Sabtu, 30 Mei 2015

Love In Paris 14

Pasukan Elit Pakistan ini bernama Garda Pakistani didirikan oleh pemerintah yang berkuasa di Pakistan saat itu. Mereka terdiri dari orang2 dr berbagai disiplin ilmu yang ahli di bidangnya masing2. Mereka semua dilatih secara militer dan mendapatkan hak2 istimewa khusus dari pemerintah Pakistan. Tugasnya hanya satu , yaitu menyelidiki berbagai kemungkinan yg terjadi yang akan mengganggu jalannya pemerintahan.

Selama 10 tahun bergabung misi pribadi Jalal hanya satu yaitu menangkap Shahbuddin dan menjebloskannya ke penjara. Keinginannya ini sesuai dengan tujuan Pasukan  Garda Pakistani, yaitu mengamankan siapa saja yg bisa mengancam pemerintahan yang syah yang berkuasa saat itu. Maka bergabunglah Jalal dg pasukan ini . Ia dan anggota tim yang lain diberi kebebasan penuh mengatur kehidupan pribadinya. Tapi jika sewaktu2 tugas memanggil , mereka harus siap. Seperti yang sedang  mereka lakukan saat ini. Sebenarnya Jalal sudah akan berhenti ketika ia menikahi Rukaiyyah dan berniat menjalankan perusahaan production house terbesar di India warisan dari Ayah Jalal. Tapi atasannya melarangnya dan menolak pengunduran diri Jalal dengan alasan , keahliannya masih sangat dibutuhkan. Tapi atasannya berjanji jika Shahbuddin tertangkap maka Jalal akan di berhentikan dari misi selanjutnya dan diperbolehkan mengundurkan diri dari Pasukan itu. Ada secercah harapan kini, mengingat  ia ingin bisa benar2 berkumpul dengan Jodha dan anak2 mereka kelak dalam suasana tenang. Di Misi Terakhir ini Jalal harus benar2 berhasil. Di pejamkannya matanya dan dibayangkannya istri tercinta nya itu. ' Tunggu aku pulang, Laddu. '

Dua hari kemudian saat kampanye dari kandidat perdana menteri terpilih di sebuah lapangan ternyata memakan korban , Jalal dan Pasukan Garda Pakistani yang disusupkan ke berbagai operasi militer meminta izin presidennya untuk melakukan gerakan sendiri. Mereka menyusuri perbukitan yang di duga sebagai basis pertahanan gerakan separatis. Sudah empat hari mereka ada di lapangan dan tanda2 persembunyian gerakan separatis itu akan ditemukan semakin jauh dari harapan. Medanbyang sulit karena batuan dan perbukitan yg terjal, Komandan pasukan memerintahkan Jalal dan beberapa anggota lainnya untuk mencari dari udara dengan menggunakan helikopter.

Sementara yang lainnya berdasarkan informasi yg terkumpul masih menyusuri jalan darat untuk mengetahui keberadaan Shahbuddin, Panglima Angkatan Darat itu disinyalir sebagai otak kerusuhan beberapa hari yang lalu.  Pergerakannya  dibantu oleh orang2 Pentagon yg ingin menggulingkan kekuasaan yang sah dan mengambil keuntungan dari kerjasama tersebut.

Jalal dan beberapa orang temannya dengan mengendarai dua helicopter sedang menyusuri area bukit dan lembah di pegunungan di pakistan.

" Eagle 1, disini Delta 5, harap melapor keberadaan kalian." Jalal menghidupkan alat komunikasi dan menekan tombolnya ketika terdengar panggilan masuk dari menara pengawas.

" Delta 5, masuk. Sasaran belum terlihat 500 meter arah tenggara di ketinggian 425 kaki. Kami masih harus menyusuri daerah ini sekali lagi. Delta 5 . Ganti."

" Eagle 1 , izin diberikan."

Jalal dan satu orang temannya memutar ke kanan, menyusuri kembali faerah perbukitan dari jarank pandang terdekat. Rekannya di Eagle 2, masih mengikuti sebagai pesawat pelindung.

" Eagle 2, masuk." Jalal melihat sesuatu yang mencurigakan di arah pukul 2 jarum jam. Ia melanjutkan " sesuatu yang mencurigakan di depan, aku akan memutar lebih dekat, tetap lindungi kami."

" Diterima Eagle 1. Silahkan,,"
Jalal mendekat seperti sedang mengintai. Rekan yang satunya bersiap mengarahkan senapannya dan mengintai dari teropong pengintau yang ada disenapannya. Terlihat gerakan di semak2 yang tak biasa. Jalal segera memberikan peringatkan dengan mengaktifkan ' Loudspeaker' nya. " KALIAN SUDAH TERKEPUNG, MENYERAHLAH. Rekan Jalal yg satu lagi segera menghubungi menara pengawas Delta 5, yang memerintahkan untuk melakukan tindakan yang sekiranya diperlukan . Terdengar suara tembakan dari bawah. Jalal cepat2 menaikkan helicopternya. Mereka menghubungi pasukan darat yg sedang berada di dekat sana untuk mendekat. Belun sempat Jalal menghindar, peluru dari jarak dekat telah mengenai baling helicopter yg menyebabkannya mengalami gangguan ketika akan terbang lebih tinggi. Helicopter Jalal berputar2 di udara. Delta 5 menghubungi Jalal.

" Eagle 1, masuk,,eagle 1, laporkan kondisi kalian."

" Satu peluru menghantam baling2 Delya 5, gangguan di atas, 'Choper 'akan segera jatuh." Jalal melapor

" Eagle 1 , selamatkan diri kalian !CEPAATT !"

Rekan Jalal di helicopter masih tetap menembaki musuh. Jalal segera bersiap melepaskan kendali dan menarik temannya. " CEPAT, KITA HARUS MENINGGALKAN CHOPER INI."

" BAIKLAH, KAU DULUAN."

" TIDAK KITA KELUAR BERSAMA."

" AKU AKANA MENYUSULMU, AKU BERJANJI JALAL, KAU DULUAN, AKU AKAN MELINDUNGIMUA."

Jalal tak ada pilihan, helicopter semakin berputar cepat dan bersiap meluncur ke arah tebing di bawahnya. Jalal sudah keluar dengan menginjakkan pedal kemudi di bawah kursinya. Kursi itu terlepas dari helicopter dan meluncur keluar memisahkan diri. " HAMAAAAMMM, CEPAT KELUAR." Jalal masih sempat bertwriak memanggil rekannya tapi Hamam ruoanya mengalami kesuliyan ketika akan keluar. Jalal tak bisa berbuat apa2 Helicopter dan Hamam rekannya jatuh meluncur ke bawah, menabrak tebing, dan akhirnya meledak. Jalal masih melayang di udara dan masih tercengah dengan kejadian barusan . Suara2 dari alat komunimasinya masih memanggilnya. " Eagle 1,,jawab,,eagle 1, Jalal berikan laporan, kau dimana ? Jalal ? "

Jalal segera mengembangkan oarasutnya. Belum sempat Jalal menjawab, kakinya sudah mendarat ditempat yang tidak diinginkan. Sebuah batuan terjal dipinggir tebing. Karena parasut yang menambah berat bobotnya, Jalal akhirnya melepaskan parasut itu. Nafasnya terengah, mengetahui dirinya yang kini bertengger bertahanbpada sebuah batu di pinggiran tebing.

" Eagle 1, Eagle 2 disini,  beritahu posisimu. "

" Hoooh,,,hoshh,,,aku di sebuah tebing, Choper dan Hamam jatuh ke bawah...hhhh,,,akuk kan berusaha naik. Ganti."

" Baiklah, bertahanlah... Jalal."

" hhhheeehh...hooohhh,,,aku usahakan.cepatlah..!" Jalal mulai merambat naik ke atas. Di bebatuan yang agak landai Jalal menjatuhkan dirinya. Beristirahat sambil memegang kepalanya yang tadi terantuk batu ketika pendaratan. Darah mengalir deras dari sana.  Matanya mulai berkunang2,pandangannya kabur. Ketika didengarnya suara helicopter yang mendekat, Jalal memejamkan matanya dan semuanya menjadi gelap.

***

Disebuah tenda militer di daerah perbukitan yang sama.

" Lapor , Sir. Sebuah Choper jatuh. Kita berhasik menembak salah satunya. Apa perintah anda selanjutnya ?"

" Kita harus segera kabur dari sini, bunuh Shahbuddin dan pasukannya. Buat alibi seolah2 kiya yang menangkap mereka. Cepaat kerjakan !!"

" Ayy,,,ayy,,,Sir."

Beberapa tentara bergerak ke daerah yang lebih dalam dan menembaki sebuah bunker dengan membabi buta. Syahbuddin yang baru menyadari pengkhianatan yang dilakukan sekutunya segera balik menyerang dan berusaha kabur. Tapo terlambat dua buah peluru timah panas menghantam dada kirinya dengan telak. Shahbuddin roboh ke tanah. Menggelepar lalu diam tak bernyawa.

***

" Jalaaaaal,,,,!"
Jodha terbangun terengah2 dari tidurnya. Memegang perutnya yang luar biasa mual. Lalu beranjak ke kamar mandi. Jam 2 dini hari. Merasakan pusing dan mual setiap malam lalu akan berulang ketika pagi menjelang adalah rutinitasnya selama ini. Andiakan saja ada Jalal. Ia pasti akan segera mengambilkannya minum dan beberapa kudapan. Jodha terduduk di tepi ranjang mengingat Jalal, airmatanya mengalir. Mimpi yang aneh. Entah mimpi tentang apa. Yang pasti Jodha ingin berteriak memanggil Jalal suaminya. Terakhir kali ia menelfon adalah 2 hari yang lalu. Dan ia berjanji akan segera pulang. Diingatnya lagi kata2 Jalal di telepon waktu itu.

*Flasback

" Kau sudah makan vitaminmu ?"

" Sudah , Darl."

" Jangan lupa siapkan air putih dan cemilan di meja dekat tempat tidurmu, supaya kauvtak perlu jauh2 mengambilnya ke dapur."

" Iya, Darl."

" Apakah anakku merindukanku ? "

" hahah, dia belum bisa apa2 , Darl,,,dia masih teramat keciiil."

" Baiklah, kalau begitu, apakah Ibunya merindukanku ? "

" Sangat, Darl, kapan kau kembali ?"

" Tunggu saja, aku pasti akan membawakanmu bunga ketika kita bertemu."

" Ahhhaa, aku tidak mau apa2 , Darl...aku hanya ingin dirimu."

" Kalau begitu tunggulah aku Laddu, apapun yang terjadi padaku, ingatlah ,,,aku akan selalu mencintaimu."

" Aku juga , Darl."

" Aku apa ?"

" Umm, ,,,aku juga mencintaimu."

" Wow,,,Jodha, aku sangat ingin memelukmu saat ini."

" Aku juga , Darl."

Hening sejenak.

" Tidurlah, istirahat yang cukup, aku selalu merindukan kalian. Bye...."

" Iya, Darl. Jaga dirimu...... Bye."

*Flasback End

Diusapnya peluh di wajahnya. Diliriknya macam2 buah2an di sebelahnya. 'Aku harus makan.' Mengusap perutnya dan mengambil sebuah apel lalu mengunyahnya dalam linangan air mata yg tak juga mau surut,,,,

" Aku merindukanmu , Darl....cepatlah pulaaang,,,,,,

PRECAP : Jalal kritis,,,,




6 komentar:

  1. Tambah penasaran ama sambungan ff ini

    BalasHapus
  2. Hehhe...makasih ya...br buka blog lagi.sementara masih nunggu mood yg blm kembali...syukria....

    BalasHapus
  3. Buat bunda fatimah zahra ttl semangat buat nulisnya...
    Biar bisa buat sekedar "tombo kangen" disaat serialnya udah tamat...
    Ditunggu next part nya ma cerita baru lainnya...
    Oiiiya...bun....angel in the demon nya kapan nie next part nya...???!!!

    :D

    BalasHapus
  4. Mba kapan lanjutanya,,, ???
    ngga sabar,,, :)

    BalasHapus
  5. Mba kapan lanjutanya,,, ???
    ngga sabar,,, :)

    BalasHapus
  6. Lanjutanya mana ya ..... Dah lama nih oct ditunggu ya

    BalasHapus