Jumat, 27 Februari 2015

*** FF Cinta Tapi Gengsi_Part 3 ***

Jodha dan Jalal tiba di sebuah butik yang terletak ditengah kota London. Salah satu butik terkenal langganan Jalal. Karenanya begitu mereka sampai, mereka langsung disambut oleh para pekerja wanita yang berjejer rapi di dalam butik . Satu diantaranya langsung menggamit tangan Jodha dan mengangguk ramah pada Jalal. Rupanya sebelum mereka sampai tadi, Jalal sudah menelfon dan menyampaikan apa maksud dan tujuannya. Lalu pemilik butik segera menginstruksikan pada pegawainya agar menyiapkan pesanan Jalal .Jodha segera di bawa masuk ke ruang ganti dan diminta memakai pakaian yg sudah dipilihkan oleh pegawai butik tadi. Awalnya Jodha jengah, tapi kelihatannya atasannya ini bukan orang yang suka di bantah. Jodha segera memakai gaun hitam pendek sebatas lutut dengan model payung dibagian roknya, serta ikat pinggang kecil sebagai pemanisnya.dengan bagian atas gaun yang menempel pas ditubuhnya dan bagian leher yang sedikit terbuka, menampilkan kesan wanita dewasa dan seksi .

Jodha keluar dari kamar ganti dan berjalan ke arah Jalal yg sedang menunggunya di sofa. Penampilan Jodha langsung pengalihkan pandangan Jalal dari pemilik butik. Pemilik butik juga langsung terkesima dan memuji penampilan Jodha.

" Woow FUNTASTIC Nona,,,,Para Dewi bahkan iri melihat penampilan anda.Bukan begitu Mr.President ?" Kata Resyam pemilik butik dg gayanya yg agak kemayu. Jalal tampak terpana. Sesaat ia hanya terdiam memperhatikan Jodha. Tapi tepukan tangan Resyam barusan menyadarkannya.

" Aku tidak suka yang ini. Pilihkan dia yg lain lagi..." Jalal memerintahkan penjaga butik untuk membawa Jodha lagi. Jodha menghela nafas dan mau tak mau mengikuti pegawai wanita yang langsung mengamit lengannya. Jalal sebenarnya berfikir bahwa Jodha terlalu menggoda memakai gaun tadi. Ia hanya tak ingin membuat Mr.dan Mrs. Chang merasa tidak nyaman dengan penampilan Jodha yang sedikit menggoda sehingga dapat mengganggu acara makan siang mereka nanti. Sejauh yang Jalal tahu, Mrs. Chang adalah wanita dg budaya ketimuran yang kuat dan menjunjung tinggi norma kesopanan .

Butuh waktu setengah jam dan 5 kali ganti baju, sebelum akhirnya Jalal mengangguk puas dengan pakaian yg dikenakan Jodha saat ini. Gaun resmi warna abu2 metalik selutut yang pas bodi dg tambahan brokat berwarna hitam yang dijahit di sekeliling bagian pinggangnya menyerupai obi. Sebuah bolero dengan warna senada menambah anggun penampilan Jodha. Pas dan senada dengan penampilan Jalal yang hari ini mengenakan setelan jas warna metalik juga dg bahan mengkilat dan kemeja merah dibagian dalamnya serta dasi motip senada. 'PERFECTO' Ujar Jalal dalam hati.

Ketika Jodha kembali ke kamar ganti untuk merapikan barang2nya, Jalal membayar juga 4 baju lainnya yg dicoba Jodha tadi, dan meminta salah satu staff Resyam mengantarkan ke kantornya atas nama Jodha. Resyam mendelik mesra pada Jalal

" Gandengan baru tuuuh Boooss, iiish bisa aja deh Boss...." Ujar Resyam dg gaya genitnya. Dan Jalal hanya mendelikkan matanya ke arah Resyam.

Tujuan mereka selanjutnya adalah Beauty Hair and Treatment. Jalal hanya meminta stylist di sana untuk memblow sedikit rambut jodha dan menjepit sebagian rambutnya ketengah, sisanya rambut Jodha yang panjang hanya di biarkan tersampir di pundaknya. Jodha hanya mengucapkan terima kasih dengan semua yang dilakukan Jalal untuknya. Jalal malah menjawab " Bukan untukmu, tapi demi image hotelku, aku harap kau melakukan yang terbaik Nona,,,? " Kata Jalal mencoba mengingat2 nama Jodha. " It's Jodha,Sir...." Jodha agak sedikit kecewa, namun ia tetap memberikan senyum terindahmya yang dibalas senyum sinis Jalal.

Tepat jam 1 siang , Mr. dan Mrs. Chan hadir ditempat yang sudah di janjikan untuk makan siang. Salah satu hotel di London yang kental dengan suasana orientalnya. Jalal dan Jodha berdiri dari meja mereka untuk menyambut pasangan ini. Mr.Chan menyalami Jalal dan membungkukan sedikit badannya sebagai tanda hormat. Jalal membalasmya juga. Mrs. Chan datang menyalami Jodha dan melakukan hal yang sama. Beberapa staff yang dibawa oleh Mr. Chan mengambil tempat di meja yang lain. Jalal lalu mempersilahlan pasangan tersebut untuk duduk.

" Senang bertemu dg anda Mr. Chan,, aku harap cuaca panas di London tidak mengganggu anda." Ujar Jalal membuka percakapan. Jodha segera menterjemahkannya ke dalam bahasa mandarin. Dan Mr. Chan membalasnya. " Tidak masalah Tuan Jalal, kami memiliki cuaca yang sama juga di Cina. " Dan Jodha pun kembali menterjemahkan apa yang diucapkan Mr. Chan. Mr. Chan melanjutkan, " Aku membawa istriku juga Yi Mey , aku harap kau tidak terganggu." Mr. Chan menepuk lembut pundak istrinya. " Ni haw ?" Hanya itu yang diucapkan Mrs. Chan. Jalal juga memperkenalkan Jodha sebagai wanita yang mendampinginya siang ini. Jodha lalu berkata

" Perkenalkan , aku Jodha 'pendamping' Mr. Jalaluddin Muhammad. Senang berkenalan dengan anda berdua. " Mr.dan Mrs. Chan saling memandang satu sama lain dan tersenyum. " Aku sudah mengira kalian adalah pasangan penganting baru..Newly wed , hah ? So sweet,,,kata Mrs. Chan kemudian.

" Maaf ??"
" Apaa....?? "
Kata Jodha dan Jalal hampir bersamaan. Jalal memandang ke arah Jodha. Owh Jodha baru menyadari kesalahannya, dia mengatakan ' pendamping' yang disalah artikan menjadi 'pasangan' suami istri oleh Mr.dan Mrs.Chan. Jodha sudah akan menjelaskan kekeliruam tersebut, ketika dari bawah meja , Jalal menyentuh lengan Jodha,,,,,

TBC,,,,( Ikutan ahh pake kalimat pamungkas itu..hehehe ).

Sorry dikit,,,,kayak opium dikit2 yg bikin ketagihan yaww...wkwkwkw

Night all......

Rabu, 25 Februari 2015

FF Cinta Tapi Gengsi_Part 2

Sejak hari itu Jodha tak berhenti memperhatikan Jalal. Paginya menjadi lebih bersemangat karena tak sabar ingin bertemu Jalal walaupun Jodha harus cukup puas hanya dengan memandangnya, tapi Jodha akan tampak tertekan dan tak bergairah pada sore harinya ketika semua karyawan senang dan bersiap untuk pulang. Pagi2 sekali Jodha sudah datang dan mempersiapkan semua yang ia butuhkan untuk mendukung pekerjaannya. Jodha adalah satu dari sekian banyak sekretaris yang dipunyai Jalal. Secara rutin dan bergantian mereka mengerjakan tugas2 yang dibebankan Jalal pada mereka. Karena Jodha masih baru, ia belum pernah sekalipun menghadap Jalal diruanganya. Setiap kali jalal memerlukan seseorang untuk membantunya atau mendampinginya dalam suatu kegiatan, Adham selalu menunjuk sekretaris yang lebih senior. Jodha sangat berharap sekali Adham yang menugaskannya, tapi harapan tinggal harapan, Jodha harus puas melihat Jalal hanya ketika ia datang, atau perlu untuk menghadiri presentasi, atau jam makan siang dan waktu pulang. Siang itu, seakan nasib mulai berfihak kepadanya Jodha berkesempatan mendampingi Jalal. Salah satu sekretaris Jalal yaitu Saleema yang ditugaskan Adham untuk mendampingi Jalal menghadiri makan siang dengan seorang investor asal China berhalangan masuk. Dan karena hanya Jodha dan Saleema yg menguasai bahasa Mandarin, maka Adham mau tak mau menugaskan Jodha. Jodha di trainning kilat oleh Adham apa2 yang harus ia lakulan selama makan siang itu. Karena makan siang itu akan membawa dampak besar pada terjadi atau tidaknya hubungan kerjasama King's Hotel dengan investor asal China itu.

Sebelum berangkat Adham memerintahkan Jodha untuk terlebih dahulu menghadap Jalal dan menanyakan adakah yang ia butuhkan lagi sebelum mereka pergi. Dan dengan menahan gemuruh didadanya Jodha melangkah menuju ruangan Jalal. Setelah beberapa kali mengetuk pintunya, Jalal akhirnya mempersilahlan Jodha masuk.

Jodha terkejut karena Bella juga berada disana. " Owh, mungkin aku masuk disaat yang tidak tepat Mr. Presiden, aku akan kembali lagi nanti,,," Jodha buru2 berbalik menutupi malunya. Tapi tiba2 terdengar suara Jalal,,, " hei, tentu saja tidak . Lagipula Nona Bella sudah akan pergi dari sini, bukan begitu , sayaaang ?" Kata Jalal menggoda. Bella cemberut dan mendekati Jalal lalu merayunya sekali lagi agar bersedia makan siang diluar bersamanya. Akhirnya Bella mau juga pergi setelah Jalal berjanji ia akan ke rumah Bella malam itu.

Setelah Bella pergi, Jalal menanyakan apa keperluan Jodha. Jodha mengatakan hari ini Saleema berhalangan untuk menemaninya makan siang dengan investor dari China sehingga Tn.Adham yang menugaskannya . Jalal hanya mengangguk mengerti dan mulai memperhatikan penampilan Jodha dari ujung rambut sampai ujung kali. Jodha jadi tidak enak dan berfikir apakah ada yang salah dengan penampilannya pagi ini. " Baiklah, pertama2 kita akan pergi kesebuah departemen store dulu Nona, setelah itu kita ke salon dan pergi makan siang dengan investor dari China itu." Jalal mengambil jasnya yang tadi tersampir dikursi kerjanya. Jodha mulai mengerti, mungkin Jalal tidak berkenan dengan penampilan Jodha. " Maafkan aku Mr. PRESIDEN, saya tidak tahu kalau hari ini akan ditugaskan keluar bersama anda, kalau saja saya tahu saya pasti akan berpenampilan lebih layak. " Ego Jodha terluka, tapi ia terbiasa mengatakan apa yang tidak sesuai dengan hatinya daripada memendamnya lebih lama dan itu akan membuat dirinya semakin terluka. Jalal menjelaskan sikapnya barusan pada Jodha " Sebagai salah satu pegawai King's Hotel , Nona,,,Maka anda harus berpenampilan baik setiap harinya. Bukan untuk aku atau orang lain, tapi demi dirimu sendiri, itu akan menambah kepercayaan dirimu ketika berhadapan dengan orang lain. Ketika rasa percaya dirimu meningkat maka kerjamu juga akan meningkat .Dan ketika etos kerjamu meningkat maka yang diuntungkan adalah hotel tempat kau bekerja ini, Nona. am i right ? Tentu saja aku benar. Dan sekarang sebagai atasanmu aku memerintahkan agar kau ikut denganku untuk merapikan penampilanmu. " Jalal berjalan mendahului Jodha. Jodha mau tak mau akhirnya mengekor juga dari belakamg. Didikan yang keras dari Hameeda  menjadikan Jalal pribadi yang sangat menjunjung tinggi kerapian dan kesesuaian dalam segala hal. Sifat perfecsionist-nya ini berbanding terbalik dengan Jodha yang ceroboh, kurang mendetail tentang suatu hal dan sangat cuek.

Selasa, 24 Februari 2015

FF Cinta Tapi Gengsi_Part 1

Aku kesal,aku galau, aku kacau
Aku cemburu Karna kamu.
Aku cinta tapi gengsi,
aku rindu ingin bertemu sama kamu.....

Cinta yg membuatku begini
Cinta yang buatku lupa diri

Kau dimana , berada
Saat aku membutuhkan dirimu
Kamu acuhkan diriku
Jangan tanya oh mengapa Oh kenapa Kupergi tinggalkan dirimu
Karna aku tak sanggup sendiri

*Syahrini

Jodha benar2 kacau memikirkan Jalal dan cintanya yang digantung. Dia hanya ingin sendiri saat ini, merenung dan mengasihani dirinya sendiri. 'Aaah, aku tidak boleh lemah seperti ini, memangnya siapa dia, seorang Jalaluddin Muhammad Akbar takkan bisa membuat hatiku berlarut2 dalam keĺsedihan, aku harus bangkit dan membuktikan pada Jalal dan pada dunia, bahwa cinta tak dapat membuatnya lemah dan terpuruk.Ciayyyooo....." Jodha menghapus air matanya, menghela nafasnya lalu berjalan ke arah jendela. Menyibakkan tirai yang menutupnya lalu membuka jendela dan berteriak sekencang2nya." Welcome to the jungle, Jodhaaaaa,,,semangaaaaat!!!! Yuhuuuu......"

Tiba2 seseorang melempar Jodha dengan botol minuman kosong...Blettaak!!! Untung Jodha segera menundukkan kepalanya, sehingga botol itu hanya lewat diatas kepalanya.

Yang lain lagi berteriak dari jendela didepannya " WOOOIIII..... kalo gila jangan disini,,ke RS Jiwa sanaa,,,,"

Dan Jodha baru menyadari bahwa ini baru jam 3 pagi waktu London. Dan pagi seperti ini di rumah susun yang ia tinggali , orang2 pasti masih terlelap dengan tidur mereka. Jodha baru saja menyadarinya dan tertawa dalam hati. Masih dengan posisi merunduk itu, Jodha menutup jendelanya perlahan.

Jodha merebahkan tubuh penatnya di tempat tidur. Mencoba memejamkan matanya. Namun yang terbayang kemudian adalah pertemuan terakhirnya dengan Jalal dan kata2 terakhirnya pada Jodha. " Sungguh Jodha, jika saja aku belum bertunangan, aku pasti akan memilihmu, maafkan aku,,,,,,

*Flashback

" Lihat apa yang kau lakukan, kau sudah mengotori gaun yang ku pakai...siapa namamu ? "

" Umm..ehh Jodha , Nyonya...Jodha Bai Sighn,,," Jodha menunduk dan tak berani menatap wanita dihadapannya.

" APA KATAMU??? Nyonya ???,,,,Jadi kau tidak tahu siapa aku ?." Wanita itu mengepalkan tangannya dan memandang beringas kearah Jodha.... " Panggilkan manager-mu !!!..." Bentak wanita itu kemudian.

Jodha terlihat ragu, dan wanita dihadapannya kembali membentaknya,,,, " Apa yang kau tunggu, Ayo CEPPAAATT!!. Jodha tersentak dan segera bergegas memanggil managernya Tn. Adham.

" Ooh, Selamat Pagi Nona Bella, anda pasti ingin bertemu dengan Mr.President bukan ? Ia sedang inspeksi ke beberapa ruangan, mari saya antarkan anda ke ruangannya." Tn. Adham mempersilahlan perempuan yang bernama Bella itu untuk berjalan lebih dulu.

Tapi Bella tidak menggubrisnya. Ia malah bertanya, " Apakah dia pegawai baru ?." Menunjuk Jodha dengan gerakan kepalanya dan masih dengan sikap pongahnya.

Adham melirik Jodha dan bertanya dengan bahasa isyarat, apa yang terjadi. Tapi Jodha hanya mengendikkan bahunya. " Ooh, iya Nona, dia pegawai baru. Aku sendiri yang merekrut dan mewawancarainya, ia memenuhi semua kriteria yang diinginkan Mr.Prrsident, ia menguasai 10 bahasa di asing, menguasai berbagai software dan program komputer, mampu mengetik 10 jari , 500 kata permenit dan,,,

" Aku tidak menanyakan itu !! " bentak Bella. Ia melanjutkan " Pecat dia....!!!"

Adham menjadi bingung. " Tapi Nona, apa maksud anda, Tuan akan sangat marah sekali."

" Aku tidak perduli, dia atau kau yang aku pecat,,,!" Bella menatap Adham sangar.

" Tapi Nonaa,?? ......

Tiba2 seseorang datang dan langsung menggamit pinggang Bella. "Ada apa pagi2 marah2 sayaaang ? Ayoo,,,temani aku sarapan saja." Jalal segera menarik Bella untuk berlalu dari situ, dan memberikan tanda pada Adham dan Jodha agar segera pergi juga dari sana, dengan tangan dibelakangnya sehingga tidak terlihat oleh Bella. Sambil terus berjalan Bella masih saja protes tapi tetap menjajari langkah Jalal yang menarik tubuhnya menjauhi Adham dan Jodha. " Tapi...tapi...dia sudah bertindak kurang ajar padaku Jalal, lihat bajuku, penuh dg noda tinta, ini gaun mahal, ,,aku,,,,," " Aku akan membelikannya lagi...." Kata Jalal mantap. " Tapi..tapi ini limited edition dari LV...." Bella masih belum rela. " Aku akan menyuruh mereka membuatnya lagi untukmu, apa yang tidak bisa dilakukan oleh Jalaluddin Muhammad untuk wanitanya,,,sayaaang." Bella tersanjung dan tersenyum sambil membalas memeluk pinggang Jalal dan berlalu dari sana.

Adham dan Jodha masih melongo memandang kepergian mereka....

Hari itu adalah hari pertama Jodha bekerja di Hotel King's milik Jalaluddin Muhammad Akbar. Pengusaha keturunan Turki yang sukses dengan usaha perhotelannya di Asia dan Eropa. Ia membangun sendiri usahanya setelah Ayahnya bercerai dengan Ibunya dan memberikan satu hotel pada ibunya untuk dikelola .Sementara Ayah Jalal, meninggalkan dunia perhotelan dan lebih memilih tinggal bersama istri keduanya di Bali, serta menghabiskan masa tuanya disana. Hameeda Ibunda Jalal adalah perempuan dengan sejuta pesona tapi sekaligus bertangan besi dalam mendidik kedua anaknya. Sejak suaminya memutuskan menceraikannya, Hameeda lah yang menjalankan bisnis perhotelan suaminya. Dan setelah kini diambil alih oleh Jalal, bisnis perhotelannya bisa lebih berkembang pesat dan sukses membuka beberapa cabang di Asia dan Eropa. Jodha sendiri adalah lulusan dari London's Art Institute. Kedua orang tuanya berkebangsaan India, dan masih tinggal di Delhi. Jodha mendapatkan beasiswa di London ini. Tapi untuk menopang hidupnya, Jodha yang awalnya bekerja serabutan, kadang sebagai penyanyi pub di komunitas India yang dikenalnya disana, atau berjualan ikan dan makanan hasil laut di fresh market itu, memutuskan bekerja di King's Hotel setelah lamarannya di kementrian kebudayaan London belum membuahkan hasil. Insiden hari pertama itu meninggalkan kesan di hati Jodha. Presiden pemilik hotel ini membelanya secara tidak langsung di depan tunangannya. Dan itu benar2 membuatnya berbunga2. Untuk pertama kali di hidupnya, selain Ayahnya, Ada lelaki lain yang membelanya. Jodha bahkan tak bisa berhenti tersenyum bila mengingatnya,,,,,,

******

Inn ankhon mein tum
Jabse hoi gay gum
Sara jahan tera chehraa

Minggu, 22 Februari 2015

EPILOG


Sudah 5 tahun berlalu ,banyak sekali yang terjadi dan berubah di dunia ini.  Kehidupan Jalal dan Jodha pun bukan tanpa hambatan. Tapi mereka melaluinya dengan senantiasa berbagi dan terbuka tentang masalah apapun. Jalal dengan kesibukannya mengembangkan bisnisnya, hal yang tidak mudah , karena hal itu menyebabkan perhatiannya banyak tersita , hingga kadang2  keluarga kecilnya terabaikan. Jodha dengan kehidupannya seputar mengurus Daniyal dan Ladly. Karena Daniyal lahir istimewa, Jodha menjadi overprotektif, ia hanya meninggalkan Daniyal dalam pengawasan orang lain , hanya ketika ia makan atau mandi. Tapi semuanya berjalan sebagaimana mestinya, Daniyal pun tumbuh menjadi anak yang sehat dan aktif, di usianya yang 5 tahun ini, Jodha sudah agak tenang melepasnya melakukan kegiatan dalam pengawasan orang lain. Ladly tumbuh menjadi remaja yang percaya diri dengan sejuta pesona yang diwariskan oleh Ibunya ( haduuh ga boleh disebut yah,,,).

Hameeda masih senantiasa sibuk dengan kegiatan sosialnya, sesekali masih kuat untuk pergi ke luar negri dan mengunjungi banyak negara. Ibu menawati, Shivani dan Sukanya masih memilih untuk tinggal di Jakarta. Mereka pindah ke rumah yang lebih besar dan segala fasilitasnya yang di sediakan Jalal. Jalal juga mempersiapkan Sukanya dan Shivani untuk ikut ambil bagian diperusahaan mereka yang saat ini dikelola Jalal.

Tidak ada yang berubah tentang perhatian Jalal pada Jodha. Malah ia semakin romantis setiap tahunnya. Hal yang biasa Jalal lakukan ketika memperingati ulang tahun pernikahan mereka adalah, menikahi kembali Jodha istrinya. Dan mereka selalu merasakan kembali keromantisan layaknya orang yang baru menikah. Ada2 saja ide Jalal melakukan upacara pernikahan mereka. Terakhir tahun lalu, mereka menikah ala masyarakat suku Eskimo di kutub utara, dan mereka melalui Malam Pengantin mereka di rumah2 penduduk suku Eskimo yang memang disewakan. pernah juga Jalal seolah2 melamar lagi Jodha di bawah temaram langit Eropa , di Menara Eiffel dan sebuah bangunan menyerupai Masjid di Cordoba, serta bulan madu ke tempat2 mewah lainnya di Eropa. Tahun ini,entah bagaimana awalnya, Jodha dan Jalal ingin merasakan kembali suasana Jepang di musim dinginnya.

****

Musim dingin di Kuil Kiyumezudera, Kyoto

Jalal memeluk bahu Jodha dari belakang dengan kedua tangannya melingkar disana. jodha dan Jalal baru saja menikah 'lagi' didepan kuil kiyumezu dera, ritualnya sendiri dipimpin oleh seorang pendeta Shinto . Saat ini merekasedang memandang air terjun Kiyumezu dera yang bergemuruh di kejauhan, teringat aksi nekat Jalal kala itu. Jodha hanya terkikik mengingatnya sekarang.

" Kau tahu, setiap hari setelah kejadian itu, aku tak berani lagi menantangmu, kadang2 aku berfikir kau mungkin bisa berbuat lebih nekat lagi dari itu. " Jodha menepuk tangan Jalal pelan.

" Hemmhh,,kau fikir kau juga tak pernah berbuat nekat ??" keduanya malah terkekeh sekarang.

Salju masih turun di luar, Jalal merapatkan jaketnya, diluhatnya Jodha yang gemetar menahan dinginnya salju, bibirnya gemetar dan Jalal malah kian terpesona memandang keadaan Jodha yang seperti itu. Mereka sedang berada di depan kuil saat ini, menatap ke bawah jalan masuk yg berupa tangga.

" Apa yamg kau lihat ? " Tanya Jodha sinis.

" Tidak,,,aku hanya berfikir, apakah kau tahu cara lebih menghangatkan tubuhmu saat ini ?" selidik Jalal nakal.

" Hemmmh,,,aku tahu apa yang ada dalam fikiranmu . " Jodha membulatkan matanya, dan meremas gemas hidung Jalal.

" Baguslah kalau kau tahu,,, Kau lihat tangga yg menuju ke bawah ini,,kita akan berlomba menuruninya, dan siapa yang paling cepat sampai boleh meminta satu keinginan, dan yang lain harus mengabulkannya.,,,,Kau siap ?? . " tanpa menunggu persetujuan Jodha , Jalal sudah berlari menuruni anak tangga, dan Jodha membelalakan matanya sambil mengoceh,,,

" Heiiii,,,kau curaaaang Tn. Jalaluddin Muhammad,,,sejak kapan aku menyetujuinya,,,heiii, berhenti kau Jalal,,tunggu aku,,,lihat saja pembalasanku,,kau tidak akan kuberi ampun,,Jalaaaal,,,." Jodha masih tetap mengoceh sambil segera menyusul Jalal,,,,,

~ END,,,,,,,~




*** Last Part : FF Coz You're The One ***



Mereka berdua berpelukan mesra sambil memandangi Daniyal, bayi laki2 mereka yang lahir dengan keajaiban. Jalal masih memeluk Jodha dari belakang, mengeratkan pelukannya dan merendahkan kepalanya di bahu Jodha.
" Kau ingat waktu pertama kali kita bertemu Jodha,,,." Jalal memiringkan sedikit wajahnya menghadap Jodha.
Dan Jodha terkikik di tanya hal ini oleh Jalal. Mana mungkin ia lupa, pertemuan pertama yang begitu heroik.
" Hahaha,,tentu saja aku ingat, kau menyelamatkanku seperti seorang Superman yang menyelamatkan Lana Lang ( bener ga itu namanya,,lupa ),,,." kata jodha sambil terkikik.
" Hemmh,,tapi Lana Lang yang ini buaknnya berterimakasih, malah menggigitku seperti seekor Macan Betina,,." Jalal sedikit merajuk. Dan Jodha kembali terkikik,,
" Hahaha,,,salah sendiri kau memegang tanganku begitu kuat, seolah2 aku ini barang milikmu yang takut dicuri orang atau hilang,,,." Jodha berbalik dan mencubit kedua pipi Jalal.Ia melanjutkan," Lalu , apakah kau ingat kau meninggalkanku di tepi Jalan, jam 2 dini hari, laki2 macam apa itu ? ." Giliran Jodha yang merengut. Jalal merapatkan Jodha lagi kepelukannya pada posisi yg berhadapan itu.
" Kau tahu Jodha, walaupun kita tidak saling mengenal sebelumnya, tapi tahu kah kau, aku merasa sangat khawatir sekali padamu malam itu, ada kekuatan yg aneh yg menyuruhku kembali ke tempat
aku meninggalkanmu, tapi kau sudah tidak ada di sana. Aku sempat turun dari mobil dan mencarimu, tapi kau tak kutemukan. Jalal mengusap sayang rambut Jodha.
" Benarkah ? mengapa tak memanggilku ? mungkin aku akan mendengar suaramu, aku bersembunyi di balik pepohonan yg agak rimbun, dan aku tidur sampai pagi disanan ?. " kata jodha menjelaskan. Aneh,,mereka baru benar2 mengetahui apa yg terjadi malam itu pada diri masing2.
" Kau tidak memberitahuku namamu , Nona,,,yang ku tahu, kau perempuan Indonesia yang bekerja di klub malam di Dubai,,dan sungguh aku menyesal mengetahui yg sebenarnya, bahwa ternyata kau dipaksa bekerja disana, andai saja aku tahu sebelumnya,,,." Kata jalal sedikit menyesal.
" Andai kau tahu apa yang akan kau lakukan?,,," Jodha menatap lurus ke dalam mata Jalal.
" Tahu kah kau, bahkan aku merasa,,aku merasa telah lama mengenalmu,,,aku memikirkanmu sejak awal pertama kita bertemu, entahlah,,,apakah itu berarti cinta pada pandangan pertama,,,yang jelas, aku sangat mengkhawatirkanmu malam itu. Sayang aku tak menemukanmu,,,." Kata jalal lagi.
" Heemmh,,,tapi takdir mempertemukan kita lagi,,dan semakin dekat karena Ladly,,,." Jodha mendekatkan keningnya ke kening Jalal, melingkarkan kedua tangannya di leher Jalal. Jalal mengangkat perlahan wajah Jodha, melihat bibir ranum Jodha, mendekatkan bibirnya perlahan ke bibir Jodha, sebelum Jalal sempat mendaratkan ciumannya, terdengar suara tangisan bayi dari dalam inkubator,,,Jodha dan Jalal menoleh bersamaan.
Jodha mendekati inkubator, membasuh tangannya dengan hand scrub, dan menjulurkan kedua tangannya ke dalam inkubator melalui jendela kecil di pintu inkubator.
" Ohh sayang,,,Mommy setengah mati menunggu kau menangis, Daniyal,,,ini Mommy nak,,,i'm here,,,cup,,,cup,,nak, anakku,,Daniyal,,,shhh,,,sshhh,,,." Jodha menenangkan bayinya, tak berapa lama bayinya tenang kembali, tangan kecilnya menggemgam jemari Jodha. Jalal ikut terharu, Dia menyiapkan Handy Cam-nya dan mulai merekam.
" Aku harus memberikan laporan pandangan mata Nyonya Jodha, kalau tidak ladly akan mengamuk dan tidak mau tidur denganku malam ini,,,Ia sudah rindu sekali pada adiknya,,,kapan Ladly diijinkan melihat adiknya,,hemmh ?." Jalal berbicara pd Jodha sambil merekam Daniyal.
" Mungkin besok, Ibu dan yang lainnya baru boleh diijinkan bergantian menjenguknya besok. besok ia genap 3 minggu. perkembangannya semakin baik,,dan beratnya sudah naik 200 gr sejak minggu kemarin. Harusnya ia tinggal dalam inkubatir ini kurang lebih sampai 3 bulan, sama seperti ia harusnya berada dirahimku,,tapi kalau perkembangannya terus naik, mungkin aku akan meminta dr. Ani untuk menginjinkan kita membawanya pulang." kata jodha lagi.
" Hemmh , baguslah,,aku juga sudah sangat merindukannmu,,." Jalal mengedipkan sebelah matanya,,,
" Haah ,,kau,,ini baru 3 minggu sayang,,,kau harus menunggunya sampai genap 40 hari, kan ?." jelas jodha sambil melotot ke arah Jalal,,,
" Ohh,,,Why ? tidak bisakah dipercepat ? " Dan Jodha hanya membulatkan kembali bola matanya ke arah Jalal. Jalal melanjutkan,,," Uum,,baiklah,,,baiklah,,tapi setidaknya ijinkan aku menginap malam ini disini yah ? Hemmh,,,Honey,,boleh ya ? " Jodha sudah akan menjawab lagi, tapi ia hanya menggeleng2kan kepalanya melihat tingkah Jalal itu.
***
3 Bulan berlalu, keluarga Jalal sudah berkumpul lagi di Dubai. Jalal memutuskan untuk kembali lebih dulu bersama Ladly dan Hameeda. Jodha dan Jalal berpisah lagi untuk sementara waktu. Ketika Daniyal cukup kuat untuk di bawa kembali ke Dubai, Jalal baru akan menjemputnya. Tapi terkadang Jalal membawa ladly di akhir pekan, hanya untuk menginap sehari atau dua malam dan kembali lagi ke Dubai. Daniyal sedang di gendong oleh Daddy-nya,,,cara menggendong yang lucu, karena Jalal harus menggendongnya seperti kangguru, tubuhnya melekat pada tubuh Daniyal langsung, baru di belit dg kain layaknya anak kangguru yang sedang di gendong. Jodha menjelaskan bahwa posisi menggendong seperti itu disebut sbg 'Kangoroo Mother Care', karena Daniyal lahir prematur, maka menjaga kehangatannya adalah yang paling utama. Daniyal seperti masih hidup di dalam kandungan. beratnya sekarang 2.5 gram, dan akan terus bertambah, sejak dia menunjukan perkembangan yang sangat mengagumkan. Ladly tak sabar ingin segera bisa menggendong Daniyal,,
" Mommy,,Mommy,,,kapan aku diijinkan menggendok Dani seperti Daddy,,,aku ingin segera menggendong adikku dan menunjukannya pada teman2ku ,,,Iya kan Dek ?,,," Ladly mencium gemas adik barunya itu.
" Sebentar lagi sayaaang,, kau akan bisa menggendongnya ketika beratnya sudah 3 kilo,,,." kata Jodha menjelaskan.
" Beneran Mommy,,,."
" Iyaaa sayaanng,,,,."
" Asyiiiikk,,,." Ladly kembali mengayun2kan boneka yang di gendong persis seperti Daddy-nya menggendong Daniyal. Dan mereka tertawa bersama.
***
Pesta Resepsi yang megah,,,
Atas permintaan Hameeda, Jodha dan Jalal dinikahkan kembali. Pertama , karena Hameeda ingin memenuhi janjinya pada Jodha untuk merayakan resepsi pernikahan mereka. Kedua karena seluruh keluarga ingin mengucapkan rasa syukur atas kesembuhan Jalal dan kelahiran Daniyal. Maka rangkaian upacara adat dan keagamaan pun segera di gelar. Jodha dan Jalal layaknya pengantin baru lagi,sepanjang acara mereka terlihat tersenyum dan mesra sekali. Ladly , Daniyal, Hameeda dan keluarga Jodha sedang duduk sambil mengobrol, ketika terdengar pengumuman dari mikrofon di depan mereka.
dr. Shaguni Bay memberikan sambutannya,,,
" Mohon perhatiannya sodara2, saya atas nama fihak keluarga mengucapkan terima kasih yg sedalam2nya atas kehadiran saudara2 semua, pada pernikahan akbar tahun ini. Dan atas permintaan beberapa kolega, Mr n Mrs Jalaluddin Muhammad Akbar, berkenan untuk menyanyikan sebuah lagu, pada Mr n Mrs. Jalaluddin , kami persilahkan." Jodha dan Jalal berpandangan ? Lagu apa ? Rasanya Jodha tak pernah mendengar Jalal bernyanyi,,apalagi Jodha, suaranya hanya untuk para penghuni binatang di malam hari. ( * Big Mosquito, kecoa, cicak dan sejenisnya,,,hahaha)
Tapi keduannya maju juga ke panggung,,,
Dan mengalunlah lagu 'Endless Love',,,
Jalal :
My love,,,
theres only you in my live
The only thing that's right
Jodha :
My first love
You're every breath that i take
You're every step i'll make
Both :
And I, I give my love to you
I know ,,,You know i don't mind
And you're eyes ( ur eyes )
they tell me how. much you care
ooh ,,i know
you're will always be
My Endless Loveee,,,,
~ THE END ~
You don't know the one that connect to
But once you Connect
You cannot even live without
Coz You're The One
‪#‎Big Thank to all of my Readers
‪#‎It's just bcoz of you i can step my fee

*** FF Coz You're The One Bag. 54 Part 2 ***


Jodha dipindahkan ke ruang perawatan biasa, sejam lagi mungkin ia segera siuman. Tanda-tanda vital stabil dan ia menunjukan peningkatan yang significant pada irama jantung dan pola nafas. Jalal sendiri ditemani oleh Hameeda masih di ruang ICU, tapi ia sudah membuka matanya , walaupun belum bisa berbicara. dr. Shagun senang sekali pada kemajuan Jodha, ia berencana memindahkan Jalal juga ke ruangan biasa dan sekamar dengan Jodha. Siangnya setelah alat bantu nafas Jalal di lepaskan, Jalal di dorong ke ruang perawatan dimana Jodha terbaring tidur setelah melalui 4 jam operasi Saecar yang 'tak biasa'.
Hameeda dan Menawati pun tertidur di sofa istirahat keluarga penunggu di ruangan sebelah depan . Mereka sama2 tertidur setelah melewati fase2 menegangkan pada kehidupan anak2 mereka.
Jalal memiringkan badannya dan mencoba menggeser tirai yang memisahkan tempat tidurnya dan tempat tidur Jodha,,,
Dilihatnya istrinya yang juga terbaring lemah, selama fase tidak sadarnya, Jalal bahkan bisa mendengar apa2 yang dibicarakan oleh orang2 tercintanya, dan sewaktu dr.Shagun bercerita pada Hameeda yg saat itu sedang menunggui Jalal tentang apa yg baru saja dilakukan Jodha, Jalal merasakan tubuhnya melayang melihat Jodha yang terbaring di ruang operasi. Ruh nya menangis melihat penderitaan Jodha, Jasadnya bergetar membuat suatu pergerakan, perawat jaga yg menjaga Jalal segera memanggil dokter. Dan dokter memastikan bahwa tanda2 vital Jalal berangsur2 membaik, dan monitor ventilator memperlihatkan adanya usaha bernafas aktif dari si pasien.
Jodha membuka matanya, memegang kepalanya, dan merasakan bagian bawah tubuhnya yang terasa kebas. ( efek anastesi/bius ), ia menoleh ke sisi kiri tempat tidurnya, dan disanalah Jalal yang sedari tadi sedang memandangnya. ( eyes lock,,,)
Lama mereka berpandangan, tangan Jodha berusaha menggapai tangan Jalal yg terulur, mereka bertangisan dalam diam.Jalal mengerjapkan matanya ~ How are you, My love,,,maaf membuatmu melalui semua ini, Maaf membuatmu menunggu selama ini,,,Maaf aku tak bisa menemanimu,,~ Jodha memegang mulutnya sendiri dengan tangannya ~ Shhhtt,,,kau tak boleh berkata seperti itu, kau akan baik2 saja, kita akan baik2 saja,,~
***
Walaupun apa yang dilakukan Jodha bertentangan dengan dunia medis, karena dianggap mengancam jiwa dan mempertaruhkan keselamatan Jodha, dan walaupun secara akal tidak bisa di buktikan kebenarannya, tapi usaha Jodha memang membuahkan hasil. Setelah 3 minggu dirawat Jalal diizinkan pulang dari Rumah sakit. Jodha sudah lebih dulu di pulangkan karena kondisinya yang semakin membaik. Bayi mereka yg sudah 2 minggu di dalam inkubator pun menunjukan perkembangan yang significant. Strick care and minimal handling diterapkan pada proses perawatan bayi Jodha. infus pada bayi jodha sudah di lepas, oksigen sudah diturunkan ketergantungannya, dan saat ini Jodha hanya memberikan ASI perah yang di alirkan melalui selang yang terhubung langsung ke lambung bayinya. Jodha sendiri di berikan keleluasaan untuk merawat bayinya, mereka ditempatkan dalam kamar perawatan yang didesain seperti kamar dirumah pada umumnya,tidak ada peralatan medis, hanya Jodha dan bayinya yg masih dalam inkubator.
Pagi itu dr. Ani, neonatogist sedang visit ke ruangan Jodha dan bayinya.
" Great Job dr. Jodha,,ini kasus besar untukku, membesarkan bayi dengan berat lahir 1 kg,,Wow,,,it's Amazing,,thanks God." dr. Ani menepuk2 bahu Jodha.
" Terima kasih,,telah merawat anakku seperti anakmu sendiri,,you did a great job as well,,,." Kata Jodha tulus.
" Neeehh ( menggeleng ) it's b'coz you're choose to be the one,,kau sangat tegar, hingga bayimu pun berjuang keras untuk dapat hidup bersamamu,,,." Dr. Ani memeluk sekali lagi tubuh Jodha dan berlalu dari sana.
" Well, sudah waktunya minum lagi my dear,,sebentar lagi Daddy-mu datang, kau harus tampak sehaaat yaaa,,,."
Jodha menyiapkan ASI perah yang sudah di hangatkannya dan bersiap memberikannya lewat selang. Masih di pandanginya wajah kecil bayinya dalam inkubator,,ketika sebuah lengan yang sangat dikenalnya melingkar di bahu Jodha dan memeluknya dari belakang, sementara tangan kiri orang itu menyerahkan Bouqeut bunga Mawar. Jodha menghirup wanginya dan menyandarkan tubuhnya di tubuh Jalal. " I Love You , Honey,,,i always will,,,." Jalal berbisik mesra ditelinga Jodha. Jodha memejamkan matanya dan menikmati kehangatan yang diberikan Jalal,,



*** FF Coz You're The One Bag.54 Part 1 ***



Jodha terdiam dalam do'a panjangnya, hanya air mata yang tampak mgalir dari kedua matanya yang saat ini memendam berjuta kesedihan.
~ Ya Tuhan ,,,aku selalu percaya padamu, aku selalu percaya bahwa Engkau Maha Pengasih dan Penyayang pada umatmu, Engkau Maha mendengar apa2 yang tersirat dalam hati setiap insan. Engkaulah Sutradara bagi setiap skenario besar dalam kehidupan ini,,karenanya Tuhan , ubahlah Takdirku, selamatkanlah kedua nyawa yang sangat berarti dalam hidupku, berikanlah mereka kehidupan pengganti hidupku,,,berikanlah terangMu sesudah gelapMu, berikanlah pelangi setelah badaiMu, Ampuni aku Tuhan, ampuni kemarahanku, sayangi orang2 yang kucintai dan mencintaiku,,,,.~
Jodha sudah mantap dengan keputusannya, ia akan melakukan usaha terakhir untuk menyelamatkan Jalal dan anak yg dikandungnya, walaupun itu beresiko besar pada hidupnya, Malam itu ia mengumpulkan seluruh tim medis yang terdiri dari dr. shagun, anastesiolog, obgin dan neonatologis. Jodha menyampaikan keputusannya,,,
" Maafkan aku, tapi akau sangat membutuhkan bantuan kalian semua, aku tahu ini melawan takdir, tapi aku harus mengusahakannya, dr. Ana, apa menurut anda pemberian steroid dan surfaktan saat ini bisa memberikan dampak yg significant pada bayiku ?,,,."
" Bisa dilakukan dr. Jodha, proses pematangan paru memang berlangsung di usia ini, tapi kemngkinannya masih fifty-fifty,,." dr Ana, Neonatologis itu menjelaskan.
" Baiklah trima kasih dr. Ana,, dan dr. Jufri, terminasi yg anda sarankan,,,bisakah dilakukan senagai upaya penyelamatan bayiku,,anda boleh melakukan bedah saecar atas alasan medis yang anda kemukakan, tapi aku mohon, keluarkanlah bayiku tanpa proses terminasi, hasilnya akan ditentukan jika ia memang tidak bisa bertahan di luar." kata Jodha pada dr.Jufri, SpOG.
jodha berpaling pd dokter lainnya.
" Dan dr. Ari, aku juga meminta bantuan satu hal padamu, bisakah anda melakukan general anasthesi padaku, pertahankan kondisi tidak sadarku selama mungkin,,,,." dr. Ari , spAn, menggeleng kuat2.
" Tidak mungkin dr. Jodha, anda mungkin akan mengalami arest di meja operasi (henti jantung) dan anda tahu kalau hal itu terjadi, kami akan sulit membawa anda' kembali',,,." dr. Ari terpaksa menolak keinginan Jodha.
" Saya yakin anda semua melakukannya karena ingin menolong seorang pasien, Jalal adalah pasien juga, tapi dia dia juga suamiku, aku akan melakukan apapun, aku harus mencobanya, bahkan jika itu melawan takdir. Aku sudah menandatangani 'Inform Consent' ( surat pernyataan / Surat persetujuan ) bahwa jika terjadi sesuatu padaku, maka itu bukan tanggung jawab kalian. " Jodha sangat mengharapkan bantuan para dokter itu, walaupun jauh di dalam hatinya, ia sendiri merasa ketakutan.
***
Akhirnya operasi Sectio Caecarian pun dilakukan, untuk mengeluarkan bayi Jodha. Anasthesi diperpanjang dan selama waktu itu dr. Shagun sudah bersiap dengan posisinya jika Jodha mengalami Arest atau Apnoe di meja operasi .
Tindakan Operasi yang sangat sulit, karena mereka harus berkejaran dengan waktu. Bayi jodha sudah dikeluarkan, dan diambil oleh dr. Ana, lalu di bawa dalam sebuah inkubator menuju kamar perawatan bayi. Sementara dr. Jufri menjahit bks lukanya, dr. Ari menambahkan lagi ketalar ( sejenis obat bius ) pada infusan Jodha.
Jodha masih berada dalam sebuah lorong, Jalal bersiap menyeberang, Jodha meraih tangannya, terjadi tarik menarik antara benazir dan Jodha,,,
" Kau mungkin menyerah dengan keadaan ini , Honey,,,tapi aku tidak,,,hidup mengajarkanku, untuk selalu berjuang dan bertahan hidup pada segala situasi dan kondisi, dan kau juga, kau harus berjuang untuk hidupmu, Kau harus kuat, aku akan membawamu kembali, aku Mohoon,,Kuatlah Jalal, Kembalilah,,ini bukan waktumu,,," seru Jodha dengan tegar.
" Kau tidak bisa membawanya kembali , Jodha, ini sudah separuh jalan,,dan jalal-ku sangat kelelahan, lepaskanlah dia Jodha,,,Biarkan ia bersamaku,,,." Kata benazir memohon.
" Ia akan berada disana, benazir,,,semua kita akan berada disana, aku mohon pergilah dengan tenang, dan biarkan Jalal menjalani hidupnya lagi,,."
" Tidaaaak,,,I love you jalal, I'll always will,,,." seru benazir lagi, sambil terus menarik Jalal.
Jodha tidak kalah menyentakkan tangannya pada Jalal " Aku Mencintaimu Jalal, bukankah kau selalu ingin mendengar itu dariku,,,Aku mencintaimu lebih dari kau mencintaiku, jadi kembalilah bersamaku sayang,,aku mohon,,,."
Jalal menjadi bingung,,,ia meronta, dan pegangannya terlepas.
***
" Berikan aliran listrik 200 Joule,,,." dr. Shagun menyiapkan DC Shocknya. layar monitor Jodha terlihat flat,,,
" All Clear ? ,," dr. Shagun meletakkan kedua alat yang dipegangnya ke bagian jantung Jodha.
Tubuh jodha menyentak ke atas meja operasi,,
" Ulangi, all clear,,,?" dr. Shagun meletakkan kembali alat kejut listrik itu ke bagian dada Jodha.
Dan kali ini layar monitor menayangkan grafik irama jantung Jodha yang mulai kembali,,,


*** FF Coz You're The One Bag. 53 Part 2 ***


Benazir menangis sambil memeluk Jalal yang bersimbah darah di lantai.
" Kau tidak boleh seperti ini Jalal,,,kau tidak boleh pergi seperti ini,,,TIDAAAK!!!,,,Bangunlah Jalal,,,lihat aku !!,,,Jangan tinggalkan aku,,,JALAAAL,,,tidak,,,tidaaak,,kau tidak boleh pergi,,,aku akan menyusulmu,,yah,,iya,,aku akan pergi bersamamu, aku akan menyusulmu Jalal, Kita akan bersama-sama selamanya di dunia keabadian,,,Tunggu aku,sayaaang,," Benazir masih histeris, dan mencari2 pistol yang dibuangnya tadi,,,Ia meletakkan pistol itu di kepalanya sambil sebelah tangannya memeluk Jalal. Benazir memejamkan matanya dan bersiap menarik pelatuk pistolnya. Jodha berhasil melepaskan diri dan berlari ke arah Jalal dan Benazir. " Benaziiiirr,,TUNGGU , Jangan lakukan itu,,,!!!!." Benazir membuka matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah Jodha yg berlari menuju ke arahnya. " Maafkan aku , Jodha,,,Biarkan aku pergi bersama Jalal." Jodha berusaha mencegah , Tapi terlambat,,,"DORRR,,,,!!! Benazir menembakkan pistolnya dan jatuh rubuh ke lantai dan Jalal terlepas dari pelukannya. Keduanya tergeletak lemah di lantai.
Jodha merasakan kontraksi di perutnya, ia berhenti di tengah sebelum bisa mencapai Jalal. Polisi mulai berdatangan dan merangsek masuk ke dalam ruangan. Seorang diantara menghampiri Bhairam , memeriksa nadi dilehernya, dan memastikan Bhairam sudah meninggal. Seorang diantaranya menghampiri Jalal, dan Benazir. Polisi menyuruh petugas keamanan mengevakuasi para korban.
" Maaf , Bu,,,apakah anda mengenal semua orang2 ini ?" Tanya Polisi.
" Iya Pak, seorang diantaranya adalah suami saya, tolong bawa segera ke Rumah Sakit , Pak,,,tolong selamatkan suami saya,,,,." Jodha berusaha tegar dan beranjak dari sana, menuju ke arah Jalal,,,
" Sayaang,,,bertahanlah,,,demi aku dan anak2mu,,,." Jodha mengusap wajah Jalal, memeriksa nadi dilehernya,,Semoga masih ada harapan,,,
***
Sudah seminggu Jalal dirawat di ruang Intensif Care Unit disebuah RS. besar di Jakarta. Ibu Hameeda dan Ladly tiba lebih cepat dari rencana semula. dr. Shagun juga ikut serta bersama para dokter ahli dan peralatan medis canggih dari Dubai. Jalal dalam keadaan coma dan belum sadarkan diri. Jodha selalu menemaninya setiap hari di ruangan itu. Ia tidak perduli pada dirinya sendiri,kurang tidur, tidak nafsu makan dan berdo'a demi kesembuhan Jalal setiap waktu.
Siang itu ,,,
dr. Shagun baru selesai mengadakan pemerikasaan lanjutan. Ia bekerja sama dg para dokter ahli dari Dubai dan tenaga medis dari rumah sakit setempat untuk kesembuhan Jalal.
" Bagaimana Jalal dr.Shagun,,,?" Jodha menanyakan Jalal sambil mengelap wajah Jalal dg tissue basah.
" Kelihatannya ia berada dalam persimpangan Jodha, Ia sudah akan menyeberang, tapi ada sesuatu yang menahannya, karenanya berbagai pengobatan yg diberikan ke dalam tubuhnya belum menunjukan hasil yang significant, tubuhnya menolak bereaksi terhadap berbagai treatment dan therapi yg kita berikan." terlihat wajah yg putus asa dr. Shagun tapi ia masih optimis, Jalal bisa bertahan sampai hari ini, karena keiginannya untuk hidup masih sangat kuat.
" Lalu apa yang harus kita lakukan dr. Shagun,,?"
" Entahlah Jodha, sekarang hanya keajaiban Tuhan yang bisa membawa Jalal kembali, kita berdoa saja. Kau juga harus beristirahat Jodha, Kehamilanmu sudah masuk trimester ketiga, cobalah untuk makan, bayimu juga berhak untuk mendapatkan yang terbaik bukan ?." dr. Shagun menepuk2 pundak Jodha yg duduk di kursi disebelah Jalal. Jodha kembali menyeka airmatanya yang mengalir. dr. Shagun berjalan ke luar ruangan. Jodha sudah akan berdiri mengantar dr.Shagun , ketika dirasakannya matanya berkunang2 dan
kepala nya yang serasa berputar lalu jatuh terduduk ditepi ranjang dan tak ingat apa2.
" Jodhaaaa,,,!!" dr. Shagun berbalik dan segera menyangga tubuh Jodha yg tiba2 limbung sebelum jatuh pingsan.
****
" Jalaaaalll,,,Sayaaaang,,,di mana kaaaauuu,,,." Suara Jodha bergema disebuah lorong yang gelap dan panjang.
dilihatnya sebuah sinar yang sangat menyilaukan diujung lorong. Jodha berlari sambil menutupi sedikit pandangannya dengan tangannya. Dilihatnya Jalal yang bersiap akan melangkah memasuki lubang cahaya yang amat silau itu.
" Jodhaaaa,,,jaga dirimu baik2,,,I Love You honey,,,kau harus kuaatt, demi anak2 kitaaa,,,jangan biarkan mereka bersedih karena kehilanganku,,,kau harus bahagia bersama anak2 Jodhaaaa,,," Jalal begitu lemah, tubuhnya sedikit limbung, Ada sebuah tangan dari dalam cahaya itu menggapai dan memegangi tangan Jalal,,
" Ayolah Jalaaaal,kita pergiii,,,kita akan bahagia berdua di dunia keabadian,,,cepatlah Jalal,,,sebelum pintunya tertutup lagiii,,," Benazir dengan pakaiannya yg serba putih, bersiap menyambut Jalal dari lubang cahaya itu.
" TIDAAAAK,,!!! Sayaaaang jangan pergi Aku membutuhkanmu,,,Sayaaaang,,,JALAAAL,,,.",,,,,
" Jodhaa,,,Jodha,,,Bangunlaaah,,,Jodha,,ini Ibu ,,Naak,," Menawati membangunkan dan menepuk2 wajah Jodha.
Jodha terbangun dalam keterkejutannya. ~Apa yang terjadi barusan, aku seakan2 nyata melihat Jalal,,Ahh Jalal,,dimana dia~
Jodha sudah akan beranjak, tapi selang infus dan selang oksigen menghalangi gerakannya. Hameeda yang juga berada diruangan itu beranjak dan mengambil air minum untuk Jodha.
" Tidak,,tidak jodha kau tidak boleh kemana2, kau harus memikirkan bayimu,,,barusan kau bermimpi nak,,,tidak apa2, kami disini bersamamu,,,," Hameeda membantu jodhauntuk minum. Jodha terpaksa eminumnya sambil mengingat2 apa yang terjadi.
" Apa yang terjadi , Bu,,,." Jodha bertanya pada mertuanya,,tapi dari balik pintu datang dr. Jufri, SpOG ( semoga arwahnya tenang disisiNya) dan dr. Shagun yang menjawab rasa ingin tahu Jodha.
"dr.Jodha, situasi anda belakangan ini memperburuk kondisi Janin, kami mengerti situasi yg anda hadapi saat ini. Tapi mohon maaf, sepertinya bayi anda mengalami distress dan dlm kondisi Gawat Janin,,kami sudah berdiskusi dg team dokter lainnya, kami harus melakukan terminasi pada janin anda, atau anda akan,,,." dr. Jufri menahan kalimatnya dan memandang dr. Shagun.
" Jodha,,tidak ada jalan lain,,,." dr. Shagun meyakinkan Jodha.
" Tidak,,tidak,,jangan lakukan ini , aku mohon,,selamatkan bayiku,,." Jodha merangsek ke dalam selimutnya,,ia menutupi wajahnya dan mengelus jabang bayi yang ada di perutnya,,,

*** FF Coz You're The One Bag.53 ***

*** FF Coz You're The One Bag.53 ***
Jalal mengantarkan Ibu menawati dan kedua adik Jodha menuju Taxi, sementara ia sendiri berencana langsung meluncur dari sana ke tempat benazir tadi menelfonnya. Menawati memegang bahu Jalal dan berkata sambil menangis.
" Kau hati2 lah Nak Jalal, bawa Jodha dan cucuku dengan selamat."
" Baikla*** FF Coz You're The One Bag.53 ***
Jalal mengantarkan Ibu menawati dan kedua adik Jodha menuju Taxi, sementara ia sendiri berencana langsung meluncur dari sana ke tempat benazir tadi menelfonnya. Menawati memegang bahu Jalal dan berkata sambil menangis.
" Kau hati2 lah Nak Jalal, bawa Jodha dan cucuku dengan selamat."
" Baiklah Ibu, Ibu tenang saja dan do'akan kami." Jalal menenangkan Ibu mertuanya.
Jalal melajukan mobilnya secepat kilat, tujuannya hanya satu, menemukan Jodha yang saat ini mungkin di sekap oleh Bhairam. Jalal sudah tiba di depan kantor Bhairam dan melihat Benazir yang melambai dari kejauhan. Jalal menghentikan mobilnya tepat di depan benazir, Benazir memberikan tanda agar Jalal membuka pintu. Setelah berada di dalam, Jalal melajukan mobilnya menuju luar kota. Berdasarkan keterangan Benazir, dua hari yang lalu Bhairam menelfonnya dan marah2 karena Benazir tidak dapat menyelesaikan misinya. Bhairam mengancam akan memberikan pembalasan yang lebih menyakitkan.
" Awalnya aku fikir main2, tapi orang sekejam Bhairam tidak akan main2 dengan kata2nya. Karenanya siang tadi aku menelfonnya, dan berpura2 akan membantunya, lalu tercetuslah ide menculik Jodha dari mulutnya. Aku tahu tempat dimana ia biasa melenyapkan musuh2nya." Benazir mengakhiri ceritanya.
Jalal masih tetap diam, yang ada difikirannya sekarang adalalh, bagaimana menyelamatkan Jodha tepat pada waktunya, sebelum Bhairam menyakiti Jodha. Tapi keberadaan Benazir disini juga patut di curigai. Benazoir tahu apa yg ada difikiran Jalal.
" Jalal, aku tahu kau tidak percaya padaku,,tapi beri aku kesempatan, aku akan menebus dosa2 ku pada kalian,,,aku mohon percayalah padaku." Benazir setengah menghiba.
Jalal melirik benazir di sebelahnya. Saat ini ia tidak ada pilihan lain, selain mempercayai satu2nya orang yang bisa membawanya pada Bhairam. Jalal lalu mengangguk dan kembali berkonsentrasi menyetir mobilnya.
Mereka tiba di sebuah perkebunan tua yang tidak terurus. di sebelah dalamnya terdapat Bangunan Belanda dengan arsitektur Belanda yg dipertahankan seperti bangunan2 tua peninggalan zaman Belanda lainnya. Di tengah perjalanan tadi jalal sudah menelfon anggota kepolisian, dan memberikan petunjuk tentang lokasi mereka sekarang. Jalal dan Benazir mengendap2 mendekati Bangunan,,,
Dari jendela yang terbuka, jalal bisa melihat dua orang anak buah Bhairam yang berada disamping kanan dan kiri Jodha. Jodha terikat pada sebuah kursi, dan oleh satu orang diantara para penjaga itu memaksa Jodha untuk menandatangani sesuatu.
" Lepaskan aku Paman, mengapa kau begitu pengecut, kau fikir aku mau tunduk padamu kali ini ? tidak akan pernah paman,,biar saja aku mati, dan kau akan membusuk menyesali semua perbuatanmu,,,." Jodha masih merontak di kursinya. seorang diantaranya menutup mulut jodha dengan lakban atas perintah Bhairam.
" Jangan bermain-main dengan kematian , Jodha,,,kau akan menyelesaikan perang yang sudah dimulai oleh suamimu, Jalal,,,dan dia , tidak akan bisa berbuat apa2,,,hahaha,,," Bhairam tertawa sambil memegang pistolnya. Tepat di saat itulah. Jalal masuk, melumpuhkan dua penjaga di depan dan memukul denngan keras anak buah bhairam yg menyekap Jodha , hingga mereka tersungkur ke tanah.
" DORRR,,,!!"
Bhiram menembakkan pistolnya ke udara. Jalal mengalihkan pandangannya, dan anak buah bhairam berhasil mencuri kesempatan itu dg menjepit kedua tangan Jalal dari belakang.
Bhairam tertawa keras sekali.
" Kau harusnya tetap ditempatmu di Dubai sana Mr. Jalal, kau menjemput mautmu sendiri dengan datang ke mari." Bhairam bersiap mengarahkan pistolnya pada Jalal. Jodha meronta sekali lagi dari kursinya. Ia tak bisa berbuat atau berkata apapun. Benazir yang sedari terdiam ditempatnya berdiri akhirnya maju ke arah Bhairam.
" Wahh,,,kau tidak bisa berpesta sendirian Bhairam, bukankah aku yang membawanya ke sini, Jadii,,kau harus memberikan kesempatan padaku untuk menikmati 'pesta' nya,,,berikan padaku, biar aku yang menembaknya...." ujar Benazir tanpa ragu, Jalal melotot ke arahnya, Jodha terhenyak kaget, dan Bhairam walaupun sedikit ragu, ia akhirnyapun memberikan pistolnya pada Benazir. Benazir memegangnya dengan mantap. Ia lalu mengarahkan pistol itu ke arah Jalal.
Jalal meronta dan marah pada benazir,,,,
" Harusnya aku tidak pernah percaya pada mulut ularmu, benazir,,,kau tidak akan pernah berubah,,Kau Pengkhianaaat,,,,." Jalal meronta sekali lagi, tapi pitingan anak buah Bhairam terlalu kuat, ditambah posisinya yang memang tidak menguntungkan.
" Maafkan aku , Jalal,,,," Benazir berbalik arah seketika dan mengarahkan pistolnya kini ke arah Bhairam,,,
" Apa yang kau lakukan , Benazir,,,haha,,,seorang ular tidak akan menggigit Tuannya bukan , Kau tidak akan seberani itu, Benazir,,,?,," Ejek Bhairam pada Benazir.
" Hehh,,tapi Ular ini sudah terlalu lelah mengikutimu , Tuan,,,jadi giliranmu sekarang yg beristirahat dengan tenang.
"DORRR,,," Sekali lagi pistol itu memuntahkan pelurunya. Bhairam jatuh tersungkur, sesaat menggelepar, lalu diam untuk selamanya. Satu butir peluru yang ditembakkan dengan jarak sangat dekat telah menembus jantungnya dengan sangat telak. Sebelum tragedi itu benar2 berakhir tiba2 terdengar lagi suara tembakan dari belakang tubuh Jalal, benazir berbalik dan mendapati tubuh jalal yang ambruk ke lantai. Anak buah bhairam yg memitingnya tadi berhasil menyarangkan peluru juga ditubuh Jalal, ia lalu berlari keluar. terdengar suara Sirine Polisi dari kejauhan.
Jodha berhasil melonggarkan ikatannya, I terus berusaha melepaskan dirinya, Jodha ingin sekali berlari ke arah Jalal,ia menjatuhkan dirinya ke arah samping, dan terduduk di lantai. Sementara itu, benazir berlari ke arah Jalal dan memeluk Jalal yang bersimbah darah.
Top of Form

Kamis, 19 Februari 2015

*** FF Coz You're The One Bag.52 ***



Pesanan mereka sudah tersaji di meja. Ada Udang Bakar Madu, Cumi Asam Manis, Gurame Bakar, Kepiting bakar, Kerang hijau saos tiram, Kerang dara saos padang, ayam goreng mentega, cah kailan , tumis kankung, cocolan saos sambel + nanas, dan tak lupa Nasi hangat serta juice jeruk dalam pitcher besar. Jodha makan dengan lahap sekali malam itu. Walaupun sudah kenyang ia masih melahap beberapa sajian di meja ( kecuali kepiting, *masih ingat kan pemirsah insiden kepiting-nya Jodha,,,haha). Beberapa kali terlihat dia akan muntah. Dan Jalal sudah melarangnya makan lagi ,,,
" Sudahlah , Honey,,,kau makan seperti tidak akan bertemu hari esok saja,,," Kata Jalal lembut sambil memberikan air putih lagi.
" Bukan aku,,,ini kan permintaan anakmu,,," Kata Jodha sambil tetap mengunyah udangnya.
" Haiiihh,,,kalau begitu katakan padanya, kalau kalian tidak berhenti makan, Daddy-nya terpaksa menggendong Mommy-nya yang seperti karung beras,,," Kata Jalal purae marah.
" Apa katamu ?? Karung berass ?? Iiiihhh,,,," Jodha mencubit pinggang Jalal keras sekali. Dan Jalal meringis kesakitan.
Menawati dan adik2nya tertawa mendengar pertengkaran kecil mereka.
" Sudahlah kakak, jangan melawan Abang, nanti kualat lho,,,haha." Sukanya membela Jalal. Dan Jalal memberikan jempol padanya.
" Tau tuh Kak Jodha, ambekkan Ya Bang, pasti habis ibi Abang disuruh tidur diluar nemenin kucing,,,hahaha." Shivani menimpali..
Menawati melerai, " Sudah2 tidak baik ribut di depan makanan.
" Eeh,,Jadi kalian belain Abang Ipar kalian ini, Hemmh, pasti kalian sudah disogok olehnya kan ? ." Kata Jodha curiga.
Shivani dan Sukanya tertawa sambil menunjukan Jam Baru mereka bersama.
" Abang beliin kami ini, dan banyaaaak lagi,,," Kata Shivani.
" Hemmh Pasti tidak gratis, lalu apa yang dia minta sebagai imbalan,,," kata jodha pura2 sinis.
" Kami memberitahukan kalo hari ini ulang tahun kakak, dan makanan favorit kakak, dan impian kakak yang belum terwujud." Sukanya menambahkan dengan bersemangat.
Jodha melirik Jalal, yang sedari tadi hanya mendengarkan kakak beradik itu berbicara. Jalal lalu mengeluarkan sebuah map plastik yang berisi profil perusahaan Bharmal Enterprise dan sebuah surat perjanjian, yg menyatakan perusahaan itu adalah milik Jodha dan keluarganya sekarang. Jodha mencuci tangan dan menerimanya.
" Aapa ini ?,," kata Jodha bingung.
" Bacalah,,,"
Jodha diam sesaat dan mulai membaca, matanya berkaca2 dan pandangannya terhalang oleh kristal bening yg kini menggenang di matanya. Jodha melirik Jalal, dan tepat saat itu air matanya jatuh, Jodha langsung memeluk Jalal dan berbisik " Terima Kasih sayang,,,." Jodha kemudian melepaskannya lagi.
" Bagaimana kau melakukannya ?" selidikk Jodha.
Jalal mengendikkan bahunya " Just like that,,,it's my fortune,,," lalu tersenyum mengusap air mata Jodha.
" Akuu,,kami sebenarnya sudah mengikhlaskannya, aku tak perduli walaupun perusahaan ini sudah tidak kami miliki, asal kami tetap bersama. Tapi mengingat perjuangan Ayah,,,ehm tentu saja ini impiannya dan cita2nya yang kini menjadi satu2nya kenangan kami. Dan ini menjadi salah satu impianku yang belum terwujud,,,kini berkat kau sayang,,,ehm berkat kau, perusahaan ini akhirnya ,,,," Jodha tak kuasa melanjutkan kata2nya, Jalal memeluknya sekali lagi.
" Happy Birthday, Honeyy,,,,I Love You." Jalal mengecup kening Jodha. Menawati dan adik2nya datang memeluk Jodha. Dan entah siapa yang memulainya seorang pengunjung yang mendengar keluarga itu saling mengucapkan selamat ulang tahun berdiri, dan mengkomando yang lainnya untuk menyanyikan lagu 'Happy Birthday',,,,(*Happy Birthday to Neng Arum Chusnianti ,,,Hug you from GKM, wish u Happy n Healthy )
Makan malam sekaligus perayaan ulang tahun Jodha itu berlangsung sempurna. Banyak kebahagian dan cinta. Jodha berkali2 memandang ke arah Jalal, yang tertawa dan bercanda dengan keluarganya. ~ Terima Kasih Tuhan, terima kasih telah mengirimkan dia untukku, berikan ia kesehatan dan umur yang panjang, semoga Kau selalu membuat hidupnya bahagia ~ bisik hati Jodha .
Menawati dan adik2 Jodha sudah mendahului ke tempat parkir, sementara Jodha ingin ke kamar mandi dulu dan menahan perutnya yang sakit . Setelah makan besar barusan, perut Jodha menjadi tidak nyaman. Jalal mengantarnya sambil pura2 marah . " Bandel seh , apa kataku tadi,,,." Jodha memandang Jalal sambil meringis " iya,,iya,,Maaf." tiba di depan kamar mandi jodha melepaskan pegangan tangan Jalal.
" Pergilah duluan, aku akan menyusulmu,,,"
" Tidak, aku akan menunggumu."
" Ahh, aku pasti lama, pergilah dulu, siapkan mobilnya spy kita cepat pulang."
Jalal berfikir sebentar, lalu mengiyakan. ia meninggalkan Jodha di depan pintu kamar mandi.
Setengah jam berlalu, Jodha tak kunjung kembali. Ibu menawati memerintahkan Shivani dan sukanya untuk menyusul Jodha. Tapi Shivani dan sukanya kembali dengan wajah tegang. Jodha tidak ada di kamar mandi dan dimananapun di areal restoran itu. Jalal panik dan bergegas mencarinya sekali lagi. seluruh petugas restoran dikerahkan, Petugas Keamanan Restoran itu pun menelfon Polisi terdekat.

Jalal dan keluarga Jodha mondar-mandir kebingungan, petugas Restoran masih menunggu dan menenangkan Jalal, ketika Ponsel Jalal berbunyi ,,,,

" Hallo, Jodha dimana kau honey ?,mengapa membuat kami cemas , jangan main2, kau dimana ? aku akan menjemputmu,,," Cerocos tak terkendali tanpa mengetahui siapa yang menelfonnya.

" Ini aku Benazir, Jalal,,,Aku tahu dimana Jodha, setengah jam lagi temui aku di depan kantor Bhairam, aku menunggumu disana,,,,," Benazir menutup telfonnya.....