Jumat, 27 Maret 2015

*** FF CINTA TAPI GENGSI_PART 25***

Jodha mempercepat langkahnya dan baru menyadari kalau Jalal telah berdiri di depannya kini.

" Ada apa ? mengapa tergesa2 seperti itu,,,?" Jalal juga melihat Surya yg berjalan mendekat dari belakang Jodha.

" Tidak ada apa2, bisakah kita pergi sekarang?" Jodha masih tersengal dengan raut wajah yang gelisah.

Suryaban telah sampai di belakang Jodha. " Jodha aku mohon dengarkan aku dulu."

Jalal melihat gelagat yang tidak baik dg kehadiran Surya.

" Mr. Singh , kalau ada yg ingin diselesaikan, anda bisa menyelesaikannya besok saja. Jodha nampak sangat kelelahan akibat kecelakaan kemarin, aku akan membawanya pulang." Kata Jalal bijak.

" Tidak usah ikut campur urusan kami, menyingkirlah,,,." Surya memegang pundak Jodha dan membalikkannya dg kasar. Jodha terkejut dan nampak ketakutan. Jalal tidak terima dengan perlakuan Surya. Ditepiskannya tangan Surya dari pundak Jodha.

" Suryaaa, aku peringatkan. Jangan bertindak bodoh . Kalau kau laki2 sejati , kau tidak akan melakukan hal seperti ini. Now will you excuse us ? " Jalal sudah akan membawa pergi Jodha. Tapi Surya keburu menarik Jalal dan menyarangkan tinjunya ke wajah Jalal, telat bagi Jalal untuk menghindar, ia terdorong kebelakang. Jalal membalas memberikan bogem mentahnya pada Surya. Dengan sekali hentakan itu Surya langsung tersungkur jatuh ke tanah. Darah mengalir dari hidungnya. Jodha menjerit dan menghampiri Surya.

" Bhaisaaa,,,,." Ia segera duduk berlutut membantu  Surya bangun. Surya sudah akan berdiri membalas Jalal ,tapi Jodha menahannya. " Tidak,,,Bhaisaa ,tidak ,,,cukuup..kalau kau menghormati persahabatan kita aku mohon hentikanlah." Jodha mulai menangis. Surya mengurungkan niatnya. Menatap sebentar ke arah Jodha lalu dengan kesal pergi dari sana. Sedangkan Jalal terpaku sesaat ditempatnya dan mengira2 apa yg terjadi.

Melihat Jodha yg masih terduduk sambil menangis, Jalal mengulurkan sebelah tangannya bermaksud membantu Jodha berdiri. Jodha melihat ke arah Jalal dan menerima uluran tangannya. Jalal membimbing Jodha ke mobilnya . Ia sendiri lalu masuk dan mulai melajukan mobilnya. Mereka sama2 membisu di dalam mobil. Jodha ingat wajah Jalal yg ditinju Surya tadi. Ia melirik Jalal. Kelihatannya ia baik2 saja. Jodha mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Jalal, Jalal menangkapnya sebelum Jodha menyentuh wajahnya.

"Aku hanya ingin tahu apakah kau terluka ?" Kata Jodha khawatir.

" Chh,,pukulan seperti itu tidak berarti apapun bagiku. Kalau kau tdk menghalalnginya tadi, mungkin dia yang terkapar sekarang. Mengapa  kau menghalanginya tadi ?" Jalal terdengar marah dan mengutuk Surya.

" Sudahlah aku tidak mau membahasnya lagi !" Jodha menunduk dan menghapus air matanya yg tersisa.

" Ohh ya ? Seorang pria melecehkanmu dan kau diam saja ? Benar2 bukan gayamu...chh."

" AKU BILANG CUKUPP!! Hentikan , turunkan aku kalau kau masih mau membicarakan tentang dia."

Jalal mengerem mobilnya dengan tiba2 dipinggir jalan.

" Begitu menyakitkankah kalau aku menanyakannya?"

" Tidak sama sekali !" Jawab Jodha ketus.

" Lalu mengapa reaksimu berlebihan seperti itu ?"

" Apanya yang berlebihan ?"

" Kalau begitu Katakan , ada hubungan apa kau dengan dia ?"

" Tidak ada !!"

" Lalu mengapa kau sangat terluka ketika aku menghajarnya ?"

" Aku tidak tahu,,,,!"

" Kau mencintainya ?"

"Aku sudah berhenti mencintainyaaa,,,!!" Jodha terkejut dengan jawabannya sendiri. Ia ingin keluar dari mobil Jalal, tapi Jalal menghentikannya, ia menarik tubuh Jodha dan memeluknya. Jodha sudah tidak tahan lagi. Ia menangis sejadi2nya di dada Jalal. Jalal semakin mengeratkan pelukannya. Mengelus rambut Jodha dan mencium ubun2nya.

Setelah tangis Jodha reda, Jalal merenggangkan pelukannya.

" Baiklah, kita tidak usah membahasnya kalau kau tidak suka, aku akan mengantarmu pulang.  Jalal bersiap menghidupkan mesin mobil, tapi ia mengurungkan niatnya ketika Jodha mulai bercerita

" Dia kekasihku 7 tahun yang lalu. Dan aku baru bertemu lagi dengannya...." Jodha menceritakan semuanya tentang Surya , tentang masa lalu mereka dan pertunangannya dengan Moti. Jalal hanya mendengarkan sambil mengepalkan tangannya pada setir mobil. Setelah selesai bercerita, Jalal tak berkata apapun. Hening sesaat. Masing2 bergelut dengan fikirannya. Jalal tidak terkejut dengan cerita Jodha. Sejak mereka bertemu di cafe Dadisa untuk pertama kalinya. Jalal merasakan aroma permusuhan yg sangat jelas dimata Suryaban. Jadi itu sebabnya, karena ia masih mencintai Jodha, kisah cinta yg belum usai ?. Jodha memutar kepalanya dengan cepat. Sebuah ide tiba2 berkelebat dikepalanya.

" Apakah tawaranmu waktu itu masih berlaku ?"

" Tawaran yang mana ?" Tanya Jalal tak mengerti.

" Tawaran menikah untuk sebuah investasi ?"

" Jodha,,,,kau tahu aku hanya main2,,,aku sudah melupakannya. Kalaupun aku mau menikahimu , itu karena,,,karena kau mencintaimu kan ? Aku,,,,."

" Aku menerimanya,,,maukah kau menikahiku Jalaluddin Mohammad Akbar ?"
Jalal terperangah dengan kata2 Jodha. Bukan moment seperti ini yang ia rencanakan untuk melamar seorang gadis, apalagi Jodha yang rasanya terlalu spesial untuk Jalal saat ini. ' Ya Tuhan, wanita ini benar2 membuatku pusing, apa maunya ?'

" Apa maksudmu ?"

" Moti adalah temanku, dan aku tahu bagaimana Surya, ia akan berusaha bagaimanapun caranya agar keinginannya tercapai, tapi aku juga tahu dia lelaki yang baik. Dan Moti sangat beruntung kalau bisa menikah dengannya. Surya tidak akan berbuat apapun kalau aku menikah, dan begitu mereka menikah, kau boleh menceraikanku,,,,"

Jalal menatap Jodha tak percaya. 'Bagaimama bisa ia melakukan pengorbanan sebesar  itu.' Dan tentu saja jawabannya tidak. Jodha tak bisa menikahinya kalau memang tidak mencintai Jalal.

" Are you insane, Jodha...you are out of your mind ! . Bagaimana bisa kita  menikah untuk tujuan seperti itu ?"

" Tentu saja bisa , kau akan melakukan apapun agar investasi mu berhasil dg Mr. Chang bukan ? Begitupun aku, lagipula apa sulitnya ? Kita buat perjanjian pra nikah, kita menikah, kau tidak akan merasa bersalah pada Mr. Chang. Investasimu berhasil. Surya dan Moti akan segera menikah. Dan kita bercerai. So simple hein na ?"

" Tidaaak,,,,. Jawabanku adalah tidak. Kita tidak akan membahasnya lagi. Aku akan mengantarkanmu pulang."

Tanpa berkata apa2 lagi, Jalal mulai menjalankan mobilnya perlahan. Jodha tidak punua pilihan.

Sampai di depan Rusun Jodha, Ponsel Jalal berbunyi.

Jalal melihat kontak dilayarnya. Mr. Chang. Ia segera mengangkatnya.

" Hallo, Mr. Chang ni haw ? ,,," Jalal diam sebentar mendengarkan " ohh sebentar aku sambungkan anda dengannya." Jalal memberikan telfonnya pada Jodha, lalu terdengarlah percakapan dalam bahasa mandarin yg tidak dimengerti Jalal. Sesekali Jodha melirik Jalal ditengah2 percakapan itu. Percakapan di telfon berakhir, Jodha menutup telfonnya dan memberikannya pada Jalal.

" Ada kabar apa ?

" Penandatanganan perjanjian kontrak akan segera dilaksanakan,,,"

" Benarkah ? Wow amazing,,,tak ku kira akan secepat ini , lalu apa lagi ?,,," Jalal menunggu dengan tidak sabar sambil tersenyum menghadap Jodha.

" Mereka mengundang kita ke Beijing ,,,,,"

Senyum Jalal menghilang berganti dengan rona kebingungan. Jalal memandang Jodha lama. Yang dipandang malah tertawa demgan keras.

" Hahahaha,,,,,"

" Kenapa kau malah tertawa ?"

" Baru kali ini aku melihat seorang Jalaluddin Mohammad Akbar kebingungan . You know what, terima tawaranku, dan kita berangkat ke Beijing,,,"

" Jodha ,,,,kau sungguh2 dengan tindakanmu ? "

" Why not ? It is a chance once in your life time, ketika kau bisa melakukan sesuatu yang besar untuk orang lain. "

Jalal berfikir sebentar, Jodha benar,,,baru kali ini ia benar2 merasa kebingungan.

Jodha permisi dan mengucapkan selamat malam. Jalal hanya mengantarnya sampai pintu masuk rusun.

Jalal memikirkan tawaran dari Jodha. 'Begitu besarkah perasaannya pada Surya hingga dia tidak rela mengorbankan persahabatannya dengan Moti. Karena butuh kekuatan yg sangat besar untuk melakukan pengorbanan seperti Jodha. Ada pepatah cinta yg tulus adalah ketika melihat orang yg kita cintai bahagia bersama dg orang lain. Itu kah yg dilakukan Jodha sekarang ? Lalu apa perasaan Jodha pada Jalal saat ini ? Mengapa Jodha sering kali membiarkanya mencium dirinya atau dg tulus merawatnya, atau mengkhawatirkannya,,,' Jalal benar2 bingung,,,,,,

TBC dulu yaaa,, lapeeeerrrr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar