Sabtu, 21 Maret 2015

***FF CINTA TAPI GENGSI_PART 20***

Malam kian larut , bulan makin tinggi bersinar di langit yang gelap. Tapi kedua insan ini masih saling memandang di jalanan yg semakin sepi. Jalal mengerang memegang pipinya. Sedangkan Jodha terengah2 mengatur nafasnya. Masih dalam posisi Jalal memeluk Jodha, Jalal menatap Jodha sayu dan berkata " Kau berhasil membuatku memikirkanmu Jodha, perhatianmu, sikap cerobohmu, kau begitu manis di dua hal itu. Aku tak tau sejak kapan hatiku berdetak untukmu, tapi sikap dinginmu menyiksaku Jodha, Aku mencintaimu , menikahlah denganku . !" Jodha diam sesaat , mencari kebenaran di mata Jalal. Tangannya terkepal menahan amarah. " Oh ya ? Aku tahu , ini rencanamu yg lain lagi kan ? Kau tak sungguh2 mencintaiku. Kau hanya memanfaatkanku untuk sebuah investasi, lalu kau ingin aku percaya bahwa kau,,,benar2 mencintaiku?, haha,,, kau membuatku tertawa Mr.Jàlaluddin Mohammad. Hen-ti-kan permainanmu sekarang juga. Lepaskan aku." " Jodha , aku tahu awalnya aku memanfaatkanmu, tapi aku sungguh2 mencintaimu dan ingin menikahimu, aku akan mencintaimu sepanjang hidupku, aku akan menebus semua kesalahanku padamu Jodha. Percayalah padaku." Jalal mengusap wajah Jodha lembut, matanya semakin sayu. Sedangkan Jodha semakin marah dan memandangnya sinis. " CUKUPP !!,,,kau fikir ,,,,aku masih akan tertipu olehmu kan ? TIDAKK LAGI!!, Lepaskan akuuu!!" Jodha melepaskan dirinya dengan sekali hentakan, ketika ia menginjak dengan sekuat tenaga sepatu Jalal , mengambil tas yg tadi diletakkan Jalal disebelahnya dan cepat2 berlalu dari hadapan Jalal yang masih terpaku sambil menahan sakit di kakinya. 'Tidak lagi , Pak Presdir tidak, aku tidak akan terjebak dengan harapan palsumu lagi. Cukup sudah, aku akan pergi selamamya dari kehidupanmu, kau bahkan tidak akan pernah menyadari bahwa kau pernah mengenalku...' Jalal hanya memandang sendu kepergian Jodha. Walaupun ia ingin menahannya, tapi Jalal cukup tahu dg sifat keras kepala Jodha. ## (ni wen wo ai ni you duo shen) Kau bertanya padaku seberapa dalam aku mencintaimu (wo ai ni you ji fen) Seberapa besar aku mencintaimu   (wo de qing ye zhen) Perasaan ku ini sungguh-sungguh   (wo de ai ye zhen) Begitu juga dengan cintaku (yue liang dai biao wo de xin) Bulan mewakili hatiku # Jodha menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang melihat Jalal yang masih berdiri menatapnya hampa.   (ni wen wo ai ni you duo shen) Kau bertanya padaku seberapa dalam aku mencintaimu (wo ai ni you ji fen) Seberapa besar aku mencintaimu (wo de qing bu yi) Perasaanku tak akan berpindah   (wo de ai bu bian) Cintaku tak kan berubah (yue liang dai biao wo de xin) Bulan mewakili hatiku #Jodha melanjutkan langkahnya, menghapus air matanya yang semakin deras tak tertahankan. (qing qing de yi ge wen) Sebuah kecupan lembut (yi jing da dong wo de xin) Sudah menyentuh hatiku (shen shen de yi duan qing) Sebuah perasaan yang mendalam (jiao wo si nian dao ru jin) Membuatku memikirkanmu hingga sekarang (ni wen wo ai ni you duo shen) Kau bertanya padaku seberapa dalam aku mencintaimu (wo ai ni you ji fen) Seberapa besar aku mencintaimu (ni qu xiang yi xiang) Kau memikirkannya   (ni qu kan yi kan) Kau memperhatikannya (yue liang dai biao wo de xin) Bulan mewakili hatiku #Jalal termenung memandang kepergian Jodha. Hatinya bukan saja sedih, tapi terluka dengan penolakan Jodha barusan. Ini salahnya , semua salahnya, 'aku tak menyalahkanmu Jodha, Maafkan aku. Aku bersungguh2 dengan hatiku. ' *** Hari ini Jodha memutuskan untuk tidak masuk kerja dengan alasan sakit. Saleema memakluminya karena tahu Jodha telah melakukan perjalanan jauh dg Pak Presdir. Saleema meminta Jodha untuk istirahat dan mengabarinya jika membutuhkan sesuatu. Jodha mengiyakan dan mengucapkan terima kasih. Jalal yg mengetahui Jodha tidak masuk hari ini , tampak sedih dan bingung sepanjang hari. Hari itupun menjadi hari yang kelabu baginya. Ditatapnya kembali tempat Jodha biasa duduk, diingat2nya kembali kebersamaannya dengan Jodha. Pertemuan pertamanya dulu saat Jalal menyelamatkan Jodha dari amukan Bella , bajunya yang pernah basah terkena kopi dan segala kecerobohan jodha saat itu menjadi hal yang sangat dirindukannya kini. Ahh, Hatinya makin terasa perih mengingat penolakan Jodha semalam. Tidak pernah sekalipun dihidupnya ia merasakan perasaan seperti ini. Dada Jalal makin sesak. Ia memutuskan untuk pergi ke cafe dadisa, mungkin ia dapat melihat jodha disana. Hanya melihatnya. Mungkin dapat sedikit mengonati kerinduannya akan sosok Jodha. Tapi yang ditunggu tidak juga muncul. Jalal memesan bir, minuman yang tidak pernah disentuhnya selama hidupnya. Baru meminumnya seteguk ia sudah memuntahkannya lagi. Apa yg dirasakan para pemabuk itu ketika meminumnya. Jalal menyingkirkannya dan hanya meminum cola diet kesukaannya. Dipandanginya botol cola itu. Hal terindah dalam hidupnya adalah ketika ia bisa tertawa lepas bersama Jodha ketika mereka perang'cola' waktu itu. *all by my self,,,, All by my self,,,anymore *** Jodha bersungguh2 dengan ucapannya . Pagi ini ia mengajukan surat pengunduran dirinya yang ia serahkan langsung di meja Jalal. Melihat Jodja dengan segala kesonbomgannya Jalal jadi tersenyum kecut. Jalal balas menatap Jodha dengan sinis. Api amarah mulai membakar dirinya. Diambilnya surat pengunduran diri Jodha tersebut , lalu dirobeknya tanpa membaca isinya. Sedetik kemudian Jalal memanggil Adham ke ruangannya. " Yes , Sir,,, do you need something ? " " Pecat gadis di hadapanku ini, berikan semua hak nya , berikan juga pesangon dan jaminan yang lain. Jangan sisakan sedikitpun uangnya disini dan jangan memotong apapun." " But , Sir,,, apa kesalahan Nona Jodha, ia bekerja dengan sangat baik." Jalal mengembangkan tangannya ke arah Adham. " Cukup Adham, laksanakan saja perintahku. " Jalal membentak Adham di depan Jodha. Jodha segera beranjak pergi dari sana , lalu berhenti tiba2 ketika di dengarnya suara Jalal . " Jangan pernah muncul di hadapanku lagi , Jodha." " Owh,,, dengan senang hati , Sir. Anda bisa pegang janjiku." Jodha keluar dari Hotel King hari itu juga. Saleema sudah akan bicara dg Jalal tapi Jodha menahannya. Mereka berpelukan, Jodha berjanji akan tetap main ke tempat Saleema untuk menemui Raheem. Jodha melangkah ke meja Mirza dan meninggalkan pesan disana. Mirza sedang ke luar untuk urusan Galerinya. 'Owh betapa aku ingin menangis saat ini , Mirza,,,,' Kepada pegawai lainnya, Jodha juga berpamitan . Dipandangnya lagi ruang kerja Jalal, disekanya air matanya dan cepat2 berlalu dari sana. *** Malam itu Jodha sedang duduk sendiri di bangku taman. Air matanya sudah kering . Jodha hanya memandang getir kilauan cahaya di kejauhan yg berasal dari menara Big Ben yang memantulkan cahayanya ke arah sungai Thames. #Saans Mirza datang sambil terengah2 karena habis berlari barusan. " Hooh,,hossh,,hosh,,, aku tahu kau pasti disini. Mengapa tidak menunggu ku pulang? Apa yg kau lakukan sampai kau dipecat? Aku kira kau baik2 saja dg pak presdir. Apa yang terjadi ?" Jodha memandang Mirza, Jodha menangis lagi. Mirza duduk disebelah Jodha , meraih kepala Jodha dg kedua tangannya dan meletakkannya di bahu Mirza. " Menangislah Jodha, menangislah." Mirza menepuk2 bahu jodha yg kini terguncang2 di dadanya. Jalal merasa sangat bersalah dengan perlakuannya pada jodha tadi siang. Malam ini, ia sedang berjalan disepanjang st.michel boulevard. Entah apa yg membawanya kesana. Yang pasti disebuah gazebo di jalan ini ia dan jodha sering menghabiskan waktu bersama..... TBC,,,,

6 komentar:

  1. benar2 sangat arogan,,,hmmmm si jalal yang suka seenaknya yang suka ngerjain tapi gak suka klo dikerjain ooowwwww hahahhaa

    BalasHapus
  2. Lanjutt mba Fara...aq pinisirin ma nasibnya jalal yg sdh mempermainkan jodha...kira2 apa peranan mirza yg berpura2 tk punya hub dg jalal???wahh..pinisirinnya pke bgt dh...hahaha...

    BalasHapus
  3. Lanjutt mba Fara...aq pinisirin ma nasibnya jalal yg sdh mempermainkan jodha...kira2 apa peranan mirza yg berpura2 tk punya hub dg jalal???wahh..pinisirinnya pke bgt dh...hahaha...

    BalasHapus
  4. Lanjutt mba Fara...aq pinisirin ma nasibnya jalal yg sdh mempermainkan jodha...kira2 apa peranan mirza yg berpura2 tk punya hub dg jalal???wahh..pinisirinnya pke bgt dh...hahaha...

    BalasHapus
  5. Makin ga sabar bc lanjutannya mba fat ... Jalal liat jodha ama mirza ga y ?
    dtunggu lanjutannya y mba fat,,makasih ;)

    BalasHapus