Minggu, 15 Februari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.42 ***



" Jalaaaal,,,Jangan tinggalkan akuuu,,," Jodha menangis sesegukan dalam tidurnya.

" Jodha,,,Jodhaa,,,Honeyy,,,Bangunlah, kau pasti mimpi buruk...Jodhaaa,," Jalal menepuk2 pipi Jodha dAn membangunkannya.

" Hooohh,,,Ohhh,,,Apa yang terjadi ?" Jodha bangun dari tidurnya dgn bingung.

" Kau pasti mimpi buruk tadi, sudahlah tak apa, aku disini,,,tenanglah." Jalal merengkuh Jodha dan memeluknya. Seasaat kemudian Jodha meraba dada suaminya, memastikan tak ada darah disana.

" Ada apa Jodha kenapa ?" Tanya Jalal

" Tdk apa2,,,aku hanya memastikan , tidak ada luka kan di dadamu?" Tanya Jodha cemas,,,

" Kau ini kenapa ? ada apa ? ceritakan padaku,,,." Jalal terlihat sangat cemas.

" Tidak,,,tidak bukan apa2, hanya mimpi buruk. " kata Jodha.

Jodha meletakkan kepalanya di dada Jalal~ Huuft mimpi buruk yang sama tentang Jalal, Ya Tuhan lindungilah Dia dan keluarga kecil kami ~

***

Bandara International Tokyo, Narita 9 p.m,,,

"Mr.Singh n Family, Thank u so much, hope to see you soon again. we'll be waiting for you if you come to Dubai." Jalal memeluk Mr.Singh.

"It's my pleasure Jalal Ji, and you're welcome also in Delhi, I'll show you Agra and the Beautiful of Taj Mahal also." Mr.Singh menepuk2 bahu Jalal.

Setelah mereka bersalaman satu sama lain, mereka berpisah karena jadwal penerbangan yang berbeda. Jodha dan Jalal menggamit tangan Ladly untuk melakukan Boarding Pass, tak berapa lama , merekapun memasuki pesawat .

Di dalam pesawat sesaat setelah take off, Jodha dan Jalal duduk bersebelahan, sedangkan Ladly masih asyik dengan game di tablet-nya. Jodha memandang Jalal lama, Jalal memperhatikannya.

" Ada apa ? " Jalal meraih tangan Jodha dan melanjutkan " Jangan bilang kau takut naik pesawat karena beberapa berita tentang kecelakaan pesawat akhir2 ini, hemmh ?"

Jodha tersenyum lalu menjawab.

" Ya ,,aku takut sekali, takut jika aku terpisah denganmu dan Ladly." kata Jodha serius.

" Nah, berarti benarkan kalau kau itu sangat mencintaiku, jadi ayo katakan, siapa tahu pesawat kita ja,,," Jodha menutup cepat mulut Jalal dengan tangan kanannya.

" Kau ini, selalu saja berkata sembarangan, tidakkah kau tahu, ucapanmu itu adalah do'a, kau harusnya lebih berhati-hati."cecar Jodha kemudian. Jalal memberikan tanda dengan matanya, bahwa Jodha sudah terlalu lama menyekap mulutnya .

" Owh, maafkan aku." Jodha melepaskan tangannya dari mulut Jalal.

" Jadiii, katakanlah kalau kau mencintaiku.

" Tidaak, mengapa memaksaku."

" Kau ini memang keras kepala sekali, apa susahnya seh, katakan sekali saja kau mencintaiku."

" Tidak mau."

" Baiklah, aku akan mengumumkan kepada seluruh penumpang pesawat, bahwa kau akan mengumumkan sesuatu." Jalal menatap tajam ke arah Jodha, dan karena Jodha tidak bereaksi, Jalal bersiap untuk berdiri.

" Ehh, Baiklah,,,baiklah,,aku mencintaimu. sudah ? puas ?."

" Katakanlah dengan tulus , Jodha."

Jodha memicingkan matanya, menggeram, tapi kemudian melembut sambil menggaruk hidungnya terlebih dahulu.Berbalik ke arah Jalal, dan memegang wajahnya dengan kedua tangan Jodha.

" I Love You,,,,,,I Love You more then You Love Me."

Keduanya bertatapan lama, mata Jalal berkaca2, hati Jodha lega. mereka tersenyum bahagia dan Jalal merengkuh kepala Jodha, menundukannya dan mencium sayang kening Jodha.

" Terima Kasih, sayang." ucap Jalal kemudian.

***

Tiba di Dubai ,,,

Ibu Hameeda sudah menelfon Jalal bahwa ia akan menyambut mereka dirumah saja, hanya supir mereka saat itu yang terlihat menjemput di bandara.

Tiba di Mansion mereka yang mewah para pekerja dan pelayan sudah berbaris menyambut kedatangan majikan mereka, Jalal berjalan lebih dahulu, Jodha dibelakangnya sambil menggandeng tangan Ladly yang membawa boneka Princess Sofia ditangannya.

Ibu Hameeda yang pertama menyambut Jalal,tidak seperti biasanya wajahnya hari ini tampak tegang. Jalal mengenali perubahan wajah ibunya ini, dan bertanya dengan mimik muka menyelidik.

Belum sampai Hameeda menjawabnya sesosok perempuan keluar dari barisan para pelayan, dengan terusan pendeknya yang anggun wajah aristokrat dan senyumnya yg selalu menggoda, sosok yang sangat dikenal Jalal. ~Demi Tuhan, apa yang dilakukannya disini ?~ Batin Jalal.

" Apa yang kau lakukan disini, Benaz,,,." kata2 Jalal terpotong oleh gerakan sosok perempuan itu yang kini menutup bibirnya dengan telunjuknya,,,,,

" Selamat datang Jalal, owh, harusnya kau yg mengucapkan selamat datang padaku,,," dengan suara genitnya perempuan itu mencium kedua pipi Jalal. Tepat pada saat itu Jodha dan Ladly datang dari arah samping dan terkejut melihat pemandangan di depannya. Jodha terdiam, hameeda segera mencairkan suasana.

" Selamat datang nak, Ibu sudah kangen sekali pada kalian ayo kita masuk dulu."

" Ibu tunggu, mengapa ibu tidak mengabariku dulu." Belum sempat Hameeda memberikan jawaban , perempuan yg rupanya bernama Benazir Pinoy itu segera menyela.

" Coz it is Surprise, darling." Ia menjawil mesra dagu jalal, dan melingkarkan tangannya pada tangan Jalal bersiap membawanya masuk.

" Daddy, siapa tante itu ?" Ladly yang sedari tadi bersembunyi dibelakang rok Jodha, menyembulkan kepalanya malu2.

Demi melihat Ladly, perempuan itu langsung melepaskan tangannya dari Jalal, dan setengah berlari ke arah Ladly, lalu berjongkok di depannya.

" Sayang , kamu pasti Ladly kan ?,,Oh sayangku,,," Wanita itu bersiap memeluk Ladly. Tapi Ladly makin merapatkan tubuhnya ke tubuh Jodha.

" Mommy siapa dia ?" Ujar ladly sambil menarik lengan Jodha.

Wanita itu melirik Jodha tak mengerti. Jalal menghapiri ketiganya. Mengambil Ladly dari tangan Jodha. Melihat dengan sinis ke arah permpuan tadi, lalu memangku Ladly dan membawanya masuk. Perempuan itu mengikutinya. Jodha mengikuti juga di belakangnya dengan canggung.

Hameeda membawa mereka semua masuk. ketegangan dan kecemasan masih tergambar di wajahnya , yg masih saja cantik di usia tuanya.

Jalal langsung menuju kamar Ladly, Benazir mengikutinya dari belakang. Hameeda menggandeng Jodha dan membawanya keruang lain.

" Jodha , maafkan Ibu, Ibu tidak menelfon kalian karena tidak ingin merusak suasana liburan kalian disana. Dan mohon maaf, Ibu sudah memindahkan seluruh barang2mu ke kamar Jalal, Ibu menganggapnya perlu, sejak Benazir tiba dirumah ini 2 hari yang lalu, dan supaya ia tidak berfikir yang bukan2 tentang kalian. " Hameeda memandang Jodha memohon pengertiannya.

" Iya Ibu tidak apa2, tapi siapa wanita tadi ?" Jodha berharap Hameeda memberikan jawaban atas kebingungannya, tapi hameeda hanya mengusap lembut wajah Jodha.

" Tanyakanlah pada Jalal, aku yakin kalian perlu bicara banyak."

Jodha segera melangkah lunglai ke kamar Jalal. Dan Hameeda memandangnya dengan harap2 cemas.

***

Di kamar Ladly,,,

" Nah anak manis, kau ganti baju dulu, nanti malam kita ketemu di meja makan yah,,." Jalal membujuk Ladly dan meminta seorang pelayan membantu Ladly, menutup kamarnya. Dan berbalik terkejut, ketika Benazir berada tepat di belakangnya.

" Aku mau bicara denganmu,,," Jalal menarik tangan Benazir menuju ruang kerjanya.

Jalal membuka ruang kerjanya dengan kasar, menutupnya kembali dan melemparkan Benazir ke sofa diruangan itu,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar