Kamis, 05 Maret 2015

*** Ada Cinta di Matamu Bag.28 ***

*** Ada Cinta di Matamu Bag.28 ***

Rajat pulang ke rumah dengan perasaan hampa. Sesaat sebelum pulang tadi ia menemui Pari, memegang tangannya, memandang mata yang lelah dan menjadi bengkak itu, lalu tanpa berlama-lama dan beramah tamah dengan yang lain, Rajat pamit pulang. Bahkan beberapa wartawan yang ingin mewawancarainya terpaksa harus kecewa sekali lagi dengan sikap dingin Rajat.

Setelah menyimpan mobilnya di area parkir di basement apartemennya , Rajat langsung menaiki lift menuju ke atas. Pintu lift baru terbuka ketika didengarnya sayup-sayup suara hingar bingar dari arah apartemennya. Pretty, ia meninggalkannya dalam keadaan marah tadi, pertama karena tak juga luluh setelah di rayu untuk candle light dinner merayakan wedding annyversary mereka, kedua karena Rajat pergi untuk melayat ke rumah Pari. Sebenarnya Rajat sudah mengajak Pretty tadi, tapi Pretty masih marah dan menolak pergi. Lalu ada apa di apartemennya saat ini. Hati2 Rajat mendekat, suara hingar bingar musik semakin keras terdengar,Rajat membuka pintu apartemennya dan nampaklah olehnya perempuan dan laki2 yg sedang berpesta, sambil mabuk2an. Rajat menyebarkan pandangannya ke seluruh ruangan, dan nampaklah Pretty di ujung ruangan sedang berciuman dengan seorang pria. Seketika itu juga Rajat menarik Pretty , berteriak dan menyuruh yang lainnya pergi dari apartemennya. 

Rajat : " Kaluar kalian semua dari apartemen ku, dan bawa barang2 LAKNAT kaliaaan !!!"

Pretty : ( masih setengah mabuk ) " Ada apa seh sayang, mengapa kau marah2 ,,,hahaha,,,lagi sedih yah ? minum sama aku yah ? Ayo lupakakn kesedihanmu sayaaang."

Bau alkohol menyeruak dari bibir Pretty yang belepotan dengan lipstik merahnya. Rajat membawa Pretty menuju keran di dapur, membasuk mukanya, mengikat rambut panjangnya, dan menidurkannya di kasur. Harusnya ia marah saat ini, harusnya ia menampar mulut busuk Pretty yang sudah berciuman dengan pria lain. Tapi ia malah teringat Pari tadi, ia pun  mengerti keadaan Pretty saat ini. Rajat membelai wajah Pretty, menenangkan mulutnya yang masih berceracau. Dan menemaninya tidur.

Esok paginya, Rajat harus mengerjakan beberapa pekerjaan, ia meninggalkan Pretty yang masih tertidur pulas. Rajat mengemudikan mobilnya ke sebuah perusahaan iklan di Mumbai, dia ada janji membuat iklan untuk salah satu produk elektronik. Ia bergegas menaiki lift dan bertemu orang-orang yang sudah menunggunya. Salah satunya adalah anand manajernya. Rajat segera terlibat melakukan beberapa diskusi dan melakukan proses pengambilan gambar , dan baru rehat siang menjelang sore hari. Ia ingat Pretty di apartemennya dan mencoba menelfon ke Hp-nya , 3X men-dial dan tak ada jawaban ia mulai khawatir, tiba2 Hp-nya berdering, nomor kontak Pretty, ia segera mengangkatnya.
Terdengar suara tinggi di seberang sana,
" Rajat, kau dimana saja,,,tidakkah kau tahu apa yang terjadi pada Pretty ? " Rajat menjawab gelagapan, karena yg terdengar itu adalah suara Ibu mertuanya," Oh Ibu, aku meninggalkannya sedang tidur tadi, ada apa ? apa yang terjadi ? ." Rajat menjadi panik. Ibu mertua-nya mulai menagis " Istrimu melakukan percobaan bunuh diri,,huu,,huu." 

Setelah menutup telfon dan berpamitan pada beberapa orang tadi , saat ini Rajat sedang meluncur menuju RS tempat Pretty dirawat.Ia melihat Pretty  yang terbaring lemah di tempat tidur, terlihat Ibu dan Ayah mertuanya di sana. 

Rajat mendekati mereka, Ibu dan Ayah mertuanya mundur memberikan ruang pada Rajat. Rajat duduk di tepi tempat tidur, membelai wajah Pretty dan meraba pergelangan tangannya yang kini terbalut perban. Ayah Rajat menyentuh bahunya dan memberikan tanda bahwa ia ingin bicara dengan Rajat di luar. Rajat mengikutinya.

Setelah diluar 
Rajat : " Ayah maafkan aku, aku,,,,."

Ayah : " Rajat tak perlu kau jelaskan , nak, kami mengerti.Sebenarnya kami yang harusnya minta maaf karena melibatkanmu sejauh ini dalam masalah kami."

Rajat : " Apa maksud Ayah,,,tentu saja tidak, Pretty adlah tanggung jawabku sekarang, aku yg harusnya tidak membebani kalian."

Ayah : " Rajat,,,Pretty sudah lama 'sakit', jauh sebelum kalian bertemu, Ia mengalami 'Bipolar disorder' sejak kecil. Aku bukan Ayah biologis Pretty, dan sejak ia mengetahuinya , ia sangat membenci kami, yang menyembunyikan semua ini darinya. Sudah lama ia labil dan mengkonsumsi obat2an, setelah ia gagal menikah dengan tunangannya , ia malah sempat dirawat di pusat rehabilitasi selama setahun."

Rajat terdiam menerima penjelasan dari Ayah mertuanya. Seberat itukah penderitaanmu Pretty , dan aku menambahnya dengan tidak mempunyai waktu yang cukup untuk bersamamu. Lama Rajat memandangi kamar Pretty ketika tiba2 terdengar suara ribut2 dan terikan dari kamar Pretty...

Dua tahun kemudian,,,,

Pretty bernyanyi-nyanyi dikursi rodanya, tangannya bergerak di udara seakan menari, ia tertawa2 kemudian, lalu terlihat sedih dan menangis,Rajat melihatnya dari kaca di luar ruangan. Ia masih tetap mengunjungi Pretty di Pusat rehabilitasi ini. Membawakan segala
  keperluannya dan kadang - kadang diperbolehkan dokter untuk menemaninya. Pretty tidak mengenali Rajat, ia hanya memanggilnya dg sebutan ' Om Ganteng'

Dua tahun pula Rajat tak pernah bertemu Pari, terakhir bertemu adalah ketika mereka sekali lagi di undang pada perhelatan Akbar di ajang ITA, dimana Pari menarikan sekali lagi tariannya dengan lagu 'Tum Hi Ho', diruang ganti artis Rajat bertemu dengan Pari secara kebetulan, tidak ada kata yang terucap, hanya pandangan mata penuh makna.

Rajat ~ Ooh Pari bahkan setelah 2 tahun aku masih melihat Cinta yang Sama di Matamu~

Pari~ Ha Rajat, aku bahkan masih merasakan pancaran keteduhan dimatamu~

#Last_Chapter akan saya selesaikan hari ini,,,
#Mohon_Maaf atas segala ketidaknyaman karena perubahan nama tokoh,,,, Ikm sure you'll understand guys, as I don't want more konflict in the future,,,thank_U
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network

Tidak ada komentar:

Posting Komentar