Kamis, 19 Februari 2015

*** FF Coz You're The One Bagian 47 ***


Jodha menutup pintu kamarnya dan menguncinya dari dalam. Jalal belum pulang, ia menelfon Jodha tadi, bahwa ia akan pulang larut malam. Jodha menangis diam2,menumpahkan segala kegundahan hatinya, apa yang harus ia lakukan ? Satu sisi adalah keluarganya yang baru di Dubai ini . Jalal yang kini sangat ia cintai, bahkan sulit rasanya bernafas kalau seharian tak melihat atau mendengar kabarnya, Ladly,,Jodha bahkan sudah menganggapnya anak sendiri di hari pertama ia berjumpa dg Ladly,,,dan Hameeda, Jodha selalu melihat sosok Ibunya sendiri Menawati dalam diri Hameeda. Bagaimana ia mampu meninggalkan mereka semua sekarang. Tapi Jodha juga tak dapat mengabaikan Ibu dan adik2nya, seluruh yang ia lakukan saat ini adalah juga demi menjaga kelangsungan hidup mereka, aku harus memastikan kedua keluarga ini selamat, dan itu hanya bisa dilakukan, kalau Jodha melakukan pengorbanan,,,Pilihan yang amat sulit. Tapi Jodha harus mengambil keputusan. ( *i don't know wid you guys, tapi aku menangis nulis ini, apalagi sambil dengerin lagu Heerr nya Meera di Jab Tak Hai Jaan,,,,aaaaahhhh ).
Jodha menumpahkan semuanya dalam do'a panjangnya, Hingga suaranya serak dan tak ada lagi sisa air mata yang dikeluarkannya. Ia hanya memohon pada Tuhan untuk menetapkannya pada satu pilihan, menguatkannya dan orang2 yang akan ditinggalkannya. (* Ʊϑaђ tahulah keputusan Jodha,,Hiks,,tambah nangis dah aku,,, )
Ketukan halus di pintu, memutuskan do'a panjang Jodha . Ia berpaling ke arah pintu ~ Pasti Jalal,Ya Tuhan kuatkanlah aku~Jodha berjalan ke arah pintu dan membukanya, Jalal dengan senyumnya yang teramat manis, Jodha membalas dan perlahan maju untuk memeluknya. Jalal balas memeluknya sangat erat, dan mengelus lalu mengecup sayang rambut Jodha . Masih dalam pelukannya, Jalal membawa istri yang sangat dicintainya itu masuk dan menutup pintu.
" Aku tau kau sangat merindukanku , Honey,,,tapi memelukku di luar pintu kamar sepertinya adalah kebiasaanmu yang terbaru." Jalal mengangkat wajah jodha dari dadanya, dan mencubit pipi yang chubby itu dengan kedua tangannya. Jodha pun tersenyum mendapat perlakuan itu dari Jalal.
" Hei serindu itu kah kau padaku sampai matamu sembab begini, menangis karena aku ? Wowow Honeyy,,,? Apa aku harus membayarnya sepanjang malam ini ?" Jalal mengedipkan sebelah matanya. Jodha memukul pelan dada Jalal.
" Mandilah dulu, aku akan menyiapkan makananmu, aku tunggu di dapur." Kata Jodha kembali tersenyum menutupi segala kesedihannya.
" Haah, kau benar, aku lapar sekali sayang, dan aku menahannya agar aku bisa makan masakanmu hari ini, so Sorry for today, i cannot even home for lunch." sesal Jalal.
" Sudahlah, aku akan menyiapkannnya dg cepat,,Okey ?" Jodha melapaskan pelukannya dengan mencium terlebih dahulu bibir Jalal, berharap kehangatan sesaat itu dapat menenangkan sedikit hatinya, dan ketika Jalal meminta lebih, Jodha menggigitnya keras. Jodha melepaskannya sambil tertawa.
" Awas kau , Jodhaa,,," Jalal setengah mengancamnya dan Jodha berlari keluar kamar menuju dapur.
***
Setengah jam kemudian mereka sudah duduk di meja bartender dekat dapur. Jodha membuatkannya Tumis kangkung, goreng tempe dan tahu dan ayam penyet, kesukaan Jodha di Indonesia dulu. Jalal tertawa mendapat suguhan seperti itu dari Jodha.
"Kelihatannya kau rindu pada ' kekasih'mu dulu yah , ini makanan yang slalu dimakan orang yg sedang malam mingguan di Jakarta sana, apalagi kalau nasinya nasi uduk ,,,vow!! lazis hai,,,haha" Jalal kembali tertawa sambil menerima piring yang disodorkan Jodha.
" Uum,,,jadi makanan ini juga mengingatkanmu pada pacarmu dulu yah ?,,aku tidak heran kalau kau dulu seorang Don Juan." Kata Jodha sambil pura2 cemberut dan Jalal menimpuknya dengan tissue untuk me lap tangannya tadi, lalu merekapun tertawa. ~ Ooh,,batapa aku akan merindukan saat2 ini nanti ~ Jodha memandang Jalal dg mesra , lalu cepat2 mengusap air matanya yang mulai menggenang tanpa terlihat oleh Jalal.
" Kau pasti akan sangat merindukan aku, Honey,,,kalau kau sedang aku tinggal ke luar negri,,karenanya mungkin aku akan membawamu setiap kali aku bepergian nanti...Hemmh ya aku akan pastikan itu,,,haha." Jalal melirik Jodha lagi.(*ettdeh mak fifi, resza, Risqy jangan ngerasa dilirik gitu dong say,,tabahkan hatimu, demi Abang yang sedang mencari sesuap nasi sayang,,,hahah,,#Cubit mesra Shahensahnya masing2,,,)
" Sebenarnyaa,,Uum aku merindukan Ibuku dan adik2ku disana,,Ibuku selalu masak begini dulu,,,siang ia berjualan gado2, malamnya ia masih menjual olahan Sea food di depan rumah kami." Jodha mengingatnya sambil tersenyum, betapa Ibunya adalah orang yang sangat kuat,,ada yang menelusup perih ke hatinya tiba2. Perih yang kembali mampu membuat matanya berkaca2. Jalal melihatnya,,,,( they share an Eye Lock,,,cute,,cute na,,,* lagu Heer from Meera Plays,,,)
*** Heera ,,,heraa na koi ri yoo mete sahiba koi
Hoo,,,oo,,,oh
Le zai mirza koii,,ii,,ii
(lagu dan liriknya pernah aku share di wall fbku yah, disini ntar kepanjangan,,,hahah)
***
Jalal tidur sambil memeluk Jodha malam itu, setelah mereka kelelahan dengan 'sesi malam' mereka . Jodha merasakan kehangatan luar biasa dari lelaki yang sangat dicintainya. Jalal cepat sekali terlelap. Bahkan ia masih bisa memberikan kebahagian lahiriah pada Jodha walaupun ia sangat lelah dg segala aktifitasnya hari ini, Dan Jodha mengecup sudut bibir Jalal mengucapkan terima kasih. Sambil memandang wajah suaminya ini lama2. Mengusap seluruh wajahnya, menyentuh matanya yang tertutup, hidungnya , bibirnya,,,dan Jodha hanya menangis dalam diam,,,(*Lagu Tum Hi Ho versi wanita Plays #Thanks Alfi Nurhasanah my dear,,,,)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar