Jodha dipindahkan ke ruang perawatan
biasa, sejam lagi mungkin ia segera siuman. Tanda-tanda vital stabil dan ia
menunjukan peningkatan yang significant pada irama jantung dan pola nafas.
Jalal sendiri ditemani oleh Hameeda masih di ruang ICU, tapi ia sudah membuka
matanya , walaupun belum bisa berbicara. dr. Shagun senang sekali pada kemajuan
Jodha, ia berencana memindahkan Jalal juga ke ruangan biasa dan sekamar dengan
Jodha. Siangnya setelah alat bantu nafas Jalal di lepaskan, Jalal di dorong ke
ruang perawatan dimana Jodha terbaring tidur setelah melalui 4 jam operasi
Saecar yang 'tak biasa'.
Hameeda dan Menawati pun tertidur di
sofa istirahat keluarga penunggu di ruangan sebelah depan . Mereka sama2
tertidur setelah melewati fase2 menegangkan pada kehidupan anak2 mereka.
Jalal memiringkan badannya dan
mencoba menggeser tirai yang memisahkan tempat tidurnya dan tempat tidur
Jodha,,,
Dilihatnya istrinya yang juga
terbaring lemah, selama fase tidak sadarnya, Jalal bahkan bisa mendengar apa2
yang dibicarakan oleh orang2 tercintanya, dan sewaktu dr.Shagun bercerita pada
Hameeda yg saat itu sedang menunggui Jalal tentang apa yg baru saja dilakukan
Jodha, Jalal merasakan tubuhnya melayang melihat Jodha yang terbaring di ruang
operasi. Ruh nya menangis melihat penderitaan Jodha, Jasadnya bergetar membuat
suatu pergerakan, perawat jaga yg menjaga Jalal segera memanggil dokter. Dan
dokter memastikan bahwa tanda2 vital Jalal berangsur2 membaik, dan monitor
ventilator memperlihatkan adanya usaha bernafas aktif dari si pasien.
Jodha membuka matanya, memegang
kepalanya, dan merasakan bagian bawah tubuhnya yang terasa kebas. ( efek
anastesi/bius ), ia menoleh ke sisi kiri tempat tidurnya, dan disanalah Jalal
yang sedari tadi sedang memandangnya. ( eyes lock,,,)
Lama mereka berpandangan, tangan
Jodha berusaha menggapai tangan Jalal yg terulur, mereka bertangisan dalam
diam.Jalal mengerjapkan matanya ~ How are you, My love,,,maaf membuatmu melalui
semua ini, Maaf membuatmu menunggu selama ini,,,Maaf aku tak bisa menemanimu,,~
Jodha memegang mulutnya sendiri dengan tangannya ~ Shhhtt,,,kau tak boleh
berkata seperti itu, kau akan baik2 saja, kita akan baik2 saja,,~
***
Walaupun apa yang dilakukan Jodha
bertentangan dengan dunia medis, karena dianggap mengancam jiwa dan
mempertaruhkan keselamatan Jodha, dan walaupun secara akal tidak bisa di
buktikan kebenarannya, tapi usaha Jodha memang membuahkan hasil. Setelah 3
minggu dirawat Jalal diizinkan pulang dari Rumah sakit. Jodha sudah lebih dulu
di pulangkan karena kondisinya yang semakin membaik. Bayi mereka yg sudah 2
minggu di dalam inkubator pun menunjukan perkembangan yang significant. Strick
care and minimal handling diterapkan pada proses perawatan bayi Jodha. infus
pada bayi jodha sudah di lepas, oksigen sudah diturunkan ketergantungannya, dan
saat ini Jodha hanya memberikan ASI perah yang di alirkan melalui selang yang
terhubung langsung ke lambung bayinya. Jodha sendiri di berikan keleluasaan
untuk merawat bayinya, mereka ditempatkan dalam kamar perawatan yang didesain
seperti kamar dirumah pada umumnya,tidak ada peralatan medis, hanya Jodha dan
bayinya yg masih dalam inkubator.
Pagi itu dr. Ani, neonatogist sedang
visit ke ruangan Jodha dan bayinya.
" Great Job dr. Jodha,,ini
kasus besar untukku, membesarkan bayi dengan berat lahir 1 kg,,Wow,,,it's
Amazing,,thanks God." dr. Ani menepuk2 bahu Jodha.
" Terima kasih,,telah merawat
anakku seperti anakmu sendiri,,you did a great job as well,,,." Kata Jodha
tulus.
" Neeehh ( menggeleng ) it's
b'coz you're choose to be the one,,kau sangat tegar, hingga bayimu pun berjuang
keras untuk dapat hidup bersamamu,,,." Dr. Ani memeluk sekali lagi tubuh
Jodha dan berlalu dari sana.
" Well, sudah waktunya minum
lagi my dear,,sebentar lagi Daddy-mu datang, kau harus tampak sehaaat
yaaa,,,."
Jodha menyiapkan ASI perah yang sudah di hangatkannya dan bersiap memberikannya lewat selang. Masih di pandanginya wajah kecil bayinya dalam inkubator,,ketika sebuah lengan yang sangat dikenalnya melingkar di bahu Jodha dan memeluknya dari belakang, sementara tangan kiri orang itu menyerahkan Bouqeut bunga Mawar. Jodha menghirup wanginya dan menyandarkan tubuhnya di tubuh Jalal. " I Love You , Honey,,,i always will,,,." Jalal berbisik mesra ditelinga Jodha. Jodha memejamkan matanya dan menikmati kehangatan yang diberikan Jalal,,
Jodha menyiapkan ASI perah yang sudah di hangatkannya dan bersiap memberikannya lewat selang. Masih di pandanginya wajah kecil bayinya dalam inkubator,,ketika sebuah lengan yang sangat dikenalnya melingkar di bahu Jodha dan memeluknya dari belakang, sementara tangan kiri orang itu menyerahkan Bouqeut bunga Mawar. Jodha menghirup wanginya dan menyandarkan tubuhnya di tubuh Jalal. " I Love You , Honey,,,i always will,,,." Jalal berbisik mesra ditelinga Jodha. Jodha memejamkan matanya dan menikmati kehangatan yang diberikan Jalal,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar