Kamis, 19 Maret 2015

*** FF CINTA TAPI GENGSI_PART 18***

Jodha sudah melupakan percakapannya dengan Mirza tempo hari. Saat ini ia hanya ingin bersikap profesional sebagai salah satu staff Jalal. Tidak lebih. Jodha hanya bingung , bagaimana ia bisa menolak untuk pergi makan malam bersama suami istri Chang. Jodha hanya merasa bersalah jika terus melanjutkan kebohongan ini. Waktunya semakin dekat dan ia tidak menemukan satupun cara agar ia dapat menghindar dari acara makan malam itu. Aiphone di meja Jodha berbunyi dan Jalal memerintahkan Jodha untuk segera ke ruangannya.

" Mrs. Chang memberikan ini untuk kau pakai di acara makan malam nanti Jodha. Ambillah." Jalal memberikan sebuah kotak perhiasan berwarna merah pada Jodha. Jodha ragu2 tapi akhirnya mengambilnya. Dan sebelum ia membukanya Jodha berkata

" Tapi , Sir aku tak dapat menerimanya, aku tidak berhak, pemberian ini pasti diperuntukan untuk 'istri' anda. Aku,,,"

" Mrs.Chang memberikannya padamu Jodha, ia bahkan menyebutkan namamu, kau boleh menelfonnya kalau kau ragu." Jalal memberikan telfonnya pada Jodha. Tapi Jodha tidak mengambilnya.

" Aku sungguh2 merasa tidak enak , Sir,,,"

" Baiklah Jodha, kalau begitu kita batalkan saja kerjasama ini, aku akan menelfon Mr.Chang sekarang, dan kita harus bersiap kehilangan investasi yg mungkin tidak akan datang lagi dlm jangka waktu 5 tahun ke depan. Lalu nama hotel kita akan tercemar dan kita akan jadi bahan tertawaan kompetitor2 kita. Semua itu akan terjadi karena sikapmu yang tidak mau berkorban sedikit saja demi hotel ini. Bila itu yang kau inginkan baiklah." Jalal sedikit kesal dg sikap Jodha. Ia segera men-dial nomer seseorang. Tapi sebelum tersambung Jodha menghentikan Jalal.

" Tunggu dulu, Sir,,,Sir,,, anda tahu aku sangat tidak nyaman melakukannya , tapi baiklah. Aku akan menemani anda." Jalal tersenyum sinis

" Kalau begitu bersiaplah jam 5 sore besok. Aku akan menjemputmu. Bawa pakaian secukupnya karena kita akan menginap ." Jodha terkejut dan memandang tajam kearah Jalal.

" Anda tidak mengatakan sebelumnya bahwa kita akan menginap !!"

" Keluarga Chang mengundang kita ke sebuah cottage di sebuah perkebunan anggur diluar London, kalau kau tidak keberatan aku masih bisa membatalkannya." Jodha menjawab cepat

" Ohh tidak, tidak, baiklah , aku akan pergi."

"Pastikan kau memakai perhiasan pemberian Mrs. Chang itu , Jodha."

Jodha hanya mengangguk dan berlalu dari ruangan Jalal.

***

Tepat jam 5 sore , Jalal sudah bersiap di depan rusun Jodha. Jalal hanya menunggu di mobil dan menelfon Jodha untuk segera turun. Jodha berjalan dengan anggun menuju mobil Jalal . Mengenakan Lehenga panjang warna merah marun dengan juntaian kain sari dibelakangnya, serta manik2 yang tersusun apik di bagian dada dan pinggang, Jodha lebih terlihat seperti artis2 perempuan India . Mengenakan riasan lengkap a la wanita India modern dengan rambut yg dinaikkan semua ke atas, menampakkan leher Jodha yang semakin terlihat jenjang dan terekspos bebas. Rangkaian berlian hitam pemberian Mrs.Chang juga sudah tersesat dilehernya.

Jalal sedang asik dengan ponselnya, sekilas ia mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ekor matanya menangkap sesosok wanita yang ia kenal. Jalal melihat dengan seksama wanita yang kini berjalan kearahnya . Diperjelas pandangannya ke arah wanita itu. Ya.. itu jodha , jodha terlihat sangat berbeda dengan penampilan yang menawan bak wanita india sesungguhnya. ( Thanks alfi ).

Supir Jalal membukakan pintu untuk Jodha. Sedangkan Jalal masih terpana ketika Jodha masuk ke mobil. Merasa dirinya diperhatikan Jodha merasa canggung dan merasa ada sesuatu yang salah dengan penampilannya.

" Maafkan aku, aku kira ini adalah baju terbaikku tahun ini. Aku tidak berani memakai gaun malam pemberian anda yang terlalu terbuka Pak Presdir, maafkan aku." Jodha meluruskan pandangannya ke depan. Sedangkan Jalal kembali ke kesadarannya.

" Owh ,, umm ya, aku kira kau akan tampak cantik sekali kalau memakai gaun itu, tapi yang ini juga lumayan." ' Damn, you drop dead beautiful Jodha' Jalal melanjutkan kalimatnya dalam hati tak berani terus terpana dengan penampilan Jodha malam ini yang menurutnya luar biasa.

Cottage yang mereka tuju berada di sebuah perkebunan anggur dan penyulingan wine yang terletak di luar kota London. Butuh waktu dua jam bagi mereka untuk mencapai lokasi perkebunan. Sepanjang perjalanan, Jodha memperhatikan hamparan luas pepohonan yang tersusun di kanan kiri jalan. Sementara Jalal masih sibuk dengan laptop yang di bawanya. Hanya sesekali Jalal bertanya pada Jodha tentang pekerjaan, dan Jodha menjawabnya singkat. Jodha menghindari sebisa mungkin kontak mata dengan Jalal.

Pasangan suami istri Chang sudah menunggu mereka di depan cottage. Mereka bersalaman dan berpelukan layaknya teman lama yang baru bertemu. Mrs.Chang memuji Jodha yang menampilkan sosok istri dari seorang lelaki India sejati. Jodha cepat2 menyembunyikan rona merah di pipinya.

Mrs. Chang segera membawa Jodha masuk ke dalam dan langsung menuju ke mini bar yang di set menjadi dapur mini juga. Semetara Jalal dan Mr.Chang menuju ke area tengah ruangan dimana mereka bisa mengobrol santai tentag bisnis mereka sambil memperhatikan istri2 mereka di dapur. Mrs.Chang berencana memasak makan malam yang simple saja malam ini dengan menu internasional, ia sudah mengerjakan sebagian bahan yang akan diolah tadi, hanya tinggal mematangkannya. Kebetulan Jodha tahu cara memasak semua menu itu, maka ia menawarkan diri untuk menyelesaikan masakannya. Escargot dengan saus cream chees yang kental, fetuccini pastà serta mix salad buah dan sayur, Mrs. Chang juga menyiapkan wine untuk minumannya. Jodha mengatakan Mr. Jalal tidak minum wine, bolehkan ia menggantinya dengan diet cola saja ? Dan Mrs.Chang memang sudah antisipasi dengan menyiapkannya di lemari pendingin.

Selama sesi memasak itu , Jalal tak henti2nya mencuri pandang ke arah Jodha. Gerakannya yang cepat dalam memasak dan keakrabannya dengan Mrs. Chang menambah poin plus Jodha di mata Jalal. Gambaran seorang istri yang memang di harapkannya. Anggun, berkelas tapi tidak melupakan kodratnya sebagai wanita, yang harus bisa melakukan pekerjaan rumah tangga. Kelihatan sekali kalau Jalal sangat mengaggumi Jodha dan Mr. Chang berkali2 menggodanya.

" Perasaan yang aneh bukan Mr. Jalal, mengapa kita justru merasa istri2 kita sangat sexi , justru pada saat mereka mengerjakan pekerjaan2 rumah tangga seperti itu, aku senang sekali melihat istriku memasak , ohh dan satu lagi , ketika ia bermanja dan bergurau dengan anak2 kami , perasaan yang sungguh luar biasa bukan Mr.Jalal ?" Mr. Chang mengatakannya dalam bahasa inggris yang tidak terlalu fasih, tapi Jalal mengerti, lalu tersenyum sendiri menanggapi ucapan Mr.Chang barusan. Jodha memang sangat menawan ketika memasak itu. Gerakan2 nya bahkan seperti penari yang begitu indah membawakan tariannya.

Selesai memasak, kedua pasangan itu sudah mengelilingi meja makan kini. Mereka duduk berhadap2an. Jalal bersebelahan dengan Jodha, sedangkan Mr.dan Mrs. Chang berada dihadapan mereka. Jodha sudah menuangkan diet cola ke dalam gelas Jalal. Sedangkan wine untuk dirinya dan pasangan Chang.

" Kau memiliki istri yang pandai sekali memasak Mr.Jalal, kau pintar sekali memilih Jodha sebagai istrimu,," Mrs. Chang tersenyum pada Jalal, sambil Jalal melirik Jodha memintanya menerjemahkan kata2 Mrs.Chang, lalu ikut tersenyum kepada pasangan di depannya. Sementara Jodha masih tersipu malu.

Mr. Chang bercerita tentang keluarga mereka. Mrs. Chang sendiri tadinya berkebangsaan Korea dg nama gadis Goh Ajong Ah. Mereka bertemu ketika Mrs.Chang bekerja sebagai staff nya di Korea dulu. Kebetulan Mr. Chang mempunyai saham terbesar di salah satu hotel di Korea. Baru setelah mereka menikah Mrs.Chang mengganti kewarganegaraan dan namamya lalu mengikuti Mr. Chang tinggal di Beijing.

" Owh kisah cinta dua negara kah ? Hal yang sangat manis sekali." Kata Jalal kemudian. Ia melirik Jodha yang tampak kebingungan dengan escargotnya. Bagaimana ia harus memakan makanan itu. Sambil mengobrol itu Jalal mengeluarkan daging dari kerang2 putih dengan garpu dan bersiap menyuapkannya pada Jodha. Awalnya Jodha diam, tapi melihat pandangan Jalal yang seperti memerintah , maka Jodhapun membuka mulutnya. Mr. Dan Mrs.Chang terharu akan perhatian Jalal tersebut. Jodha hanya bisa tersenyum malu. Sambil tak lupa melebarkan bola matanya ke arah Jalal. ' Sekarang mereka benar2 berfikir aku adalah istrimu, ooh kacauu',,,

Makan malam hari itu ditutup dengan menu ice cream. Ice cream yg dibuat dari campuran anggur yang dibekukan dan di giling menggunakan mesin pembuat ice cream ditambahkan coklat , susu dan siram sirup merah lalu diberi topping hiasan buah berry dengan warna merahnya yang segar, chocolato dan oreo . Mata jodha berbinar, ia adalah pecinta ice cream sejati. Mrs. Chang bercelutuk,

" tidak ada yang bisa mengalahkan kenikmatan sebuah ice cream, bukan begitu , Jodha?" Jodha melihat kearah Mrs. Chang ,ia tersenyum dan mengangguk.

"Anda benar nyonya...bagi saya kehidupan itu seperti semangkok ice cream..", semuanya menatap serius ke arah Jodha, Jalal sangat tertarik mendengar filosofi hidupnya yang diibaratkan seperti ice cream, menarik pikirnya. "ice cream itu ibarat kita, dan hiasan-hiasan yang ada disekelilingnya mewakili perasaan senang, sedih, suka, duka, dan semuanya menjadi satu kesatuan yang hidup. saat kita mencicipi sesendok ice cream, itu artinya kita mulai berani menjalani kehidupan dengan segala resikonya, sehingga yang tertinggal hanyalah rasa manis dileher, itulah kenangan. kenangan yang akan selalu membuat kita mencicipi sesendok..dan sesendok lagi sampai tak bersisa. dan,,,owh sepertinya saya sudah terlalu banyak bicara..." ujar jodha sambil tersenyum dan menutup kuliah singkatnya. Semuanya tertawa lepas dan mulai menikmati ice cream dimangkok masing-masing.

Jalal menatap Jodha bangga, sebuah pelajaran hidup yang sangat sederhana baru saja ia terima dari Jodha bahwa hidup itu seperti ice cream. perfect Jodha!!! ( Thanks Mak Dhana, udah boleh nyontek scene yg sangat daku suka di FF Dua Hati ).

Makan malam selesai dan kini mereka berpindah ke ruang tengah. Jalal dan Mr. Chang masih melanjutkan pembicaraan mereka seputar kerja sama yang akan mereka lakukan, masih diterjemahkan oleh Jodha. Sementara Mrs.Chang membereskan bekas makan malam mereka di bantu seorang pekerja wanita disana.

Hari sudah beranjak malam, mereka sudah berkumpul berempat lagi diruang tengah itu. Karena tidak ada lagi diskusi serius , Mrs. Chang mengusulkan agar mereka berkaraoke bersama saja. Kebetulan Mr. Dan Mrs chang senang sekali menyanyi , keduanya lalu bernyanyi dg diiringi music dr dvd player. Sebuah lagu klasik mandarin dg judul ' Wo ai ni ' Jodha benar2 menikmatinya, sedangkan Jalal walaupun ia tidak mengerti bahasa mandarin , tapi ia sangat terhibur dg suara merdu pasangan ini.

Jodha dan Jalal dipaksa juga untuk menyanyikan sebuah lagu. Mereka saling berpandangan dengan bingung. Jodha dan Jalal kesulitan mencari lagu yang bisa sama2 mereka nyanyikan, sampai akhirnya ada sebuah lagu korea yang mereka kenal karena sedang booming di London. Lagu Lovin Ice Cream dari As One, sebuah soundtrak dari Drakor Lie To Me . Dengan dibantu teks di layar tv, merekapun mulai bernyanyi.

# Jalal dan Jodha memegang mike masing2 dan menyanyikan bersama reff lagu itu.

Ice-cream sarang dugeundugeun sangsang
(Bayangkan es krim cinta, berdegup-degup)

Dalkkomhan seolleim salsal noga deureo
(Sensasi manis dan meleleh dengan lembut)

Haengbokhan sungan ppajyeodeuneun hweuimangl
(aku berharap tenggelam dalam waktu yang membahagiakan)

Dagawa neukkyeobwa eum~ (Mendekatlah – coba rasakan mmm-)

Ice-cream sarang dugeundugeun sangsang
(Bayangkan es krim cinta, berdegup-degup)

Dalkkomhan seolleim salsal noga deureo
(Sensasi manis dan meleleh dengan lembut)

Haengbokhan sungan ppajyeodeuneun hweuimang
(berharap tenggelam dalam waktu yang membahagiakan)

Dagawa neukkyeobwa ~ my sweetest love
(Mendekatlah – coba rasakan- cintaku yang paling manis)

Lalalala lalalala lalalala lalalala

Jodha berhadapan dengan Jalal, Jalal masih kaku, Jodha berinisiatif menggenggam tangan Jalal agar ia sedikit lebih rileks. Lalu Jodha menyanyikan bait pertama.
#
Sangkkeumhan oraenji syabetteu (Sherbet* jeruk yang segar )

Sarangseureon neowa hamkke (Bersama denganmu yang tercinta )

Jalal melanjutkan bait kedua sambil tangannya mengangkat tangan Jodha ke dadanya.

# Hyanggeuthan da gateun bogato (Penuh dengan aroma alpukat )

Sarangseureon neowa hamkke (Bersama denganmu yang tercinta )

Barameun sallangsallang Geunimi miso jinne
(Angin berhembus sepoi-sepoi, diapun tersenyum )

Jodha melanjutkan bait selanjutnya. Pandangan Jalal tak lepas dari Jodha, kilasan kebersamaannya dengan Jodha kembali berkelebat. Makan ice cream berdua dibangku yaman, main di time zone, cola kiss mereka, dan Jodha yang menabraknya di kamar mandi. Jarak mereka begitu dekat kini , hingga Jalal seperti bisa merasakan degup jantung Jodha yang berdetak kencang.

#
Neukkyeobwayo kkumgateun isungan Coba rasakanlah,
(saat ini bagaikan mimpi Sarangeui)

ibmatchumhajyo WOO OH
(Ciuman dari cinta) .

Ditengah2 menyanyi itu Jalal memandang Jodha melihat ke bibirnya. Perasaan kuat yang mendorongnya melakukan sesuatu diluar dugaan Jodha, meraih tubuh Jodha perlahan dan mencium mesra bibir Jodha,,,,,

TBC,,,,

#Maaf kalo berasa kurang feelnya #Terima kasih alfi dan mak adhana support segala2nya di part ini.love you so much.
#and you readers...lov you full dah pokonamah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar