Sabtu, 04 April 2015

** FF CTG_PART 32**

** FF CINTA TAPI GENGSI_PART 32 **

Jalal melanjutkan sesi pijatannya. Jodha melenguh sesaat. Jalal tersenyum karena Jodha menikmati pijatannya. Sambil memijat itu Jodha bertanya

" Bhaiyaa,,,bolehkah aku menanyakan sesuatu ? " Kata Jodha berhati2.

" Hemmh,,,ya,,,"

" Apakah kau masih mencintai Bella ? Maksudku jauh di dasar hatimu apakah kau masih menginginkannya ?"

Jalal langsung menghentikan pijatannya " Aku tahu arah pembicaraanmu , Jodha,,,dan jawabannya tidak. Tidak sekalipun terbersit dalam benakku untuk kembali padanya , bahkan jauh sebelum aku menyadari rasa ini padamu. Sekarang giliranku bertanya padamu, apakah kau,,,masih mencintai Surya walau sedikit saja ?"

" uum,,,aku menghormatinya , dia orang yang baik."

" Bukan itu yang aku tanyakan ,,,,apa kau masih mencintainya ? Kalau dia tidak menikah dengan Moti apakah kau masih mengharapkannya."

" Kau ingin jawaban jujur ?"

" Tentu saja!!, Ya Tuhan, mengapa kau masih bertanya,,,,." Jalal menepuk dahinya sendiri.

" Andaikan aku tidak tahu bahwa ia adalah calon suami Moti, aku pasti akan kembali padanya."

Jalal tertunduk dan terlihat kecewa dengan jawaban Jodha.

"Apakah kau mencintaiku Jodha,,,atau pernahkah terbersit sedikit difikiranmu , bahwa kau mungkin mencintaiku ?" Jalal memandang tajam ke arah Jodha yang memejamkan matanya sambil tetap nerbivara pada Jalal.

" Aku mencintaimu, Bhaiya,,,,bahkan disaat pertama kali aku melihatmu." Kata Jodha mantap.

" Appa ? Katakan sekali lagi ! Owh no Nona kau pasti sedang main2...Lalu dimana dirimu ketika aku mengajakmu menikah untuk pertama kalinya." Jalal menjentik2kan jarinya.

" Karena mencintaimu membuatku sangat sakit, Bhaiya,,,mencintaimu artinya aku harus melawan takdir, mencintai berarti membalikkan siang menjadi malam dan malam menjadi siang, ditambah dengan sikap arroganmu,,, kurasa aku harus membuang perasaanku jauh2, Bhaiya...." Jalal benar2 menghentikan pijatannya pada punggung Jodha dan merebahkan dirinya dengan posisi miring sambil sebelah tangan menopang kepalanya. Jalal mengelus kepala Jodha yang masih dg posisi tubuhnya yg tertelungkup.

" Maafkan aku,,,,." Jalal bersungguh2 mengatakannya. Sebutir air mata jatuh meluncur dari sudut matanya. " maukah kau memberikan kesempatan padaku sekali lagi , Jodha."
#
Itna pyar kisi pe, pehli baar aaya hai...( Untuk pertama kalinya aku merasa sangat mencintai seseorang )

Jodha membuka matanya , berbalik miring ke arah Jalal dan mengusap sudut mata Jalal dengan kedua tangannya. Tanpa mengeluarkan suara Jodha mengangguk dan hanya melakukan gerakan bibir ' I LOVE YOU', dan Jalal mencium kedua telapak tangan Jodha. " Love you too, darl , Thank you."
#
Dil hai khush mera ki khayal ek jaise hain...( Hatiku senang karena pikiran kita sama)

***

Jodha dan Jalal pulang ke rumah dengan perasaan tenang. Sepanjang perjalanan pulang itu tingkah mereka layaknya anak muda yang sedang merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinyà. Jalal membelikan Jodha ice cream dan berlama2 di sebuah gazebo tempat mereka biasa bertemu . Jalal melingkarkan sebelah tanganya di sekitar pundak Jodha sedangkan Jodha bersandar di bahu Jalal. Memejamkan mata mereka menikmati semilir angin senja yang menerpa wajah mereka dan tersenyum bahagia. Mereka menikmati saat2 kebersamaam mereka hingga senja menjelang.

***

Ditempat lain disebuah Galeri Seni, Mirza sudah mematikan lampu2 besar yg terpasang ditengah ruangan, hanya tersisa lampu2 kecil di pojok2 ruangan. Bella menemui Mirza malam itu di Galerinya. Mereka kini sedang duduk disebuah undakan anak tangga yg ada ditengah2 ruangan yg menghubungkan dua ruangan besar di galeri itu.

" Kau tidak berusaha mencariku , Mirza. Padahal  aku sudah di London sejak dua minggu yang lalu. " Bella memandang Mirza sambil memasang tampang lucu.

" Salahmu, pergi seperti menghilang lalu datang tanpa diundang." Mirza mengerlingkan matanya ke araj Bella. Bella memukul bahu Mirza pelan. Mereka berdua tertawa bersama. Keduanua sekarang sedang memandang lukisan monalisa yang tergantung di sudut ruangan dengan senyumannya yang mengandung misteri.

" Bukankah cinta itu juga sebuah misteri ? " Bella seolah2 mengatakan pada dirinya sendiri.

" Ha,,,misteri,,,tidak tahu siapa yang dicintai, mengapa harus mencintai dan kapan cinta itu datang." Balas Mirza tanpa memandang Bella." dan harus rela jika orang yang kita cintai mencintai orang lain,,,." Mirza terlihat canggung ketika menyadari ucapannya barusan.

" Apa yang kau lakukan jika seseorang yang kau cintai ternyata mencintai orang lain." Tanya Bella.Mirza diam sesaat lalu menjawab.

" Melepaskannya,,,,bukankah ada pepatah kita baru akan bahagia bila melihat orang yg kita cintai bahagia dg orang yg dicintainya , meskipun orang itu bukan kau." Kali ini Mirza memandang lekat ke mata Bella.

" Aaaah,,,andai saja kau yang aku cintai , Mirza . Bukan kakakmu yg tidak beruntung itu." Bella menundukam wajahnya dan memilin2 ujung bajunya. Sesuatu yh dilakukannya jika hatinya resah.

" Then why don't you ? " Mirza menghadapkan wajahnya kearah Bella.

" Mirza,,,??" Bella bingung dengan maksud perkataan Mirza barusan.

" Forget it,,,Ayo aku antar pulang." Mirza bangun dari duduknya dan mengibas2kan celana panjangnya.

" Mengapa kau tidak mengatakannya padaku,,,!" Bella masih duduk ditempatnya.

" Mengatakan apa ? "

" Kau mencintaiku, bukan ?, aku sudah mengetahui sejak lama , Mirza. Kau yang selalu membelaku sejak kecil. Bahkan dari kejahilan kakakmu kau selalu melindungiku. Aku menunggumu mengatakannya, MIRZA ! tapi Jalal lebih dulu mengatakannya padaku. Lalu perlahan aku mulai melupakanmu dan berhenti berharap...."

" Whatt ?" Mirza terkejut dg pengakuan Bella.

Bella sudah akan beranjak dan berlari dari sana. Tapi Mirza menahannya dan membalikkan tubuh Bella ke arahnya. Memegang wajah Bella dengan kedua tangannya. Di tatapnya gadis didepannya dengan penuh cinta, dan mendaratkan bibirnya di bibir merah Bella, cintanya, penantian dan pengharapannya. Dikecupnya berkali2 dan tak memberikam kesempatan sedikitpun pada Bella untuk bernafas,,,,

***

PROLOG

" Congratulation Mr.and Mrs.Jalal , your twins are health, both of them will be born 5 monts again from now, eat well and diet please..they are getting bigger and bigger now.." mereka bertiha lalu tertawa. dr. Piam , obstetrik yang menangani pemeriksaan Jodha pagi itu memastikan , bahwa kandungan Jodha baik2 saja. Mungkin karena cocok dengan udara di Beijing, kehamilan Jodha hampir tanpa kendala sedikitpun. Jodha dan Jalal negitu menikmati kehamilan Jodha ini. Mr dan Mrs. Chang tak henti2mya memberikan nasehat2 kepada Jodha dan Jalal. Dan Jalal sangat berterima kasih.

Perkebunan Anggur yang dikelola Jalal dan Mr.Chang di luar kota Beijing membutuhkan perhatian ekstra . Karenanya daripada meninggalkan Jodha di London , Jalal membawanya serta ke Beijing . Dan menitipkannya pada keluarga Chang yang dengan senang hati menjaga Jodha sementara Jalal harus bolak-balik melihat pembangunan hotel dan perkebunannya itu.

Moti juga sudah melanhsungkan pernikahannya dan hidup bahagia dengan Surya di London. Benerapa bulan ke depan, Mirza dan Bella juga akan melangsungkan pernikahannya, lalu mengunjungi Jodha dan Jalal di Beijing ini sekaligus berbulan madu. Hameeda , sejak mendemgar kehaman Jodha, memohon padanya dengan sangat agar mengundurkan diri daei pekerjaannua di Deplu dan berkonsentrasi dg kehamilannya. Tadimya Jalal menolak, tapi dengan besar jati Jodha memerimanya. Hal ini membuat Hameeda terjaru akan pengorbamam Jodha. Sedikit2 ia mulai menerima Jodha sebagai menantunya. Setiap hari Hameeda menelfon Jodha untuk mengingatkan Jodha dlm menjaga kehamilannya. Bahkan untuk hal2 kecil pun Hameeda selalu mengingatkan Jodha. Ketika awal2 kehamilan Jodha  , Hameeda menetap di Beijing untuk beberapa saat, masih dengan semua kebawelannya . Hal itu malah jadi hiburan tersendiri untuk Jodha. Jalal bahagia melihat ibu dan istrinya yang mulai akur sekarang. Ia tak henti2nya mengucapkan tasa syukur.

#
Mohabbat batsa dena tu, sawan aaya hai,,,,,

*****
THE END...

1 komentar:

  1. Ooohhhh, akhirnya ending juga, sukriya mb fatimah zahra, di tunggu ff yg lainnya.

    BalasHapus