Selasa, 01 September 2015

Dealova (Penantian 1001 Malam)_ Prolog

Dari penulis ,,,,

Dear pembaca yg budiman,,,,
Apa kabar ? Kangen banget dengan dunia tulis - menulis seputar kisah FF Jodha Akbar. Terima kasih untuk kalian yg sudah menunggu dan menanyakan karya2ku sebelumnya. Belum tau akan lanjut kapan. Tapi kali ini daku hadir dg karya terbaru.

Berbeda dg tema2 sebelumnya, yang lurus2 saja,   kisah JA ku kali ini hadir dengan tema perselingkuhan dan cinta dewasa. Tanpa bermaksud mendiskreditkan tokoh2 JA disini, kisah ini hadir mudah2an dapat menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi kita semua.

Jika tema dlm cerita yg daku angkat ini kelak kemudian hari menimbulkan kontroversi dan banyak yg menginginkan untuk tidak  dilanjutkan, saya akan dg senang hati menghentikannya. Semua tergantung kedewasaan kita dalam menilai sebuah karya.

Terima kasih dan selamat menikmati.

# DEALOVA ( Penantian 1001 malam )_ Prolog #

" Sayaaaaang, kau sudah selesai dandannya ? Aku tidak mau terlambat di acara yang spesial ini! " Surya berteriak dari dalam kamar, sementara Jodha masih sibuk menyuapi Aryan dan membetulkan kepang rambut putri bungsu mereka Araam . Surya tampak gugup hingga berkali2 ia mengulang untuk memakai dasinya. " Dan tolong bantu aku mengikatkan  dasi ini , will yah ? cepatlah ,,,,"

" Iya,,, iya,,, sebentar, sayaaang " Jodha berlari tergopoh2 menuju kamar mereka. Ia mengambil dasi dari tangan Surya dan mulai mengikatkannya. Sementara Araam menangis dan meminta Ibunya membetulkan kepang yg barusan ditarik oleh Aryan , kakaknya. " Tunggu sebentar , naaak,,,,,"

Surya memperhatikan penampilan Jodha yang masih mengenakan baju rumah dan menggulung rambut basahnya dengan handuk. Ia menjadi kesal " Kau belum siap juga?  aah,,,, kau ini benar2 payah, sudah berapa kali begini. Ini acara penting Jodha, aku memberikan kesempatan padamu untuk hadir disana sebagai istriku, lagi2 kau menurunkan citraku, kalau kau tidak mau pergi, bilaaang !" Surya dengan setengah kesal membetulkan lagi dasi yg tadi diikatkan Jodha, lalu duduk di ranjang. Jodha mendekatinya..

" Maafkan aku sayang, kau tahu anak2 sangat bergantung padaku, mereka sama sekali tidak mau di pegang oleh pembantu, aku harus bagaimana ?, kau tunggu saja, aku akan bersiap dengan cepat , oke ?"

Setengah jam kemudian Jodha sudah berganti penampilan , menggunakan gaun malam warna merah menyala dg bagian leher sedikit terbuka.  Mengikat rambutnya menjadi sanggul cepol sederhana, anting mutiara warna putih tulang , cincin kawin yang bertahtakan berlian dan make up yg sederhana, membuat tampilan Jodha menjadi semakin elegan. High heels yg sudah lama ditinggalkannnya pun ia kenakan malam ini, menambah jenjang penampilan kakinya yang dapat terlihat dari bawah gaunnya yang sedikit terbelah.

Aryan sudah rapi dengan setelan jas dan dasi kupu2 nya sementara Araam mengenakan gaun anak2 yang senada dengan Jodha.

Surya mengendarai sendiri mobil sport putihnya dan membawa keluarga kecil mereka ke Pesta Perusahaan yang akan menyambut salah satu pemilik syah dari perusahaan Bouraq enterprise, Jalaluddin Khaan, anak dari salah satu pendiri perusahaan tersebut,  Babur Khaan yang adalah relasi bisnis sekaligus teman Ayah Surya, Pratap Sighn. Surya dan Jalal adalah teman sejak kecil. Mereka sama2 kuliah di London, dan kembali ke Udaipur untuk menjalankan bisnis kontruksi yang sudah dijalankan Ayah mereka masing2. Menjadi dua sahabat yang sama2 punya hak dan pengaruh yang sama besar di perusahaan yang didirikan oleh Ayah2 mereka.

Suasana pesta yang meriah segera menyambut mereka. Surya segera bersalaman dengan rekan2 bisnis yang diundangnya dan para karyawan perusahaan. Jodha tertinggal jauh di belakang karena ia harus menurunkan Araam dan Aryan bergantian, seorang baby sitter mendekati mereka dan akan menggandeng tangan Aryan tapi Aryan menepisnya dan segera menggandeng tangan Jodha, Ibunya. Karena kedua tangan Jodha yg menggandeng kedua anaknya, ia jadi agak sulit berjalan. Di anak tangga yg menuju Lobby tempat pesta diadakan , Jodha hampir tergelincir kalau saja tidak ada sebuah tangan yang kekar tapi lembut yang menyanggga tubuhnya sehingga ia tidak jadi terjatuh. Dunia seakan berhenti dan  mereka saling berpandangan sesaat,,,

*****
Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Karena hati telah letih

Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati Oh……..
Bayangmu seakan-akan …………

Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu oh………..
Kau seperti udara yang kuhela kau selalu ada
Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
Tanpa dirimu aku merasa hilang dan sepi

Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu Oh ……….
Kau seperti udara yang kuhela
Kau selalu ada, selalu ada, dan selalu ada
Yang selalu ada dan selalu ada ………..

DEALOVA_ONCE

TBC....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar