Kamis, 19 Februari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.46 ***


" Tapi mamaku kan sudah meninggal , Tante,,,aku gak pa pa kok,,,aku kan Ʊϑaђ punya Mommy sekarang." Ladly ngeloyor turun dari pangkuan Benazir dan menggelayut manja di lengan Jodha.
Jodha melihat ke arah Benazir dan melihat air matanya yang mulai menggenang. Jodha segera membawa Ladly ke tempat tidur. Sesaat ketika Benazir meninggalkan kamar Ladly, Jodha melihat air mata Benazir yang jatuh satu-satu.
Setelah Ladly tidur, Jodha menyusul Benazir ke kamarnya.
Tok,,,tok,,,
" Siapa,,,"
" Aku Jodha, Bolehkan aku masuk sebentar,,,?"
Tak terdengar jawaban, namun akhirnya,,
" Masuklah,,,,"
Jodha membuka pintu kamar Benazir, melihatnya yang duduk di tepi ranjang sedang menyeka air matanya, Jodha masih dengan posisi berdiri.
" Benazir,,,uum,,aku mengerti perasaanmu,,,,akuu,,,."
" Bohong, mana mungkin kau mengerti perasaanku, apa yang kau tahu, kau tidak tahu apa2 Jodha, kau tidak pernah merasakan perasaan bersalah sebagai seorang istri dan seorang ibu,,,," Benazir kembali terisak.
" Sungguh,,,aku mengerti,,,hanya saja akuu,,,"
" Kalau begitu kembalikan Ladly dan Jalal padaku !!" Benazir menatap Jodha dengan pandangan menantang.
" Apa maksudmu , Benazir,,,? "
" Hahhaa,,,kau tidak akan berani bukan,,,kau tidak berani hidup miskin lagi tanpa bantuan dari Jalal.."
" Aku tidak mengerti,,,,"
" Jangan pura2 lugu, Jodha,,,,aku tahu isi surat perjanjianmu mengenai Ladly dengan Jalal,,jadi karena itukah kau mau menikah dengannya,,,Heeh,,kau pintar sekali kl begitu." Benazir tersenyum sinis.
" Aku tidak perlu mendengar kebodohan ini, aku kesini tadinya hanya ingin bersimpati padamu, tapi rupanya aku salah,,,." Jodha berbalik dan bersiap pergi dari sana, ketika kalimat benazir menghentikannya.
" Aku terkena kanker rahim stadium 4,,,,aku tahu kau seorang dokter, Jodha . Jadi kau pasti tahu apa dan bagaimana penyakit yang telah menggerogoti hidupku itu . " Benazir mencoba tegar, dengan tidak menangis lagi.
Jodha terkejut dan berbalik lagi,,,
" Apaa ??,,,."
" Sudah 2 tahun ini aku menjalankan Kemotherapy dan minum ARV ( Anti Retro Viral untuk pengobatan kanker ) ,,,kau lihat rambut ini,,,," Benazir menarik paksa rambutnya yang tadinya diikat rapi dengan sekali hentakan , kini rambut itu terlepas, dan hanya menyisakan beberapa lembar saja, terlihat daerah2 yg agak mulai botak disana, walaupun masih ditumbuhi beberapa helai rambut.
" Ini hanya hair extention,,," Benazir melemparkan sisa rambut yang ia lepas tadi ke tempat tidur, dan segera memakai topi kupluk yg ada di bawah bantalnya.
lalu melanjutkan,,,
" Kau tahu bagaimana aku bisa bertahan hidup tahun-tahun terakhir ini ? ( Benazir menatap lurus mata Jodha ) Aku bisa bertahan, dengan memendam kerinduan pada anakku, dan rasa bersalah pada Ladly dan Jalal karena meninggalkan mereka,,,setiap hari aku meminta Tuhan agar jangan mengambil nyawaku sebelum aku bertemu dengan mereka,,," Benazir bangun dan berdiri, lalu berjalan ke arah Jodha. Jodha reflek mudur beberapa langkah, Benazir berhenti lalu duduk bersimpuh dan mulai menangis lagi.
" Aku bahkan akan bersujud dikakimu agar kau mau mengembalikan mereka, agar aku bisa menebus dosaku, dan aku bisa mati dengan tenang." Benazir bersiap menyembah Jodha.
Jodha ikut bersimpuh sambil memegang pundak Benazir dan mengajaknya bangun.
" Benaziir,,apa yang kau lakukan,,,jangan seperti ini, aku mohon." Jodha mendudukan kembali Benazir di tempat tidur.
" Kau masih muda Jodha , kau masih punya banyak kesempatan,,,sedangkan aku,,,,." Benazir menangis kembali.
" Benazir, kami membiarkanmu tinggal disini, karena suamiku tahu kau keras kepala dan bisa melakukan tindakan yang nekat, karenanya aku bertahan selama 4 bulan ini, aku mengerti, kau adalah seorang Ibu, dan akan sangat menyakitkan bagimu, ketika kau tidak mendapatkan pengakuan dari anakmu sendiri,,,tapi Benazir, itu bukan berarti aku akan menyerahkan keluargaku padamu, mereka keluargaku sekarang, dan aku sangat menyayangi mereka. Dan mengenai Surat Perjanjian itu,,, ya aku menerima awalnya karena aku menganggap itu sebagai suatu pekerjaan. Aku tidak menyangka kalau akhirnya aku pun jatuh cinta pada Jalal, dan dia melamarku, aku kira tidak ada yg salah dengan itu, dan perjanjian kami menjadi batal dg adanya hubungan ini, kau tidak bisa mengancamku dg hal itu , Benazir, tapi aku jg tidak punya saran bagaimana memenuhi keinginanmu, Jadiii,,,aku mohon maaf, aku tidak bisa membantumu dalam hal ini." Jodha mengatakannya sambil menahan gemuruh didadanya,,,,
" Tapi kau bisa melakukannya untuk keluargamu di Jakarta kan ?,,,." Benazir mengatakannya pelan,namun itu bagaikan petir yang menyambar tubuh Jodha tiba2. Benazir melihat wajah tegang dan bingung Jodha lalu segera melanjutkan .
" Bhairam,,,mengirimku kemari, agar aku bisa menghancurkan keluarga Jalal, ia tidak tahu awalnya bahwa kau, keponakan yg pernah ia singkirkan adalah istri Jalal. Aku yang memberitahukannya, dan ia menceritakan siapa dirimu. Jadii,,kalau aku gagal dengan misiku, Bhairam akan berbuat sesuatu pada keluargamu di Jakarta,,,
Jodha menutup mulutnya dengan ekspresi terkejut, ~ Ya Tuhan, apa yg akan pamanku lakukan pada Ibu dan adik2ku,,Aku tahu dia bisa melakukan hal2 yang kejam pada mereka,,,Ya Tuhan bagaimana ini ? " Jodha berdiri dan meninggalkan kamar Benazir dengan tergesa-gesa.
Benazir tidak tersenyum apalagi tertawa, Ekspresinya kini datar merasakan penyesalan yg teramat dalam, mengapa ia mau terlibat dengan semua ini, tapi ia hanya membiarkan takdir yang bicara,,,
PRECAP : Jodha mengatakan pada Jalal bahwa ia 'merindukan Indonesia'. They share 'the last' romantic moment.
‪#‎Maaf‬ yah,,,mulai part ini cuma bisa posting sedikit2,,tapi akan diusahakan tiap hari, agar kerinduan kalian pada tokoh JA disini terobati.
‪#‎Salam‬ sayang selalu dari penulis.
Posting disini dulu,,,blm ke album dan untuk mengobati kerinduan kalian,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar