Selasa, 14 April 2015

Love In Paris_Part 7

No Sweet Scene today yah...
Maaf kalau konfliknya jadi agak berat,,,
Dan maaf juga, karena terlalu sedikit dan banyak kata2 yang agak sliweer...(udah diusahain edit,,,hiks)

Thank you for your kindly understanding...

Love,,,love,,

^Love In Paris_Part 7^
By : Fatimah Zahra

Jodha memalingkan wajahnya dan memegang perutnya yg mual luar biasa. Jalal meraih wajah Jodha dg sebelah tangannya dan membawanya ke bahu Jalal. Lalu tangan kanannya dg nada memerintah meminta Khaibar membawa paket itu pergi dari hadapannya.

" Bawa jauh dari kastil ini dan musnahkan segera !! Aku bahkan tak ingin melihat serpihan abunya disekitar sini, khaibar!!"

" Baik, Monseuir,,." Khaibar dg sigap membawa paket tadi keluar dari kastil. Jiji Anga membawakan Jodha air putih yg diserahkannya pada Jalal. Jalal mengangguk mengucapkan terima kasih. Dan dengan lembut membujuk Jodha

" Minumlah dulu Jodha,,,kau akan tenang setelah ini. Aku pastikan , aku akan menemukan pelakunya. Kau jangan khawatir lagi. Ayo minum,,,."

" Aku tidak mau, darl...aku pusing. Bawa aku ke kamar sajaaa,,,aah,," Suara Jodha melemah dan jatuh pingsan di pangkuan Jalal. Jiji Anga segera mengambil gelas yang dipegang Jalal. Lalu Jalal mengangkat tubuh Jodha dengan tergesa2 ke dalam kamarnya.

Wajah Jodha pucat. Tangan dan kakinya dingin. Jalal membangunkan Jodha dg minyak cologne, Jodha bangun dan mengibas2kan tangan di depan hidungnya, tanda ia tak nyaman dg bau yang menyengat itu.

" Maafkan aku , aku begitu khawatir melihatmu pingsan tadi. "

" Darl, apa yg terjadi ? " Jodha mencoba mengingat2 lalu memegang kepalany kilasan tentang protease itu membawa ingatannya kembali ke Mumbai , India

*Flashback

" Jodha , tunggu aku mau bicara. "

Surya mengejar Jodha di halaman kampus mereka.

" Tidak ada yg perlu dibicarakan Surya." Jodha menepis lengan kekar Surya yg memegang pundaknya.

" Aku mohon dengarkan aku sekali saja. "

Jodha menghadap Surya sekarang dan menunggunya mengatakan sesuatu. Surya menarik nafas dalam2 dan mengeluarkannya.

" Aku mohon maaf. Aku tidak tahu bahwa Sukania adalah adikmu. Aku mencintaimu Jodha, dan aku akan mengatakan  yg sebenarnya pada Sukania. Aku hanya perlu waktu yg tepat untuk berterus terang padanya. Please Jodha.... Percayalah padaku, aku akan mencari jalan agar kita tetap bersama."

Dan Jodha luluh. Dua tahun hubungannya dengan Surya, Jodha yakin bahwa ia bukan orang yg senang berselingkuh. Tapi Jodha tidak tahu kalau selama ini Sukania juga menyukai Surya, dan selalu mengejar2nya. Dan Jodha memaafkan Surya, karena ia percaya padanya. Tapi hal ini tak berlangsung lama ketika suatu ketika Jodha memergoki Surya di sebuah cafe di kota Mumbai.  Surya kembali menegaskan bahwa hal itu tidak disengaja dan meyakinkan Jodha bahwa ia akan berterus terang kepada Sukania bahwa saat ini Surya sedang berpacaran dengan Jodha. Sore sepulang latihan dance bersama kru dance yg lain, Sukania meminta Surya untuk mengantarnya pulang. Kesempatan ini tidak disia-siakan Surya untuk berterus terang pada Sukania. Dan Surya sudah memberitahukan rencananya pd Jodha via telfon tadi. Surya mencoba berkonsentrasi tapi kegugupan tiba2 menyerangnya. Dan naas,mobil yang dikendarai Surya menabrak pohon lalu terperosok ke sebuah parit . Mereka berdua selamat, hanya saja, kaki kanan Sukania harus diamputasi sampai lutut karena terjepit pintu mobil yang membuatnya infeksi dan membusuk.

Jodha menyalahkan dirinya karena memaksa Surya mengatakan yang sebenarnya pada Sukania. Sedangkan Surya menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberitahukan kebenarannya lebih awal. Jodha membuat Surya berjanji bahwa ia bukan siapa2 Surya saat ini. Dan tidak akan ada yg boleh tahu tentang hubungan mereka. Jodha memaksa Surya menikahi Sukania, sebagai penebus rasa bersalah mereka. Walaupun berat, demi Jodha, Surya mengalah dan membiarkan Jodha menikahi pria yg tidak dicintainya.

*Flashback End

Jodha terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah2. Jalal yg berada disampingnya langsung bangun dan memeluk Jodha yang ketakutan. Sudah 3 malam ia mengalami mimpi buruk , mimpi tentang protease yg menari2 di pelupuk matanya. Jodha menangis di bahu Jalal, dan Jalal kembali menenangkannya.

Jodha belum mau berterus terang pada Jalal. Ia takut, Jalal akan menyalahkan dan meninggalkannya, kalau tahu alasan Jodha menikahinya karena ingin pergi dari kehidupan Surya dan Sukania. Jalal hanya tahu, bahwa saat itu Jodha membutuhkan bantuan Jalal untuk segera menikah dan pergi dari Mumbai.

Jodha masih terisak, Jalal membawa Jodha keluar menuju taman yg berada tepat di samping kamar Jodha. Jalal duduk di bebatuan yang lebih tinggi , mendekap tubuh  Jodha yg duduk di bebatuan di bawahnya. Jalal menggoyangkan tubuh Jodha pelan dan bersenandung pelan untuknya.

#SONG

When i was a little boy, i ask my mother, what would i be,,,

Would i'll be handsome, whould i'll be rich, here's what she say to me,,

Que sera, sera,,,what will be, will be.
The future's not ours to see
Que sera,sera,,,

Jodha tersenyum dan menggenggam erat jemari Jalal yang melingkar di bahunya dari belakang.

" Thanks , Darl,,,"

Jalal makin mengeratkan dekapannya dari belakang, diciumnya rambut Jodha dengan sayang. "Tidurlah kalau kau ingin tidur. Nanti aku gendong kau ke kamar....hemmh?" Jodha tersenyum dan menyandarkan seluruh tubuhnya ke bahu Jalal.

Jalal masih bersenandung lagu que sera2. Lagu yg paling diingatnya karena Hameeda sering menyanyikannya sebelum ia tidur. Pikiran Jalal mulai mengembara pada kenangan masa kecilnya di Pakistan. Ada kesedihan yang mendera dalam jiwanya tiba2, lalu wajahnua mengeras dan tangannya mengepal. ' Kalau ini salah satu upaya licikmu untuk menteror keluargaku, aku benar2 akan membunuhmu, Syahbuddin,,,'

***
Di Pangkalan udara Angkatan Bersenjata Pakistan , seorang kurir membawa pesan dari pemberontak di Sri Lanka yang menamakan organisasinya The eager tamil tiger. Isi pesannya adalah

" Kami sudah menemukan buruan kita. Segera kirimkan pasukan pengintai yang paling handal."

Lelaki itu tertawa menyeringai dan meremas kertas dalam genggamannya.

Bertahun2 yang lalu, pasukan elit Pakistan berhasil menumpas pergerakan pemberontak Macan Tamil di Pakistan. Salah satu informannya dalah Jalal yg saat itu menyimpan dendam kesumat pada pasukan pemberontak yg telah merenggut nyawa Hameeda Ibunya dalam insiden berdarah tahun 1979. Sejak itu Jalal harus hidup berpindah2 bersama Ayahnya, sampai akhirnya mereka menetap di India. Tapi dendamnya terbalaskan karena Syahbuddin yg adalah sepupu Jalal, secara tidak sengaja membocorkan sebuah rahasia yang ia teruskan kepada pemerintah Pakistan yang berkuasa saat itu.

***

Jalal menghubungi seorang konsulat di kedutaan Pakistan di Paris yang ia kenal dan mencoba mengorek informasi tentang kemungkinan bangkitnya kembali organisasi militan yg pernah mengancam negara itu. Darinya Jalal memperoleh informasi, bahwa kemugkinan itu masih ada karena anggota organisasinya yang tidak tertangkap di Sri Langka, banyak yg memutuskan kabur ke India dan Pakistan.
Jalal semakin khawatir, apalagi sejak insiden penangkapan itu Shahbuddin juga belum ditemukan. Mungkinkah teror paket aneh kemarin adalah peringatan darinya ,,? 'Itu artinya Jodha tidak aman tinggal bersamaku.'

Hari2 setelah itu adalah hari2 yang sangat menegangkan bagi Jodha dan Jalal. Jalal memutuskan untuk membawa keluar sejenak Jodha dari Paris. Dan tujuannya adalah Hawaii, pulau eksotis dengan pesona pantainya itu diharapkan mampu menghapus ketegangan mereka sesaat. Walaupun setelah itu Jalal harus memikirkan langkah selanjutnya.

Jodha tidak bertanya lebih jauh ketika Jalal berencana mengajaknya liburan ke Hawaii. Tapi setelah seminggu mereka di Hawaii, Jodha mulai bertanya memgapa mereka tidak pulang2. Jodha lebih nyaman tinggal di Paris.

" Apakah kau mau mencoba mengatakan bahwa kau tidak suka kalau harus bersamaku sepanjang hari ?"

" Bukan itu maksudku,,,ohh sudahlah, darl. Aku tak perduli dimanapun aku tinggal, asal bersamamu , aku tak perlu khawatir bukan ?"

" Itu baru istriku,,,,"

Jalal mulai menggelitik Jodha . Jodha tidak tahan dan terpaksa bangun dari duduknya lalu menuju dapur dengan alasan akan membuat makan malam.

Jodha dan Jalal tinggal di sebuah Rumah penduduk yg disewakan disana. Jalal ingin Jodha merasa ada dirumah dg segala kegiatannya. Karenanya ia tidak menyewa sebuah kamar di hotel dan memilih berbaur dg penduduk setempat. Beberapa pekerja yg qajuga berasal dari sana.
Jodha benar2 menikmati perannya sebagai seorang istri. Memasak untuk Jalal , menyiapkan segala kebutuhanya dari mulai bangun tidur sampai menjelang tidur malam harinya. Mereka banyak mengabiskan waktu berdua. Menghabiskan sore dg berjalan di pantai dg kaki telanjang. Berenang berdua di pantai dan melanjutkan makan malam yg romantis di balkon rumah mereka. Tapi Jalal masih tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. Dan Jodha melihat itu.

" Darl, mengapa aku merasa kau sedang mengkhawatirkan sesuatu ? "

Jalal merengkuh kepala Jodha ke dalam pelukannya sambil berbaring di tempat tidur. Ia tak tahu bagaimana mengatakannya pada Jodha. Mengatakan padanya , bahwa mereka harus berpisah sementara,,,,,

PRECAP : Hard time for Jodha and Jalal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar