Part 1 ***
Jodha panik dan tak tahu harus berbuat apa, tubuhnya kaku dan
seolah-olah melayang meninggalkan raganya. Orang2 sudah berkumpul dan
berteriak histeris. Beberapa orang diantaranya sudah memanggil petugas
keamanan disana.
Jodha duduk terkulai merasakan dengkulnya yang tiba2 lemas. Para pengunjung di dekat jodha mendekatinya.
" Nona , bukankah pria itu bersamamu tadi ?" tanya seorang perempuan disebelah jodha.
Jodha mengangguk dan bergumam " Jalaal,,,"
Para pengunjung itu berpandangan dan berbicara dg rekan2nya. Satu
diantara mereka mencoba membangunkan Jodha untuk berdiri dan memapahnya
agar lebih ke pinggir.
Jodha segera kembali ke kesadarannya dan
berteriak histeris " Jalaaaaaaal,,,dia jalal suamiku ,,,To,,tolong
selamatkan dia,,,aku mohon selamatkan dia,,,ya Tuhan ,,,,apa yang kau
lakukan Jalal,,,selamatkan Jalal-ku,,tolong selamatkan Jalal-kuuu,,,."
Jodha sudah akan berlari menyusul Jalal, tapi semua perempuan yang
bersamanya berhasil menahannya. Jodha menangis lalu mengamuk tak bisa
menenangkan diri.
" Cepat tolong diaa,,aku mohon,,selamatkan Jalal-kuuu,,," pinta Jodha lagi sambil terus menangis.
seorang petugas keamanan datang mendekati Jodha.
" Maaf Nona, apakah kau mengenal pria tadi ?"
" Iya,,,iyaa, pak tolong selamatkan dia, dia suamiku,,,tolong pak, jangan biarkan sesuatu yg buruk terjadi padanya."
" Saat ini suami anda belum kami temukan Nyonya, silahkan ikut dengan
saya, kita akan menuju ke aliran sungai yg menuju ke luar, Mungkin
tubuhnya terbawa arus ke sana."
" Ya Tuhaaan,,,Jalal, apa yang kau lakukan." Lagi2 Jodha bertanya dalam hati.
Jodha sudah sepenuhnya menguasai diri dan dengan bantuan beberapa pengunjung lainnya mengikuti petugas keamanan itu.
Dibagian bagian bawah air terjun masih di dalam ruangan berbatu yang
gelap dan tertutup seperti di dalam gua , ada tempat yang agak landai,
tempat itu kini sudah dipenuhi petugas keamanan. Jodha duduk bersimpuh
disana, dan menautkan tangannya di depan dada.~Tuhan, tolong selamatkan
dia, aku berjanji , aku tak kan pernah meninggalkannya, aku akan selalu
bersamanya, Tuhan dengarkanlah pintaku, Aku mencintainya, bawa ia
kembali padaku Tuhan. Aku akan melakukan apa saja,untuk
menyelamatkannya...Aku mohoooon, Selamatkan suamiku.~ Jodha memejamkan
matanya, air mata kembali deras jatuh di pipinya. Ketika tiba2 dari arah
tengah sungai,,,
" Kami menemukannya, siapkan peralatan." Seseorang
muncul dari dalam sungai, menangkap tali dan menggeret tubuh Jalal yang
lunglai.
Jalal tiba di tepian, segera diangkat dan di baringkan, Jodha mendekat. Seseorang dari arah samping berkata.
" Petugas kesehatan sedang dalam perjalanan, apa yg harus kita lakukan ?" tanyanya pada petugas yang lain.
" Biarkan saya menolongnya Pak, saya petugas kesehatan juga."
Jodha segera berlutut di samping Jalal, meluruskan badannya, menaikan
tengkuknya , memeriksa nadi di lehernya, mendengarkan jantung jalal dg
telinganya, lalu meletakkan kedua telapak tangannya diatas dada sebelah
kiri Jalal, bersiap melakukan CPR. Jodha mulai melakukan tekanan dengan
tangannya sambil menghitung,,,
" 1,2,3,,,,15 " pada saat kembali ke
angka 15, Jodha memegang dagu Jalal, sedikit mengangkatnya, jari
tangannya yg lain menutup hidung jala, menarik dafas dalam2 dan
meniupkan udara dimulutnya ke mulut Jalal,,Jodha melepaskan bibirnya dan
mulai menghitung sambil menekan dada jalal lagi dg tangannya.
" 1,2,3,,,15 " Jodha mengulangi gerakannya tadi, tidak ada respon.
" Ayo sayang, bernafaslah,,,"
Jodha mengulangi lagi,,,
"1,2,3,,,, " Menekan dada dan menghitung lagi,,
sampai hitungan ke-5 jalal terbatuk2 dan menyemburkan air dari
mulutnya. Jodha segera memeriksa nadinya, lemah,, memeriksa nadi
dilehernya dan mulai menghitung, cenderung naik. Jodha memeriksa mata
jalal . Tidak ada tanda pre shock, ~ Ya Tuhan, terima kasih, Jalal aman~
Sepuluh menit kemudian petugas kesehatan datang dan segera mengevakuasi
Jalal.
Di ruangan agak menjauh dari kuil, terdapat ruang istirahat
bagi pegawai dan pekerja di sana. Jalal di tempatkan disebuah ruangan
perawatan dan Jodha masih menemaninya. Hari sudah beranjak malam, dan
mereka tidak mungkin kembali ke Tokyo. Jodha menelfon Mr.Singh dan
meminta mereka menjaga Ladly lagi, serta meminta maaf krn merepotkan
mereka.
"Nei,,nei Mrs. Mohammed, you go on, I understand,,n don't worry about Ladly, we'll take care of her very well."
Jodha berbasa-basi sebentar dan mengakhiri telfon. Pada Ladly, Jodha berjanji akan pulang pagi2 sekali.
Jalal masih lemah, tapi ia memaksakan bangun dan berdiri, Jodha yang
melihatnya segera mendekati Jalal. Masih setengah kesal Jodha berkata,,,
" Kita akan bermalam di penginapan sekitar stasiun Kyoto,,aku sudah
check in via telfon, sebaiknya kita segera berangkat." tanpa menunggu
persetujuan Jalal, Jodha sudah berbalik dan berjalan mendahului Jalal.
" Jodha tunggu, aku benar2 minta minta maaf dg kejadian tadi,,," Jalal berkata dg sungguh2.
" Sudahlah, aku lelah sekali,,,"
Jodha tahu Jalal masih dlm kondisi lemah, karenanya walaupun ia
berjalan di depan, skali2 ia menengok Jalal yg berjalan di belakangnya.
Entah kenapa Jodha kesal sekali dengan kelakuan Jalal, Ia marah karen
menilai tindakan Jalal adalah tindakan yg kekanak2an , harus seperti
itukah pembuktian cintanya pada Jodha ? apa yg harus ia katakan pada
Ladly dan hameeda jika terjadi sesuatu yg buruk pd Jalal tadi.
Aaaah,,,Jodha tidak habis Fikir.
Sepanjang perjalanan ke stasiun
Kyoto, dan setelah tiba di hotel , Jodha masih diam, ia masuk ke kamar
mandi terlebih dahulu untuk membersihkan diri, memakai baju handuk mandi
, dan menaruh pakaian kotornya di layanan mesin laundry di kamarnya
lalu memencet tombol 'fast laundry'. Jalal jadi serba salah menghadapi
sikap dingin Jodha. Ia tahu apa yang diperbuatnya sudah keterlaluan.
Tidak pernah ia melakukan kekonyolan sebesar ini dalam hidupnya sampai
saat tadi di kuil.
*** FF Coz You're The One Bag.40 Part 2 ***
Jodha memesan makan malam untuk berdua di dalam kamar. Sekali lagi
mereka makan dalam diam. Jalal baru saja akan membuka pembicaraan ,
ketika Jodh memotongnya “ Aku tidak mau mendengarkan penjelasanmu sejak
yang kau lakukan tadi adalah tindakan kekanak2an dan sangat bodoh. “
Jodha segera menyelesaikan maknnya dan baru akan beranjak ketika Jalal
memegang tangannya , Jalal lalu ikut berdiri,,” Jodha tolong dengarkan
aku, aku minta maaf, aku tau aku membuatmu sangat khaatir,,dan,,”
Jodha menghentakkan tangan Jala ditangannya dan melepaskannya dengan
kasar. “ Kalau kau tahu , lalu mengapa masih kau lakukan, apa yang kau
coba buktikan dari hal bodoh semacam itu,,hah ?? Kau tidak memikirkan
Ladly , Ibu Haameeda,, dan,,,dan,,,” Jodh lau menangis menumpahkan
kekesalannya, ia sudah tidak tahan lagi, Jalal ingin memeluk Jodha tapi
Jodha sengaja menghindar,,,” Jodha , setidaknya kini aku benar2 tahu
perasaanmu padaku, aku tidak tahu Jodha, entah mengapa ketika bersamamu,
otakku sring kali berhenti berfikir, melakukan hal2 bodoh yang
seharusnya tidak aku lakukan, kau membuatku berhenti berfikir tentang
yang lain, yamg aku tahu,,yang aku lakukan bagaimana caranya
menaklukanmu , dan itu diluar kendaliku. Seperti hari ini, tadinya aku
hanya ingin bercnda saja denganu, aku tau airnya sangat tenang, dan kau
tahu aku perenang yang hebat, tadinya aku hanya berfikir baha kau akan
panik dan aku akan mengejutkanku, mungkin benar , Tuhan menjadi sangat
marah ketika kita takabur, Jadi aku mohon Jodha maafkan aku, jangan
menyiksaku dengan diammu Jodha, kalau kau mau kau boleh
memukulku,,,seperti ini Jodha <<ayo lakukan,,,” Jalal menepukkan
dengan keras tangan Jodha ke pipinya,,,Jodha menghentikannya dan
berkata, “ Hentikan ,,,hentikan kau benar2 tidak tahu betapa khaatirnya
aku,,aku gila memikirkanmu tenggelam dan tidak tahu keberadaanmu,,untuk
apa melakukan hal2 bodoh seperti tadi ? aku masih tak percaya kenapa kau
bisa melakukan kenekatan tadi ? Katakan KENAPAAA,, ?!!” Jodha
memukulkan kedua tangannya didada Jalal, dan Jalal meraih kedua tangan
itu,,,” Aku hanya ingin mendengar baha kau mencintaiku Jodha,,baha kau
tak kan sanggup hidup tanpa aku,,bahkan cinta bisa melakukan hal2 yang
kelihatannya tidak masuk akal Jodha.” Sambl tetap berhadapan Jodha
berkata “ Mengapa penting sekali untukmu mengetahui baha aku
mencintaimu,,,tidakkah selama ini kau juga bisa menilainya sendiri.”
Jalal dengan suara rendah sambil membelai rambut Jodha berkata “ Karena
cinta butuh penguatan sayang, cinta juga butuh kata2, bukan menebak2 dan
mengira-ngira.” Jalal mencium kedua belah tangan Jodha, mengecup kedua
nya bergantian lalu menatap Jodha lagi “ Tidak masalah alaupun aku harus
menunggu lama Jodha, aku hanya berharap kau merasakan apa yang
kurasakan . Karena cinta bisa melakukan segala hal yang dianggap bodoh
dan tidak penting.” Jalal tersenyum dan menepuk pipi Jodha, lalu ia
berbalik bermaksud meninggalkan Jodha. Jodha melangkah mengejar Jalal,
dan memeluknya dari belakang. Jodha menyandarkan kepalanya di punggung
jalal, Jalal menghentikan langkahnya, mengambil kedua tangan jodha yang
memeluknya erat dari belakang, dan Jodha menangis lagi. Jalal makin
mengeratkan pelukan Jodha. Mereka terdiam sesaat. Kemarahan dan
kekesalan Jodha melebur bersama pelukan Jalal, menyapu dan membersihkan
jianya dengan kehangatan. Jalal melepaskan pelukan Jodha dan berbalik ke
belakang, mengusap air mata Jodha dengan tangannya dan mendongakkan
ajah Jodha. “ I Love you ,,, My Love and I alays ill.” Jodha membuang
nafas dan memejamkan matanya . Tak ada yang terucap dari bibirnya tidak
ada kata cinta , tapi Jalal bisa merasakan kehangataan hati Jodha. Jalal
mendekatkan dahinya ke dahi Jodha, lalu mencium bibirnya lembut. Jodha
memnyambut dan membalasnya, malam ini ia benar2 ingin merasakan
kehangatan cinta Jalal, memeluknya dan menyatu dengannya,,,,,
Jalal
melepaskan pelan2 ciumannya, Jodha meyadarinya lalu segera membuka
matanya, jalal berdiri mencoba menjauh, tapi Jodha menarik leher baju
Jalal dan mendekatkannya lagi ke tubuhnya “ Aku menginginkanmu malam
ini,,,” Jalal memasang ajah bingung dan berkata “ Jangan merasa kasihan
padaku Jodha, aku tidak memaksamu,,,,” Jodha membalas “ Aku yang
memaksamu,,,” Jalal tertaa dengan masih bingung “ Tapi kau kan
sedang,,,? Jodha memotong dan menggeleng “ Sudah selesai dari
kemarin,,,,” Jalal masih bingung “ Tapi,,,” Jodha menutup bibir Jalal
dengan bibirnya, mereka kembali merasakan gairah yang tertunda. Jalal
memagut kembali bibir Jodha, menelusuri seluruh ajah Jodha dengan dengan
bibirnya, memberikan kesempatan pada Jodha untuk merasakan gairahnya
yang terus meningkat. Jalal mengangkat Jodha ke tempat tidur,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar