Jodha terdiam dalam do'a panjangnya,
hanya air mata yang tampak mgalir dari kedua matanya yang saat ini memendam
berjuta kesedihan.
~ Ya Tuhan ,,,aku selalu percaya
padamu, aku selalu percaya bahwa Engkau Maha Pengasih dan Penyayang pada
umatmu, Engkau Maha mendengar apa2 yang tersirat dalam hati setiap insan.
Engkaulah Sutradara bagi setiap skenario besar dalam kehidupan ini,,karenanya
Tuhan , ubahlah Takdirku, selamatkanlah kedua nyawa yang sangat berarti dalam
hidupku, berikanlah mereka kehidupan pengganti hidupku,,,berikanlah terangMu
sesudah gelapMu, berikanlah pelangi setelah badaiMu, Ampuni aku Tuhan, ampuni
kemarahanku, sayangi orang2 yang kucintai dan mencintaiku,,,,.~
Jodha sudah mantap dengan
keputusannya, ia akan melakukan usaha terakhir untuk menyelamatkan Jalal dan
anak yg dikandungnya, walaupun itu beresiko besar pada hidupnya, Malam itu ia
mengumpulkan seluruh tim medis yang terdiri dari dr. shagun, anastesiolog,
obgin dan neonatologis. Jodha menyampaikan keputusannya,,,
" Maafkan aku, tapi akau sangat
membutuhkan bantuan kalian semua, aku tahu ini melawan takdir, tapi aku harus
mengusahakannya, dr. Ana, apa menurut anda pemberian steroid dan surfaktan saat
ini bisa memberikan dampak yg significant pada bayiku ?,,,."
" Bisa dilakukan dr. Jodha,
proses pematangan paru memang berlangsung di usia ini, tapi kemngkinannya masih
fifty-fifty,,." dr Ana, Neonatologis itu menjelaskan.
" Baiklah trima kasih dr. Ana,,
dan dr. Jufri, terminasi yg anda sarankan,,,bisakah dilakukan senagai upaya
penyelamatan bayiku,,anda boleh melakukan bedah saecar atas alasan medis yang
anda kemukakan, tapi aku mohon, keluarkanlah bayiku tanpa proses terminasi,
hasilnya akan ditentukan jika ia memang tidak bisa bertahan di luar." kata
Jodha pada dr.Jufri, SpOG.
jodha berpaling pd dokter lainnya.
" Dan dr. Ari, aku juga meminta
bantuan satu hal padamu, bisakah anda melakukan general anasthesi padaku,
pertahankan kondisi tidak sadarku selama mungkin,,,,." dr. Ari , spAn,
menggeleng kuat2.
" Tidak mungkin dr. Jodha, anda
mungkin akan mengalami arest di meja operasi (henti jantung) dan anda tahu
kalau hal itu terjadi, kami akan sulit membawa anda' kembali',,,." dr. Ari
terpaksa menolak keinginan Jodha.
" Saya yakin anda semua
melakukannya karena ingin menolong seorang pasien, Jalal adalah pasien juga,
tapi dia dia juga suamiku, aku akan melakukan apapun, aku harus mencobanya,
bahkan jika itu melawan takdir. Aku sudah menandatangani 'Inform Consent' (
surat pernyataan / Surat persetujuan ) bahwa jika terjadi sesuatu padaku, maka
itu bukan tanggung jawab kalian. " Jodha sangat mengharapkan bantuan para
dokter itu, walaupun jauh di dalam hatinya, ia sendiri merasa ketakutan.
***
Akhirnya operasi Sectio Caecarian
pun dilakukan, untuk mengeluarkan bayi Jodha. Anasthesi diperpanjang dan selama
waktu itu dr. Shagun sudah bersiap dengan posisinya jika Jodha mengalami Arest
atau Apnoe di meja operasi .
Tindakan Operasi yang sangat sulit,
karena mereka harus berkejaran dengan waktu. Bayi jodha sudah dikeluarkan, dan
diambil oleh dr. Ana, lalu di bawa dalam sebuah inkubator menuju kamar
perawatan bayi. Sementara dr. Jufri menjahit bks lukanya, dr. Ari menambahkan
lagi ketalar ( sejenis obat bius ) pada infusan Jodha.
Jodha masih berada dalam sebuah
lorong, Jalal bersiap menyeberang, Jodha meraih tangannya, terjadi tarik
menarik antara benazir dan Jodha,,,
" Kau mungkin menyerah dengan
keadaan ini , Honey,,,tapi aku tidak,,,hidup mengajarkanku, untuk selalu
berjuang dan bertahan hidup pada segala situasi dan kondisi, dan kau juga, kau
harus berjuang untuk hidupmu, Kau harus kuat, aku akan membawamu kembali, aku
Mohoon,,Kuatlah Jalal, Kembalilah,,ini bukan waktumu,,," seru Jodha dengan
tegar.
" Kau tidak bisa membawanya
kembali , Jodha, ini sudah separuh jalan,,dan jalal-ku sangat kelelahan,
lepaskanlah dia Jodha,,,Biarkan ia bersamaku,,,." Kata benazir memohon.
" Ia akan berada disana,
benazir,,,semua kita akan berada disana, aku mohon pergilah dengan tenang, dan
biarkan Jalal menjalani hidupnya lagi,,."
" Tidaaaak,,,I love you jalal,
I'll always will,,,." seru benazir lagi, sambil terus menarik Jalal.
Jodha tidak kalah menyentakkan
tangannya pada Jalal " Aku Mencintaimu Jalal, bukankah kau selalu ingin
mendengar itu dariku,,,Aku mencintaimu lebih dari kau mencintaiku, jadi
kembalilah bersamaku sayang,,aku mohon,,,."
Jalal menjadi bingung,,,ia meronta,
dan pegangannya terlepas.
***
" Berikan aliran listrik 200
Joule,,,." dr. Shagun menyiapkan DC Shocknya. layar monitor Jodha terlihat
flat,,,
" All Clear ? ,," dr.
Shagun meletakkan kedua alat yang dipegangnya ke bagian jantung Jodha.
Tubuh jodha menyentak ke atas meja
operasi,,
" Ulangi, all clear,,,?"
dr. Shagun meletakkan kembali alat kejut listrik itu ke bagian dada Jodha.
Dan kali ini layar monitor
menayangkan grafik irama jantung Jodha yang mulai kembali,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar