Selasa, 31 Maret 2015

SS TERELIYE FATIJAT_EDISI KENCAN

SS TERE LIYE FATIJAT_EDISI KENCAN

Syuting hari itu selesai. Aku masih konsentrasi pada layar laptopku ketika salah seorang asisten Rajat menghampiriku...

" FaRa Ji, Rajat menunggumu di mobilnya."

"Owh, bohot dhanivaad ,Ranveer..Thik hei ( baru sebulan kan di India , jadi bisanya itu doang...wkwwkkw).

Membereskan semua peralatanku dan bergegas ke mobil Rajat. Rajat sudah berada dibelakang kemudi, memakai kaca mata hitamnya sambil mendengarkan sesuatu dari IPad-nya, lalu menyandar santai di jok mobilnya...

" Ehhmm,,ehmm,,," haissh lupa , mo ampe tahun jebot jg gak bakal kedengeran. Bingung, apa yg mo disentuh duluan yah untuk bangunin Rajat, tepok pipinya, pencet hidungnya , tepok tangannya apa tepok pan,,,,haisshh sensooor. Akhirnya aku tepok jidat sendiri. Aku bunyikan klakson untuk bangunin Rajat. Rajat langsung gelagapan...(heheh...kasian jg seh.tapi masa hrs nungguin die bangun)

" Heiiii,,,yaaay, apa yang kau lakukan ?"

" Sorry, kalau kau masih mau tidur biar aku yg nyetir deh ."

" Ooh , tak apa, aku tak kan membiarkan seorang perempuan menyetir untukku, ayo naik."

" Is it OK wid ur fiance ? I'm not feel comportable being wid u along here." (Eheeem...)

" Of course not, i'm going to let u now something."

" Oh, ok then."

Aku masuk ke mobilnya yg ternyata mobil sport keluaran terbaru dari ferrari ( tanya Mitha atau Resza yah nama mobilnya,,eyke mah mene ke tehe urusan mobil).

" Full speed or average ? " Tanyanya,

" Average ,,,aku sambil wawancara yah ?,,," Rajat menoleh ke arahku sambil menarik nafas berat,,

" Hhooh  Okeeey,,,aku emang ga bisa lepas dr yg namamya wartawan yah ? Haddeeuh...." Rajat mulai melajukan mobilnya.

" Boleh ambil foto pas kamu lagi nyetir gini nggak ?"

" Boleh,,, mau gaya apa ?" Tantangnya.

" Gini aja, cakeep  neh angle-nya."

Pic Rajat sambil megang setir dan memandang ke arah luar....'jetrrreek....'

" Ohh ya terima kasih atas ulasan2mu di artikel Indonesia, aku makin terkenal disana, sampe2 ada stasiun TV yang meliput syutingnya,,,haha,,mereka mengundangku ke negaramu, tapi aku blm memutuskan kapan bisa pergi, kau tahu sendiri syuting sekarang2 ini sangat padat, apalagi TRP turun, makanya Mam Ekta minta scene aku dan Pari diperbanyak. Cape banget,,,makanya kadang2 kita harus pisah scene di adegan2 yang ga perlu dialog banyak atau ga terlalu penting. Aaahhh,,,,."

" Kalau TRP turun terus , apa kemungkinan syuting JA juga berakhir ?"

" Mungkin ya mungkin tidak,,, sebenarnya kami para pemain jg sudah jenuh. Seperti aku dan Pari mungkin kl bukan peran utama jg sudah minggat, takut ga bisa jaga 'feel' nya, hampa kayak terpaksa gitu..."

" Tapi kalian tetep awesome kok di layar..." jiaaahhhh....

" Yeaaah. I do my best and so does Pari."

Hening sesaat,,," so kamu lagi bikin artikel ttg apa ?"

" Project baru ku,,,Fan Fiction Jodha Akbar,,,siapa tahu kalian mau memerankannya nanti..."

" Oh yeah ttg apa ?"

" Masih ttg JA tapi settingnya abad 21,,,."

" Owh wow ,,,"

" Have you ever heard about Bhavini Ji FF ?"

" No , Never,,, why ?"

Aku hanya tertawa dalam hati. Next time lah aku cerita,,,jd panas dingin sendiri soale. Hahah....Wonderr,,,apa dia mau meraninnya yah ?hahahha....

" Kenapa diam ?"

" Ohh, enggak, btw,,, kita mo kemana seh ?"

" Bentar lagi juga sampai,,,"

Kami tiba di perkampungan kumuh dipinggiran Mumbai. Melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, kami melewati satu persatu rumah2 penduduk dan rusun2. Hadeeuh,,,,,sekalinya jalan ma artess kok ke perkampungan kumuh to yo...mbok ya ke restoran mewah,,,ke pantai2 atw kemana kek. Yang kek ginian mah sering kelles wkt aku mahasiswa dan harus mengadakan penelitian.

" Nah kita sudah sampai, " katanya , melepaskan genggaman tangannya padaku sepanjang perjalanaan tadi. Sejak kami tiba, hanya beberapa yg memperhatikan kami karena melihat penampilan dan pakaian kami yg berbeda dg mereka...mo ngapain seh Rajat ke sini ???? Hadeeew.......

Bersambung dl yah...mo masaaak. Hamari Bhaiya menta makan.hehehe

Lanjutaan,,,,,,

" Ini tempat keturunan Raja Akbar sekaramg tinggal. Kau lihat nenek yang sedang memandikan bocah lelaki itu ? Dia adalah keturunan terakhir Raja mughal..namanya Shehzada (author lupa maaf, kl ada yh bisa bantu syukria)." Rajat lalu menceritakan sedikit silsilah keluarga Nenek di depanku itu, aku hanya bisa terperangah tak percaya. Keturunan Raja mughal tapi tinggal di tempat kumuh seperti ini. Pemilik sah bangunan Taj Mahal dan bangunan2indah serta istana di Agra hidup tak layak seperti itu, apa pemerintah India terlalu miskin untuk hanya memberikan mereka sekedar uang kesejahteraan atau apa. Unbelievable. Rajat mengajakku mendekatinya dan berbicara dalam bahasa urdu yang terbata2. Nenek itu membawa kami masuk. Semakin miris lagi melihat keadaan rumahnya yg tampak lembab dan kusam. Rumah itu ditinggali 12 orang anak dan cucu shehzada, ada pensiun dr pemerintah , tapi nilainya jauh dari layak.

Kami tak berlama2 disana.Rajat memberikan mereka amplop dan bungkusan besar. Lalu aku minta izin juga mengambil foto mereka.

Ketika keluar, Rajat menyempatkan bergabung untuk bermain sepak bola dg anak2 disana. Ekspresinya yang ceria dan tawanya yg lepas, aku mengambil gambarnya dari berbagai angle. Wow, senang sekali bisa melihatmu seperti ini Rajat. Sungguh berbeda dari beriya2 yg pernah kubaca. Sepuluh menit kemudian Rajat pamit pada anak2 itu sambil tak lupa membagi2kan permen dan makanan yg dibawanya tadi.

" Kau sering melakukannya ?" Tanyaku ingin tahu. Dia masih tersengal tapi ada rona bahagia di wajahnya.

" Kau tahu,,,melihat mereka adalah sesuatu yg selalu membuatku semangat di lokasi syuting, aku ingin bisa berbiat sesuatu pada mereka. Terutama pada keluarga Nenek Shehzada. Ia bisa mendapat pensiun seperti sekarang krn ada wartawan yg meliput mereka. Aku ingin melakukan hal besar jg untuk mereka. Tapi aku tak tahu apa. Aku hanya ingin dunia tahu lewat serial JA ini. Entahlah,,,,,."

'Owh Rajat. You have a big heart.'

Rajat membawaku pergi dari sana. Saat ini kami sedang makan di warteg mak Adhana Bintang (gantian,,,biar ikut tenar...hahahha). Bukan salahku. Rajat nanya mo makan dimana, karena udah kamgey banget ama pecel madiun Mak dhana, jadi aku bawa dia kesini..xixixixi

" Mak dhansay pecel dua ama mendoannnya yo mak,jangan pedes2 mak, mencret ntar dia neh." Mak dhana masih terpana ampe gegana gara2 ngeliat rajat di wartegna.hahahahah" maaaaak,,,,,,"
Mak dhana kaget dan memyeruput ilernya yang siap menetes demi melihat rajat.

" eh iya,,,,iya,,,mbak fat,kagak blh orang seneng dikit aje seh mbak,,,,bentar yeh.jangan kmane2..." (lha logat kok berubah betawi mak...hahahha).

Maka ike dan mak sari yg mendengar berita kedatangan rajat ,buru2 mendekat dan foto selfie ama rajat. Sambil nunggu itu mereka malah ngobrol ngalor ngidul sama rajat. Lah aye nyang bawa dicuekin yak...hadeeuh.

Sambung ntar lagi pemirsahhh......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar