Minggu, 22 Februari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.54 Part 1 ***



Jodha terdiam dalam do'a panjangnya, hanya air mata yang tampak mgalir dari kedua matanya yang saat ini memendam berjuta kesedihan.
~ Ya Tuhan ,,,aku selalu percaya padamu, aku selalu percaya bahwa Engkau Maha Pengasih dan Penyayang pada umatmu, Engkau Maha mendengar apa2 yang tersirat dalam hati setiap insan. Engkaulah Sutradara bagi setiap skenario besar dalam kehidupan ini,,karenanya Tuhan , ubahlah Takdirku, selamatkanlah kedua nyawa yang sangat berarti dalam hidupku, berikanlah mereka kehidupan pengganti hidupku,,,berikanlah terangMu sesudah gelapMu, berikanlah pelangi setelah badaiMu, Ampuni aku Tuhan, ampuni kemarahanku, sayangi orang2 yang kucintai dan mencintaiku,,,,.~
Jodha sudah mantap dengan keputusannya, ia akan melakukan usaha terakhir untuk menyelamatkan Jalal dan anak yg dikandungnya, walaupun itu beresiko besar pada hidupnya, Malam itu ia mengumpulkan seluruh tim medis yang terdiri dari dr. shagun, anastesiolog, obgin dan neonatologis. Jodha menyampaikan keputusannya,,,
" Maafkan aku, tapi akau sangat membutuhkan bantuan kalian semua, aku tahu ini melawan takdir, tapi aku harus mengusahakannya, dr. Ana, apa menurut anda pemberian steroid dan surfaktan saat ini bisa memberikan dampak yg significant pada bayiku ?,,,."
" Bisa dilakukan dr. Jodha, proses pematangan paru memang berlangsung di usia ini, tapi kemngkinannya masih fifty-fifty,,." dr Ana, Neonatologis itu menjelaskan.
" Baiklah trima kasih dr. Ana,, dan dr. Jufri, terminasi yg anda sarankan,,,bisakah dilakukan senagai upaya penyelamatan bayiku,,anda boleh melakukan bedah saecar atas alasan medis yang anda kemukakan, tapi aku mohon, keluarkanlah bayiku tanpa proses terminasi, hasilnya akan ditentukan jika ia memang tidak bisa bertahan di luar." kata Jodha pada dr.Jufri, SpOG.
jodha berpaling pd dokter lainnya.
" Dan dr. Ari, aku juga meminta bantuan satu hal padamu, bisakah anda melakukan general anasthesi padaku, pertahankan kondisi tidak sadarku selama mungkin,,,,." dr. Ari , spAn, menggeleng kuat2.
" Tidak mungkin dr. Jodha, anda mungkin akan mengalami arest di meja operasi (henti jantung) dan anda tahu kalau hal itu terjadi, kami akan sulit membawa anda' kembali',,,." dr. Ari terpaksa menolak keinginan Jodha.
" Saya yakin anda semua melakukannya karena ingin menolong seorang pasien, Jalal adalah pasien juga, tapi dia dia juga suamiku, aku akan melakukan apapun, aku harus mencobanya, bahkan jika itu melawan takdir. Aku sudah menandatangani 'Inform Consent' ( surat pernyataan / Surat persetujuan ) bahwa jika terjadi sesuatu padaku, maka itu bukan tanggung jawab kalian. " Jodha sangat mengharapkan bantuan para dokter itu, walaupun jauh di dalam hatinya, ia sendiri merasa ketakutan.
***
Akhirnya operasi Sectio Caecarian pun dilakukan, untuk mengeluarkan bayi Jodha. Anasthesi diperpanjang dan selama waktu itu dr. Shagun sudah bersiap dengan posisinya jika Jodha mengalami Arest atau Apnoe di meja operasi .
Tindakan Operasi yang sangat sulit, karena mereka harus berkejaran dengan waktu. Bayi jodha sudah dikeluarkan, dan diambil oleh dr. Ana, lalu di bawa dalam sebuah inkubator menuju kamar perawatan bayi. Sementara dr. Jufri menjahit bks lukanya, dr. Ari menambahkan lagi ketalar ( sejenis obat bius ) pada infusan Jodha.
Jodha masih berada dalam sebuah lorong, Jalal bersiap menyeberang, Jodha meraih tangannya, terjadi tarik menarik antara benazir dan Jodha,,,
" Kau mungkin menyerah dengan keadaan ini , Honey,,,tapi aku tidak,,,hidup mengajarkanku, untuk selalu berjuang dan bertahan hidup pada segala situasi dan kondisi, dan kau juga, kau harus berjuang untuk hidupmu, Kau harus kuat, aku akan membawamu kembali, aku Mohoon,,Kuatlah Jalal, Kembalilah,,ini bukan waktumu,,," seru Jodha dengan tegar.
" Kau tidak bisa membawanya kembali , Jodha, ini sudah separuh jalan,,dan jalal-ku sangat kelelahan, lepaskanlah dia Jodha,,,Biarkan ia bersamaku,,,." Kata benazir memohon.
" Ia akan berada disana, benazir,,,semua kita akan berada disana, aku mohon pergilah dengan tenang, dan biarkan Jalal menjalani hidupnya lagi,,."
" Tidaaaak,,,I love you jalal, I'll always will,,,." seru benazir lagi, sambil terus menarik Jalal.
Jodha tidak kalah menyentakkan tangannya pada Jalal " Aku Mencintaimu Jalal, bukankah kau selalu ingin mendengar itu dariku,,,Aku mencintaimu lebih dari kau mencintaiku, jadi kembalilah bersamaku sayang,,aku mohon,,,."
Jalal menjadi bingung,,,ia meronta, dan pegangannya terlepas.
***
" Berikan aliran listrik 200 Joule,,,." dr. Shagun menyiapkan DC Shocknya. layar monitor Jodha terlihat flat,,,
" All Clear ? ,," dr. Shagun meletakkan kedua alat yang dipegangnya ke bagian jantung Jodha.
Tubuh jodha menyentak ke atas meja operasi,,
" Ulangi, all clear,,,?" dr. Shagun meletakkan kembali alat kejut listrik itu ke bagian dada Jodha.
Dan kali ini layar monitor menayangkan grafik irama jantung Jodha yang mulai kembali,,,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar