal : " Ohh, Nona Jodha yang angkuh meminta pengampunan, hahaha,,,,aku rasa itu bukan dirimu yang sebenarnya kan ? katakan mengapa kau mau melakukannya ? Beg for mercy on me ? voilaaa!! Hebat !!!"
Jodha : " Aku bukan melakukannya untuk untukmu, Ladly akan bingung kalau melihat kita diam sepanjang hari nanti, ini liburan, apakah kau tak berniat menyenangkannya dan lebih mementingkan egomu saja ?, Fight with me, tapi jangan di depan Ladly ."
~Funtastic,,apapun yang kau lakukan, kau selalu mengatas namakan Ladly sebagai alasan ~ Mau tak mau Jalal salut pada Jodha yang bahkan memikirkan dampak perseteruan mereka yang 'tak biasa' terhadap Ladly. Jalal akhirnya melembut dan mengalah.
Jalal : " Baiklah, kau ingin aku berbicara sepanjang hari denganmu kan ?, kau jangan khawatir aku akan melakukannya."
Jalal tersenyum licik dan memandang Jodha penuh arti. Entah mengapa Jodha meragukan niat tulus Jalal. Jodha berfikir dalam hati ~Apalagi yang ia rencanakan kali ini,,,,,,~

*** FF Coz You're The One Bag.24 ***




2 jam kemudian,,,Jalal mengucapkan terima kasih kepada dr.Shaguni Bay .
Dr. Shaguni Bay kemudian memberikan resep yang harus ditebus Jalal esok harinya. Malam ini Jodha aman karena dr. Shagun sudah memberikan obat anti alergi yang di suntikan pada Jodha,untung ia tidak sampai mengalami ' Syok Anafilaktic', suatu keadaan yang disebabkan oleh alergi yang parah pada pasien . Jodha alergi terhadap kepiting, ia tidak tahu kalau soup yang dimakannya mengandung olahan dari kepiting. Itulah mengapa malam ini ia baru merasakan efeknya. Untung Jalal segera menelfon dokter keluarganya, karena Jodha tak segera sadar dan di seluruh tubuhnya yang dapat terlihat , terdapat bercak2 merah berpulau.
Setelah dr.Shagun pergi, Jalal segera kembali ke kamar Jodha. Pelayan dan Pekerja di sana pasti sudah terlelap tidur, Jalal tidak suka merepotkan mereka pada jam istirahatnya. Lalu bagaimana Jalal akan mengganti gaun merah yang dipakai Jodha. ( Galau ni hot daddy, g@ tahan liat jodha pake gaun merah )
Sekali lagi Jalal melihat ke arah Jodha, Jalal segera menarikkan selimut sampai sebatas dada Jodha,dr.Shagun mengatakan Jodha akan sadar dalam waktu satu jam kedepan, segera setelah ia sadar , Jalal diminta memeriksa reflek telannya dengan meminumkan sedikit air putih . Jika jodha bisa menelan dr. Shagun memerintahkan Jalal memberikan obat anti alergi yang harus diminum 4 jam setelah obat yang disuntik oleh dr.Shagun . Itu artinya ia harus tetap di kamar Jodha 1 jam kedepan. Jalal memandang berkeliling, dimana kira2 ia dapat duduk tapi ia tak dapat menemukan sofa yg cukup nyaman. Satu-satunya tempat duduk adalah bangku di depan meja rias Jodha yg pasti amat tidak nyaman untuknya duduk. Jalal melangkahkan kakinya menuju ke sebelah Jodha. Ia terpaksa harus duduk di tempat tidur Jodha. Karena malam sudah sangat larut ditambah dengan insiden barusan, Jalal merasa amat mengantuk, ditatapnya Jodha yang tertidur pulas, berlian dilehernya masih terpasang disana, Jodha terlihat sangat cantik, untuk sesaat diruangan kerja tadi, Jalal hampir saja menciumnya lagi, kalau saja Jodha tidak pingsan tadi. ~ Ya Tuhan apa yang terjadi padaku~ . ( aduh bang pake nanya lg itu brarti udah mulai tertarik,)
Jalal akhirnya tertidur di samping Jodha. Pagi harinya,,,Jodha terbangun merasakan badannya yang menggigil kedinginan, giginya sampai gemelutuk dan mengeluarkan bunyi. Jodha membuka matanya , menggeliat ke samping dan " Aaaaaa,,,"Teriakan Jodha barusan seperti alarm yang membangunkan tidur lelap Jalal, Ia terkejut dan terbangun menatap Jodha dalam posisi duduk dan sedang memandang marah pada dirinya," Apa yang kau lakukan padaku ?, Apa yang terjadi semalam ? Mengapa kau tidur dikamarku ?" Tanya Jodha sengit. Jalal berusaha mendiamkan Jodha " Jodha , dengar dulu penjelasanku,,,,aku,,,." Jodha memotong sambil menutup kedua telinganya " Aaaaaaa,,aku tidak mau dengar,,tidak mau dengaaarrr...." Jalal menutup bibir Jodha dengan sebelah tangannya, ia tidak mau ada Pelayan atau pekerja diluar yang mendengar Jodha berteriak dan menganggap dirinya berlaku tidak sopan pada Jodha. " Dengar Jodha, aku tidak melakukan sesuatu seperti yang kau fikirkan, aku mungkin tidur disini, tapi tujuanku bukan seperti yang kau fikirkan." Jodha menepis tangan Jalal, masih dengan marah dia membalas " Tidak akan ada maling yang mengaku,kau pasti memanfaatkan kesempatan untuk menyentuhku,,,,,." Jalal membalas dengan marah sambil bersiap-siap berdiri dr tempat tidur dg lututnya," Jadi kau menganggapku maling ? Baiklah kau akan menyesal Jodha . Menuduh orang tanpa bukti yang jelas, bisa sangat membahayakan." Jalal meninggalkan kamar Jodha. Sementara Jodha masih syok menyadari dirinya semalaman tidur dengan Jalal.Jodha melihat dirinya di balik selimut, gaun merahnya masih ia pakai, hanya obi-nya yang sudah lepas ( dr. Shagun melepaskannya, agar jalan nafas Jodha tidak terganggu ), ia juga melirik ke kasur tempatnya tidur , tidak ada bercak darah. Ia mulai mereka-reka apa yang sebenarnya terjadi, tapi sia-sia ia tidak menemukan petunjuk apapun. Kejadian yang terakhir diingatnya adalah ketika ia merasa seluruh tubuhnya gatal, dan semuanya gelap. Apakah ada yang melihat mereka semalam, siapa yang harus ditanya oleh Jodha. Ooh,,Jodha menepuk-nepuk pipinya sendiri.
Jodha dan Jalal bertemu di meja makan, Ladly sendiri sudah berangkat ke sekolah. Jalal melihat jodha datang dan memberikan Jodha sesuatu dalam bungkusan, ia sudah akan menyelesaikan sarapannya dan berkata pada Jodha, " Dokter menyuruh kau meminumnya dua kali sehari,,," Jalal memakai jas-nya , menyeruput kopinya dan berlalu meninggalkan Jodha. Jodha membuka bungkusan tadi, diluar plastik itu terdapat lambang kedokteran dan tulisan dalam bahasa Arab. Jodha membaca nama obatnya " Dexamethason 0,5 mg, Claritin tablet dan nama merek suplement dalam wadah Tube." Jodha tentu sangat tahu obat apa itu, sebagai mahasiswa kedokteran tingkat akhir, semua pelajaran tentang Farmakologi, guna obat dan efeknya terhadap manusia serta kandungan bahan kimia dan rangkai kimia nya sudah selesai di lahap dan harus dihafalnya di luar kepala. Obat alergi apa ? kenapa aku harus meminumnya ? berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benak Jodha. Apa yang sebenarnya terjadi semalam ? Semua pertanyaan itu hanya Jalal yang mampu menjawab, tapi bahkan Jodha tak mau mendengarkan penjelasan Jalal tadi pagi. Aku harus mencari tahu. Pertama ia akan bertanya pada pelayan yang menemani Ladly tidur semalam, mengapa Jalal tidak menemani Ladly tidur dan malah tidur di tempatnya, padahal semalam adalah giliran Jalal tidur bersama Ladly. Pelayan yang bernama Lubna itu menjawab " Tuan hanya mengatakan, ia akan menemui dokter sebentar krn Nona sakit semalam. " ~aku sakit ~ Fikir Jodha, ada dokter semalam yang datang ke rumah ini.Berarti aku harus bertanya pada petugas yang membuka pintu depan. " Ya Nona semalam dr.Shaguni Bay datang karena Tuan memanggilnya." Jodha melanjutkan " Untuk apa ?" Petugas itu menjawab " Tuan tidak mengatakan apa2 dan hanya memerintahkan saya untuk segera membawa dr. Shagun ke kamar anda, Nona." Jodha mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Jadi ada dokter yang datang dan mungkin mengobatiku, mungkin karena aku pingsan, tapi pingsan kenapa? dan mengapa memberikan obat alergi ini ? Jodha memperhatikan lengannya,masih ada bekas2 bercak merah berpulau2 disana. Jadi benar aku kena alergi semalam, karena kepiting kah, aku makan kepiting semalam ? owh aku harus bertanya pada dokter itu.Setelah membuka phonebook yg ada di dekat mesin telfon di ruang tamu, Jodha segera berbicara dengan orang yang bernama dr.Shagun.Jodha : " Selamat siang dr. Shaguni Bay, maaf mengganggumu siang ini, tapi saya Jodha yang tinggal di rumah Tn. Jalal, saya mengucapkan terima kasih karena anda menolong saya."dr.Shagun : " Ahh ya, senang berkenalan dg anda Ny.Jalal, suami anda sangat cemas semalam. kapan kalian menikah ? Jalal bahkan tidak mengundangku,,hahah,,abaikan perkataanku, pasti dia punya alasan khusus."Jodha : " Ohh, tidak sebenarnya,,,( Jodha menggantung kalimatnya, rasanya tak perlu meluruskan hal ini, kl jalal tidak menjelaskannya, maka pasti dia punya alasan ) , sebenarnya aku hanya ingin bertanya dok, apa yg terjadi padaku semalam ?"dr.Shagun : " Ohh anda pingsan Nyonya, anda alergi makanan laut kah ?"Jodha : " Ya, seingatku aku alergi kepiting waktu kecil, dan orang tuaku tidak pernah lagi mengijinkanku memakannya."dr.Shagu : " Ya mungkin saja , Nona."Jodha : " Syok anafilactic ? "dr. Shagun : " Bagaimana anda bisa tahu istilah itu ?"Jodha : ( menyadari kesalahannya ), owh,,aku,,aku pernah dengar saja, dok."dr.Shagun : " syukurnya anda belum terlalu parah, segeralah minum obatnya, aku akan melihat lagi keadaan anda nanti malam."Jodha :" owh ,,uum, tidak perlu dok, saya akan minum obatnya, dan saya akan baik2 saja. Terima kasih, Selamat siang."Jodha menghela nafas berat. Jadi insiden semalam adalah aku alergi lalu pingsan, jalal memanggilkan dokter dan demi menjagaku dia menungguiku di kamar semalam.~Ooh~ Jodha menutup mulutnya. Semua ini kesalahannya karena menuduh Jalal dengan membabi buta. Ya Tuhan, dia pasti kecewa dan marah padaku. Aku harus meminta maaf.Di kantor,,,Jalan melemparkan pulpen yang sedari tadi diputar2nya. Fikirannya masih tentang kejadian pagi tadi. Jalal mengepalkan kedua tangannya diatas meja dan menggebraknya pelan. Bahkan Jodha tak membiarkan Jalal menjelaskan kejadian sebenarnya. Memangnya siapa dia, culas, arogan, egonya tinggi. Kalau bukan demi Ladly, dia sudah akan membuat perhitungan dengan Jodha. Kepada Sekretarisnya Jalal membatalkan beberapa pertemuan dan presentasi dengan klien-nya. Ketika sekretarisnya menelfon karena bagian Pantry akan mengirim makanannya, Jalal pun menolaknya, ia melewatkan makan siangnya hari ini.Malam hari di Ruang keluarga di kediaman Jalal,,,Ladly sedang menyaksikan acara Discovery Channel, kali ini tayangannya adalah mengenai Flora dan Fauna yg ada di laut , Reporter yang mengambil gambarnya terlihat sedang berbicara ke arah kameramen di sebuah kapal laut " Daddy lihat itu ikan paus-nya,,,." Kata Ladly kegirangan, Jalal yang sedang mengerjakan sesuatu di laptop-nya, hanya meliriknya sekilas, dan kembali menekuni layar Laptop. Ladly masih menikmati tayangan di depannya. Jodha datang dengan membawa minuman Coklat hangat untuk mereka bertiga dan Roti Pisang Bakar Keju yang dibuatnya dengan bantuan Pelayan tadi. Jodha harap2 cemas apakah Jalal akan menyukainya. Jodha bingung dengan apa yang akan dilakukannya untuk meminta maaf. Sepanjang siang dan sore tadi dia memikirkan cara yang tepat, tapi tak ada satupun cara yang melintas di otaknya. Jalal bahkan tak meliriknya barusan, atau pura2 tidak menyadari kehadirannya. Ia berinisiatif mengambilkan Jalal minuman coklatnya, Jalal mengambilnya tanpa melakukan kontak mata dengan Jodha. Jodha memberikan Pisang Bakar yg ia tata dalam piring kecil2, Jalal mengambilnya, dan meletakkan di sebelahnya,lagi2 ia melakukannya tanpa kontak mata dengan Jodha . Jodha jadi ciut untuk memulai pembicaraan. Ladly juga meminum coklat hangat dan pisang bakarnya, ia bertanya pada Jodha.Ladly : " Mommy, kalau kita naik kapal pesiar bisakah kita melihat ikan paus seperti itu, temanku mengatakan bahwa liburan di kapal pesiar sangat menyenangkan, benarkah Mommy ?"Jodha gelagapan karena ia pun tak pernah naik kapal pesiar, sekali pernah ia naik kapal laut ketika masih kecil, saat keluarganya melakukan perjalanan ke Sumatera menengok neneknya. Dan itupun ia mabok berat, dan trauma naik kapal laut lagi.Jodha : " owh, Mommy belum pernah naik kapal pesiar nak, mungkin Daddy-mu sering." Jodha melirik Jalal sebentar namun tidak ada reaksi darinya, matanya masih mengarah ke layar laptop.Ladly akhirnya naik kepangkuan Daddy-nya, Jalal gelagapan sebentar , meletakkan laptop kesampingnya, dan membetulkan pangkuannya ke Ladly.Jalal : " Knapa ? Ladly mau liburan pakai kapal pesiar ?"Ladly : " Bolehkan ? Kapan kita pergi ?"Jalal : " Baiklah anak Daddy yang cantik, siapkan barang2mu, kita pergi besok, sekarang tidurlah."ladly mencium Ayahnya dan mengucapkan slamat malam. Ia tak sabar menuju kamarnya dan Jodha memanggil seorang pelayan untuk membantu Ladly bersiap2, sementara ia akan menyusulnya nanti. Rasa canggung kemudian tercipta setelah Ladly pergi. Jodha tak tahu harus memulai dari mana untuk meminta maaf pada Jalal. Sementara Jalal sendiri sepertinya tidak tertarik untuk memulai percakapan. Sejak Jalal pulang kantor tadi, ia hanya melihatnya sekilas ketika ia pulang dan langsung masuk kamar. Ketika makan malam pun, Pelayan disuruh membawakan makananya ke ruang kerja Jalal .(iiih jalal kalo ngambek nyebelin beud sehh,,). Jalal membereskan laptopnya kemudian berdiri dan bersiap akan beranjak dari sana, ketika Jodha mencegahnya dengan berkata " Maaf,,,Maafkan aku karena menuduhmu tadi pagi,,Maafkan aku yang bahkan tak memberikanmu kesempatan untuk menjelaskan." Jodha ikut berdiri juga. Tapi jalal bahkan tidak melihat kearahnya. Ia berjalan menuju ke kamarnya, Jodha mengejar dan memegang tangannya, Jalal menoleh dan memandang Jodha lurus ke matanya . Jalal melepaskan pegangan Jodha dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya membawa tubuh Jodha mendekat ke tubuhnya...
Apa yg akan terjadi selanjutnya ? Tbc chap 25