Rabu, 25 Februari 2015

FF Cinta Tapi Gengsi_Part 2

Sejak hari itu Jodha tak berhenti memperhatikan Jalal. Paginya menjadi lebih bersemangat karena tak sabar ingin bertemu Jalal walaupun Jodha harus cukup puas hanya dengan memandangnya, tapi Jodha akan tampak tertekan dan tak bergairah pada sore harinya ketika semua karyawan senang dan bersiap untuk pulang. Pagi2 sekali Jodha sudah datang dan mempersiapkan semua yang ia butuhkan untuk mendukung pekerjaannya. Jodha adalah satu dari sekian banyak sekretaris yang dipunyai Jalal. Secara rutin dan bergantian mereka mengerjakan tugas2 yang dibebankan Jalal pada mereka. Karena Jodha masih baru, ia belum pernah sekalipun menghadap Jalal diruanganya. Setiap kali jalal memerlukan seseorang untuk membantunya atau mendampinginya dalam suatu kegiatan, Adham selalu menunjuk sekretaris yang lebih senior. Jodha sangat berharap sekali Adham yang menugaskannya, tapi harapan tinggal harapan, Jodha harus puas melihat Jalal hanya ketika ia datang, atau perlu untuk menghadiri presentasi, atau jam makan siang dan waktu pulang. Siang itu, seakan nasib mulai berfihak kepadanya Jodha berkesempatan mendampingi Jalal. Salah satu sekretaris Jalal yaitu Saleema yang ditugaskan Adham untuk mendampingi Jalal menghadiri makan siang dengan seorang investor asal China berhalangan masuk. Dan karena hanya Jodha dan Saleema yg menguasai bahasa Mandarin, maka Adham mau tak mau menugaskan Jodha. Jodha di trainning kilat oleh Adham apa2 yang harus ia lakulan selama makan siang itu. Karena makan siang itu akan membawa dampak besar pada terjadi atau tidaknya hubungan kerjasama King's Hotel dengan investor asal China itu.

Sebelum berangkat Adham memerintahkan Jodha untuk terlebih dahulu menghadap Jalal dan menanyakan adakah yang ia butuhkan lagi sebelum mereka pergi. Dan dengan menahan gemuruh didadanya Jodha melangkah menuju ruangan Jalal. Setelah beberapa kali mengetuk pintunya, Jalal akhirnya mempersilahlan Jodha masuk.

Jodha terkejut karena Bella juga berada disana. " Owh, mungkin aku masuk disaat yang tidak tepat Mr. Presiden, aku akan kembali lagi nanti,,," Jodha buru2 berbalik menutupi malunya. Tapi tiba2 terdengar suara Jalal,,, " hei, tentu saja tidak . Lagipula Nona Bella sudah akan pergi dari sini, bukan begitu , sayaaang ?" Kata Jalal menggoda. Bella cemberut dan mendekati Jalal lalu merayunya sekali lagi agar bersedia makan siang diluar bersamanya. Akhirnya Bella mau juga pergi setelah Jalal berjanji ia akan ke rumah Bella malam itu.

Setelah Bella pergi, Jalal menanyakan apa keperluan Jodha. Jodha mengatakan hari ini Saleema berhalangan untuk menemaninya makan siang dengan investor dari China sehingga Tn.Adham yang menugaskannya . Jalal hanya mengangguk mengerti dan mulai memperhatikan penampilan Jodha dari ujung rambut sampai ujung kali. Jodha jadi tidak enak dan berfikir apakah ada yang salah dengan penampilannya pagi ini. " Baiklah, pertama2 kita akan pergi kesebuah departemen store dulu Nona, setelah itu kita ke salon dan pergi makan siang dengan investor dari China itu." Jalal mengambil jasnya yang tadi tersampir dikursi kerjanya. Jodha mulai mengerti, mungkin Jalal tidak berkenan dengan penampilan Jodha. " Maafkan aku Mr. PRESIDEN, saya tidak tahu kalau hari ini akan ditugaskan keluar bersama anda, kalau saja saya tahu saya pasti akan berpenampilan lebih layak. " Ego Jodha terluka, tapi ia terbiasa mengatakan apa yang tidak sesuai dengan hatinya daripada memendamnya lebih lama dan itu akan membuat dirinya semakin terluka. Jalal menjelaskan sikapnya barusan pada Jodha " Sebagai salah satu pegawai King's Hotel , Nona,,,Maka anda harus berpenampilan baik setiap harinya. Bukan untuk aku atau orang lain, tapi demi dirimu sendiri, itu akan menambah kepercayaan dirimu ketika berhadapan dengan orang lain. Ketika rasa percaya dirimu meningkat maka kerjamu juga akan meningkat .Dan ketika etos kerjamu meningkat maka yang diuntungkan adalah hotel tempat kau bekerja ini, Nona. am i right ? Tentu saja aku benar. Dan sekarang sebagai atasanmu aku memerintahkan agar kau ikut denganku untuk merapikan penampilanmu. " Jalal berjalan mendahului Jodha. Jodha mau tak mau akhirnya mengekor juga dari belakamg. Didikan yang keras dari Hameeda  menjadikan Jalal pribadi yang sangat menjunjung tinggi kerapian dan kesesuaian dalam segala hal. Sifat perfecsionist-nya ini berbanding terbalik dengan Jodha yang ceroboh, kurang mendetail tentang suatu hal dan sangat cuek.

6 komentar:

  1. lanjut mba ciyye ciyye jodha sabar neng ntr juga nanti bang kumis klepek2

    BalasHapus
  2. LaNjuut Lagii doNg Mbak fatiMah...seruu Nee...

    BalasHapus
  3. Okey deh...thanks yah udah mampirr

    BalasHapus
  4. Blm ada kelanjutannya nie mbak Fara...jgn pke lama yaaa....sukriya...

    BalasHapus
  5. ceritanya sangat menarik makasih udah di sampaikan salam kenal aja dari saya

    BalasHapus