Minggu, 22 Maret 2015

*** FF CINTA TAPI GENGSI_PART 21***

Cuaca dingin di bulan desember, semilir angin yang berhembus, membawa kisah cinta yang baru saja mekar ini pergi menjauh.

Jalal menatap Mirza dan Jodha yang sedang  duduk membelakanginya di bangku taman . ' Mungkin ini tanda dari alam yang tak ingin aku dan Jodha bersatu ' Jalal akhirnya melangkah pergi dari sana ,,,,

***

Sudah satu bulan Jodha bekerja di Departemen Luar Negeri Inggris. Ia masuk atas rekomendasi relasi ayahnya yang bekerja disana juga. Hari ini Jodha bersiap berangkat ke kantornya. Jodha merubah potongan rambutnya menjadi lebih pendek, hingga benar2 memberikan kesan sebagai wanita dewasa. Memakai setelan blezer warna khaki dg rok selutut model ketat dan kemeja putih dg model renda bertumpuk didadanya tak lupa tanda pengenal yg ia jepitkan di kerah blazernya. Jodha terburu2 mengenakan sepatu coklat warna susu.  Masih menggunakan jalur kreta yang sama , pagi ini pun Jodha berangkat dengan tergesa2 dan tak melihat orang yg berjalan dari arah depan di pintu kantornya.

" OHH,,,AUCHH,,,"

" I'M So sorry , Sir,,, is that hurt ? " Jodha mencoba memeriksa wajah lelaki di depannya yg menutup wajah dg kedua tangannya.

" Ohh, it's ok, iam fine..." membetulkan kaca matanya dan berteriak " jodhaaa,,,"

Jodha kaget dan segera melekatkan pandangannya ke lelaki tadi.

" Suryaa Bhaisa,,? Apa yang kau lakukan disini ? Oh,,hoho,, apa kabar ? " Keduanya terlihat canggung tapi segera menguasai keadaan.

" Apa yang kau lakukan disini ? " Tanya Surya.

" Aku bekerja disini, divisi kebudayaan dan pariwisata,,,Kau sendiri ?"

" Aku di atas ruanganmu, kau baru disini yah ? Mengapa aku baru melihatmu."

" Ha, Bhaisa, aku baru satu bulan bekerja disini. Kau sendiri ? "

" Aku sudah menetap dan tinggal disini sejak aku lulus , Jodha. " Surya berhenti sesaat dan memperhatikan penampilan Jodha " Wow, Kau terlihat amazing sekarang. Berbeda sekali dg rambut kepang dan kacamatamu dulu."

" Ahh, Bhaisa,, kau hanya menggodaku. Tentu saja aku orang yg berbeda kini. Kau pasti menyesal telah meninggalkanku." Opss,,, Jodha tak menyadari ucapannya barusan. Dan hal itu membuat senyum di wajah Surya menghilang. Jodha melanjutkan " Maafkan aku Bhaisa, seharusnya aku tidak mengatakan hal itu, umm ,, maafkan aku ."

" Sudahlah Jodha aku tahu kau tidak bermaksud seperti itu. Baiklah, ijinkan aku mentraktirmu makan siang untuk merayakan pertemuan kita. Oke ? "

Dan Jodha hanya mengangguk.

Surya yang dipanggil Jodha dengan sebutan Bhaisaa (Kakak) itu adalah kakak kelas 1 tingkat diatas Jodha ketika di Senior High School di India dulu. Surya adalah murid berprestasi dengan segudang keahlian. Ia tercatat sebagai Siswa teladan se india dan berhasil mendapatkan beasiswa untuk belajar di London ini. Juara basket dan pandai melukis. Jodha mengaggumi Surya sejak ia masuk menjadi murid baru disana. Mereka menjadi sangat dekat karena keduanya adalah murid2 yang cerdas. Surya dan Jodha bahkan pernah dipasangkan sebagai putra dan putri sekolah mewakili India pada olimpiade matematika internasional. Jodha mengagumi Surya karena sikapnya yg dewasa dan tulus membantu Jodha, tampan dan selalu menjadi rebutan gadis2 sesusia Jodha. Surya selalu memberikan semangat pada Jodha untuk berusaha lebih baik lagi dalam segala hal. Dan Surya mengagumi Jodha karena karena kecerdasan dan kepandaiannya bergaul. Dan merekapun resmi berpacaran, sampai akhirnya Surya harus meninggalkan India karena studynya. Awal2 kepergiaannya ke London , surya masih sempat memberikan kabar. Tapi setelah itu ia hilang tanpa jejak. Mereka baru bertemu lagi kini setelah 7 tahun berpisah.

***

" Hallo Jodha ,,, Jodha kau kemana saja. Sulit sekali menemuimu sekarang, kau bahkan tak punya waktu luang lagi untukku."

" Ha, Moti maafkan aku, akhir2 ini aku banyak tugas di divisi tempat aku bertugas. Kau apa kabar ? "

" Aku baik Jodha. Jodha aku tak sabar sekali bertemu denganmu. Aku ingin menceritakan tentang tunanganku, ohh Jodha sepertinya aku sudah benar2 jatuh cinta padanya. Ibuku benar, mungkin  aku blm begitu mengenalnya saat itu. Jodha kau mendengarkan aku ?"

" Mmhmm, iya Moti, aku masih disini, tapi katamu waktu itu , kau tidak mau melanjutkan perjodohan ini, ahh tapi aku ikut bahagia kalau kau merasa begitu Moti, kau harus mengenalkan aku padanya. Aku ingin tahu, pria seperti apa yg sudah meluluhkan hatimu, pasti pria klimis dg kacamata seperti impianmu kan ? Hahaha,,,,"

" Ahh, Jodha berhentilah menggodaku, aku akan bawa dia ke cafe dadisa besok malam, kau harus hadir juga yah. "

" Baiklah , Moti,,,besok malam minggu, tidak ada yang mengajakku keluar jadi aku pergi dg kalian saja."

" Thik kei, kita bertemu jam 8 malam yah,,,"

"Oke, Moti, aku tak sabar bertemu dengannya,,,pria idamanmu itu, hahah..."

" Aahhh, Jodha,,,,jangan menggodaku lagi,,,hahah."

***

Jalal masih setia pergi ke Cafe Dadisa, entahlah selalu saja langkahnya membawa Jalal ke cafe ini. Walaupun tak pernah melihat sosok Jodha satu bulan ini, Jalal selalu intens datang ke cafe ini, setiap malam minggu atau minggu malamnya. Ia akhirnya hanya mengobrol dengan bhagwant ataw istrinya, bahkan sesekali betah berlama2 ngobrol dengan Dadisa, seperti saat ini.

" Kau sangat mencintainya kan Pak Presdir, aku tahu kau,,,pasti mencintai Jodha-ku,,,."

" Owhh, Dadisa harus berapa kali aku bilang jangan memanggilku Pak Presdir disini, aku benci sekali kata2 itu, ( karena Jodha selalu memanggilnya begitu) panggil aku Jalal, kau seperti Nenek yg tidak pernah aku jumpai."

" Achaa,, tingkahmu seperti ini benar2 seperti anak kecil,,,hahah,,,jadi katakan , benarkan kau menyukai Jodha, dan Jodha menolakmu, hingga akhirnya kau seperti ini,, huh,,,anak itu benar2, aku jg jarang melihatnya di rumah, atau dia pergi pagi2 sekali."

" Memangnya dia kerja dimana sekarang , Nek ?" Selidik Jalal kemudian.

" Terakhir aku dengar dia melamar di Departemen Luar Negri, setelahnya aku blm bertemu lagi dengannya,,, kau sendiri, mengapa tidak langsung menemuinya ?"

" Dia membenciku ,Nek. Dan itu semua salahku,,,,"

" Hemmmh,,,pasti salahnya juga, untuk beberapa hal , dia memang sangat keras kepala."

Jalal mengangguk dan setuju dengan Dadisa, ia bahkan menarik kedua sudut bibirnya ke samping mengiyakan " ohh dia benar2 sombong sekali nek, harga dirinya terlampau tinggi."

Dadisa menupuk pundak Jalal agak keras. " aww Nek,, mengapa kau memukulku?"

" Karena kau juga keras kepala, selamanya kalian tidak akan pernah bersatu, Jodha harus dihadapi dg kelembutan, kau tahu, wanita manapun akan luluh dg kelembutan."

Bola mata Jalal membulat dan diciumnya pipi Dadisa dg girang sebagai tanda terima kasih. Dadisa meronta memukul2 Jalal." Haisssh anak ini, apa kata orang nanti,,,." Dan Jalal hanya menyeringai ke arah Dadisa dan sudah akan pergi dari sana ketika dilihatnya Jodha masuk ke dalam Cafe.

(Slow motion) Jodha menyisirkan jari2 sebelah tangannya kebelakang rambut pendek lurusnya. Wajahnya yg berseri dengan polesan lipstik tipis dan eye liner yang agak tebal, senyumnya yang mengembang ketika melihat dan menyapa bagwant di depan pintu, lalu mengedarkan pandangannya ke arah dalam dan makin mengembangkan senyumnya ketika melihat Dadisa, lalu tiba2 senyumnya menghilang ketika melihat Jalal. Jalal yang terpana dengan kehadiran Jodha dari ia masuk tadi, cepat2 mengerjapkan matanya ketika pandangan mereka bertemu. Jodha lalu berbalik bermaksud pergi dari sana, tapi dari arah depan Jodha, Moti masuk bersama pria yang tak lain dan tak bukan adalah,,,Surya.

TBC,,,,

Thanks NurFaizi pic editannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar