Minggu, 22 Februari 2015

*** FF Coz You're The One Bag. 53 Part 2 ***


Benazir menangis sambil memeluk Jalal yang bersimbah darah di lantai.
" Kau tidak boleh seperti ini Jalal,,,kau tidak boleh pergi seperti ini,,,TIDAAAK!!!,,,Bangunlah Jalal,,,lihat aku !!,,,Jangan tinggalkan aku,,,JALAAAL,,,tidak,,,tidaaak,,kau tidak boleh pergi,,,aku akan menyusulmu,,yah,,iya,,aku akan pergi bersamamu, aku akan menyusulmu Jalal, Kita akan bersama-sama selamanya di dunia keabadian,,,Tunggu aku,sayaaang,," Benazir masih histeris, dan mencari2 pistol yang dibuangnya tadi,,,Ia meletakkan pistol itu di kepalanya sambil sebelah tangannya memeluk Jalal. Benazir memejamkan matanya dan bersiap menarik pelatuk pistolnya. Jodha berhasil melepaskan diri dan berlari ke arah Jalal dan Benazir. " Benaziiiirr,,TUNGGU , Jangan lakukan itu,,,!!!!." Benazir membuka matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah Jodha yg berlari menuju ke arahnya. " Maafkan aku , Jodha,,,Biarkan aku pergi bersama Jalal." Jodha berusaha mencegah , Tapi terlambat,,,"DORRR,,,,!!! Benazir menembakkan pistolnya dan jatuh rubuh ke lantai dan Jalal terlepas dari pelukannya. Keduanya tergeletak lemah di lantai.
Jodha merasakan kontraksi di perutnya, ia berhenti di tengah sebelum bisa mencapai Jalal. Polisi mulai berdatangan dan merangsek masuk ke dalam ruangan. Seorang diantara menghampiri Bhairam , memeriksa nadi dilehernya, dan memastikan Bhairam sudah meninggal. Seorang diantaranya menghampiri Jalal, dan Benazir. Polisi menyuruh petugas keamanan mengevakuasi para korban.
" Maaf , Bu,,,apakah anda mengenal semua orang2 ini ?" Tanya Polisi.
" Iya Pak, seorang diantaranya adalah suami saya, tolong bawa segera ke Rumah Sakit , Pak,,,tolong selamatkan suami saya,,,,." Jodha berusaha tegar dan beranjak dari sana, menuju ke arah Jalal,,,
" Sayaang,,,bertahanlah,,,demi aku dan anak2mu,,,." Jodha mengusap wajah Jalal, memeriksa nadi dilehernya,,Semoga masih ada harapan,,,
***
Sudah seminggu Jalal dirawat di ruang Intensif Care Unit disebuah RS. besar di Jakarta. Ibu Hameeda dan Ladly tiba lebih cepat dari rencana semula. dr. Shagun juga ikut serta bersama para dokter ahli dan peralatan medis canggih dari Dubai. Jalal dalam keadaan coma dan belum sadarkan diri. Jodha selalu menemaninya setiap hari di ruangan itu. Ia tidak perduli pada dirinya sendiri,kurang tidur, tidak nafsu makan dan berdo'a demi kesembuhan Jalal setiap waktu.
Siang itu ,,,
dr. Shagun baru selesai mengadakan pemerikasaan lanjutan. Ia bekerja sama dg para dokter ahli dari Dubai dan tenaga medis dari rumah sakit setempat untuk kesembuhan Jalal.
" Bagaimana Jalal dr.Shagun,,,?" Jodha menanyakan Jalal sambil mengelap wajah Jalal dg tissue basah.
" Kelihatannya ia berada dalam persimpangan Jodha, Ia sudah akan menyeberang, tapi ada sesuatu yang menahannya, karenanya berbagai pengobatan yg diberikan ke dalam tubuhnya belum menunjukan hasil yang significant, tubuhnya menolak bereaksi terhadap berbagai treatment dan therapi yg kita berikan." terlihat wajah yg putus asa dr. Shagun tapi ia masih optimis, Jalal bisa bertahan sampai hari ini, karena keiginannya untuk hidup masih sangat kuat.
" Lalu apa yang harus kita lakukan dr. Shagun,,?"
" Entahlah Jodha, sekarang hanya keajaiban Tuhan yang bisa membawa Jalal kembali, kita berdoa saja. Kau juga harus beristirahat Jodha, Kehamilanmu sudah masuk trimester ketiga, cobalah untuk makan, bayimu juga berhak untuk mendapatkan yang terbaik bukan ?." dr. Shagun menepuk2 pundak Jodha yg duduk di kursi disebelah Jalal. Jodha kembali menyeka airmatanya yang mengalir. dr. Shagun berjalan ke luar ruangan. Jodha sudah akan berdiri mengantar dr.Shagun , ketika dirasakannya matanya berkunang2 dan
kepala nya yang serasa berputar lalu jatuh terduduk ditepi ranjang dan tak ingat apa2.
" Jodhaaaa,,,!!" dr. Shagun berbalik dan segera menyangga tubuh Jodha yg tiba2 limbung sebelum jatuh pingsan.
****
" Jalaaaalll,,,Sayaaaang,,,di mana kaaaauuu,,,." Suara Jodha bergema disebuah lorong yang gelap dan panjang.
dilihatnya sebuah sinar yang sangat menyilaukan diujung lorong. Jodha berlari sambil menutupi sedikit pandangannya dengan tangannya. Dilihatnya Jalal yang bersiap akan melangkah memasuki lubang cahaya yang amat silau itu.
" Jodhaaaa,,,jaga dirimu baik2,,,I Love You honey,,,kau harus kuaatt, demi anak2 kitaaa,,,jangan biarkan mereka bersedih karena kehilanganku,,,kau harus bahagia bersama anak2 Jodhaaaa,,," Jalal begitu lemah, tubuhnya sedikit limbung, Ada sebuah tangan dari dalam cahaya itu menggapai dan memegangi tangan Jalal,,
" Ayolah Jalaaaal,kita pergiii,,,kita akan bahagia berdua di dunia keabadian,,,cepatlah Jalal,,,sebelum pintunya tertutup lagiii,,," Benazir dengan pakaiannya yg serba putih, bersiap menyambut Jalal dari lubang cahaya itu.
" TIDAAAAK,,!!! Sayaaaang jangan pergi Aku membutuhkanmu,,,Sayaaaang,,,JALAAAL,,,.",,,,,
" Jodhaa,,,Jodha,,,Bangunlaaah,,,Jodha,,ini Ibu ,,Naak,," Menawati membangunkan dan menepuk2 wajah Jodha.
Jodha terbangun dalam keterkejutannya. ~Apa yang terjadi barusan, aku seakan2 nyata melihat Jalal,,Ahh Jalal,,dimana dia~
Jodha sudah akan beranjak, tapi selang infus dan selang oksigen menghalangi gerakannya. Hameeda yang juga berada diruangan itu beranjak dan mengambil air minum untuk Jodha.
" Tidak,,tidak jodha kau tidak boleh kemana2, kau harus memikirkan bayimu,,,barusan kau bermimpi nak,,,tidak apa2, kami disini bersamamu,,,," Hameeda membantu jodhauntuk minum. Jodha terpaksa eminumnya sambil mengingat2 apa yang terjadi.
" Apa yang terjadi , Bu,,,." Jodha bertanya pada mertuanya,,tapi dari balik pintu datang dr. Jufri, SpOG ( semoga arwahnya tenang disisiNya) dan dr. Shagun yang menjawab rasa ingin tahu Jodha.
"dr.Jodha, situasi anda belakangan ini memperburuk kondisi Janin, kami mengerti situasi yg anda hadapi saat ini. Tapi mohon maaf, sepertinya bayi anda mengalami distress dan dlm kondisi Gawat Janin,,kami sudah berdiskusi dg team dokter lainnya, kami harus melakukan terminasi pada janin anda, atau anda akan,,,." dr. Jufri menahan kalimatnya dan memandang dr. Shagun.
" Jodha,,tidak ada jalan lain,,,." dr. Shagun meyakinkan Jodha.
" Tidak,,tidak,,jangan lakukan ini , aku mohon,,selamatkan bayiku,,." Jodha merangsek ke dalam selimutnya,,ia menutupi wajahnya dan mengelus jabang bayi yang ada di perutnya,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar