Selasa, 10 Februari 2015

**** FF Coz You're The One Bag. 40

 Part 1 ***

Jodha panik dan tak tahu harus berbuat apa, tubuhnya kaku dan seolah-olah melayang meninggalkan raganya. Orang2 sudah berkumpul dan berteriak histeris. Beberapa orang diantaranya sudah memanggil petugas keamanan disana.
Jodha duduk terkulai merasakan dengkulnya yang tiba2 lemas. Para pengunjung di dekat jodha mendekatinya.
" Nona , bukankah pria itu bersamamu tadi ?" tanya seorang perempuan disebelah jodha.
Jodha mengangguk dan bergumam " Jalaal,,,"
Para pengunjung itu berpandangan dan berbicara dg rekan2nya. Satu diantara mereka mencoba membangunkan Jodha untuk berdiri dan memapahnya agar lebih ke pinggir.
Jodha segera kembali ke kesadarannya dan berteriak histeris " Jalaaaaaaal,,,dia jalal suamiku ,,,To,,tolong selamatkan dia,,,aku mohon selamatkan dia,,,ya Tuhan ,,,,apa yang kau lakukan Jalal,,,selamatkan Jalal-ku,,tolong selamatkan Jalal-kuuu,,,."
Jodha sudah akan berlari menyusul Jalal, tapi semua perempuan yang bersamanya berhasil menahannya. Jodha menangis lalu mengamuk tak bisa menenangkan diri.
" Cepat tolong diaa,,aku mohon,,selamatkan Jalal-kuuu,,," pinta Jodha lagi sambil terus menangis.
seorang petugas keamanan datang mendekati Jodha.
" Maaf Nona, apakah kau mengenal pria tadi ?"
" Iya,,,iyaa, pak tolong selamatkan dia, dia suamiku,,,tolong pak, jangan biarkan sesuatu yg buruk terjadi padanya."
" Saat ini suami anda belum kami temukan Nyonya, silahkan ikut dengan saya, kita akan menuju ke aliran sungai yg menuju ke luar, Mungkin tubuhnya terbawa arus ke sana."
" Ya Tuhaaan,,,Jalal, apa yang kau lakukan." Lagi2 Jodha bertanya dalam hati.
Jodha sudah sepenuhnya menguasai diri dan dengan bantuan beberapa pengunjung lainnya mengikuti petugas keamanan itu.

Dibagian bagian bawah air terjun masih di dalam ruangan berbatu yang gelap dan tertutup seperti di dalam gua , ada tempat yang agak landai, tempat itu kini sudah dipenuhi petugas keamanan. Jodha duduk bersimpuh disana, dan menautkan tangannya di depan dada.~Tuhan, tolong selamatkan dia, aku berjanji , aku tak kan pernah meninggalkannya, aku akan selalu bersamanya, Tuhan dengarkanlah pintaku, Aku mencintainya, bawa ia kembali padaku Tuhan. Aku akan melakukan apa saja,untuk menyelamatkannya...Aku mohoooon, Selamatkan suamiku.~ Jodha memejamkan matanya, air mata kembali deras jatuh di pipinya. Ketika tiba2 dari arah tengah sungai,,,
" Kami menemukannya, siapkan peralatan." Seseorang muncul dari dalam sungai, menangkap tali dan menggeret tubuh Jalal yang lunglai.
Jalal tiba di tepian, segera diangkat dan di baringkan, Jodha mendekat. Seseorang dari arah samping berkata.
" Petugas kesehatan sedang dalam perjalanan, apa yg harus kita lakukan ?" tanyanya pada petugas yang lain.
" Biarkan saya menolongnya Pak, saya petugas kesehatan juga."
Jodha segera berlutut di samping Jalal, meluruskan badannya, menaikan tengkuknya , memeriksa nadi di lehernya, mendengarkan jantung jalal dg telinganya, lalu meletakkan kedua telapak tangannya diatas dada sebelah kiri Jalal, bersiap melakukan CPR. Jodha mulai melakukan tekanan dengan tangannya sambil menghitung,,,
" 1,2,3,,,,15 " pada saat kembali ke angka 15, Jodha memegang dagu Jalal, sedikit mengangkatnya, jari tangannya yg lain menutup hidung jala, menarik dafas dalam2 dan meniupkan udara dimulutnya ke mulut Jalal,,Jodha melepaskan bibirnya dan mulai menghitung sambil menekan dada jalal lagi dg tangannya.
" 1,2,3,,,15 " Jodha mengulangi gerakannya tadi, tidak ada respon.
" Ayo sayang, bernafaslah,,,"
Jodha mengulangi lagi,,,
"1,2,3,,,, " Menekan dada dan menghitung lagi,,
sampai hitungan ke-5 jalal terbatuk2 dan menyemburkan air dari mulutnya. Jodha segera memeriksa nadinya, lemah,, memeriksa nadi dilehernya dan mulai menghitung, cenderung naik. Jodha memeriksa mata jalal . Tidak ada tanda pre shock, ~ Ya Tuhan, terima kasih, Jalal aman~ Sepuluh menit kemudian petugas kesehatan datang dan segera mengevakuasi Jalal.
Di ruangan agak menjauh dari kuil, terdapat ruang istirahat bagi pegawai dan pekerja di sana. Jalal di tempatkan disebuah ruangan perawatan dan Jodha masih menemaninya. Hari sudah beranjak malam, dan mereka tidak mungkin kembali ke Tokyo. Jodha menelfon Mr.Singh dan meminta mereka menjaga Ladly lagi, serta meminta maaf krn merepotkan mereka.
"Nei,,nei Mrs. Mohammed, you go on, I understand,,n don't worry about Ladly, we'll take care of her very well."
Jodha berbasa-basi sebentar dan mengakhiri telfon. Pada Ladly, Jodha berjanji akan pulang pagi2 sekali.
Jalal masih lemah, tapi ia memaksakan bangun dan berdiri, Jodha yang melihatnya segera mendekati Jalal. Masih setengah kesal Jodha berkata,,,
" Kita akan bermalam di penginapan sekitar stasiun Kyoto,,aku sudah check in via telfon, sebaiknya kita segera berangkat." tanpa menunggu persetujuan Jalal, Jodha sudah berbalik dan berjalan mendahului Jalal.
" Jodha tunggu, aku benar2 minta minta maaf dg kejadian tadi,,," Jalal berkata dg sungguh2.
" Sudahlah, aku lelah sekali,,,"
Jodha tahu Jalal masih dlm kondisi lemah, karenanya walaupun ia berjalan di depan, skali2 ia menengok Jalal yg berjalan di belakangnya. Entah kenapa Jodha kesal sekali dengan kelakuan Jalal, Ia marah karen menilai tindakan Jalal adalah tindakan yg kekanak2an , harus seperti itukah pembuktian cintanya pada Jodha ? apa yg harus ia katakan pada Ladly dan hameeda jika terjadi sesuatu yg buruk pd Jalal tadi. Aaaah,,,Jodha tidak habis Fikir.
Sepanjang perjalanan ke stasiun Kyoto, dan setelah tiba di hotel , Jodha masih diam, ia masuk ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan diri, memakai baju handuk mandi , dan menaruh pakaian kotornya di layanan mesin laundry di kamarnya lalu memencet tombol 'fast laundry'. Jalal jadi serba salah menghadapi sikap dingin Jodha. Ia tahu apa yang diperbuatnya sudah keterlaluan. Tidak pernah ia melakukan kekonyolan sebesar ini dalam hidupnya sampai saat tadi di kuil.

*** FF Coz You're The One Bag.40 Part 2 ***

Jodha memesan makan malam untuk berdua di dalam kamar. Sekali lagi mereka makan dalam diam. Jalal baru saja akan membuka pembicaraan , ketika Jodh memotongnya “ Aku tidak mau mendengarkan penjelasanmu sejak yang kau lakukan tadi adalah tindakan kekanak2an dan sangat bodoh. “ Jodha segera menyelesaikan maknnya dan baru akan beranjak ketika Jalal memegang tangannya , Jalal lalu ikut berdiri,,” Jodha tolong dengarkan aku, aku minta maaf, aku tau aku membuatmu sangat khaatir,,dan,,”
Jodha menghentakkan tangan Jala ditangannya dan melepaskannya dengan kasar. “ Kalau kau tahu , lalu mengapa masih kau lakukan, apa yang kau coba buktikan dari hal bodoh semacam itu,,hah ?? Kau tidak memikirkan Ladly , Ibu Haameeda,, dan,,,dan,,,” Jodh lau menangis menumpahkan kekesalannya, ia sudah tidak tahan lagi, Jalal ingin memeluk Jodha tapi Jodha sengaja menghindar,,,” Jodha , setidaknya kini aku benar2 tahu perasaanmu padaku, aku tidak tahu Jodha, entah mengapa ketika bersamamu, otakku sring kali berhenti berfikir, melakukan hal2 bodoh yang seharusnya tidak aku lakukan, kau membuatku berhenti berfikir tentang yang lain, yamg aku tahu,,yang aku lakukan bagaimana caranya menaklukanmu , dan itu diluar kendaliku. Seperti hari ini, tadinya aku hanya ingin bercnda saja denganu, aku tau airnya sangat tenang, dan kau tahu aku perenang yang hebat, tadinya aku hanya berfikir baha kau akan panik dan aku akan mengejutkanku, mungkin benar , Tuhan menjadi sangat marah ketika kita takabur, Jadi aku mohon Jodha maafkan aku, jangan menyiksaku dengan diammu Jodha, kalau kau mau kau boleh memukulku,,,seperti ini Jodha <<ayo lakukan,,,” Jalal menepukkan dengan keras tangan Jodha ke pipinya,,,Jodha menghentikannya dan berkata, “ Hentikan ,,,hentikan kau benar2 tidak tahu betapa khaatirnya aku,,aku gila memikirkanmu tenggelam dan tidak tahu keberadaanmu,,untuk apa melakukan hal2 bodoh seperti tadi ? aku masih tak percaya kenapa kau bisa melakukan kenekatan tadi ? Katakan KENAPAAA,, ?!!” Jodha memukulkan kedua tangannya didada Jalal, dan Jalal meraih kedua tangan itu,,,” Aku hanya ingin mendengar baha kau mencintaiku Jodha,,baha kau tak kan sanggup hidup tanpa aku,,bahkan cinta bisa melakukan hal2 yang kelihatannya tidak masuk akal Jodha.” Sambl tetap berhadapan Jodha berkata “ Mengapa penting sekali untukmu mengetahui baha aku mencintaimu,,,tidakkah selama ini kau juga bisa menilainya sendiri.” Jalal dengan suara rendah sambil membelai rambut Jodha berkata “ Karena cinta butuh penguatan sayang, cinta juga butuh kata2, bukan menebak2 dan mengira-ngira.” Jalal mencium kedua belah tangan Jodha, mengecup kedua nya bergantian lalu menatap Jodha lagi “ Tidak masalah alaupun aku harus menunggu lama Jodha, aku hanya berharap kau merasakan apa yang kurasakan . Karena cinta bisa melakukan segala hal yang dianggap bodoh dan tidak penting.” Jalal tersenyum dan menepuk pipi Jodha, lalu ia berbalik bermaksud meninggalkan Jodha. Jodha melangkah mengejar Jalal, dan memeluknya dari belakang. Jodha menyandarkan kepalanya di punggung jalal, Jalal menghentikan langkahnya, mengambil kedua tangan jodha yang memeluknya erat dari belakang, dan Jodha menangis lagi. Jalal makin mengeratkan pelukan Jodha. Mereka terdiam sesaat. Kemarahan dan kekesalan Jodha melebur bersama pelukan Jalal, menyapu dan membersihkan jianya dengan kehangatan. Jalal melepaskan pelukan Jodha dan berbalik ke belakang, mengusap air mata Jodha dengan tangannya dan mendongakkan ajah Jodha. “ I Love you ,,, My Love and I alays ill.” Jodha membuang nafas dan memejamkan matanya . Tak ada yang terucap dari bibirnya tidak ada kata cinta , tapi Jalal bisa merasakan kehangataan hati Jodha. Jalal mendekatkan dahinya ke dahi Jodha, lalu mencium bibirnya lembut. Jodha memnyambut dan membalasnya, malam ini ia benar2 ingin merasakan kehangatan cinta Jalal, memeluknya dan menyatu dengannya,,,,,
Jalal melepaskan pelan2 ciumannya, Jodha meyadarinya lalu segera membuka matanya, jalal berdiri mencoba menjauh, tapi Jodha menarik leher baju Jalal dan mendekatkannya lagi ke tubuhnya “ Aku menginginkanmu malam ini,,,” Jalal memasang ajah bingung dan berkata “ Jangan merasa kasihan padaku Jodha, aku tidak memaksamu,,,,” Jodha membalas “ Aku yang memaksamu,,,” Jalal tertaa dengan masih bingung “ Tapi kau kan sedang,,,? Jodha memotong dan menggeleng “ Sudah selesai dari kemarin,,,,” Jalal masih bingung “ Tapi,,,” Jodha menutup bibir Jalal dengan bibirnya, mereka kembali merasakan gairah yang tertunda. Jalal memagut kembali bibir Jodha, menelusuri seluruh ajah Jodha dengan dengan bibirnya, memberikan kesempatan pada Jodha untuk merasakan gairahnya yang terus meningkat. Jalal mengangkat Jodha ke tempat tidur,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar